Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isni Puji Lestari
Abstrak :

Latar Belakang: Kemajuan Teknologi dan Komunikasi (TIK) serta peningkatan jumlah internet dan smartphone dimasyarakat berpeluang menciptakan paradigma baru dimana interaksi pasien dengan praktisi klinis tidak terbatas pada kunjungan pada layanan kesehatan. Penggabungan TIK dalam kedokteran gigi menghadirkan suatu solusi yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi era digitalisasi salah satunya adalah teledentistry. Tujuan : Kondisi ini menuntut dokter gigi untuk memiliki literasi teknologi, sehingga perlu diketahui penerimaan teledentistry dengan menggunakan model UTAUT yang mencerminkan minat dokter gigi terhadap penggunaan teledentistry melalui empat faktor determinan yaitu : ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi. Keempat faktor ini juga dimoderasi oleh umur, jenis kelamin, pendidikan, wilayah geografis dan pengalaman. Metode: Studi Cross-Sectionaldilakukan pada bulan November 2022 terhadap 491 dokter gigi di Provinsi Aceh yang terdaftar dan berstatus aktif  menggunakan metode total sampling. Responden diminta melengkapi kuesioner yang berisi pertanyaan terkait karakteristik sosiodemografi, karaktersitik penggunaan teledentistry dan faktor determinan dari model UTAUT. Analisis statistik menggunakan Mann-Whitney dan Kruskall Wallis dan analisis multivariat menggunakan SEM-PLS untuk memprediksi faktor yang paling berperan terhadap penerimaan teledentistry pada dokter gigi. Hasil: Model UTAUT terbukti memiliki pengukuran yang valid dan reliabel serta goodness of fit yang baik. Model ini dapat menjelaskn varian minat dokter gigi terhadap penggunaan teledentistry sebesar 54,6% dengan kriteria sedang dan setiap perubahan pada minat mampu diprediksi oleh variabel pengaruh sosial (; p<0,05), kondisi yang memfasilitasi (; p<0,05) dan ekspektansi kinerja (; p<0,05) namun pengaruh yang diberikan masih dalam kategori rendah. Interaksi antara faktor determinan UTAUT dengan faktor moderasi menunjukkan bahwa tidak memiliki efek terhadap hubungan antar faktor determinan dengan minat dokter gigi terhadap penggunaan teledentistry. Kesimpulan: Model UTAUT mampu memprediksi minat dokter gigi dalam menggunakan teledentistry. Prediksi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sosialisasi dan keterampilan dokter gigi di Aceh dalam menggunakan teledentistry dalam praktik kedokteran gigi sehari-hari.


Background: The development of Information and Communication Technology (ICT) and the increase of internet users and smartphones in the community have created a new paradigm where patient-practitioner interactions are clinically not limited to visits to health services. Integrating ICT in dentistry provides a solution that can be used to address the digital era of teledentistry. This condition requires dentists to be technologically literate. Thus, it is necessary to know the acceptance of teledentistry using the UTAUT model, which reflects dentists' intention to use teledentistry through four determinant factors: performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions. These factors are also moderated by age, gender, education, geographical area, and experience. Methods: A cross-sectional study was conducted in November 2022 on 491 registered and active dentists in Aceh using the total sampling method. Respondents were asked to complete a questionnaire related to sociodemographic characteristics, characteristics of the use of teledentistry, and the determinants of the UTAUT model. Statistical analysis using Mann-Whitney, Kruskall-Wallis, and multivariate analysis using SEM-PLS to predict the factors most contributing to dentists' intention to use teledentistry. Results:The UTAUT model has valid and reliable measurements and adequate goodness of fit. This model can explain the variance of dentists' behavior intention to use teledentistry by 54.6% with moderate criteria, and any change in interest can be predicted by social influence (; p<0,05), facilitating conditions (0.262; p 0.05), and performance expectancy (0.225; p<0.05). However, they have a low effect size. The interaction between the determinants of UTAUT and the moderating factors shows that it does not affect the relationship between the determinants and dentists' interest in teledentistry. Conclusion: The UTAUT model can predict dentist interest in using teledentistry. This prediction can improve dentists' socialization and skills in Aceh when using teledentistry in their daily dental practice.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Villafasari
Abstrak :
ABSTRACT
Tesis ini membahas mengenai pengaruh overall image of destination dan perceived value pada behavioral intention wisatawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatori. Responden adalah anggota anggota komunitas menyelam di Jakarta yang pernah mengunjungi Taman Laut Nasional Bunaken pada tahun 2011 hingga 2013 sejumlah 169 orang. Metode analisa dilakukan dengan analisa statistik deskripti dan analisa jalur (path analysis) untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overall image of destination dan perceived value secara signifikan mempengaruhi behavior intention wisatawan; overall image of destination secara signifikan mempengaruhi perceived value wisatawan dan untuk mendapat pengaruh yang lebih baik pada behavior intention, sebaiknya digunakan model pada penelitian ini.
ABSTRACT
This thesis discusses about the influence of overall image of destination and perceived value toward tourists' behavioral intention. This research use quantitative explanatory design. Respondents are 169 man and woman members of diving club in Jakarta whom visiting Taman Laut Nasional Bunaken in 2011- 2013. This thesis used descriptive statistical analysis and path analysis to prove hypothesis in this research. The finding results of this study show that overall image of destination and perceived value have significant impact toward tourists' behavior intention; overall image of destination has significant impact toward tourists' perceived value; and to get a better influence on behavior intention, both first and second path should be used.
2014
T41839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pungkas Hendratmoko
Abstrak :
In transportation science, the individual’s willingness to pay (WTP) to decrease the number of fatal traffic accidents is one approach to determining the value of road safety (VRS). Such an approach can be performed with the stated preference method, which refers to the concept of preferences contained in microeconomic theory. The concept explains that humans’ behavior is based on their preferences. Researchers have criticized this method because an individual’s preference does not necessarily reflect one’s behavior (B). However, in psychology, this is known as the theory of planned behavior (TPB), which states that human behavior is formed on the basis of intention (I). Until now, VRS determination has lacked an instrument to control the suitability of preference value, which respondents may provide in contrast to their actual behavior; therefore, VRS determination is exposed to potential bias. The purpose of this research is to make intention an instrument for controlling and analyzing the interactions between the preferences and intentions of road users in determining the behavior of paying for vehicle maintenance as a basis for determining VRS. The analytical technique used to analyze the interaction is Structural Equation Modeling (SEM). The research data was obtained through the distribution of a survey form regarding the preferences and intentions of toll road users in Indonesia. The number of samples in this research model were 250 respondents, consisting of 175 men and 75 women who met the criteria for research subjects. Based on the SEM analysis, I had a more significant effect on B than on WTP (63.1% > 35.2%) in correcting the determination of VRS.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumastuti
Abstrak :
Ide penulisan tentang kualitas layanan dipelopori oleh Valarie Zeitham, dkk. pada tahun 1990-an yang terkenal dengan konsep Servqualnya yang banyak dijadikan acuan bagi peneliti yang tertarik mengeksplorasi masalah produk jasa. Pada dasarnya penelitian ini merupakan replikasi konstruktif karena peneliti melakukan perombakan terhadap variabel yang menjadi model penelitian terdahulu kemudian juga menggunakan metodologi dan sampel yang berbeda. Penelitian ini hendak "membedah" kualitas jasa Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi (selanjutnya disingkat RSIAH Bekasi) khususnya jasa rawat inap dalam proses bersalin kemudian dikorelasikan dengan maksud perilaku konsumen pasca penggunaan jasa di masa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pihak RS dalam menggali informasi mengenai kualitas jasa perusahaan dan kecenderungan maksud perilaku konsumen RSIA sebagai informasi yang penting bagi pihak manajemen untuk mendapatkan gambaran yang valid dan reliabel dari pihak konsumen. Informasi ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi pihak pengambil keputusan di RSIA Hermina. Pengambilan RS ini sebagai lokasi penelitian disebabkan karena kekhususannya dalam menangani pasien ibu bersalin dan anak dengan pertumbuhan yang cukup pesat sejak pendiriaannya di tahun 1997. Pendiriannya disebabkan karena semakin tingginya permintaan akan RS khusus bersalin yang ditunjukkan dengan angka occupancy yang tinggi di pusat maupun cabang-cabang Hermina Iainnya seperti Hermina Jatinegara, Podomoro, Depok dan Daan Mogot. Teori yang digunakan mengacu pada konsep servqual dari Zeitham, dkk. tetapi dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan karakteristik dan subyek penelitian. Fokus penelitian ini adalah kualitas kinerja perusahaan dengan sampel para ibu yang sudah pernah mengalami rawat inap di RS Hermina Bekasi dalam empat bulan terakhir sebanyak 150 responden. Dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden diperoleh data primer yang selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 10.0. Terlebih dahulu instrumen penelitian diuji reliabilitas dan validitasnya dengan melihat nilai koefisien alpha cronbach dan koefisien corrected total-item. Dari 7 dimensi awal kualitas layanan, ternyata dimensi kebersihan tidak dapat diikutsertakan dalam proses selanjutnya karena memiliki angka cronbach alpha dibawah 0,6. Hal ini mengindikasikan bahwa responden tidak cukup konsisten dalam menjawab item-item pernyataan yang membangun dimensi ini sehingga disebut tidak reliabel. Sisanya diteruskan dalam proses korelasi dengan variabel kecenderungan maksud perilaku yang memiliki 5 dimensi menggunakan rank order Spearman. Hasil perhitungan skor terhadap kualitas layanan menunjukkan bahwa kinerja RSIA Hermina Bekasi ditinjau dari dimensi tangible (4,19), reliability (4,06), responsiveness (4,17), assurance (4,18), cleanlines (4,18) menghasilkan penilaian yang "baik" bahkan "sangat baik" untuk dimensi empaty (4,23) dan food (4,23). Perhitungan skor terhadap kecenderungan maksud perilaku konsumen pasta penggunaan jasa menghasilkan rata-rata skor dengan interpretasi "menguntungkan" untuk dimensi loyalty (3, 92), pay more (3,62), external response (3,63) dan switch (3,65) dan "sangat menguntungkan" untuk dimensi internal response (4,23). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua Hipotesis Nol yang diajukan untuk diuji ditolak, sehingga Hipotesis Alternatif diterima. Artinya terdapat hubungan antara variabel kualitas layanan dengan kecenderungan maksud perilaku konsumen di masa yang akan datang. Hubungan yang ada ternyata merupakan korelasi yang "cukup kuat" yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,529. Sedangkan jika dipilah per dimensi, koefisien korelasi dari yang terkuat berturut-turut ditunjukkan oleh dimensi empathy (0, 476), reliability (0, 461), assurance (0, 435), tangible (0,418), food (0,373) dan responsiveness (0,337). Hasil penelitian ternyata memperkuat teori yang selama ini ada bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dengan maksud perilaku, walaupun dengan intensitas hubungan yang berbeda sesuai dengan subyek penelitian yang diambil.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Hasanah Nur Ahlina
Abstrak :
Masalah kemacetan di Jakarta memicu pemerintah menetapkan kebijakan transportasi dengan mengadopsi transportasi umum masal. Beberapa moda transportasi umum massal telah diperkenalkan, namun jumlah pengguna angkutan umum masih rendah. Salah satu penyebab adalah rendahnya kualitas pelayanan.Sehingga pemerintah memperkenalkan Mass Rapid Transit System (MRT) sebagai moda transportasi umum baru. Sebagai moda baru, perlu dilakukan identifikasi dan evaluasi kualitas layanan untuk mendorong orang bersedia menggunakannya. Penelitian ini dilakukan untuk merancang model pengaruh kualitas layanan dan kepuasan pelanggan MRT terhadap niat pengguna dengan menjelaskan hubungan berbagai faktor yang terlibat sebagai dasar rancangan strategi pemenuhan kualitas layanan. Penyelidikan komprehensif tentang faktor yang berkaitan dengan hubungan antara kualitas layanan MRT dan citra perusahaan terhadap kepuasan pelanggan dan niat perilaku pengguna transportasi umum merupakan kontribusi yang akan dilakukan melalui penelitian ini. Pengembangan analisis PLS-SEM ke dalam matriks kinerja sebagai dasar perumusan strategi kualitas layanan oleh operator angkutan umum melalui metode HoQ. Dari analisa yang dilakukan diketahui bahwa model PLS-SEM yang dirancang dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk memprediksi nilai dan hubungan faktor pembentuk kepuasan dan perilaku pengguna MRT. Selain itu ditemukan 15 teknikal respon untuk merancang strategi perbaikan kualitas. ......Jakarta’s massive economic growth has led to rapid urbanization. The urbanization and population growth, incommensurate with the infrastructure development, has caused transportation problems. This has triggered the government to establish sustainable transportation policies by adopting mass public transportation as a tool to attract people to use mass public transportation and reducing private vehicle users. Several modes of mass public transportations have been introduced by Jakarta government such as bus and train services, but the number of public transport users is still low. One of the causes of the small number of public transport users in Greater Jakarta is the low quality of transportation services compared to other modes. Therefore, the government introduces Mass Rapid Transit System (MRT) as a new mode of public transportation, the first underground rail system in Indonesia. Considered as a new public transportation mode, the provider needs to evaluate the quality service offered to persuade people to use it and to retain them. This study aims to assess the importance dimension of service quality and customer satisfaction on MRT passengers’ behavior intention using partial least square structural equation models (PLS-SEM). This paper will explore the impact of several factors on passenger behavior intention towards public transport services. A comprehensive investigation of the factors regarding the relationship between Mass Rapid Transit (MRT) service quality and corporate image on customer satisfaction and behavior intention of transportation public user is a contribution that will be made through this research. We introduce the development of PLS-SEM analysis into an important performance matrix as the basis for formulating a service quality strategy by mass rapid transit public transport operators through the House of Quality method. The results shows that PLS-SEM model can be used as a framework to predict the value and relationship of the factors forming satisfaction and behavior of MRT users. In addition, 15 technical responses were found to design quality improvement strategies trough QFD
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Gabriela
Abstrak :
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat, salah satu teknologi tersebut adalah internet. Banyak perusahaan penyedia jasa seperti halnya perusahaan penyedia jasa transportasi menggunakan internet untuk semakin mudah menjangkau konsumenya. Oleh karena itu PT KAI mengunakan teknologi yang disebut self-service technology (SST) yaitu teknologi yang memungkinkan konsumen mendapatkan jasa dengan dilakukan secara mandiri oleh konsumen tersebut. SST yang disediakan oleh perusahaan adalah menyediakan layanan penjualan tiket melalui minimarket. Hal ini menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian terhadap kesiapan konsumen dalam menggunakan Self-service technologies. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara technology readiness terhadap kepuasan dan intensi berperilaku konsumen dalam menggunakan SST pembelian tiket kereta api melalui minimarket. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara technology readiness dengan kepuasan konsumen dan intensi berperilaku konsumen, selain itu ditemukan juga pengaruh yang besar antara kepuasan konsumen dan intensi berperilaku. Perusahaan disarankan untuk memberikan diskon bagi konsumen yang baru pertama kali membeli tiket melalui minimarket agar dapat memberikan kepuasan terlebih dahulu dan memungkinkan penggunaan SST lagi. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti diharapkan dapat menangkap variabel terbaru apa saja yang menjadi tolak ukur dalam menilai technology readiness karena teknologi terus berkembang. ...... The tremendous of technology growth affects people?s lifestyle, one of that is called internet. There are a lot of service provider company like as transportation service provider that use internet, and it is getting easier to reach their costumer. Then PT KAI using technology called self -service technology (SST), so customer can get the service that can be done by themselves. Company provides SST in selling train ticket in the minimarket. Writer interested in research this phenomenon, regard the customer readiness in using Self service technologies. This essay has purposes to knowing the affect between technology readiness on satisfaction and behavior intention in using SST by purchasing the ticket in minimarket. The data perceived by Structural Equation Model (SEM) with conclusion that there is a significant effect between technology readiness with customer satisfaction and customer behavior intention. Company suggested to giving discount to customer who purchased the ticket in minimarket for the first time, so by this way company can give the satisfaction and making the desire in costumer to do repeat purchase (using SST). For the next research, may researcher can adding newest variable that can be benchmark to value technology readiness because of the sustainable technology development.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisa Marin Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku sehat merupakan salah satu hal penting yang dapat membantu penyintas kanker untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat faktor apa saja yang dapat memengaruhi intensi berperilaku sehat penyintas kanker. Berdasarkan Health Action Process Approach (HAPA), intensi berperilaku sehat dipengaruhi oleh self-efficacy dan outcome expectancies (Schwarzer dan Luszczynska, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Intention untuk mengukur intensi berperilaku sehat sebagai variabel terikat Health Specific Behavior Self-Efficacy Scale (HSBSES) untuk mengukur self-efficacy berperilaku sehat sebagai variabel bebas I, dan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) untuk mengukur outcome expectancies sebagai variabel bebas II. Penelitian ini dilakukan pada 90 orang penyintas kanker usia 15-50 tahun di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya di pulau Jawa melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Berdasarkan teknik analisis Regresi Linear, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-efficacy berperilaku sehat terhadap intensi berperilaku sehat pada penyintas kanker (b= 0,888, p<0,01). Hal yang sama juga terjadi pada variabel outcome expectancies, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara outcome expectancies terhadap intensi berperilaku sehat pada penyintas kanker (b= 0,728, p<0,01).
ABSTRACT
Health behavior is one of the most important thing that can help cancer survivors to increase their quality of life. Therefore, researcher came up with the idea of a study that can determine health behavior intention of cancer survivors. According to Health Action Process Approach (HAPA), self-efficacy and outcome expectancies are the predictors of health behavior intention (Schwarzer and Luszczynska, 2008). This is a quantitative study using The Health Behavior Intention to measure health behavior intention as the dependent variable (DV) , Health Specific Behavior Self-Efficacy Scale (HSBSES) to measure health behavior self-efficacy as the independent variable (IV1), and Life Orientation Test-Revised LOT-R to measure outcome expectancies as the independent variable (IV2). Participants are 90 cancer survivors, age between 15-50 years old, lived in Jabodetabek and the other city of Java, selected by purposive and snowball sampling techniques. The result indicate that health behavior self-efficacy (b= 0,888, p<0,01) has a positive and significant impact on cancer survivor’s health behavior intention. In addition, outcome expectancies also has a positive and significant impact on cancer survivor’s health behavior intention (b = 0,728, p<0,01).
2016
S64372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Rizma Chaerunnisa
Abstrak :
Seiring perkembangan zaman, ranah perwakafan telah memanfaatkan kemajuan teknologi dimana beberapa lembaga wakaf di Indonesia telah menyediakan online platform untuk pengumpulan dana wakaf. Hal tersebut seharusnya dapat menarik perhatian dari generasi milenial yang identik dengan teknologi. Akan tetapi, pengumpulan wakaf uang di Indonesia hingga saat ini masih relatif kecil dan jauh dari potensinya. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi minat milenial muslim Indonesia untuk berwakaf dalam bentuk uang secara online dengan menggunakan pendekatan Theory of Planned Behaviour TPB . Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi wakaf uang dan kontribusinya terhadap pembangunan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 418 milenial muslim yang berdomisili di 6 kota besar di Indonesia Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Balikpapan . Hasil analisis menggunakan Structural Equation Modelling SEM menunjukkan bahwa semua variabel TPB Sikap, Norma subjektif, dan Persepsi atas kontrol perilaku berpengaruh positif terhadap minat milenial muslim Indonesia untuk berwakaf online dengan kontrol perilaku sebagai faktor yang paling dominan berpengaruh. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh karakteristik milenial yang melek teknologi dan cenderung mementingkan kepraktisan serta fleksibilitas sehingga faktor kemudahan/kesulitan menjadi faktor yang paling berpengaruh. Potensi dan kontribusi wakaf uang berbasis online dari milenial muslim Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar Rp 1,350 Trilyun per tahun. Selain itu, berdasarkan preferensi mereka, urutan sektor prioritas yang bersedia dibiayai dari dana wakaf adalah pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan sektor-sektor lainnya. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi lembaga-lembaga wakaf untuk menyusun strategi optimalisasi pengumpulan wakaf uang, terutama dari kalangan milennial, serta memperkaya literatur ekonomi Islam terkait wakaf uang. ......Rapid improvement of technology has influenced the development in the realm of Islamic Charities, including waqf. Several waqf institutions in Indonesia have provided online platforms for waqf fundraising and this is important for the millennial generation, who has a tendency towards technology. Nevertheless, until now, the collection of cash is still relatively small in Indonesia. Based on the problem, the purpose of this research is to examine the factors that significantly affects Indonesian Muslim millennials intention for donating in a form of waqf through online waqf by using Theory of Planned Behavior TPB approach. The findings of this paper are based on 418 samples from muslim millennials who domiciled in 6 big cities in Indonesia Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, and Balikpapan . The data of the survey were analyzed using Structural Equation Modeling SEM which shows that all determinants of attitude have a significant effect. The results of this study also showed that all variables of TPB attitude, subjective norm and perceived behavior control are significantly positive to the intention of online waqf among Muslim millennials in Indonesia where the most important variable is perceived behavioural control. This is most likely caused by millenial generation characteristics that are technologically literate and tend to prioritize practicality and flexibility. The potency and contribution of online waqf from Indonesian Muslim Millennials is quite high which is around Rp 1,350 Trillions per year. In addition, based on their preference, the priority sector sequences that are willing to be financed from online waqf funds are education, health, religious, and other sectors. The results of this study provides a useful source of information for related parties such as waqf institutions in implementing effective strategy to promote online waqf as well as strengthening system of collection of cash waqf, especially from millennials, and enrich the literature related to cash waqf.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisela Kilisya Tasmalia
Abstrak :
ABSTRACT
This thesis aims to analyze factors contributing to make a perceived opinion leader (Indonesian beauty influencer) and factors influencing their opinion on follower intention to interact, recommend, and follow the advice. The data was collected from 185 respondents with a criterion of those who follow any Indonesian beauty influencer account on their Instagram. The data collected was processed with SmartPLS version 3.2.8 for Partial Least Square Path Modelling (PLS-PM) analysis. The results of this research indicates that factors that contribute in making a perceived opinion leader are perceived originality, uniqueness, and quantity. Moreover, opinion leaders give impacts to users or followers on intention to recommend the account and follow the given advices. However, factor that does not contribute in making a perceived opinion leader is perceived quality, and perceived opinion leader does not give impacts to intention to interact. Moderation effect online interaction propensity and perceived fit with personal interests on the influence of opinion leaders on their followers intentions are not proven.
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berkontribusi untuk menganggap seseorang sebagai opinion leader beauty influencer Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatnya terhadap intensi pengikut mereka untuk berinteraksi, merekomendasikan, dan mengikuti sarannya. Data diambil dari 185 respondent dengan kriteria response harus memfollow atau mengikuti salah satu beauty influencer Indonesia pada akun Instagramnya. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SmartPLS versi 3.2.8 untuk menganalisa Partial Least Square Path Modelling (PLS-PM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi dalam menganggap seseorang sebagai opinion leader adalah perceived originality uniqueness, dan quantity. Selain itu, seorang opinion leader dapat mempengaruhi pengikutnya agar mempunyai intensi untuk merekomendasikan akun tersebut dan mengikuti saran yang diberikan. Faktor yang tidak menunjukan kontribusi dalam menganggap seseorang sebagai opinion leader adalah perceived quality, dan opinion leader tidak memberi dampak pada intention to interact. Efek moderasi online interaction propensity dan perceived fit with personal interests terhadap pengaruh opinion leader kepada intensi dari pengikutnya tidak terbukti.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Adhika Mulya
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan mengenai pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap intensi menggunakan Transjakarta. untuk pergi ke tempat kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jumlah responden sebanyak 82 pekerja di DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa norma subjektif merupakan determinan yang paling signifikan pengaruhnya terhadap intensi menggunakan Transjakarta untuk pergi ke tempat kerja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat keluarga dan teman sebagai pihak yang pengaruhnya signifikan untuk mengajak anggota keluarga atau teman-teman agar mau menggunakan Transjakarta untuk pergi ke tempat kerja. ...... The research explained the influence of attitude, subjective norms, and perceived behavioral control toward intention for using Transjakarta as a transportation mode to working place. This research using quantitative method with total respondents are 82 workers in DKI Jakarta. This research shown that subjective norms are the most determinant factor which significantly influences for using Transjakarta as a transportation mode to working place. At the end, this research will have intention to suggest family and friends that are significantt for others to invite his family member or friends for using Transjakarta for go to working place.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>