Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suherni
"Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Pengobatan massal filariasis merupakan salah satu pilar program eliminasi filariasis yang bertujuan untuk memutuskan rantai penularan filariasis sehingga terjadi pengurangan drastis mikrofilaria dalam darah tepi dan dengan demikian mengurangi potensi penularan oleh nyamuk. Dalam pelaksanaan pengobatan massal filariasis di daerah endemis filariasis, obat filariasis dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Namun demikian masih ada saja masyarakat yang menolak untuk minum obat filariasis. Belum diketahuinya faktor yang mempengaruhi perilaku minum obat filariasis merupakan perumusan masalah penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran perilaku minum obat filariasis serta mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku minum obat filariasis di Kabupaten Subang, Jawa Barat tahun 2007. Rancangan penelitian mengunakan studi cross sectional dengan metode cluster sampling yang diadopsi dari EPI WHO menggunakan data primer. Besar sampel sebanyak 264 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Juli 2008 di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penduduk di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang berusia di atas 14 tahun dan merupakan kelompok sasaran pengobatan massal filariasis dipilih sebagai populasi studi.
Rata-rata umur responden adalah 38,32 tahun, dengan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (79,2%). Responden sebagian besar bersuku sunda (91,7%), 83% responden berpendidikan rendah, 55,3% responden tidak bekerja dan 67,4% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang filariasis. Sebanyak 98,5% responden menerima obat filariasis dengan pendistribusian obat filariasis melalui pendekatan pos pengobatan massal (47,7%) dan pendekatan datang ke rumah (47,7%). Sebanyak 78,4% responden mengatakan di daerahnya tersedia TPE filariasis. 57,2% responden tidak dikontrol petugas pemberi obat filariasis. Responden yang menerima sosialisasi pengobatan massal filariasis sebanyak 99,6% dan sebagian besar responden menerima sosialisasi pengobatan massal filariasis melalui komunikasi interpersonal (55,9%).
Faktor risiko penentu yang berhubungan dengan perilaku minum obat filariasis adalah pendistribusian obat filariasis dan jenis sosialisasi pengobatan massal filariasis. Responden yang memperoleh obat melalui pendekatan selain rumah ke rumah (puskesmas, pos pengobatan, pengajian) berisiko untuk tidak minum obat filariasis 0,26 kali dibanding responden yang memperoleh obat filariasis melalui pendekatan rumah ke rumah, OR = 0,26 (95% CI : 0,07 - 0,98). Responden yang memperoleh sosialisasi pengobatan massal filariasis melalui selain komunikasi intepersonal (penyuluhan massal, media cetak) berisiko untuk tidak minum obat filariasis 0,1 kali dibanding responden yang memperoleh sosialisasi pengobatan massal filariasis melalui komunikasi intepersonal, OR = 0,1 (95% CI : 0,01 - 0,07).
Kesimpulan: Variabel pendistribusian obat filariasis dan jenis sosialisasi pengobatan massal filariasis merupakan faktor risiko utama yang mempengaruhi perilaku minum obat filariasis. Saran: Perlu dilakukan penyegaran pelatihan kepada Tenaga Pelaksana Eliminasi (TPE) filariasis dan melakukan sosialisasi pengenalan pengobatan massal filariasis kepada masyarakat serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang perilaku minum obat filariasis dengan menggunakan besar sampel yang lebih besar dan desain penelitian yang lebih baik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dine Dyan Indriani
"ABSTRAK
Anak jalanan merupakan salah satu populasi rentan terinfeksi HIV/AIDS. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku beresiko terinfeksi HIV/AIDS pada anak jalanan. Sekolah Mater adalah sekolah bagi anak-anak jalanan baik yang menetap di Yayasan maupun tidak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku beresiko terinfeksi HIV/AIDS pada Remaja Sekolah Master usia 15-19 tahun Yayasan Bina Insan Mandiri Depok Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember tahun 2015 dengan responden sebanyak 80 orang yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan diisi oleh respnden.
Hasil analisis diketahui 11% responden memilki perilaku beresiko HIV/AIDS dengan 6.8% berperilaku seksual dan menggunakan narkoba 11%. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel yang memilki hhubungan adalah jenis kelamin dengan P value 0.008 dan pengaruh teman sebaya dengan P value 0.001.
Diharapkan setelah dilakukannya penelitian ini, pihak sekolah master dapat membina siswa ke arah yang lebih positif lagi dengan menanamkan pengaruh positif pada lingkungan sekolah juga menjadikan siswanya memilki sikap dan perilaku positif yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan dan teman disekitarnya.

ABSTRACT
Street children are a vulnerable population to HIV / AIDS. Many factors influence the risk behaviors of HIV / AIDS among street children. School Master is a school for street children in the Foundation either settled or not. This study was conducted to determine the factors related with behavior risk HIV / AIDS in Adolescents aged 15-19 years Master School Yayasan Bina Insan Mandiri Depok year 2015. The research was conducted with cross sectional design. Data collection was conducted in December 2015 with 80 respondents were taken by simple random sampling technique. Data were collected using questionnaires and filled by respnden.
Results of analysis showed 11% of respondents have the risk behavior of HIV / AIDS with 6.8% of sexual behavior and drug use 11%. Based on the results of analysis of variables that have hhubungan is sex with a P value of 0.008 and the influence of peers with a P value of 0.001.
Expected after doing this research, the school master students can foster a more positive direction again by instilling a positive influence on the school environment also makes students have the positive attitude and behavior that can have a positive influence on the environment and surrounding friends,
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinarwiyata
"Skizophrenia paranoid memperlihatkan tanda dan gejala perilaku kekerasan yang berisiko cedera bagi klien dan lingkungan Tujuan Karya Ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh terapi generalis latihan asertif psikoedukasi keluarga terhadap tanda dan gejala kemampuan klien keluarga Metode yang digunakan deskriptif analitik dengan memberikan terapi generalis latihan asertif pada 20 klien dan selanjutnya pada 7 klien diberikan psikoedukasi pada keluarga Pemberian terapi generalis latihan asertif pada 13 klien menunjukkan penurunan tanda gejala peningkatan kemampuan klien Pemberian terapi generalis latihan asertif psikoedukasi keluarga pada 7 klien dan keluarganya menunjukkan penurunan tanda dan gejala peningkatan kemampuan yang lebih besar daripada pemberian terapi generalis latihan asertif Direkomendasikan kombinasi terapi generalis latihan asertif psikoedukasi keluarga pada klien Risiko perilaku kekerasan.

Skizophrenia paranoid shows signs symptoms of aggressive behavior are at risk of injury for the client the environment The purpose of this scientific masterpiece to know influence of generalist therapy assertiveness training family psychoeducation against the mark the symptoms the capabilities of the client family Analitic descriptive method used by providing a generalist therapy assertiveness training on 20 asertif the client and client 39 s given on 7 psikoeducation in the family Generalist therapy assertiveness training on 13 clients shows a decrease in signs and symptoms increased the ability of the client Generalist therapy assertiveness training family psychoeducation in 7 clients and family shows a decrease in signs symptoms and improved skills an increase greater than on the giving of generalist therapy assertiveness training family psychoeducation Recommended combination generalist therapy assertiveness training family psychoeducation on the client 39 s risk of aggressive behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Bethari Anjani
"Early psychosis merupakan kondisi mental seseorang yang ditandai dengan mendengar suara-suara, perubahan perilaku dan emosi, serta mempercayai hal-hal yang tidak dapat dipercaya.Salah satu tanda dan gejala dari early psychosis yaitu perubahan emosi.Perubahan emosi meliputi perilaku kekerasan.Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan resiko perilaku kekerasan pada klien yaitu kegagalan dalam masalah percintaan.
Faktor presipitasi disebabkan karena tekanan dari lingkungan yang menyebabkan individu tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi.Tindakan keperawatan yang dilakukan dalam mengatasi resiko perilaku kekerasan yaitu dengan melakukan latihan fisik.Salah satu dari latihan fisik yaitu teknik memukul bantal. Tujuan dari teknik memukul bantal yaitu klien mampu menyalurkan perasaan marah dengan cara yang tepat.Kata kunci: early psychosis, perilaku kekerasan, resiko perilaku kekerasan, faktor presipitasi, faktor predisposisi, teknik memukul bantal.

Early psychosis is a person's mental state characterized by hearing voices, behavioral and emotional changes, and trusting things that can not be trusted. One of the signs and symptoms of early psychosis is emotional change. Emotional changes include violent behavior. Violent behavior is the behavior of individuals in the form of acts of self-harm, others, and the environment. Predisposing factors that can cause the risk of violent behavior is a failure in the problem of romance.
Precipitation factor is caused by pressure from the environment that causes the individual is not able to overcome the problems encountered. Nursing actions undertaken in overcoming the risk of violent behavior is by doing physical exercise. One of the physical exercises is the technique of hitting the pillow. The purpose of the technique to hit the pillow is that the client is able to channel feelings of anger in the right way.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noveri Maulana
"Setelah dua tahun pandemi COVID-19, penelitian tentang persepsi risiko berwisata didominasi oleh penelitian tentang risiko kesehatan sebagai faktor signifikan yang memengaruhi perilaku pembelian wisatawan terhadap produk pariwisata dan perhotelan, seperti pemilihan akomodasi. Namun, penelitian tentang faktor terkait risiko berwisata lainnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan ini dalam literatur. Melalui mix method analysis, studi ini mengeksplorasi berbagai faktor persepsi risiko terhadap perilaku menginap di akomodasi wisata di kalangan wisatawan selama pelonggaran pembatasan perjalanan di Indonesia. Focus group Discussion (FGD) dan survei lapangan terhadap wisatawan lokal dan asing digunakan untuk mengumpulkan data analisis selama Maret hingga Juli 2022. Lima ratus enam puluh delapan wisatawan berpartisipasi dalam survei, sedangkan 11 wisatawan berpartisipasi dalam FGD. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penelitian ini menggunakan analisis faktor eksplorasi, analisis kluster, uji ANOVA, tabulasi silang, model persamaan struktural, dan analisis text mining. Temuan riset ini menyimpulkan bahwa ada 21 item persepsi risiko yang dikategorikan ke dalam lima dimensi risiko yaitu; Risiko kehilangan peluang (enam item, varians 44%), Risiko psikologis (lima item, varians 8,8%), Risiko kesehatan (empat item, varians 5,6%), Risiko sosial (tiga item, varians 5,5%), dan Risiko keuangan ( tiga item, varians 4,8%). Analisis klaster hierarkis dan K-means digunakan untuk memeriksa persepsi risiko tersebut lebih lanjut untuk membangun segmentasi wisatawan. Empat solusi klaster menunjukkan perbedaan yang signifikan pada persepsi risiko di antara anggota klaster. Berdasarkan preferensi persepsi risiko mereka, segmen-segmen tersebut diberi label sebagai The Performer (tidak mempersepsikan dimensi risiko apa pun), The Valuator (memahami semua faktor risiko terutama risiko kehilangan peluang), The Avoider (memahami risiko sosio- psikologis), dan The Hesitator (mempersepsikan faktor risiko kesehatan). Beberapa sosio-demografis, variabel perilaku terkait perjalanan, dan atribut akomodasi digunakan untuk membuat profil segmen yang dihasilkan. Mungkin temuan ini akan berkontribusi pada industri pariwisata dan perhotelan dalam mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan segmentasi yang diusulkan dan perilaku wisatawan pasca pandemi COVID-19 di Indonesia.
...."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Frendy Pradana
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan perilaku keuangan dengan pilihan instrumen investasi keuangan (terutama di deposito, saham, reksadana, emas, dan obligasi) para generasi millenial profesional. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian dan mengambil 214 responden dari generasi millennial yang bekerja di sektor profesional sebagai sampel. Data diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan Analisis Kontingensi untuk mengetahui Chi-Square yang akan dibandingkan dengan Tabel Distribusi Chi-Square. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan perilaku secara memiliki hubungan terhadap pilihan investasi Millennials. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan agar lembaga keuangan dapat memikirkan kembali model bisnis yang dapat diterapkan untuk menjangkau generasi millenial profesional serta dapat menciptakan produk-produk investasi dengan berbasis teknologi yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan generasi millenial profesional. Selain itu, diharapkan pula agar pemerintah melalui/bersama dengan OJK diharapkan agar dapat memberikan edukasi agar dapat meningkatkan literasi/pengetahuan keuangan generasi millenial profesional untuk meningkatkan kemampuan generasi millenial dalam membuat suatu keputusan keuangan.

This research aims to examine the correlation between the financial knowledge, financial attitude, and financial behavior of professional Millennials to the choice of financial investment instruments (especially in deposits, stocks, mutual funds, golds, and bonds). This research uses questionnaires as a research instrument and takes 214 millennials who work in the professional sector as samples. The data is processed by using descriptive statistical analysis and Contingency Analysis to figure out the Chi-Square which will be compared to the Chi-Square Distribution Table. The results of this study conclude that the investment choice of Millennials dependent to financial knowledge, financial attitude, and financial behavior. Based on these results, it is reccomended that financial institutions can review their business models which most suitable to be applied to reach out the professional millennial generation and can create technology-based investment products which can be personalized according to their needs. In addition, it is also hoped that the government through/together with OJK is expected to be able to provide education in order to increase the financial literacy of the professional millennial generation to improve their ability in making financial decisions."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayula Candra Dewi Mulia Sari
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menentukan pengaruh karakteristik investor individu, termasuk financial literacy, overconfidence, herding behavior, risk tolerance dan faktor demografis terhadap keputusan investasi aset keuangan generasi muda. Penelitian ini mennggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, dimana sampel terdiri dari investor pasar modal dalam rentang usia generasi Y dan Z dan lokasi domisili di lima kota besar di Jawa. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner online, dengan total 195 investor. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi logistik biner dan diproses dengan STATA-17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overconfidence, herding behavior, risk tolerance, dan jenis kelamin mempengaruhi keputusan investasi keuangan generasi muda. Namun literasi keuangan, pendapatan, dan usia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan investasi generasi muda.

This study aims to determine influence of individual investor characteristics, including financial literacy, overconfidence bias, herding behavior, risk tolerance and demographic factors on the financial asset investment decisions of young generation. This study used purposive sampling, with sample consisting of capital market investors within age range of gen Y and gen Z and location of domiciles in five major cities on Java. Primary data were collected through an online questionnaire, with a total of 195 investors. Hypotesis testing was conducted using binary logistic regression model and processed with STATA-17. Result of the study indicate that overconfidence bias, herding behavior, risk tolerance and gender influence financial investment decisions of young generation. But financial literacy, income and age do not have a significant effect on investment decision of young generation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarissa Febriana Azwar
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mendorong penggunaan jasa joki game online sebagai bentuk perilaku risk-taking. Penelitian ini berfokus pada studi kasus dalam komunitas pemain Genshin Impact di Twitter (X), dengan menelaah pengalaman para pemain yang pernah menjadi korban penipuan jasa joki game Genshin Impact. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 4 orang korban. Adapun konsep risk-taking behavior dan reckless behavior digunakan untuk menganalisis narasi viktimisasi korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pemain Genshin Impact melakukan risk- taking dengan menggunakan jasa joki. Game culture seperti flexing, peer pressure, time consuming game content, serta cost and benefit di dalam komunitas mendorong pemain untuk menggunakan jasa joki game online. Selain itu, metode social engineering yang dilakukan oleh pelaku penipuan turut meningkatkan kerentanan pemain yang menunjukkan perilaku reckless terhadap kejahatan penipuan jasa joki game online.

This thesis explores some factors behind the use of online game jockey services as a form of risk-taking behavior. The study focuses on a case within a Genshin Impact player community on Twitter (X), examining the experiences of players who have fallen victims to game jockey service fraud. This descriptive case study adopts a qualitative approach, employing in-depth interviews with 4 victims as the primary data collection method. The concepts of risk-taking and reckless behavior are used to analyze the victims’ narratives. The findings reveal several factors that lead Genshin Impact players to take risks by using game jockey services. Elements of gaming culture—such as flexing, peer pressure, the time consuming nature of gameplay, and cost-benefit considerations within the community—encourage players to seek out these services. Additionally, social engineering tactics used by fraudsters increases the vulnerability of players who exhibit reckless behavior, increasing their susceptibility to online fraud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library