Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Bogor: M-BRIO press, 2007
637 WIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nurchoiriah
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan minum susu siswa kelas III A, III B dan IV di SDN Pondok Cina 1 Depok tahun 2009 dengan menggunakan faktor-faktor dari Teori Green. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain crossectional. Hasil penelitian ini yaitu dari faktor predisposisi (pengetahuan dan persepsi), hanya persepsi yang berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan minum susu siswa. Dari faktor pemungkin/ enabling (Sarana-prasarana dan pekerjaan orang tua) menemukan bahwa tidak ada satupun faktor yang berhubungan secara bermak dengan kebiasaan minum susu siswa. Dari faktor penguat/reinforcing (anjuran), didapatkan faktor anjuran berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan minum susu siswa SDN Pondok Cina 1, Depok tahun 2009.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
Abstrak :
Selama ini, pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa susu rendah laktosa atau susu bebas laktosa telah digunakan secara luas dalam masyarakat tanpa melihat sebab diare, dan derajat dehidrasi. Seperti diketahui, selain harga yang relatif mahal, laktosa merupakan sumber karbohidrat pada susu yang diperlukan bagi pertumbuhan terutama pada bayi dengan susu sebagai makanan utama. Laktosa juga berfungsi menambah absorpsi kalsium. Hasil pemecahan laktosa yaitu galaktosa berperan dalam memproduksi glikoprotein dan glikolipid yang berguna dalam perkembangan otak. Perlu dilakukan penelitian apakah setiap anak dengan diare akut harus mengganti susu formula. Walaupun penelitian meta-analisis telah dilakukan oleh Brown dkk15 namun penelitian secara langsung membandingkan susu formula yang mengandung laktosa dan susu formula yang tidak mengandung laktosa pada tata laksana diare akut tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan-sedang pada pasien rawat jalan belum ada di Indonesia. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini adalah : 1. Apakah setiap anak usia 6 - 24 bulan dengan diare akut memerlukan penggantian susu formula lanjutan menjadi susu formula bebas laktosa? 2. Bagaimana efek susu formula bebas laktosa terhadap lama diare dibandingkan dengan susu formula lanjutan? 3. Bagaimana efek susu formula bebas laktosa terhadap frekuensi diare dibandingkan dengan susu formula lanjutan? TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum Untuk membandingkan efek pemberian susu formula bebas laktosa dibandingkan susu formula lanjutan terhadap perjalan klinis diare akut pada anak usia 6 - 24 bulan di Unit Rawat Jalan Departemen IKA FKUIRSCM, Jakarta dan Unit Gawat Darurat Anak RSCM, Jakarta. Tujuan khusus Tujuan khusus utama Untuk membandingkan efek susu formula bebas laktosa dan susu formula lanjutan terhadap lama dan frekuensi diare akut pada anak usia 6 - 24 bulan di Unit Rawat Jalan Departemen IKA FKUI-RSCM, Jakarta dan Unit Gawat Darurat Anak RSCM, Jakarta. Tujuan khusus tambahan Mengetahui efek pemberian susu formula bebas laktosa dan susu formula lanjutan pada diare akut terhadap kegagalan terapi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhie Nur Radityo S
Abstrak :
Latar Belakang: Air susu ibu (ASI) merupakan asupan yang direkomendasikan pada semua bayi baru lahir. ASI pada bayi yang menjalani perawatan intensif diberikan dalam bentuk ASI perah (ASIP). Akan tetapi, berbagai penelitian menunjukkan bahwa serangkaian proses persiapan ASIP merupakan sumber kontaminasi dan penularan infeksi. Infeksi pada bayi baru lahir merupakan salah satu masalah serius yang belum terpecahkan dalam perawatan bayi baru lahir, termasuk pada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Meskipun alur pengelolaan ASIP yang digunakan sudah sesuai dengan standar WHO, belum pernah dilakukan evaluasi terhadap kejadian kontaminasi ASIP sebelumnya. Tujuan: Mengetahui angka kejadian kontaminasi ASIP di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode: Dilakukan penelitian potong lintang terhadap 60 sampel ASIP di divisi Neonatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Sampel penelitian merupakan ASIP yang didapatkan dari proses pemerahan oleh ibu dengan bayi yang dirawat di ruang perawatan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSCM. Ibu dengan riwayat penyakit yang menular lewat ASI, mengalami mastitis, atau sedang mengonsumsi antibiotik dan probiotik dieksklusi dari penelitian. Dilakukan pemeriksaan kultur terhadap ASIP sebanyak dua kali yaitu pertama kali maksimal dua jam setelah ASI diperah dan kedua kali setelah disimpan di lemari pendingin dengan suhu <4oC selama 48 jam, selesai dilakukan pemrosesan dan siap diberikan pada bayi. Hasil: Didapatkan hasil angka kontaminasi ASIP di NICU RSCM adalah sebesar 66,67%. Profil kuman terbanyak sebagai kontaminan ASIP di NICU RSCM adalah Staphyloccocus epidermidis (ASIP setelah diperah 46,7%, ASIP sebelum pemberian 40%), Acinetobacter baumanii (ASIP setelah diperah 18,3%, ASIP sebelum pemberian 16,7%) dan Staphylococcus haemolyticus (ASIP setelah diperah 13,3%, ASIP sebelum pemberian 6,7%). Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kontaminasi ASIP di NICU RSCM diantaranya adalah tindakan cuci tangan ibu sebelum memerah ASI dan penggunaan masker oleh petugas saat memproses ASIP untuk bayi. ......Background: Breast milk is the recommended nutrient for every newborn. Newborn in neonatal intensive care unit is also provided in form of expressed breast milk. However, various studies have shown that expressed breast milk preparation is prone to contamination and infection transmission. Infection in newborn is a serious problem which has not been solved in newborn care, including in Cipto Mangunkusumo National Hospital (CMH). In spite of its expressed breast milk process correspond with World Health Organization guideline, evaluation has never been thouroughly done for expressed breast milk contamination rate. Objective: To investigate expressed breast milk contamination rate in Cipto Mangunkusumo National Hospital and its affecting factors Method: Cross sectional study was done to 60 expressed breast milk samples in Neonatology division, Child Health Department, Faculty of Medicine Universitas Indonesia (FKUI) - Cipto Mangunkusumo National Hospital (CMH) on December 2018 to January 2019. Samples for the study were expressed breast milk taken from mother whose baby was admitted to Neonatal Intensive Care Unit (NICU) of CMH. Mothers with breast milk transmission infection, having mastitis, or consuming antibiotic or probiotic were excluded from the study. Culture from samples was done two times, the first time was at maximum of two hours after breast milk was expressed and the second time was after the breast milk had been stored in freezer with temperature below 4o Celsius for 48 hours, processed, and ready to be taken by newborn. Result: It is shown that the contamination rate of expressed breast milk in NICU of Cipto Mangunkusumo Hospital was 66,67%. Most prevalent bacteria for expressed breast milk contaminant were Staphylococcus epidermidis (1st sampling 46,7% , 2nd sampling 40%), Acinetobacter baumanii (1st sampling 18,3%, 2nd sampling 16,7%), and Staphylococcus haemolyticus (1st sampling 13,3%, 2nd sampling 6,7%). Risk factors affecting expressed breast milk contamination in NICU of Cipto Mangunkusumo Hospital were mother handwashing before breast milk expression and the use of mask for officers processing expressed breast milk.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia , 2008
612.664 BED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Santi Widya Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Mega Santi Widya PutriProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Pengaruh Konsumsi Susu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 Bulan DiKecamatan Duren Sawit Tahun 2018Pendahuluan: Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalamwaktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktorseperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat,terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh konsumsi susu dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24 bulan di Kecamatan DurenSawit tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian casecontrol, jumlah sampel penelitian ini adalah 74 orang, pada kelompok kasus 37 anak, dan pada kelompokkontrol 37 anak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Duren Sawit pada anak balita usia 24 bulan.Hasil: Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh antara konsumsi susu, frekuensiminum susu, jumlah minum susu, mulai minum susu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, penyakitinfeksi, asupan energi, asupan lemak, dan asupan zat besi dengan kejadian stunting. Tidak ditemukanpengaruh pendidikan ayah, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, besar keluarga, riwayat ASI Eksklusif, asupankarbohidrat, dan asupan kalsium dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwakonsumsi susu, penyakit infeksi, dan asupan energi berpengaruh terhadap kejadian stunting dan yangpaling dominan dalam mempengaruhi kejadian stunting adalah konsumsi susu. Kesimpulan: Konsumsisusu memiliki pengaruh dengan kejadian stunting pada anak usia 24 bulan.Kata Kunci :Balita, Stunting, Konsumsi Susu
ABSTRACT
Name Mega Santi Widya PutriStudy Program Public Health SciencesTitle Influence of Milk Consumption with Stunting Event in 24 Month Child inDistrict Duren Sawit East Jakarta Year 2018Introduction Stunting is a chronic malnutrition caused by a lack of long term nutritional intake, usuallyfollowed by frequent frequent illness, caused by factors such as lack of care, impure water use, unhealthyenvironment, limited access to food and poverty . Purpose This study aims to determine the effect ofmilk consumption with the incidence of stunting in children aged 24 months in Kecamatan Duren Sawitin 2018. Method This study is a quantitative study with case control research design, the number ofsamples of this study was 74 people, in case group 37 children, and in the control group of 37 children.This research was conducted in Duren Sawit Subdistrict in children aged 24 months. Results The resultsof bivariate analysis showed that there was influence between milk consumption, milk drinkingfrequency, milk drinking, milk, mother education, mother 39 s nutrition, infectious diseases, energy intake,fat intake, and iron intake with stunting events. No effect of father 39 s education, father 39 s work, mother 39 sjob, family size, history of exclusive breastfeeding, carbohydrate intake, and calcium intake with stuntingevents. The result of multivariate analysis showed that milk consumption, infectious diseases, and energyintake had an effect on stunting event and the most dominant in influencing stunting incidence was milkconsumption. Conclusion Milk consumption has an influence with stunting events in children aged 24months.Key words Toddler, Stunting, Milk Consumption
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tejabaswara
Abstrak :
The level of milk consumption in Indonesia is still low amongst Asia countries with only 11.9 per capita. Pocket money is a source of children in school aged to buy some products. The research aims to know if there is an association between the habit of milk consumption and pocket money in school aged children or not. This cross sectional study was held in SD Pegangsaan 01 Cikini, on January 2011 with population as musch as 97 students from grade 4,5, and 6. The result showed all of the respondents consumed milk, however there is no association between the habit of milk consumption and pocket money;The level of milk consumption in Indonesia is still low amongst Asia countries with only 11.9 per capita. Pocket money is a source of children in school aged to buy some products. The research aims to know if there is an association between the habit of milk consumption and pocket money in school aged children or not. This cross sectional study was held in SD Pegangsaan 01 Cikini, on January 2011 with population as musch as 97 students from grade 4,5, and 6. The result showed all of the respondents consumed milk, however there is no association between the habit of milk consumption and pocket money.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klassen, Julie
Minneapolis: Bethany House Publishers, 2007
813.6 Kla l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Marisi
Abstrak :
ABSTRAK
Pemahaman ketidakcukupan ASI didefinisikan sebagai keadaan dimana seorang ibu telah atau menganggap dirinya tidak lagi memiliki ketersediaan ASI dan hal ini merupakan alasan utama lepas susu lebih awal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi selama hamil dengan persepsi ketidakcukupan ASI di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi yang tidak sesuai rekomendasi, umur ≤ 30 tahun, ibu bekerja, hamil anak pertama, tidak adanya bimbingan laktasi, pengetahuan, dan dukungan nakes mempengaruhi ketidakcukupan ASI. Agar persepsi ibu tentang ketidakcukupan ASI tidak dijadikan alasan utama untuk menghentikan ASI maka perlunya peningkatan status gizi selama hamil serta penyuluhan oleh nakes tentang ASI Eksklusif.
ABSTRACT
The understanding off breast milk is defined as asituation where a mother has or thinks she is no longer has the availability of brenst milk and this is the main reason of early off milk. This research is a cross sectional analytic study using primary and secondary data aimed to determine the relationship between nutrional status during pregnancy with the perceived insufficient milk in Tanjung Priok public health center that has not been done before. The result shovvs that nutritional status that is not relevant to the recommendation, age under 30 years old, working mother, first pregnancy, no gvidance about lactation, knowledge, and support from health worker are affecting inadequacy of breast milk. In order mothers perception abaut breast milk inadequacy can not be use as the main reason to stop breast feeding, therefore improving nutritional status during pregnancy and counceling by the health worker are needed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>