Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugembong Cf
"Studi ini meneliti pengaruh kepemimpinan stratejik dan peran komitmen manajemen puncak di pusat pada kinerja organisasi di lapangan serta faktor-faktor mediasi antara kedua konstruk tersebut pada industri minyak dan gas (migas) sektor hulu. Penelitian ini mengusulkan untuk menguji sebuah model guna menyelidiki: 1) pengaruh kepemimpinan stratejik tingkat manajer lapangan pada kinerja organisasi di lapangan, 2) proses-proses stratejik (perencanaan proyekproyek, koordinasi di lapangan, implementasi proyek-proyek) sebagai faktor mediasi hubungan antara kepemimpinan stratejik dan kinerja organisasi, dan 3) peran komitmen manajemen puncak di pusat sebagai faktor mediator kepemimpinan stratejik pada proses-proses stratejik.
Data dikumpulkan dari 134 manajer lapangan di sektor hulu migas. Hasil dari structural equation modeling menunjukkan bahwa kepemimpinan stratejik mempengaruhi kinerja organisasi di lapangan, perencanaan proyek-proyek dan implementasi proyek-proyek mempengaruhi kinerja organisasi di lapangan secara langsung dan memediasi hubungan antara kepemimpinan stratejik dan kinerja organisasi di lapangan.
Koordinasi di lapangan tidak mempengaruhi kinerja organisasi di lapangan secara langsung karena banyaknya konflik yang tidak terselesaikan, namun koordinasi di lapangan dapat meningkatkan pengaruh perencanaan proyek-proyek dan implementasi proyek-proyek pada kinerja. Disisi lain, komitmen manajemen puncak di pusat tidak memoderasi kepemimpinan stratejik pada proses-proses stratejik, hal ini dikarenakan kompleksitas permasalahan di lapangan yang tidak mungkin diselesaikan oleh pusat.
Studi ini menyarankan bahwa kepemimpinan stratejik yang berorientasi pada proyek di tingkat manajer lapangan akan dapat meningkatkan pengaruh perencanaan proyek-proyek, koordinasi di lapangan, dan implementasi proyekproyek pada kinerja organisasi di lapangan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk: 1) mengeksplorasi proses-proses stratejik lainnya untuk memperkaya konstruksi pengembangan teori, 2) mencari dimensi lain dari kepemimpinan stratejik untuk memperkuat pengaruh kepemimpinan stratejik pada kinerja organisasi, dan 3) penelitian pada tingkat industri atau perusahaan untuk pengembangan teori.

This study examines the influences of strategic leadership and the role of head quarter's top management commitment on the field organization performance and the mediating factors between the two constructs in the upstream oil and gas sector. The research proposes to test a model to investigate: 1) the influence of strategic leadership at field manager level on the field organization performance, 2) strategic processes (projects planning, field coordination, projects implementation) as mediating factors of a relationship between strategic leadership and organizational performance, and 3) the role of head quarter's top management commitment as moderating factor of strategic leadership on strategic processes.
Data were collected from 134 lower level managers in the upstream oil and gas sector. Structural equation modeling confirms that strategic leadership influences field organization performance, projects planning and projects implementation directly influence the field organization performance and mediate the relationship between strategic leadership and field organization performance.
Field coordination does not directly influence field organization performance due to so many unsettled conflicts, however it enhances projects planning and projects implementation on performance. In the other side, head quarter?s top management commitment does not moderate strategic leadership on strategic processes because of the complexity of the problems in the field.
This study suggests that strategic leadership that has project-oriented at field manager level will enhance projects planning, field coordination, and projects implementation on organization performance. Further research is needed to: 1) explore other strategic processes in order to enrich the theory development constructs, 2) search other dimensions of strategic leadership to strengthen the influence of strategic leadership on organizational performance, and 3) research on the industry or firm level for the theory of development.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianto Mapada
"Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader GMKI Tahun 2006 merupakan kurikulum pengembangan kompetensi kepemimpinan GMKI yang disusun secara integralistik, sistematis, fleksibel dan Antisipatif terhadap konteks kebutuhan anggota dan kecenderungan perubahan lingkungan organisasi. Penelitian ini, merupakan studi kasus yang menganalisis Strategi Inovasi dalam Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan pada Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader GMKI Tahun 2006, dengan menggunakan Teori J. David Hungger (2006) tentang Manajemen Strategi, teori William D Hitt Tentang The Model Leader, dan teori Kouzes dan Posner mengenai lima prinsip Kepemimpinan.
Penelitian ini menemukan bahwa: kemandegaan proses implementasi PDSPK GMKI disebabkan oleh pemahaman, ketrampilan, inisiatif, komitmen fungsionaris dalam mengimplementasikan PDSPK dan kurikulum PDSPK masih dipahami secara terpisah dengan program lain oleh fungsionaris organisasi, PDSPK belum menjadi kebudayaan dan arus utama dalam perumusan kebijakan umum dan kebijakan operasional organisasi, sehingga peningkatan dan pengembangan kompetensi kepemimpinan dalam GMKI belum berjalan secara dinamis dan berkesinambungan. Perumusan perencanan kebijakan umum dan operasional yang terintegrasi dengan PDSPK GMKI 2006 sebagai langkah strategi untuk melakukan inovasi dalam percepatan pengembangan kompetensi kepemimpinan di GMKI.

Basic Pattern of GMKI Cadre Education System 2006 was a leadership competency development curriculum GMKI are arranged integralistic, systematic, flexible and Anticipatory against the context of the needs and trends of environmental changes members of the organization. This research, represent case study which analyzes Competence Enhancement of The strategy Innovation in Leadership on Education System Basic Pattern of Cadre GMKI 2006, using Hungger David J. Theory about the Strategic Management, William D. Hit theories of The Model Leader, and Kouzes and Posner theories of the five Principles of Leadership.
This research finds that: the stagnation implementation process PDSPK GMKI caused by an understanding, skills, initiatives, commitment of functionaries in implementing PDSPK and curriculum PDSPK is still understood apart with other programs by the functionaries of the organization, PDSPK have not become the cultural and mainstream in the formulation of general policies and policies operational organization, so that the improvement and development leadership competencies within GMKI have not run dynamically and continuously. The formulation of general policies and operational planning that is integrated with PDSPK GMKI 2006 as step strategy for innovation in the acceleration of development leadership competencies at GMKI.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Spying atau spionase telah menjadi pembahasan studi Hubungan Internasional sejak Perang Dingin. Jika terungkap, spionase tak jarang menimbulkan ketegangan yang serius dan bahkan konflik antar-negara. Seiring perkembangan teknologi, isu spionase tidak lagi hanya mencakup level Negara; individu dan hampir semua lapisan masyarakat berperan. Sejak Edward J. Snowden ikut berpartisipasi dalam public intelligent, banyak negara-negara semakin waspada. Pembocoran berita tentang Australia memata-matai pemimpin tertinggi Indonesia, Presiden Yudhoyono melalui Wikileaks oleh Snowden telah menyebabkan ketegangan hubungan bilateral kedua negara. Sampai saat ini, belum ada norma/hukum internasional mengikat yang mengatur perilaku spionase. Oleh karena itu, negara-negara menentukan regulasi berdasarkan negoisasi dan kesepakatan di antara mereka secara bilateral atau multilateral. Pada titik ini, peran pemimpin bangsa sangatlah penting. Pemimpin atau presiden memiliki pilihan apakah akan menentukan langkah-langkah sanksi dan membebankan hubungan bilateral atau damai menyelesaikan ketegangan. Tulisan ini berpusat pada idiosyncrasy atau faktor individu dari Presiden Yudhoyono dalam mempengaruhi proses penyelesaian/resolusi ketegangan antara Indonesia dan Australia dengan menganalisis tolerabilitas spionase internasional, konsep kekuasaan presiden, idiosyncratic factors dalam analisis kebijakan luar negeri, argumen dari kedua negara dan langkah Presiden Yudhoyono dalam proses penyelesaian. Kerangka waktu yang diambil adalah dari November 2013-Agustus 2014. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengolah data, menganalisis dan menjelaskan analisis dalam kerangka narasi yang didukung oleh beberapa gambar dan diagram. Penelitian ini bertujuan untuk menyimpulkan bahwa faktor individual (idiosyncrasy) yang dimiliki pemimpin politik berperan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan kebijakan luar negeri."
330 ASCSM 29 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library