Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Jekson
"Sektor industri makanan dan minuman banyak menyerap tenaga kerja, demikian juga dengan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian dalam lima tahun terakhir belum diketahui secara akurat peran investasi dalam menciptakan Nilai Tambah Bruto (NTB) dan komponen-komponennya serta Penyerapan Tenaga Kerja. Permasalahan yang akan analisis berapa besar peran investasi sektor industri makanan dan minuman dalam menciptakan 1) NTB 2) komponen-komponen NTB 3) penyerapan tenaga kerja 4) import content 5) berapa besar backward lingkage dan forward lingkage. Metode dan data diolah dengan analisis I-O 66 sektor tahun dasar 2010. Investasi di sektor industri makanan dan minuman periode 2007-2012 ratarata sebesar Rp 14.177.418,- juta, terbukti dapat memenciptakan NTB riil sebesar Rp 5.814.671,- atau NTB nominal sebesar Rp 6.242.662,- juta. Elastisitas investasi terhadap NTB sebesar 1,82, surplus usaha sebesar Rp 3.458.153,- juta, upah tenaga kerja sebesar Rp 1.962.009,- juta, pajak tak langsung sebesar Rp 385.902,- juta dan penyusutan sebesar Rp 436.598,-,- juta serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 56.347 orang per tahun. Elastisitas penyerapan tenaga kerja sebesar 1,03. Import content di sektor bersangkutan sebesar 5,9% dan indeks daya penyebaran sektor bersangkutan sebesar 1,3 serta indeks derajat kepekaan sebesar 1 (satu) artinya sektor tersebut mempunyai kemampuan cukup besar mendorong sektor hulunya dan meningkatkan pertumbuhan output sektor hilirnya. Peran investasi disektor industri makanan dan minuman berkontribusi besar terhadap pendapatan nasional dan keternakerjaan, yang berimplikasi cukup baik pada ketahanan nasional. Tetapi import content yang cukup besar bila tidak dicermati dapat memperlemah ketahanan nasional.
......The sector of food and beverage industry absorb more labors and contribute to economic growth. In last five years, there were no researchs yet about the role of investment in creating gross value added (GVA) as well as labor absorption. The research question are : (1) How much rupiahs were the effect on invesment in the food and beverage industrial sector on gross value added (GVA) and its components, (2) How many labors were absorbed in the sector due to investment in this sector. The methods used in this research was I-O data analysis, 66 sectors and the year 2010 as the base year. The result shows: (1) In the periode 2007?2012 investment the sector of food and beverages created real GVA Rp 5,814,671 million per year, with elasticity 1.82. (2). Labor absorbtion due to investment in those sector were 56,347 per year, with elasticity 1.03 The role of investment in food and beverage industrial sector gave high contribution toward national income dan employment, which have good implication on national defence. While, high import content if no observed can weaken national defence."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Lou
New York : St. Martin's Griffin , 1997
362.82 BRO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Richard L.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2008
362.829 2 DAV d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
California: Lane Book, 1956
728 SUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zoelly, Pierre
Basel; Boston: Birkhauser, 1995
728.092 ZOE a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melis, J.C.H.
Deventer: Kluwer, 1986
BLD 346.015 MEL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lidya Triana
"Dari seluruh sampel yang diteliti (53.108.176 rumahtangga), sebanyak 62,7 persen termasuk kategori tidak miskin, 14,9 persen termasuk dalam kategori hampir miskin, dan 22,4 persen masuk dalam kategori rniskin.
Probabilita suatu rumahtangga untuk berada pada kategori tidak miskin adalah 71,97 persen, sementara itu probabilita rumahtangga berada pada kategori hampir miskin adalah 13,13 persen, dan probabilita suatu rumahtangga berada pada kategori miskin adalah 14,9 persen.
Berdasarkan analisis deskriptif, persentase tertinggi pada rumahtangga miskin dimiliki oleh mereka yang berpendidikan tidak pernah sekolah/tidak tamat SD, tinggal di perdesaan, memiliki sumber penerangan selain listrik PLN, lapangan usaha utama kepala keluarga di sektor pertanian, memiliki rata-rata jumlah anggota rumahtangga yang besar, memiliki jumlah penduduk dewasa melek huruf yang sedikit, dan rata-rata jarak yang harus ditempuh ke fasilitas kesehatan, ekonomi, pendidikan lebih jauh dari rumah.
Faktor-faktor yang diharapkan dapat meningkatkan probabilita suatu rumahtangga untuk berada pada kategori hampir miskin dan tidak miskin adalah dengan cara meningkatkan tingkat pendidikan kepala rumahtangga, memperhitungkan kembali jumlah anggota rumahtangga, meningkatkan jumlah anggota rumahtangga yang dapat membaca dan menulis, mendorong perluasan lapangan usaha yang digeluti para kepala rumahtangga atau anggota rumahtangga, dan kemudahan akses dalam memperoleh rumah yang murah, sumber penerangan listrik PLN dan jarak yang harus ditempuh ke fasilitas pendidikan."
2006
T19338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.W. Prija Subroto
"ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengungkapkan berbagai faktor yang melatar belakangi, menyebabkan serta mendorong campur tangan negara Tanzania terhadap masalah-masalah dalam negeri Uganda. Metode eksplanasi dipilih untuk menggambarkan bagaimana suatu krisis internal yang berlarut-larut berubah menjadi konflik bilateral dengan latar belakang situasi internasional yang mempengaruhi situasi kawasan. Teknik pengumpulan data dilakukan terutama melalui telaah kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi Tanzania disebabkan Pertama timbulnya krisis-krisis internal di kedua negara yang berkembang menjadi konflik terbuka dalam masalah perbatasan wilayah. Kedua berbagai krisis ekonomi dan politik dunia menambah kerawanan di Tanzania dan Uganda yang tergolong negara-negara terbelakang dan miskin, padahal situasi aman dan stabil diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah internal dan regional. Ketiga kampanye internasional bagi usaha memulihkan kondisi kemanusiaan yang sangat mengkhawatirkan di uganda mendorong Tanzania untuk mendukung Gerakan Pembebasan Uganda, sesuai dengan komitmen TAMU dan elit politik Tanzania."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>