Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Albertha
"Latar Belakang: Karsinoma endometrium adalah keganasan pada organ reproduksi wanita yang terjadi umumnya pada wanita pasca menopase. Pemeriksaan radiologi khususnya MRI merupakan penunjang penting dalam menentukan staging dan keterlibatan organ organ rongga panggulyang akan menentukan pilihan terapi. Perkembangan teknik fungsional MRI yakni diffusion weighted imaging (DWI) dan apparent diffusion coefficient (ADC)digunakan untuk membedakan lesi jinak dengan ganas, grading disertai dengan perluasannya, tetapi sayangnya teknik inimemiliki keterbatasanyakni nilai yang dihasilkan pada setiap alat MRI heterogen. Saat ini berkembang teknik baru yang membandingkan nilai ADC jaringan lesi dengan nilai ADC jaringan sehat dengan hasil nilai yang lebih homogen.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah membuktikan nilai rerata rasio ADC memilikihasil lebih homogen dibandingkan dengan nilai rerata ADC.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif potong lintang menggunakan data sekunder. Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2018 hingga Maret 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 21 sampel.
Hasil: Median nilai ADC tumor endometrium, urin, dan miometrium adalah 0,58 mm2/s, 3,26 mm2/s, dan 1,52 mm2/s. Berdasarkan coefficient of variation (COV) nilai rasio ADC lebih homogen dibandingkan dengan nilai ADC tumor (nilairasio ADC tumor-urine 35,1%, tumor-miometrium 41,7%, dan ADC tumor 42,2%).
Kesimpulan: Nilai rasio ADC memiliki nilai yang lebih homogen dibandingkan dengan nilai ADC, sehingga dapat digunakan sebagai parameter non-invasif dalam mengevaluasi tumor.

Background: Endometrial carcinoma is most common gynecologic malignancy that occurs usually in postmenopausal women. Imaging examination, especially MRI, is important in determining the staging and involvement of intrapelvic organs, which will determine the therapy for the patient. Diffusion weighted imaging (DWI) and apparent diffusion coefficient (ADC) can be used to help distinguish benign or malignant lesions, grading and expansion of the lesion, but unfortunately this technique produced heterogeneous values. Currently a new technique is developing that compares the tissue ADC value of lesions with healthy tissue, resulting more homogeneous values.
Purpose: The purpose of this study is to prove the average value of the ADC ratio has more homogeneous results than the average value of the ADC.
Methods: This study uses a cross-sectional descriptive design, using secondary data. The study was conducted from December 2018 to March 2019, with a total sample of 21.
Result: The median ADC value of endometrial, urine, and myometrial tumors was 0.58 mm2 / s, 3.26 mm2 / s, and 1.52 mm2 / s. Based on coefficient of variation (COV) the ADC ratio value is more homogeneous compared to the tumor ADC value (tumor-urine ADC ratio value is 35.1%, myometrial tumor 41.7%, and tumor ADC 42.2%).
Conclusion: The ADC ratio value has a more homogeneous value than the ADC value, so it can be used as a non-invasive parameter in evaluating tumors.
"
[Jakarta, Jakarta]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Yamidi
"Telah dibuat suatu Rancang Bangun Sistem Pemanas dengan Temperatur terkendali. Alat ini sering dipakai pada lab furnace. Pada sistem pemanas ini penulis menggunakan heater jenis keramik yang mempunyai temperatur maksimum 800 °C. Alat ini dikendalikan dengan menggunakan Mikrokontroler dimana penulis menggunakan dua jenis IC mikrokontroler yaitu AT 89S52 dan Atmega32. AT 89S52 difungsikan untuk keypad sedangkan Atmega32 difungsikan sebagai pengendali. Untuk pengukuran besarnya temperatur penulis menggunakan thermokopel jenis K dimana thermokopel jenis ini dapat mengukur hingga 1000 °C. Pada alat ini penulis dapat mengendalikan heater dengan cara memberikan perintah kepada pengendali melalui keypad. Hasilnya berupa tegangan digital yang sebelumnya diubah melalui ADC dan ditampilkan pada LCD."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA453
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Mulia Salsabila
"ADC 12 diketahui sebagai material yang ringan, tahan korosi, dan memiliki temperatur leleh rendah. Dengan penambahan partikel penguat nano Al2O3, komposit ini diharapkan dapat menjadi alternatif material besi tuang dalam dunia transportasi. Perlakuan panas T6 solution treatment and artificial age pada temepartur 150, 170, 190, 210, dan 230 C dilakukan pada komposit ini guna lebih meningatkan sifat mekaniknya. Dilakukannya perlakuan panas pada temperatur optimum 190 C akan meningkatkan kekuatan tarik hingga 167 MPa, kekerasan sampai 78,3 HRB, dan ketahanan terhadap aus hingga 1,51 x 10-5 mm3/m. Adanya unsur magnesium yang ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam juga dapat membentuk senyawa intermetalik yang turut meningkatkan sifat mekanik komposit. Adapun karakterisasi sampel berupa pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD digunakan untuk melihat fasa yang terbentuk dari hasil perlakuan panas.ADC 12 diketahui sebagai material yang ringan, tahan korosi, dan memiliki temperatur leleh rendah. Dengan penambahan partikel penguat nano Al2O3, komposit ini diharapkan dapat menjadi alternatif material besi tuang dalam dunia transportasi. Perlakuan panas T6 solution treatment and artificial age pada temepartur 150, 170, 190, 210, dan 230 C dilakukan pada komposit ini guna lebih meningatkan sifat mekaniknya. Dilakukannya perlakuan panas pada temperatur optimum 190 C akan meningkatkan kekuatan tarik hingga 167 MPa, kekerasan sampai 78,3 HRB, dan ketahanan terhadap aus hingga 1,51 x 10-5 mm3/m. Adanya unsur magnesium yang ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam juga dapat membentuk senyawa intermetalik yang turut meningkatkan sifat mekanik komposit. Adapun karakterisasi sampel berupa pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD digunakan untuk melihat fasa yang terbentuk dari hasil perlakuan panas.

ADC 12 has known to be a material which has low density, good corrosion resistance, and low melting temperature. With addition of Al2O3 nano reinforce, this composite is expected to be an alternative for cast iron in transportation industry. T6 heat treatment, which consists of solutioning and artificial aging on temperature variation of 150, 170, 190, 210, and 230 C is conducted in this composite for enhance its mechanical properties. In this research, heat treatment found to increase tensile strength until 167 MPa, hardness until 78 HRB, and wear resistance until 1,51 x 10 5 mm3 m. Magnesium, which is added at 10wt to increase wettability between matrix and reinforce, also found as intermetallic phase that increase its mechanical properties. Material characterization such as metallographic analyzation, SEM EDS, and XRD is conducted to confirm any formed phase after heat treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Hardiman M.
"Pada pembacaan suatu pengukuran dengan menggunakan strain gauge pada sebuah spesimen (benda uji), umumnya dibutuhkan Ampiifier dan ADC (Analog to Digital Conversion) sebanyak strain gauge yang terpasang. Masalah akan timbul sehubungan dengan banyaknya kebutuhan ampiifier dan kanal ADC yang memerlukan biaya yang mahal. Di samping itu juga masalah rumitnya instalasi dari banyaknya peralatan yang digunakan, sehingga menjadi tidak efisien dan akan berpengaruh pada hasil pengukuran.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, pada tugas akhir ini penulis merancang bangun sebuah alat ” Sistem Pengukuran Multikanal Pada Strain Gauge Dengan Menggunakan Satu Amplifier Dan Satu Kanal ADC Berbasis Komputer Pribadi ” untuk setiap pengujian spesimen.
Pada perancangan sistem pengukuran multikanal ini digunakan rangkaian Antarmuka dan Multiplekser yang membaca (Scanning) semua nilai pada kanal pengukuran sebanyak 32 kanal secara bergantian. Pembacaan nilai pada tiap kanal ini diatur oleh komputer pribadi dengan bantuan perangkat lunak yang dapat mengaktifkan kanal sesuai kontrol address yang diberikan. Kemudian nilai tersebut diperkuat oleh sebuah Ampiifier dan selanjutnya melalui ADC dikirimkan kembali ke komputer untuk disimpan ataupun diolah lebih lanjut Dari hasil uji coba dan pengukuran alat ini mempunyai unjuk kerja yang cukup baik, yaitu hasil pengukuran yang cukup linier dan %kesalahan kurang dari 0,4 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Anastasia
"Telah dilakukan perancangan dan realisasi sistem. Alat ini dapat dimanfaatkan sebagai sistem kendali serta kontrol otomatis temperatur alat pendingin. Sistem ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas sebuah mikrokontroler, sensor LM 35, LCD (Liquid Cristal Display), ADC (Analog to Digital Converter), pemanas, pendingin (AC) , rangkaian keypad. Program aplikasi ini bekerja pada saat dinyalakan maka inisilisasi hardware dilakukan kemudian menampilkan temperatur yang terdeteksi oleh LM 35 pada LCD. Memasukkan Set point melalui keypad dan proses eksekusi dilakukan oleh mikrokontroler untuk menentukan mati/hidup sistem pendingin dan pemanas. Setelah setpoint dimasukkan maka nilai set point dibandingkan temperatur sebenarnya jika setpoint lebih besar maka heater akan hidup dan sebaliknya jika set point lebih kecil maka chiller hidup. Temperatur yang bisa dikendalikan oleh alat pengontrol temperatur.

Design and system realization have been done. This device used as monitoring system and automatic control of room temperature.The system consists of hardware and software. Hardware consists of a microcontroller,LM 35 censor, LCD (Liquid Crystal Display), ADC (Analog to Digital Converter), heater, Chiller (AC) , keypad circuit. This application program works when it is being turned on, hardware initialization begins, then it shows temperature detected by LM 35 on LCD. Entering setpoint through keypad and execution process is done by microcontroller to determine whether cooling and heating system is on/off. Temperature which can be controlled by temperature comtroller."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA552
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Hadi Irawan
"Telah dibuat suatu Rancang Bangun Circulating Water Bath Temperatur Terkendali. Alat ini sering dipakai pada lab kimia. Pada sistem pemanas ini penulis menggunakan heater jenis yang mempunyai temperatur maksimum 98 °C. Alat ini dikendalikan dengan menggunakan Microcontroller dimana penulis jenis IC mikrokontroler Atmega16 yang difungsikan sebagai pengendali. Untuk pengukuran besarnya temperatur penulis menggunakan Thermoucouple jenis K, dimana Thermoucouple jenis ini dapat mengukur hingga 300 °C, sedangkan untuk sirkulasi penulis menggunakan motor DC yang dirancang sedemikian rupa hingga dapat memompa air.

Have been made a Design and Development of Circulating Water Bath Temperature In control. This Appliance is often weared by at chemical lab. At this heater system [of] writer use type heater having maximum 98 ° C. This Appliance is controlled by using Microcontroller where functioned IC Atmega16 microcontroller type writer as controller. For the measurement of the level of writer temperature use K type thermoucouple, where thermoucouple this type of can measure till 300 ° C, while for the sirkulasi of writer use designed DC motor in such a manner till can water pump."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
"Pada saat ini komposit yang paling popular digunakan adalah komposit dengan matriks logam dengan penguat keramik. Berdasarkan pada hal ini, penulis akan memfokuskan penelitian kepada komposit logam dengan matriks aluminium dan penguat keramik SiC. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan dibuat melalui metode pengcoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 1.5, 2, 2.5, hingga 3 Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi. Kekuatan tertinggi diperoleh pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 Vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 130 Mpa dan kekerasannya mencapai 60 HRB.

Today, the most popular type of composite is a metal matrixed composite with a ceramic reinforcement. On the basis of this, the authors will focus this research on the metal composite with aluminium as the matrix and ceramic SiC as the reinforce. Aluminum is selected because of its good performance, light weight, low melting temperature and easy to cast. ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be made through a stir casting method where stirring is performed mechanically with stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. SiC added to Al is varied from 1, 1.5, 2, 2.5 to 3 Vf, and. 5 wt of magnesium was added to enchance wettability. The result of this study is the mechanical properties of ADC12 composite improved with higher SiC content. The highest strength is obtained at composites with 3 Vf SiC with the value of 130 MPa, and the hardness is 60 HRB respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
"Pada saat ini komposit yang paling popular digunakan adalah komposit dengan matriks logam dengan penguat keramik. Berdasarkan pada hal ini, penulis akan memfokuskan penelitian kepada komposit logam dengan matriks aluminium dan penguat keramik SiC. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan dibuat melalui metode pengcoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 1.5, 2, 2.5, hingga 3 Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi. Kekuatan tertinggi diperoleh pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 Vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 130 Mpa dan kekerasannya mencapai 60 HRB.

Today, the most popular type of composite is a metal matrixed composite with a ceramic reinforcement. On the basis of this, the authors will focus this research on the metal composite with aluminium as the matrix and ceramic SiC as the reinforce. Aluminum is selected because of its good performance, light weight, low melting temperature and easy to cast. ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be made through a stir casting method where stirring is performed mechanically with stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. SiC added to Al is varied from 1, 1.5, 2, 2.5 to 3 Vf, and. 5 wt of magnesium was added to enchance wettability. The result of this study is the mechanical properties of ADC12 composite improved with higher SiC content. The highest strength is obtained at composites with 3 Vf SiC with the value of 130 MPa, and the hardness is 60 HRB respectively. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garnadi Walanda
"Tesis ini menganalisis keterlibatan korporasi dalam pendanaan terorisme dan juga mekanisme penggalangan dan pengelolaan dana pada dua entitas yaitu Komite Penanggulangan Krisis (KOMPAK) dan Azzam Dakwah Center (ADC). Dua korporasi ini berada di dalam dua periode yang berbeda, namun keduanya memiliki kesamaan yaitu bertindak sebagai Korporasi Selubung dari korporasi induknya yaitu Al Jamaah Al Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD). Keduanya juga melakukan penggalangan dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk kebutuhan aksi terorisme. Peneliti memperkenalkan istilah "Korporasi Selubung" dalam penelitian ini.Peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus terhadap data-data dan juga menggunakan landasan teori Fraud Diamond (TFD) dan teori masyarakat jaringan Manuel Castells untuk menganalisis keterlibatan Korporasi Selubung dalam pendanaan terorisme. Selain itu peneliti juga menggunakan upaya proses penggentaran dengan pendekatan postmodern sebagai upaya pencegahan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Korporasi Selubung dengan manipulasi bantuan kemanusiaan dan sosial keagamaan merupakan cara penggalangan dana yang terus berkembang dan dimanfaatkan oleh teroris sebagai sumber pendanaan terorisme. Penelitianini memberikan saran atas perlunya kepastian hukum dalam penerapan prinsip freeze without delay berdasarkan daftar terduga teroris dan organisasi teroris, beserta perlunya penerapan sistem berbasis teknologi Blockchain untuk mencegah keterlibatan korporasi dalam pendanaan terorisme.

This thesis analyzes the involvement of corporations in terrorism financing and also the mechanism of raising and managing funds in two entities, namely the Crisis Management Committee (KOMPAK) and Azzam Dakwah Center (ADC). These two corporations are in two different periods, but both have similarities, namely acting as a Cover Corporation from its parent corporation, namely Al Jamaah Al Islamiyah (JI) and Jamaah Anshor Daulah (JAD). Both of them also raise funds from the community and channelled them for the needs of terrorism. The researcher introduced the term "Cover Corporation" in this thesis. The researcher conducted qualitative research with a case study method on the data and also used the Fraud Diamond (TFD) theoretical foundation and Manuel Castells` network society theory to analyze the involvement of Cover Corporations in terrorism financing. In addition, the researcher also use the deterrence process with postmodern approach as a preventative measure. The results of the study indicate the use of Cover Corporations under the manipulation of humanitarian aid and social religious act is a way of raising funds that continues to develop and be used by terrorists as a source for terrorism financing. The results of the study also indicate the need for legal certainty in the application of the principle of freeze without delay based on the domestic list of suspected terrorists and terrorist organizations, along with the need to implement blockchain technology-based system to prevent corporation`s involvement in terrorism financing."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>