Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutrisno
Abstrak :
ABSTRAK Program rehabilitasi jantung fase 1 merupakan salah satu upaya mencapai tingkat fungsional yang memungkinkan pasien melakukan sendiri aktifitas awal dalam rangka persiapan melaksanakan kegiatan sehari-hari di rumah dan sebagai pencegahan efek yang kurang menguntungkan dari tirah baring yang lama. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh rehabilitasi jantung fase I terhadap peningkatan toleransi aktifitas pada pasien PJK. Desain penelitian ini menggunakan desain quasi experiment with post test-only non equivalent control group. Jumlah sampel sebanyak 24 responden. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kemampuan melakukan ADL (p value=0.004), dimana kelompok intervensi lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan VO2 maksimal (p value=0.220) dimana nilai VO2 maksimal kelompok intervensi menunjukan nilai yang lebih baik dari kelompok kontrol. Nilai tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, SpO2 dan frekuensi nadi pada kedua kelompok menunjukkan nilai yang hampir sama dan dalam batas toleransi normal. Kesimpulan menunjukkan rehabilitasi jantung fase I berpengaruh terhadap toleransi aktivitas pasien PJK. Oleh karena itu perawat sebagai bagian dari tim program rehabilitasi jantung diharapkan memfasilitasi pasien untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap toleransi aktivitas.
ABSTRACT Phase 1 cardiac rehabilitation program is one of the efforts to achieve a functional level that allows the patient to perform early activity in preparation to carry out daily activities at home and to prevent unfavorable effects of prolonged bed rest. The purpose of this study was to identify the effect of phase I cardiac rehabilitation toward activity tolerance in patients with Coronary Heart Disease (CHD). This research design was a quasi experimental research design with post test only non-equivalent control group. The total sample was 24 respondents. The result shows a significant difference between the ability to perform ADL (p value=0.004), in which the intervention group was higher than the control group, but there is no significant difference on VO2 maximum (p value = 0.220), that the intervention group has a better value than the control group. The value of systolic blood pressure, diastolic blood pressure, SpO2 and pulse rate in both groups show similar values and in the tolerance limit of normal. It can be concluded that phase I cardiac rehabilitation exercise has an effect on the activity tolerance in patients with CHD. Therefore, nurses as part of a cardiac rehabilitation program team are expected to assist patients in improving their adaptability on activity tolerance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadiroh Siti Nadiroh
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan pola tidur merupakan suatu keadaan berubahnya jadwal atau kebiasaan tidur sehari-hari yang dialami oleh indvidu, meliputi: jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual menjelang tidur, lingkungan tidur serta tingkat kesegaran setelah tidur. Perubahan pola tidur dapat terjadi pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran faktor yang mempengaruhi perubahan pola tidur pada pasien penyakit jantung koroner. Faktor yang diduga mempengaruhi perubahan pola tidur, meliputi: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan, ketidaknyamanan lingkungan, kecemasan, nyeri dan terapi medis (obatobatan). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden. Desain yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional melalui tehnik consecutive sampling. Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menggambarkan 46,9% responden mengalami perubahan pola tidur. Berdasarkan analisis bivariat, hanya variabel usia yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian perubahan pola tidur. Sedangkan hasil analisis multivariat menyimpulkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian perubahan pola tidur adalah variabel kecemasan sedang, yaitu sebesar 3,6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kecemasan ringan.
ABSTRACT
The change in sleep patterns are changes on schedules or habits of daily sleep that were experienced by individual, including the amount of sleep time, time to sleep and time to wake, bedtime rituals, sleep environment and the level of freshness after sleep. Changes in sleep patterns may occur in patients with coronary heart disease. This study aimed to identify factors that affect the overview changes in sleep patterns in patients with coronary heart disease. Factors that were thought to affect changes in sleep patterns include: age, gender, education level, employment status, income, environmental discomfort, anxiety, pain and medical therapy (drugs). The number of samples in this study were 96 respondents. The design of this study was correlative analytic cross-sectional approach with consecutive sampling technique. Chi square and multiple logistic regression test were used as the statistical test. The results of the study illustrates that 46.9% of respondents who suffer from coronary heart disease experience changes in sleep patterns. Based on bivariate analysis, only age variable has a significant relationship to the occurrence of changes in sleep patterns. While the result of the multivariate analysis concludes that the most influential factors on the incidence of changes in sleep patterns is middle anxiety variable, that is equal to 3.6 times higher than mild anxiety.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Taufik Zulfikar
Abstrak :
Ischemic heart disease adalah salah satu penyebab kematian pada jemaah haji Indonesia. Berdasarkan hasil surveilans yang dilakukan oleh Pusat Kesehatan Haji Tahun 2015, kematian akibat ischemic heart disease sebanyak 20,76% dari total kematian akibat Cardiovascular Diseases. Tujuan penelitian untuk mengkaji faktor yang berhubungan dengan kematian akibat ischemic heart disease pada jemaah haji Indonesia Tahun 2015M/1436H meliputi faktor usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi, riwayat dislipidemia dan riwayat diabetes mellitus. Penelitian dilakukan di Pusat Kesehatan Haji pada Bulan April - Juni 2016. Desain studi yang digunakan adalah Case Control menggunakan data sekunder jemaah haji Indonesia (Siskohatkes) dengan jumlah sampel 250 orang terdiri dari kasus (50 orang) dan kontrol (200 orang), dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan menampilkan nilai OR dan 95% CI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia lanjut (≥60 tahun) memiliki risiko 2,471 kali (95% CI:1,256-4,861), riwayat hipertensi memiliki risiko 1,924 kali (95% CI: 1,018-3,635), riwayat dislipidemia memiliki risiko 5,054 kali (95% CI:2,169-11,775) dan riwayat diabetes mellitus memiliki risiko 3,782 kali (95% CI:1,693-8,450) untuk mengalami kematian akibat ischemic heart disease pada jemaah haji di Arab Saudi. Pada jemaah usia lanjut (≥ 60 tahun) dan memiliki riwayat ischemic heart disease untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan rajin memeriksakan kesehatan agar dapat menurunkan faktor risiko kematian. ......Ischemic heart disease is one of causes of mortality on Indonesia pilgrims. Based on the results of surveillance done by the central government pilgrim health 2015 M, a death resulting from ischemic heart disease as many as 20,76% of the total death from cardiovascular diseases. Research objectives to assess factors that deals with death from ischemic heart disease on Indonesia pilgrims of 2015 M / 1436 H, covering factors age, sex, the acts of hypertension, the acts of dislipidemia and the acts of diabetes mellitus. The research was done at the center for health hajj in April - June 2016. Design study used is case control use secondary data Indonesia pilgrims (Siskohatkes) with the sample of the 250 people consisting of a case (50 people) and control (200 people), analyzed use thest chi-square and display value OR and 95% CI. The research results show that age (≥60 years) risk having 2,471 times (95% CI:1,256-4,861), the acts of hypertension risk having 1,924 times (95% CI: 1,018-3,635), the acts of dislipidemia risk having 5,054 times (95% CI:2,169-11,775) and the acts of diabetes mellitus risk having 3,782 times (95% CI:1,693-8,450) to undergo death from ischemic heart disease on Indonesia pilgrims in Saudi Arabia. In the Indonesia pilgrims age (≥60 years) and having the acts of ischemic heart disease to keep healthy lifestyle and diligent health check to lower risk factors death.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, Medical, 2007
617.412 Int
Buku Teks  Universitas Indonesia Library