Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deffy Maryati
Abstrak :

Latar Belakang: Perawatan gigi pada anak Gangguan Spektrum Autisme (GSA) sering menimbulkan stres karena kesulitan dalam berkomunikasi. Untuk mengurangi stres anak GSA, komunikasi verbal ditingkatkan dengan sarana pembelajaran seperti modul pedagogi visual dan video modeling. Alfa amilase saliva merupakan salah satu biomarker stres yang terdapat dalam saliva. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat stres anak GSA dengan intervensi Modul Pedagogi Visual dan Video Modeling Berkunjung ke Dokter Gigi melalui analisis kadar alfa amilase saliva. Metode Penelitian: Subjek penelitian sebanyak 18 anak usia 6-10 tahun dengan GSA ringan, dibagi dalam 2 kelompok intervensi, yaitu kelompok Modul Pedagogi Visual (MPV) dan Video Modeling (VM) Berkunjung ke Dokter Gigi. Pengukuran kadar alfa amilase saliva dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Pada kedua kelompok Kadar Alfa Amilase Saliva sesudah intervensi menunjukkan penurunan. Analisis statistik dengan uji Mann-Whitney U-test menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna (p >0,05) pada penurunan tingkat stres antara kelompok dengan intervensi MPV dan VM Berkunjung ke Dokter Gigi. Kesimpulan: MPV dan VM Berkunjung ke Dokter Gigi menurunkan tingkat stress anak GSA.

Kata kunci: Alfa amilase, Gangguan Spektrum Autisme, Saliva, Pedagogi


Background: Dental treatment in children with Autism Spectrum Disorder (ASD) often causes stress because of difficulty in communicating. To reduce stress for ASD children, verbal communication is enhanced with learning tools such as visual pedagogy modules and video modelling. Salivary alpha amylase is one of the stress biomarker found in saliva. Objective: To determine the differences in stress levels of ASD children with the intervention of the Visual Pedagogy Module and Video Modelling Berkunjung ke Dokter Gigi through the analysis of salivary alpha amylase levels. Methods: Subjects were 18 children aged 6-10 years with mild ASD, divided into 2 intervention groups, namely The Visual Pedagogy Module (VPM) and Video Modeling (VM) Berkunjung ke Dokter Gigi group. Measurement of salivary alpha amylase levels was carried out before and after intervention. Result: In both groups the alpha amylase levels of saliva after the intervention showed a decrease. Statistical analysis using The Mann-Whitney U-test showed that there was no significant difference (p>0.05) in the reduction in stress levels between the VPM and VM Berkunjung ke Dokter Gigi intervention groups. Conclusion: VPM and VM Berkunjung ke Dokter Gigi reduce the stress levels of ASD children.

Keywords : Autism, alpha amylase, saliva, pedagogy

Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Bela
Abstrak :
Biofilm is an aggregate of consortium bacteria that adhere to each other on a surface. It is usually protected by the exopolysaccharide layer. Various invasive medical procedures, such as catheterization, endotracheal tube installation, and contact lens utilization, are vulnerable to biofilm infection. The National Institute of Health (NIH) estimates 65% of all microbial infections are caused by biofilm. Periplasmic α-amylase (MalS) is an enzyme that hydrolyzes α-1, 4- glicosidic bond in glycogen, starch, and others related polysaccharides in periplasmic space. Another protein called hemolysin-α (HlyA) is a secretion signal protein on C terminal of particular peptide in gram negative bacteria. We proposed a novel recombinant plasmid expressing α-amylase and hemolysin-α fusion in pSB1C3 which is cloned into E.coli to enable α-amylase excretion to extracellular for degrading biofilm polysaccharides content, as in starch agar. Microtiter assay was performed to analyze the reduction percentage of biofilm by adding recombinant E.coli into media. This system is more effective in degrading biofilm from gram positive bacteria i.e.: Bacillus substilis (30.21%) and Staphylococcus aureus (24.20%), and less effective degrading biofilm of gram negative i.e.: Vibrio cholera (5.30%), Pseudomonas aeruginosa (8.50%), Klebsiella pneumonia (6.75%) and E. coli (-0.6%). Gram positive bacteria have a thick layer of peptidoglycan, causing the enzyme to work more effectively in degrading polysaccharides.
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Natalia Hardjakusumah
Abstrak :
Kunjungan ke dokter gigi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini dapat menjadi sumber rasa cemas atau takut pada semua tingkat usia khususnya pada anak. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan tersebut adalah dengan memberikan video training mengenai perawatan gigi yang merupakan modifikasi manajemen perilaku modeling. Indikator dalam mengukur kecemasan anak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar alpha amylase dan kalsium saliva. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan video training 'Berkunjung ke Dokter Gigi' dan tingkat kecemasan anak usia 7 tahun. Desain penelitian ini adalah analitik cross-sectional. Sebanyak 23 anak usia 7 tahun diberikan video training 'Berkunjung ke Dokter Gigi' dan dinilai tingkat kecemasan sebelum dan sesudah video training menggunakan indikator kadar alpha amylase dan kalsium saliva. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan video training 'Berkunjung ke Dokter Gigi' dan penurunan tingkat kecemasan anak usia 7 tahun berdasarkan kadar alpha amylase dan kalsium saliva. (p=0,001). ......A visit to the dentist can cause discomfort. This can be a source of anxiety or fear at all age levels, especially in children. One way to reduce the anxiety in dental care is to provide video training, which is a modification of modeling behavior management. Indicators in measuring anxiety in this study are the level of salivary alpha amylase and salivary calcium. The purpose is to analyze the correlations of video training 'Visit to the Dentist' and level of anxiety in children aged 7 years old. The study design is analytic cross-sectional. A total of 23 children aged 7 years old given video training "Visit to the Dentist" and assessed the level of anxiety before and after watching the video training using indicators of levels of salivary alpha amylase and salivary calcium. The result is that there is a correlations of video training 'Visit to the Dentist' and reduced level of anxiety in children aged 7 years old based on the levels of salivary alpha amylase and salivary calcium (p=0,001).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Sovaria
Abstrak :
ABSTRAK
Anak dengan gangguan pendengaran mempunyai masalah dalam berkomunikasi yang menimbulkan dampak perkembangan psikologisnya. Hubungan emosional antara ibu dan anak dapat membantu memberikan pengaruh emosi pada anak dengan gangguan pendengaran. Kecemasan terhadap perawatan gigi merupakan masalah psikologis yang sering muncul dan menjadi masalah pada anak dengan gangguan pendengaran. Salivary alpha amylase sAA merupakan biomarker non invasif yang dapat menilai kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kadar sAA antara ibu dan anak dengan gangguan pendengaran usia 4-6 tahun sebelum dan sesudah oral prophylaxis. 21 ibu dan anak dengan gangguan pendengaran usia 4-6 tahun ikut dalam penelitian ini. Keduanya duduk bersama di ruang tunggu untuk diambil sAA pertama. sAA kedua diambil setelah anak menerima oral prophylaxis di ruangan yang terpisah dan saat bersamaan sAA ibu diambil diruang tunggu. sAA yang terkumpul kemudian diukur dengan sAA monitor. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Spearmann. Terdapat korelasi positif kadar sAA antara ibu dan anak dengan gangguan pendengaran sebelum dan sesudah oral prophylaxis p=0.001 dengan kekuatan koefisien korelasi r=0.817 . Penelitian ini menunjukkan kecemasan ibu dan anak dengan gangguan pendengaran berkorelasi sangat kuat sehingga untuk mencapai keberhasilan perawatan dalam kedokteran gigi anak dapat dilakukan pendekatan melalui ibu untuk menurunkan tingkat kecemasan anak.ABSTRACT
Children with hearing impairment have a communication problem that has impact on their psychological developmental. Stronger emotional relationship between mother and her child can give positive emotional feedback to children with hearing impairment. Dental anxiety is one of psychological problems that often appear in children with hearing impairment. Salivary alpha amylase sAA is a non invasive biomarker that can assess anxiety. The purpose of this research is to analyze sAA level between mothers and their 4 ndash 6 years old children with hearing impairment, before and after oral prophylaxis. 21 mothers and their 4 6 years old children with hearing impairment join this research. Their first sAA was taken while sitting together in the waiting room. Second sAA was taken after the children given oral prophylaxis in the separated room at the same time as mothers rsquo are collected in the waiting room. Collected sAA are measured with sAA monitor. Collected data are analyzed with Spearmann test. There is a positive anxiety correlation between mothers and their children with hearing impairment, before and after oral prophylaxis p 0.001 with correlation coefficient strength r 0.817 . This research showed anxiety of mothers and their children with hearing impairment strongly correlated so that to achieve a successful dental treatment in pediatric dentistry, an approach to mother can reduce dental anxiety level in a child.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sabaty Shofiyah
Abstrak :
Gangguan penglihatan pada anak mempengaruhi perkembangan psikologis anak, termasuk kecemasan. Kedekatan anak yang memiliki gangguan penglihatan dengan ibu dapat membantu anak untuk merespon perawatan lebih baik. Kadar salivary alpha-amylase (sAA) merupakan biomarker kecemasan non invasive yang dapat diterima secara luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kadar sAA pada ibu dan anak dengan gangguan penglihatan usia 6-9 tahun sebelum dan sesudah oral profilaksis. 21 anak dengan gangguan penglihatan beserta ibunya berpartisipasi dalam studi ini. Kadar sAA keduanya pertama diukur di ruang tunggu saat mereka sedang bersama. Anak kemudian menerima oral prophylaxis dan diukur kembali kadar sAAnya. Pada saat yang sama kadar sAA ibu kedua diukur di ruang tunggu. Analisis data menggunakan uji Spearmann. Kadar sAA ditemukan berkorelasi positif antara ibu dan anak dengan gangguan penglihatan usia 6-9 tahun sebelum dan sesudah oral prophylaxis (p≤0,05) dengan koefisien korelasi (r=0.788). Penelitian ini menunjukkan bawa kecemasan ibu dan anak dengan gangguan penglihatan sebelum dan sesudah oral prophylaxis berkorelasi secara kuat yang kemudian dapat digunakan oleh dokter gigi apakah kehadiran ibu di dalam ruang tindakan dapat menunjang kesuksesan perawatan gigi anak dengan gangguan penglihatan.
Visual impairment in children known to have profound effect on psychological development, including anxiety. However, stronger emotional relationship with their mother found in this group can possibly help them cope better. Measurement of salivary alpha-amylase (sAA) in saliva sampling is a widely used reliable non-invasive biomarker of anxiety level in clinical settings. Our objective was to evaluate sAA level in visually impaired children and their mothers before and after dental treatment. 21 children with visual and hearing-impairment and their mothers participated, sAA of both subjects were recorded together in the waiting room before treatment. Children then underwent dental prophylaxis in separated room, and had their post-treatment sAA measured right after. At the same time, mother's post-treatment sAA recorded in the waiting room. Data analyzed using Spearmann correlation test. sAA levels found to be significantly correlated between mothers and children with visual impairment pre- and post-oral prophylaxis (p≤0,05) with strong correlation coefficient (r=0.788). Our research found that anxiety in children with visual impairment and their mothers before and after oral prophylaxis were strongly correlated, which can be used as aid to decide whether mother's company inside dental operatory is beneficial in providing treatment for children with visual impairment.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Puspita Rachmadani
Abstrak :
Latar belakang: Anak tunarungu sering mengalami kecemasan yang disebabkan karena keterbatasan mereka dalam memahami bahasa melalui indera pendengaran. Hal ini yang menjadi hambatan bagi anak tunarungu dalam berkomunikasi sehingga timbul perasaan tidak aman yang dapat mengakibatkan kecemasan. Kecemasan yang dialami anak tunarungu menjadi hambatan bagi mereka dalam melakukan perawatan gigi. Buku pop-up adalah buku dengan gambar timbul tiga dimensi sehingga dapat meningkatkan imajinasi dan ketertarikkan pada anak tunarungu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi buku pop-up "Aku dan Gigiku" terhadap kecemasan perawatan gigi dinilai melalui alfa amilase saliva anak tunarungu. Metode Penelitian: Pengukuran nilai alfa amilase pada 42 anak tunarungu dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dengan buku pop-up "Aku dan Gigiku" dan kelompok tanpa intervensi buku pop-up "Aku dan Gigiku" masing-masing 21 anak dari usia 7–9 tahun. Anak tunarungu dalam kelompok intervensi di edukasi dengan buku-buku pop-up "Aku dan Gigiku". Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis. Hasil: Data statistik dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Terdapat  perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai delta alfa amilase saliva antara kelompok intervensi dengan buku pop-up "Aku dan Gigiku" dan kelompok tanpa intervensi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh intervensi buku pop-up "Aku dan Gigiku" terhadap alfa amilase saliva pada anak tunarungu usia 7-9 tahun. ......Children who have hearing impairments often experience feelings of anxiety because of both their limitations in understanding language through their auditory senses and the barriers of limitations they encounter when communicating. The anxiety experienced by children with hearing impairments becomes an obstacle for them when they receiving dental treatments. This pop-up book is a form of three-dimensional interactive literature that allows children to become involved in the story. The book has grown into a genre that delights and educates children of all ages. The aim of this study is to assess and compare the anxiety levels of hearing impaired children who were educated by using the pop-up book "Aku dan Gigiku" before receiving dental treatments to the levels of children who were not educated with the book before receiving dental treatments. The assessment and comparison were done by measuring the children's salivary alpha amylase (SAA) levels. The SAA levels were measured in 42 seven-to-nine-year-old children who had hearing impairments. The children were divided into two groups: the intervention group, which used the pop-up book "Aku dan Gigiku," and the control group, which did not. This study used the experimental design for clinical research. The Mann-Whitney U test was used to compare measurements of any decreases in SAA levels between the two groups. Statistical comparison of how much the SAA levels changed indicated significant differences between the intervention group that used pop-up book "Aku dan Gigiku" and the control group, p = 0.001 (p < 0.05). Analysis of the changes in the SAA levels showed that the pop-up book was effective in reducing anxiety among hearing impaired children.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Amalia
Abstrak :
Pengobatan diabetes seperti acarbose seringkali menimbulkan efek samping sehingga diperlukan pengembangan pengobatan diabetes dengan memanfaatkan bahan alam, seperti Abelmoschus esculentus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim alfa amilase pada ekstrak buah okra. Buah okra diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksana lalu dilakukan identifikasi senyawa kimia dengan metode GCMS kemudian dilakukan uji aktivitas inhibisi terhadap enzim alfa amilase secara in vitro. Hasil identifikasi senyawa kimia dari ekstrak etanol, etil asetat, dan heksana Abelmoschus esculentus menunjukkan bahwa n-Hexadecanoic acid merupakan senyawa yang memiliki kandungan tertinggi dengan persentase kandungan sebesar 18.16% untuk pelarut etanol, 19.26% untuk pelarut etil asetat, dan 14.72% untuk pelarut heksana. Nilai IC50 inhibisi alfa-amilase untuk ekstrak etanol, etil asetat, n-heksana secara berturut-turut yaitu 74.20 ± 4.62 μg/mL; 111.31 ± 3.55 μg/mL; 163.05 ± 21.27 μg/mL. Ekstrak Abelmoschus esculentus mengandung beberapa senyawa yang berpotensi menghambat aktivitas enzim alfa-amilase dan secara in vitro bisa menghambat aktivitas enzim alfa-amilase khususnya ekstrak etanol, tetapi aktivitas inhibisinya lebih rendah secara signifikan dibandingkan acarbose. ...... Diabetes treatments such as metformin and acarbose have many side effects so it is necessary to develop diabetes treatment using natural ingredients, such as Abelmoschus esculentus. The aim of this research is to determine the activity of amylase enzyme in okra extract. Okra was extracted using ethanol, ethyl acetate, and n-hexane then were identified the chemical compounds in Abelmoschus esculentus extract using GCMS. The extracts were also tested their in vitro inhibitory activity against alpha amylase enzyme. The results of chemical compounds from the ethanol, ethyl acetate, and hexane extracts of Abelmoschus esculentus showed that n-Hexadecanoic acid was the compound that had the highest content with a percentage of 18.16% for ethanol solvent, 19.26% for ethyl acetate solvent, and 14 ,72% for hexane solvent. The IC50 values of alpha-amylase inhibition for ethanol, ethyl acetate, n-hexane extracts were 74.20 ± 4.62 μg/mL; 111.31 ± 3.55 μg/mL; 163.05 ± 21.27 μg/mL. Abelmoschus esculentus extract contains several compounds that have potential to inhibit alpha-amylase enzymes and it can also inhibit the activity of alpha-amylase enzyme especially ethanol extract, but the activity is significantly lower than acarbose.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastin Dian Anggraeni
Abstrak :
ABSTRAK
Menemukan suatu metode pengukuran objektif mengenai rasa sakit pada anak merupakan tantangan bagi dokter gigi anak selama melakukan perawatan. Wong Baker Faces Pain Scale adalah instrumen pengukur rasa sakit metode self report yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Alfa amilase saliva adalah biomarker dalam saliva yang dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis dalam eksresi nya. Prosedur anestesi lokal injeksi dapat menimbulkan rasa sakit pada anak. Rasa sakit menstimulasi sistem saraf simpatis akibat adanya stimulus noksius pada reseptor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan kadar alfa amilase saliva dengan skor Wong Baker Faces Pain Scale pada anak saat mendapatkan anestesi lokal injeksi selama prosedur ekstraksi gigi sulung. Kadar alfa amilase saliva diukur dengan menggunakan portable device Nipro Cocoro meter, yang teruji memiliki nilai pengukuran mendekati analisis laboratoris. Kadar Alfa amilase saliva pertama diukur sesaat setelah injeksi anestesi lokal, dilanjutkan dengan pengukuran kedua pada waktu 10 menit setelah injeksi. Anak diminta menunjukkan rasa sakit yang dirasakan pada saat injeksi anestesi lokal dengan menggunakan instrumen Wong Baker Faces Pain Scale. Analisis data menggunakan uji Spearman. Nilai alfa amilase saliva ditemukan berkorelasi positif dengan skor Wong Baker Faces Pain Scale p le;0,05 dengan koefisien korelasi r=0.445 . Penelitian ini menunjukkan bahwa alfa amilase saliva berkorelasi dengan rasa sakit pada saat pemberian anestesi lokal injeksi sehingga diharapkan alfa amilase saliva dapat digunakan sebagai biomarker akan rasa sakit.ABSTRACT
Finding an objective measurement of pain is a challenge for pediatric dentist. Wong Baker Faces Pain Scale is commonly used instrument to assess pain intensity in children. Salivary alpha amylase is biomarker in saliva which secreted by stimulation of sympathetic nervous system. Local anesthesia injection procedure stimulate pain in children. The aim of this study was to analyze the correlation between Wong Baker Faces Pain Scale and Salivary Alpha Amylase level during primary tooth extraction procedure with local anesthetic injection in children aged 6 12 years. From all children, saliva was collected with a disposable saliva strip, shortly after local anesthetic injection and at 10 minutes after injection. Level of salivary alpha amylase then determined using portable Nipro Cocoro Meter device. The Wong Baker Faces Pain Scale was measured at the same time. The correlation between Wong Baker Faces Pain Scale and salivary alpha amylase level was analyzed with Spearman Correlation test. There was a significant correlation between Wong Baker Faces Pain Scale and Salivary Alpha Amylase level p le 0,05 with correlation coefficient r 0.445 . This study showed that salivary alpha amylase was correlated with pain during procedure of anesthesia local injection. Our data suggest that salivary alpha amylase level might be a good index for objective pain intensity assessment.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uqie Shabrina Hasyyati
Abstrak :
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan prevalensi yang tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu pengobatan DM adalah dengan penghambatan α-glukosidase dan α-amilase. Efek samping pada saluran cerna dan biaya pengobatan yang mahal mendorong ditemukannya sumber penghambat α- glukosidase dan α-amilase lain yang lebih efektif, aman, dan terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas penghambatan α-glukosidase dan α- amilase pada 11 ektrak etanol tanaman Indonesia secara in vitro. Uji penghambatan α-glukosidase dilakukan menggunakan p-Nitrofenil-α-D glukopiranosida sebagai substrat yang akan menghasilkan p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan microplate reader (λ = 405 nm). Uji penghambatan α-amilase dilakukan menggunakan amilum soluble sebagai substrat yang menghasilkan maltosa yang akan mereduksi reagen warna. Produk tersebut diukur serapannya dengan Spektrofotometer UV-Vis (λ = 540 nm). Hasil uji menunjukkan ekstrak daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase (IC50=19,507 ppm) dan α-amilase (90,263% pada 500 ppm) terbesar. Golongan senyawa kimia yang kemungkinan berperan dalam penghambatan α-glukosidase dan α-amilase adalah tanin, flavonoid, dan senyawa polifenol. ......Diabetes mellitus (DM) is a disease with high and increasing prevalence every year. Inhibition of α-glucosidase and α-amylase is one of DM treatments. Gastrointestinal side effects and high cost treatment encourage the discovery of α- glucosidase and α-amylase inhibitor from other sources that are more effective, safer, and affordable. The aim of this research was to determine in vitro inhibitory activity of α-glucosidase and α-amylase from 11 ethanolic extracts of selected Indonesian plants. α-Glucosidase inhibition test was performed using p-nitophenyl-α-Dglucopyranoside as substrate that will produce p-nitrophenol. p-Nitophenol were measured using microplate reader (λ = 405 nm). α-Amylase inhibition test was performed using soluble starch as substrate that will produce maltose. Maltose will reduce the color reagent. These products were measured using Spectrophotometer UV-Vis (λ = 540 nm). The test results showed Syzygium polyanthum (Wight) Walp has highest inhibitory activity of α-glucosidase (IC50=19,507 ppm) and α-amylase (90,263% at 500 ppm). Chemical compounds that possibly take a role in the inhibition of α-glucosidase and α-amylase are tannin, flavonoids, and polyphenols.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idam Titis Permana
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia disebabkan oleh gangguan sekresi insulin atau penurunan aktivitas insulin. Pada penelitian ini dilakukan uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dan α-amilase pada 10 jenis tanaman obat Indonesia, yaitu Averrhoa bilimbi Linn. (daun), Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. (daun), Gynura procumbens (Lour.) Merr. (daun), Gardenia augusta Merr. (daun), Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg (daun), Centella asiatica L. Urban (herba), Persea americana Mill. (biji), Nephelium Lappaceum L. (biji), Zingiber officinale Roxb. (rimpang), Curcuma xanthorriza Roxb. (rimpang). Serbuk simplisia diekstraksi menggunakan atanol 70% dengan metode refluks. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan substrat p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida (PNPG) yang menghasilkan produk p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan microplate reader pada λ 405 nm. Uji penghambatan aktivitas α-amilase menggunakan substrat amilum yang menghasilkan produk maltosa dan akan mereduksi reagen warna Dinitrosalicylic Acid (DNS). Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 540 nm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa biji Persea americana Mill. memiliki daya inhibisi terbesar terhadap α-glukosidase dan α-amilase, dengan nilai IC50 36,82 μg/mL pada uji α-glukosidase, dan % inhibisi 88,26% serta IC50­ 365,14 µg/mL pada uji α-amilase. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia pada 10 ekstrak uji sebagian besar mengandung alkaloid, glikosida, dan flavonoid. ...... Diabetes mellitus is a disease or metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to impaire insulin secretion or decreasing of insulin activity. In this research was performed by determining the inhibitor activity of α-glucosidase and α-amylase from 10 species of Indonesian medicinal plants, such as Averrhoa bilimbi Linn. (leaves), Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. (leaves), Gynura procumbens (Lour.) Merr. (leaves), Gardenia augusta Merr. (leaves), Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg (leaves), Centella asiatica L. Urban (herbs), Persea americana Mill. (seeds), Nephelium Lappaceum L. (seeds), Zingiber officinale Roxb. (rhizomes), Curcuma xanthorriza Roxb. (rhizomes). The symplicia powder was extracted by reflux using 70% ethanol. Testing α-glucosidase inhibitor activity using the substrate p-nitrophenyl-α-D-Glukopiranosida (PNPG) that produced p-nitrophenol. The product was measured at λ 405 nm by a microplate reader. Testing α-amylase inhibitor activity using starch substrate that would produce maltose and would reduce the color reagents Dinitrosalicylic Acid (DNS). The product was measured by an UV-Vis spectrophotometer at λ 540 nm. The testing results showed that the avocado seed (Persea americana Mill.) had a greatest inhibytion against α-glucosidase and α-amylase, with IC50 values ​​of 36.82 μg/mL at α-glucosidase test, and %inhibition 88.26%, IC50 values of 364.135 μg/mL in α-amylase test. The results of chemical compounds identification in 10 extracts generally contain alkaloids, glycosides, and flavonoids.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>