Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmadi Agus Triono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardia Pratama
Abstrak :
Nilai beta merupakan salah satu input atau masukan dalam membuat keputusan berinvestasi. Nilai beta menggambarkan seberapa besarnya perubahan yang akan terjadi pada return saham jika terjadi perubahan pada return pasar. Dengan mengetahui nilai beta maka seorang investor dapat memutuskan saham-saham mana saja yang akan dimasukkan ke dalam portofolionya. Sedangkan nilai alpha menggambarkan return yang akan didapat oleh investor ketika return saham tidak dipengaruhi oleh pasar dan faktorfaktor independen lainnya. Atau nilai alpha merupakan return yang didapat oleh investor ketika kondisi pasar sedang stagnan. Nilai alpha dan beta diasumsikan memiliki nilai yang sama padahal mungkin saja nilainya dapat berubah-ubah terutama dalam kondisi pasar bullish dan bearish. Skripsi ini mencoba mencari tahu apakah nilai alpha dan beta memiliki nilai yang berbeda pada kedua kondisi pasar tersebut. Jika memang berbeda, apakah nilai saat bullish akan lebih besar daripada nilai saat bearish atau sebaliknya. Data-data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu IHSG, IHSI, dan kurs Rupiah terhadap US$ selama periode penelitian yaitu 18 Juli 1994 — 31 Juli 2002. Saham-saham yang dipilih merupakan saham-saham yang bertahan atau sering masuk ke dalam indeks LQ 45 selama periode penelitian. Saham-saham tersebut yaitu ASII, GGRM, GJTL, HMSP, INDF, INDR, ISAT, RED, MPPA, dan SMGR. Periode penelitian dibagi menjadi tiga periode yaitu 18 Juli 1994 — 31 Juli 1997, 1 Agustus 1997 — 30 Juli 1999, dan 2 Agustus 1999 — 31 Juli 2002. Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah menggunakan program EViews 3.0. Model persamaan yang digunakan yaitu model multi indeks yang telah ditambahkan variabel dummy untuk membedakan kondisi pasar bullish dan bearish. Kemudian data diolah menggunakan pemodelan ARIMA dan ARCH-GARCH melalui trial & error sehingga didapatkan model yang optimal. Dari hasil pemodelan didapatkan bahwa nilai alpha sebagian besar tidak memiliki nilai yang signifikan dan jika signiifikan nilainya mendekati nol. Sedangkan beta memiliki nilai yang berbeda untuk kedua kondisi pasar. Dari 29 pemodelan yang dibuat hanya 5 model yang menunjukkan nilai beta yang relatif stabil. 14 model memiliki nilai beta bearish yang Iebih besar daripada nilai beta bullish dan 10 model lainnya memiliki nilai beta bearish yang lebih kecil daripada nilai beta bullish.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) Menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA), Net Operating Profit After Tax (NOPAT), dan Cash Flow Operation (CFO) terhadap return dan abnormal return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. (2) Mengetahui tolak ukur mana yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return dan abnormal return yang diterima oleh pemegang saham. (3) Mengetahui variabel mana yang lebih baik dalam mengukur penciptaan nilai bagi pemegang saham, return atau abnormal return. Penelitian ini menggunakan metode pooled ordinary least square dengan menggunakan data 29 emiten dengan jangka waktu 4 tahun (2000-2003). Adapun hipotesis penelitian ini adalah EVA memiliki kandungan informasi yang lebih dalam menjelaskan variasi return dan abnormal return dibanding dengan NOPAT dan CFO. Berdasarkan hasil regresi disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham adalah EVA, ∆EVA dan CFO. Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan dalam menjelaskan variasi abnormal return adalah EVA, ∆EVA, NOPAT, ∆NOPAT dan CFO. Analisa menunjukkan bahwa variabel abnormal return lebih baik dalam mengukur penciptaan nilai bagi pemegang saham dibanding dengan return. Kata kunci: Economic Value Added, Net Operating Profit After Tax, Cash Flow Operation, Return, Abnormal Return
The purposes of this study are (1) to analyze the influence of economic value added, net operating profit after tax, and cash flow operation to the shareholders` return and abnormal return of the public companies listed on Jakarta Stock Exchange. (2) to know which of the three performance measures have the most significant effect to the shareholders` return and abnormal return. (3) to know which of the two measures is better to measure the creation of shareholders` wealth, return or abnormal return. This study used the pooled ordinary least square method or panel data on 29 Indonesia-listed companies in Jakarta Stock Exchange over the period 2000-2003. The hypotheses was economic value added has more information value in explaining the variances of shareholders` return and abnormal return. The regression models revealed that EVA, CFO and ∆NOPAT are closely associated with stock returns. EVA , ∆EVA, CFO, NOPAT and ∆NOPAT are associated closely with abnormal returns. The analysis also revealed that abnormal return is better in measuring shareholders` wealth than return. Keywords: Economic Value Added, Stock return, Abnormal Return, Net Operating Profit After Tax, and Cash Flow Operation
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frilasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah karakteristik dari obligasi yaitu yield to maturity, duration, dan rating dapat mempengaruhi tingkat return dari obligasi. Penelitian ini mengambil sampel berjumlah 43 obligasi yang terdaftar selama periode Desember 2003 sampai Desember 2007. Pengolahan data menggunakan dengan data panel dan pendekatan fixed effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield to maturity, dan duration mempunyai pengaruh yang signifikan dengan return obligasi. Sementara variabel rating tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The research tries to know impact insider ownership and Debt Policy to stock return. The research objects are the company that was registered in the Indonesian Stock Exchange in 2005 until 2008 that announce dividend. The sampling method is purposive sampling method an it can find 13 sample companies that announce dividend. Hypothetical testing method is Multistage Regression with the significance level 0,05. The result shows there is no significant impact insider ownership and Debt Policy to Devidend Policy. So Devidend Policy no impact to Stock Return.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukartono
Abstrak :
ABSTRAK


Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada dekade terakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Peningkatan ini merupakan hasil dari kebijakan makro di bidang ekonomi seperti penggalakkan ekspor non migas, kemudahan investasi, pengembangan sumber daya manusia, deregulasi dan sebagainya. Di bidang investasi, Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang menarik . untuk realokasi . industri. Persetujuan investasi yang diberikan oleh BKPM dari tahun ke tahun juga menunjukkan perkembangan yang mengembirakan. Untuk itu, diperlukan berbagai sarana pendukung seperti sarana transportasi, listrik, telekomunikasi, air bersih, sarana jalan dan sebagainya agar mampu menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi yang selama ini telah dicapai.

Peningkatan investasi yang terjadi diikuti dengan meningkatnya populasi kendaraan, sementara penambahan panjang jalan relatif lebih kecil. Pemerintah menghadapi kendala dalam hal penyediaan dana untuk menambah panjang jalan yang ada. Urituk itu diambil suatu kebijakan yaitu membangun jalan tal yang dapat dioperasikan secara komersial. Pengelolaan jalan tol di Indonesia diserahkan kepada sebuah BUMN, tetapi pemerintah juga membuka peluang kepada investor swasta untuk membangun dan mengoperasikannya. Minat investor swasta ini ternyata cukup baik dan saat ini bisnis jalan tol termasuk bidang usaha favorit.

PT. "X" merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol yang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Hal ini ditandai dari ruas jalan tol yang dikelola semakin lama semakin panjang. Dengan makin besarnya perusahaan maka masalah-masalah yang muncul juga menjadi kompleks. Sistem pengendalian yang diterapkan PT. "X" meliputi perencanaan jangka pendek yang dituangkan dalam anggaran tahunan. Sedangkan perencanaan strategik dituangkan dalam rencana jangka panjang yang mencakup periode lima tahun. Untuk melaksanakan sistem pengendalian tersebut, ditetapkan adanya pendelegasian wewenang dari manajemen yang lebih tinggi kepada level manajemen dibawahnya. Unit-unit kerja yang ada dikelompokkan ke dalam berbagai pusat pertanggungjawaban, dan cabang-cabang yang merupakan ujung tombak perusahaan ditetapkan sebagai profit center.

Pengukuran kinerja yang dilakukan pada PT. "X" adalah penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan secara periodik dan berjenjang. Untuk kepala cabang penilaian dilakukan direksi. Fokus penilaian adalah sasaran kerja yang hendak dicapai seorang pegawai pada satu periode. Nilai prestasi yang diperoleh kepala unit kerja merupakan cerminan dari rata-rata nilai akhir para manajer dibawahnya. Untuk perusahaan secara keseluruhan, penilaian kinerja dilakukan setiap akhir tahun buku berupa : (1) perbandingan antara realisasi dengan anggaran dan (2) kesehatan perusahaan. Tingkat kesehatan perusahaan diukur dari nilai terbobot yang terdiri dari rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, profit margin, efisiensi dan produktivitas tenaga kerja. Penilaian kinerja ini dilakukan oleh auditor eksternal. Ditinjau dari sistem pengendalian manajemen, pengukuran ini belum mencukupi untuk menilai prestasi kepala cabang maupun prestasi cabang secara keseluruhan. Hal ini disebabkan penilaian kinerja tersebut tidak menggunakan laba sebagai tolok ukur suatu profit center.

Laba merupakan indikator penting dalam pengukuran kinerja suatu profit center. Diantara berbagai pengukuran kinerja untuk menilai pusat pertanggungjawaban, pengukuran kinerja efektivitas layak dipertimbangkan dalam penilaian kinerja cabang-cabang PT. "X". Pengukuran tersebut, disamping menilai kinerja . kepala cabang sebagai seorang manajer, juga menilai kinerja cabang secara keseluruhan. Untuk keperluan ini daftar laba-rugi konvensional harus disesuaikan ke dalam bentuk divisional. Berdasarkan laba-rugi divistonal tersebut, penilaian kinerja kepala cabang dapat dilakukan dari angka controllable contribution. Sedangkan untuk cabang secara keseluruhan dapat dilakukan dari angka divisional controllable. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kinerja kedua kepala cabang dan kinerja masing-masing cabang secara keseluruhan menunjukkan hasil yang sama. Hal ini dapat diartikan bahwa kedua kepala cabang mempunyai prestasi yang sama baiknya dalam mengelola sumber daya yang menjadi tanggungjawabnya: Dengan menerapkan metode pengukuran kinerja ini, diharapkan akan menumbuhkan kepercayaan yang tinggi pada para kepala cabang. Di sisi lain penilaian ini cukup adil dalam menilai prestasi yang diraih oleh masing-masing cabang. Pengukuran ini dapat melengkapi pengukuran yang selama ini telah dilaksanakan yaitu penilaian prestasi kerja kepala cabang. Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan oleh internal auditor yang mempunyai tugas membantu direksi perusahaan dalam bidang pengawasan intern

Pengukuran kinerja merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pengendalian manajemen. Kinerja dari suatu unit usaha I pusat pertanggungjawaban akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, manajemen harus memiliki acuan yang representatif dan handal agar pusat pertanggungjawaban dapat dievaluasi secara tepat dan obyektif. Kesimpulan tentang pelaksanaan penilaian kinerja unit-unit kerja di atas berikut saran-saran yang telah diuraikan di muka semoga dapat menjadikan sistem penilaian kinerja . di PT "X" semakin baik, efisien dan efektif sebagai alat pengendalian manajemen.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan F.
Abstrak :
In Investing. future situation is always unpredictable. The feasibility of a project can be different between present and iliture. This differences are caused by the existence of certain risk factors which appearcnces affects investment feasibility indicator values. To determine risk lactors which affect the level of feasibility in palm oil investment, experts in this kind area are involved. These experts are respondents of interview and survey methodology. Based on interview and survey conducted, the risk factors in palm investment can be classified into makroeconomic risks. techinal risks. financial risks. govemmcnt policy risks, and environmental and social risks. By implementing Analitical Hierarchy Process (Al-IP) method. the probability levels of these risks are determined. In Monte Carlo Simulation. those risk factors are involved as inputs to measure the level of invesment feasibility which is based on likely scenarios. This project stated as feasible. based on its sustainability against worst risk. The NPV value and the possibility of earning revenue if this scenario occurs are Rp 3 1.237.181 .000 and 69.4 % respectively.
Dalam berinvestasi keadaaan masa depan tidak dapat diprediksi dengan tepat. Kelayakan suatu proyek pada saat sekarang bisa saja berubah pada masa yang akan datang. Penyimpungan nilai kelayakan di masa depan terhadap perkiraan satu ini disebabkan karena adanya risiko-risiko tertentu yang kemunculannya mempengaruhi nilai indikator-indikator kelayakan investasi. Untuk menentukan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi investasi kelapa sawil digunakan metode wawancara dan kuesioner yang melibatkan para pakar investasi kebun kelapa sawit dcngan cara wawancara dan pengisian kuesioncr. Berdasarkan hasil wawancara dan penyeharan kuesioner, didapatkan faklor-faktor risiko dalam investasi kelapa sawit. Faktor-faktor risiko lersebul kemudian dikelompokkan dalam risiko ekonomi makro, risiko teknis pelaksanaan invcstési, risiko .finansial invcslasi, risiko kcbijnkan pemerintah, dan risiko lingkungan ln sosial- Dengan menggunakan metodc Analilical Hierarchy Process (AHP), risiko-risiko ini ditentukan tingkat probabililasnya. Dalam simulasi Monte Carlo, faktor-faktor risiko tersebut kemudian dijadikan input untuk mengukur tingkat kelayakan investasi berdasarkan pada skenario-skenario yang mungkin terjadi. Proyek pengembangan kebun kelapa sawit ini dinilai layak karena mampu benahan terhadap risiko terburuk dengan nilai NPV Rp 3l.237.l8l.000 dengan probabilitas keuntungan mencapai 69.4 %.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S50121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library