Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Karim
Jakarta: Gunung Agung, 1982
922.97 KAM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud melakukan reevaluasi dan reorientasi terhadap penggunaan pidana penjara jangka pendek dalam sistem pemidanaan. Kemudian mengetengahkan pemikiran alternatif sehubungan dengan eksistensi pidana penjara jangka pendek dalam pembaharuan hukum pidana..

Pokok permasalahan difokuskan pada: 1) Sejauh mana penerapan pidana penjara jangka pendek dalam praktek peradilan pidana, serta faktor yang melatarbelakanginya? Bagaimana relevansi pidana penjara jangka pendek dengan sistem pemasyrakatan sebagai cara pelaksanaan pidana penjara? 3) Dalam rangka pembaharuan hukum pidana, apakah pidana penjara jagka pendek masih perlu dipertahankan, dan alternatif apa yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah banyaknya penerapan pidana penjara janga pendek?

Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan yuridis-sosiologis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan instrunen berupa: studi dokumen, wawancara, angket, dan dilengkapi dengan pengamatan. Penentuan responden dilakukan secara "purposive", kemudian analisis dilakukan secara deskriptif-kualitatif.

Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: Dalam kesimpulan umum dapat dikemukakan, bahwa walaupun pidana penjara merupakan jenis pidana yang secara universal banyak digunakan sebagai sarana politik kriminal, akan tetapi dalam perkembangannya terdapat keoenderungan untuk menggunakannya secara selektif dan limitatif. Dalam kebijakan legislatif di Indonesia selama ini masih kurang menunjang kebijakan yang selektif dan limitatif dalam penggunaan pidana penjara jangka pendek. Dari konsep RUU KUHP terlihat adanya upaya untuk membatasi penggunaan pidana penjara jangka pendek. Dari prinsip-prinsip yang terkandung dalam RUU Pemasyarakatan yang sedang dibahas di DPR saat ini terlihat adanya kemajuan dibanding aturan dalam Reglemen Penjara tahun 1917.

Sebagai kesimpulan khusus dapat dikemukakan sebagai berikut: a) Pidana penjara jangka pendek merupakan jenis pidana yang paling banyak diterapkan dalam praktek peradilan pidana. Hal ini antara lain disebabkan oleh faktor hukumnya itu sendiri di samping adanya alasan praktis; b) Pidana penjara jangka pendek kurang sinkron dengan sistem pemasyarakatan, karena dalam kenyataannya tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pemasyarakatan yang memadai terhadap narapidana jangka pendek; c) Kurang memadainya pembinaan terhadap narapidana jangka pendek juga dipengaruhi oleh: faktor peraturan perundang-undangan, petugas, fasilitas, dan partisipasi masyarakat. Pidana penjara jangka pendek juga kurang dapat memenuhi tujuan pemidanaan yang integratif. d) Dalam rangka pembaharuan hukum pidana, pidana penjara jangka pendek masih dapat dipertahankan dalam sistem pemidanaan sepanjang digunakan secara selektif dan limitatif.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rulianti Darwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam mengoperasikan sebuah PLTU yang terdiri dari beberapa unit, selalu diinginkan optimasi biaya. Dengan mengolah data harian setiap unit, melalui cara regresi dapat diperoleh karakteristik input - output masing - masing unit. Karakteristik input - output tersebut digunakan dalam perhitungan optimasi pembagian beban diantara unit - unit, yang kemudian juga dapat dikembangkan untuk dipakai dalam pemilihan dan penjadwalan unit - unit yang akan dioperasikan, serta juga untuk pengendalian pembangkitan pada sistem yang mempunyai interkoneksi dengan sistem lain.

Dengan data harian unit - unit PLTU Muara Karang, aplikasi kajian ini memperlihatkan bahwa optimasi yang telah dilakukan secara sistem masih dapat ditingkatkan.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerudin
Abstrak :
Untuk mengimbangi kejahatan yang semakin berkembang, pidana penjara masih dipandang mampu untuk menanggulangi dan mengendalikan berbagai jenis kejahatan. Dari 587 jenis tindak pidana kejahatan yang diatur di dalam KUHP, 575 di antaranya diancam dengan pidana penjara, baik yang dirumuskan secara tunggal, maupun yang dirumuskan secara alternatif dengan jenis pidana lain. Demikian pula dalam Rancangan Undang-undang KHUP yang baru, pidana penjara masih dicanangkan sebagai salah sate jenis pidana pokok. lstilah "penjara" menunjuk pada (i) bentuk atau jenis pidana dengan maksud agar terpidana men jadi jera (unsur preventif), dan (ii) lembaga atau institusi yang ditandai dengan penggunaan perangkat keras "bangunan penjara" sebagai tempat untuk mengisolir terpidana dari masyarakat umum. Meskipun bentuk pidana penjara banyak digunakan, akan tetapi dalam pelaks.anaannya banyak menyimpan persoalan yang cukup remit. Adanya krisis yang dialami oleh narapidana di dalam penjara merupakan gejala yang dapat diamati secara langsung, yang diawali dari tindakan mengisolir terpidana yang berakibat hilangnya kemerdekaan, hilangnya kesempatan untuk memenuhi kebutuhan biologic, hilangnya rasa aman, dan sejumlah penderitaan selama berada di d'alam penjara (pains of imprisonment). Selain krisis di atas, efek negatif yang ditimbulkan dari penerapan pidana penjara turut pula menambah beban persoalan yang dihadapi, sehingga bermunculan kritik dari berbagai kalangan yang ditujukan pada persoalan efektivitas dari pidana penjara. Apakah pidana penjara mempunyai pengaruh preventif atau dapat mengurangi jumlahresidivis? Meskipun penerapan pidana penjara di Indonesia telah bergeser ke arah sistem pemasyarakatan, namun persoalan dan ciri-ciri yang terdapat dalam sistem penjara masih tetap melekat. Di dalam penjara -yang telah diubah dengan lembaga pemasyarakatan akan di jumpai sekelompok narapidana atau "masyarakat narapidana" (inmate society) dengan tatacara atau aturan-aturan yang tumbuh berkembang dan dipatuhi oleh anggota-anggota dari kelompok tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Pujiyono
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam tesis ini dibahas metode pemetaan homomorfis. Metode ini berguna untuk menyelesaikan suatu masalah dalam domain tertentu dengan memetakan masalah itu ke dalam domain lain yang lebih sederhana sehingga masalah itu bisa dipecahkan dengan mudah.

Tesis ini juga menguraikan penerapan pemetaan homomorfis untuk mencari faktor-faktor polinomial univariat atas Z. Untuk memperoleh faktor polinomial univariat atas Z, domainnya dibawa terlebih dulu ke domain polinomial univariat atas Zq yaitu dicari faktor-faktor dari polinomial univariat atas Z4. Faktor-faktor polinomial univariat atas Z dikonstruksikau dari faktor-faktor polinomial univariat atas Zq dengan menggunakan algoritma lifting Zassenhaus dan algoritma Faktor-Sebenarnya. Untuk memperjelas algoritma, diberikan ulasan dan ilustrasi yang terperinci.

Supaya dapat dijalankan dengan komputer, algoritma yang ditulis dengan bahasa matematika yang abstrak diimplementasikan dengan menggunakan sistem aljabar komputer Maple.

Daftar Acuan : 14 (1850 - 1992)
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Djunaedi
Abstrak :
ABSTRAK
Manajemen merupakan kekuatan utama dalam organisasi untuk mengkoordinir sumber daya manusia dan material. Manajer bertanggung jawab dalam pelaksanaan organisasional. Manajemen memasukkan unsur kepemimpinan dan menerapkan berbagai keahlian teknis meliputi keterampilan pengambilan keputusan dan perencanaan.

Sistem manajerial dalam kaitannya dengan kerja, menyangkut pengambilan keputusan untuk perencanaan dan pengawasan organisasi. Dalam manajemen para manajer melaksanakan pekerjaan mental dalam konteks kekuatan ekstemal dan internal yang mempengaruhi perilaku manajer.

Fungsi dasar manajemen meliputi penetapan sasaran, perencanaan, pengorganisasian, penyelenggaraan dan pengawasan yang diperlukan untuk mengelola suatu organisasi. Kehidupan manajerial dan peranan yang dilaksanakan oleh manajer akan membantu memberikan gambaran yang realistis tentang manajemen.

Langkah utama bagi seorang manajer dalam upaya memperkuat dan memanfaatkan kerja harus memberikan dorongan etika kerja dan menentukan standar kualitas tinggi yang memperkuat gagasan bahwa kerja mengandung nilai dan maksud intrinsif.

Istilah Etos memberikan pengertian yang mendalam mengenai nilai dan merupakan tujuan hidup bangsa Amerika. Etos juga merupakan tabiat, watak, karakter seseorang, suatu bangsa, budaya dan group tertentu yang membedakan dari orang atau group, bangsa dan budaya lain.
1995
T1575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heman Elia
Abstrak :
Penelitian ini berawal dari masalah penyalahgunaan zat psikoaktif yang telah menjadi masalah keluarga, sosial, dan nasional. Ingin diketahui dalam penelitian ini, bagaimana hubungan antara konsep diri penyalahguna zat psikoaktif dengan persepsinya terhadap orangtua, dan juga bagaimana hubungan antara konsep diri penyalahguna zat psikoaktif dengan daya tahannya terhadap stres. Topik penelitian ini dibahas melalui studi kepustakaan yang ada, dan kemudian dirumuskan dalam 2 hipotesis. Subyek penelitian adalah 33 orang penyalahguna zat psikoaktif dan 33 orang sebagai kelompok kontrol. Cara penelitian adalah ex post facto dengan metode penelitian survai. Analisis data dilakukan dengan korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua hipotesis ini dapat diterima secara signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri penyalahguna zat berhubungan secara signifikan dengan daya tahan terhadap stres. Selain itu, konsep diri penyalahguna zat juga berhubungan secara signifikan dengan persepsi mereka terhadap orangtua. Selain itu, dari hasil analisis uji-t, ditemukan pula perbedaan yang sangat signifikan antara konsep diri penyalahguna zat bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Konsep diri penyalahguna zat lebih buruk dibandingkan kelompok kontrol.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Atang Tachyat A.R
Abstrak :
ABSTRAK
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di masih tinggi yaitu 4,21 dan 60 per 1000 kelahiran hidup pada-tahun 1992. Berbagai faktor risiko telah diketahui sebagai penyebab langsung dan tidak langsung dari kematian ibu dan bayi. Pelayanan antenatal atau Antenatal Care yang baik diyakini merupakan salah satu upaya yang mempunyai daya ungkit besar dalam usaha menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Secara kuantitas cakupan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Sampai tahun 1991 sebanyak 81.9 % ibu hamil telah tercakup peiayanan antenatal Puskesmas, namun bam 55 % ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal 4 kali atau lebih (Depkes,1992). Suatu peneUtian cosas-sect tonal dilaksanakan di Kabupaten Cianjur pada bulan Mei - # Juni 1995, bertujuan unluk mengetahui faktor-faktor risiko kehamilan yang berhubungan dengan kualilas (adekuasi) pemanfaatan pelayanan antenatal serta faktor lain yang mempengaruhi hubungan tersebut, dilihal dari sudut pengguna pelayanan yaitu ibu hamil pengunjung Puskesmas. Data diperoleh dari hasil wavvancara, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan kebidanan dan 1 fb ( mctoda Sahli) terhadap 210 orang rcsponden- Pemanfaatan pelayanan dikatakan adckuat bifa ibu memeriksakan kehamilannya kepada pclugas kesehatan pada umur kehamilan trimester pcrtama, paling scdtkil satu kali pada trimcsler-2 dan 2 kali pada trimcster-3. Hasit penelitian menunjukkan sebanyak 68.1 % responden memeriksakan kehamilannya pada umur kehamilan trimester pertama, namun hanya 45.2 % ibu yang tergolong memanfaatkan pelayanan secara adekuat. Dari 17 variabel yang diteliti rata-rata tiap ibu memiliki 3 jenis variabel risiko, 17.3 % ibu termasuk kelompok risiko tinggi. Anemia (Hb Abstract
Maternal and infant mortality rates are still high in Indonesia, i.e. 4.21 and 60 per 1000 livebirths respectively in 1992. Various risk factors are known as direct and indirect causes of maternal and infant deaths. A good antenatal care (ANC) is believed as one of the effort that has great impact in lowering both maternal and infant mortality rates. The coverage of ANC at the health centres in Indonesia tends to increase quantitatively. Until 1992 it was reported that 81.9 % of expecting mothers were covered by health centres, but only 55 % had had four times or more visits ( Ministry of Health, 1992 ). A cross sectional study has been conducted in Cianjur Regency in May-June 1995, identifying the pregnancy risk factors which were related to the quality (adequacy) of utilization of ANC from the view of users, i.e. expecting mothers attending health centres, * and to find oui other factors which influence the relationship. Utilization of ANC is difined as adequate if the expecting mother had her first ANC visit to health personnel during the first trimester, at least once in the second trimester and two consecitive visits in the third trimester of her gestational age. The data were collected from 210 respondent through direct interviews, general physical and obstetric examinations, and Sahli's method for determination oi'hemogobin concentration. The study revealed that 68.1 % of expecting mothers visited health personnel for the first ANC during the first trimester of gestational age, but only 45 % of them had utilized ANC adequately. Among the 17 variables of the risk factors included in this study, averagely every expecting mother possesed 3 kinds of risk variables and 17.3 % of the mothers were high risk group. Anemia (Hb
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Baroroh
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian Unsur-unsur didaktis dilakukan terhadap majalah Bobo tahun 1995. Tujuannya adalah untuk (i) mendeskripsikan tokoh dan penokohan dongeng (ii) mendeskrip_sikan tema dan amanatnya (iii) mendeskripsikan unsur-unsur didaktis berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah mengumpulkan dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, membaca dongeng-dongeng tersebut, menentukan dongeng-dongeng yang akan dianalisis, dan mencari unsur didaktisnya berdasarkan analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanatnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif yakni melakukan analisis terhadap semua data terlebih dahulu, baru kemudian menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dongeng-dongeng yang sudah dipilih sebagai data melalui analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanat, dan kemudian memberi gambaran unsur-unsur didaktis yang diperoleh berdasarkan analisis di atas. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa unsur didaktis dalam dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, semuanya disampaikan melalui tokoh dan cerita itu sendiri.
1997
S10912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Perkembangan pesat tata kehidupan perekonomian internasioanl sejak Perang Dunia II telah mendorong terjadinya perubahan mendasar terhadap prinsip-prinsip sistem perseroan sebagai pelaku penting dalam kegiatan ekonomi nasioanl maupun antar negara. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah pula memiliki prinsip-prinsip sistem perseroan modern yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan zaman. Tulisan ini berusaha menelaah secara singkat prinsip-prinsip baru sistem perseroa dalam Undang-undang Perseroan Terbatas.
Hukum dan Pembangunan Vol. 25 No. 3 Juni 1995 : 236-250, 1995
HUPE-25-3-Jun1995-236
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>