Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
Z`Graggen, Yvette
Lausanne: de L'Aire,, 1985
843.914 ZGR c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sri Budi Handayani
"
ABSTRAKBerdasarkan hasil penelitian, dalam lekor_ Les ourbe - ri .- s de Stavin., mernang terlihat adanya unsur-unsur yang sa_ma dengan unsur-unsur Commedia del misalnya pola slur aorta tokoh setagai arketip.Seperti yang telah disebutkan pada pendahuluan bahwa Commedia dell'arte berasal dari Itali dan mempunyai penga - ruhnya yang cukup besar pada drama Francis, melalui drama --wan Noliere. Sehingga pendapat para kritikus antara lain Pierre Voltz yang men_yateken bahwa, Les Fourberies de Scapin mempunyai unsur-unsur Commedia dell'arte ternyata beralasan.Bermula dengan judul lakon yang menggunakan nsma tokoh pelayan Scapin dalam Les Fourberies de Scapin, judul yang se= pa dapat di j ur=!pai dal= Commedia dell' arte, yang menga - cu pada tokoh pelayan Scapino. Na_riun dibandingkan dengan ju_dul-judul yang ada dalam Commedia dell'arte, maka Les Four - beries de Scapin adalah judul yang menonjolkan adanya akal
"
1985
S14455
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maillet, Antonine
Toronto: General Publishing, 1982
843 MAI p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Littell, Jonathan
Paris: Gallimard, 2006
FRA 843.91 LIT b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Les psychologues et meme ceux qui n'ont jamais touche de la psychologie reconnaissent importance determinante du role de lamour maternel dans la vie humaine. Le bonheur et la reussite d'un homme sont souvent determines par lamour maternel qu'il a recu dans son enfance. Beaucoup souffrent de son absence, ou bien de son exces. L'amour maternel ne determine pas simple_ment la formation fondamentale de la vie psychique de 1'homme, mais aussi son attitude devant d'autres for_mes d'amour. Prenons une citation de Freud, pere de la psychologie; Le rapport d'un enfant a sa mere, comme son premier objet d'amour le plus fort, devient le prototype de tout rapport amoureux quisuit. Le caractere de tout rapport suivant est etabli par ce premier rapport d'amour qui n'est jamais parallele avec un autre. The child's relation to his or her mo_ther, as the first and strongest object of love, becomes the prototype of all subsequent love relationship. The cha_racter of all later relationship is established by that first unparalleled love relationship..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S14256
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurindah I.F. Sophiaan Hadianto
"
ABSTRAKSetelah dua unsur dalam teks dibahas, yaitu unsur alur dan tokoh, kita dapat melihat perkembangan sikap tokoh Gaston dan tokoh-tokoh lain yang ingin memiliki Gaston. Tokoh Jacques mempunyai peranan yang penting dalam diri Gaston, karena ia mempunyai Gaston dalam pembentujkan identitasnya
"
1985
S14472
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Evelyne Harsowignjo Oei
"Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kon_disi penciptaan Emile ou De 1'4ducation bertalian erat dengan isi karya Emile serta kondisi penerimaannya. Metode yang akan dipakai dalam skripsi ini ialah sosio sastra, artinya sastra ditinjau dari hubungannya dengan masyarakat karena keadaan masyarakatlah yang membuat pengarang menciptakan Emile, dan masyarakat pula yang menerimanya.Yang menjadi masalah ialah sebab-sebab Rousseau mejigarang Emile. Masalah ini ditinjau dari kondisi penciptaannya. Sedangkan ditinjau dari kondisi Peneri_maan, yang menjadi masalah ialah sebab-sebab karyanya dilarang, siapa yang melarang dan gagasan-gagasab apa yang dilarang. Pemikiran Rousseau tentang pendidikan jasmani, intelektual, ketrampilan tangan dan wanita a_kan dibahas secara garis besar saja sebab tidak berhu_bungan dengan tujuan skripsi. Penulis menitik beratkan pada Emile Buku Ke empat, yang berjudul La profession de foi du Vicaire Savoyard, yaitu bab mengenai moral dan agama, karena kedua bab inilah yang dinerkirakan menyebabkan timbulnya amarah golongan agama sehingga mengakibatkan karya itu dilarang. Emile mencapai suk_ses Baru beberapa waktu kemudian tetapi hal ini tidak akan dibicarakan. Penulis hanya membahas tanggapan pu-"
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S8301633
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutagalung, Frisca Henny Haveyani
"Keutuhan merupakan prasyarat utama sebuah karya sastra. Keutuhan karya ini sudah dipermasalahkan setidaknya sejak masa Aristoteles (tahun 322 Sebelun Masehi), seper_ti yang terlihat dalam konsepnya mengenai drama. Dalam tragedi (action), wholeness merupakan syarat utama untuk sebuah tragedi yang baik. Untuk mendapatkan efek tragedi yang baik, satu hal yang harus dimiliki ialah keutuhan cerita atau keseluruhan (wholeness) yang mencakup 4 syarat yaitu: aturan, kompleksitas, kesatuan, keterjalinan. Kon-sep ini kemudian digunakan juga dalam semua jenis karya sastra. Kemudian ahli sastra Agustinus, dalam konsepnya tentang keindahan juga menonjolkan pentingnya suatu tatanan tertentu dalam karya yang disebutnya ordo, yang bisa diartikan sebagai keutuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S14358
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1970
SS14456
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nini Hidayati Jusuf
"
ABSTRAKBanyak orang menganggap bahwa cerita fantastik merupakan salah satu jenis cerita popular tertua dengan alasan bahwa cerita jenis ini telah ada sebelum munculnya sastra tulisan. Pendapat ini cukup beralasan karena pada cerita-cerita atau dongeng tentang peri-peri yang pada umumnya disampaikan secara lisan, terdapat peristiwa-peristiwa yang tidak wajar yang juga merupakan unsur terpenting dalam sebuah ce_rita fantastik.
Pada sekitar abad 19, cerita fantastik popular kembali bersamaan dengan munculnya aliran Romantisme. Abad ini dikenal sebagai masa yang paling produktif dalam penulisan teori maupun cerita fantastik. Hal ini dapat dilihat dari banyak_nya penulis besar seperti Nadler , Merimee,Cazotte, Gauthier, Nerval yang melibatkan diri dalam penulisan cerita-cerita fantastik. Di antara penulis ini Cazotte dengan karyanya Le Diable Amourew 1772, dianggap sebagai pelopor penulis fan_tastik modern Paranois. Para pengarang ini mendapat pengaruh dari Inggris dan Jerman, negara-negara yang lebih menonjol dalam kuantitas maupun varietas cerita fantastik. Mayoritas cerita-cerita fantastik pada masa ini bertemakan makhluk ha_lus seperti setan, jin, atau jadi-jadian sehingga ada anggap-an bahwa cerita seram identik dengan cerita fantastik...
"
1985
S14259
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library