Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.

Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Hanifa
"Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih tinggi, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 dengan melibatkan 143 responden yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner daring secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan sebanyak 67,1% responden kurang mengonsumsi buah dan sayur (< 400 gram/hari). Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,031), preferensi (p = 0,002), pengaruh orang tua (p = 0,0001), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p = 0,0001), dan keterpaparan terhadap media massa (p = 0,021) dengan konsumsi buah dan sayur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur merupakan ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR = 5,8). Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerjasama untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya ketersediaan buah dan sayur di rumah. Orang tua disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi buah dan sayur bersama anak, menyediakan beragam buah dan sayur di rumah serta buah dan sayur yang disukai anak, memudahkan akses konsumsi dengan menyajikan buah potong, membawakan bekal buah dan sayur, dan mengolah buah dan sayur sesuai jenis yang disukai anak.

Low consumption of fruits and vegetables may increase the risk of non-communicable diseases. However, the percentage of inadequate consumption of fruits and vegetables in Indonesia is still high, especially among adolescents.The aim of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among high school students in SMA Negeri 81 Jakarta. This study used a cross sectional study design and was conducted in March until April 2020 involving 143 respondents selected by using simple random sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate analysis, Chi-Square test, and multiple logistic regression tests. The results of this study found 67,1% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate results showed a significant relationship between gender (p = 0,031), preference (p = 0,002), parental influence (p = 0,0001), fruits and vegetables availability at home (p = 0,0001), and mass media exposure (p = 0,021) with consumption of fruit and vegetables. Multivariate analysis showed that the availability of fruit and vegetables at home was a dominant factor associated with fruit and vegetable consumption (OR = 5,8). Researchers suggest that school and health services should collaborate to provide nutrition education to students and parents about the importance of the availability of fruits and vegetables at home. Parents are suggested to get used to eating fruits and vegetables with children, provide a variety of fruits and vegetables as well as fruits and vegetables that children like, facilitate access to consumption by serving cut fruit, provides fruit and vegetable as school meals, and process fruits and vegetables according to the type preferred by children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Mulia Ningsih
"ABSTRAK
Nama : Winda Mulia NingsihProgram Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kekhususan GiziJudul : Pengaruh Stunted pada Usia 1 ndash; 5 Tahun terhadap Obesitas Usia5 ndash; 26 Tahun Berdasarkan Data IFLS Tahun 1993 ndash; 2014 Latar Belakang: Seperti Negara berkembang lainnya, Indonesia sedangmenghadapi masalah gizi yang cukup serius. Masalah gizi kurang belum teratasinamun muncul masalah gizi lebih yang terjadi pada semua siklus daur kehidupan.Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mengakibatkan kerugian baiksecara ekonomi maupun sumber daya manusia yang berkualitas.Tujuan: Diketahuinya pengaruh stunted pada usia 1 ndash; 5 tahun terhadap obesitasusia 5 ndash; 26 tahun berdasarkan data IFLS tahun 1993 ndash; 2014Metode Penelitian: Desain yang digunakan adalah studi longitudinal denganmenggunakan data Indonesian Family Life Survey IFLS I tahun 1993, IFLS 2tahun 1997, IFLS 3 tahun 2000, IFLS 4 tahun 2007, dan IFLS 4 tahun 2015. Sampelyang dapat di follow-up dari IFLS I ndash; IFLS 5 sebanyak 927 orang.Hasil Penelitian: Stunted pada usia 1 ndash; 5 tahun tidak mempengaruhi obesitas usia5 ndash; 26 tahun p= 0,284; OR = 0,982 . Akan tetapi, variabel riwayat IMT ayah p=0,000; OR=1,27 , daerah tempat tinggal p=0,037; OR=0,969 , dan polakonsumsi buah dan sayur p= 0,000; OR = 0,918 mempengaruhi obesitas dewasa.Kesimpulan: Obesitas usia 5 ndash; 26 tahun dipengaruhi oleh riwayat IMT ayah,daerah tempat tinggal, pola konsumsi buah dan sayur, bukan dipengaruhi olehstunted pada usia 1 ndash; 5 tahun.Kata Kunci: Stunted, riwayat IMT ayah, daerah tempat tinggal, pola konsumsibuah dan sayur, obesitas.

ABSTRACT
ABSTRACTName Winda Mulia NingsihStudy Program Ilmu Kesehatan Masyarakat, Speciality GiziTitle Stunted Influence on Ages 1 ndash 5 Years Against Obesity Ages 5 ndash 26 Years Based on IFLS Data Year 1993 ndash 2014 Background Like the other developing countries, Indonesia is facing seriousnutrition problems. Under nutrition problems are not yet resolved but over nutritionproblems arise in all life cycles. If not handled quickly and accurately can lead tolosses both economically and qualified human resources.Aim To find out of Stunted Influence on Ages 1 ndash 5 Years Against Obesity Ages 5 ndash 26 Years Based on IFLS Data 1993 ndash 2014 .Method The design used is longitudinal study using Indonesian Family Life Survey IFLS I data 1993, IFLS 2 year 1997, IFLS 3 year 2000, IFLS 4 year 2007 andIFLS 4 year 2015. Samples eligible as many 927 people.Results Stunted at age 1 5 years did not influence obesity aged 5 26 years p 0.284 OR 0.982 . The father 39 s BMI history p 0,000 OR 1,27 , residencearea p 0.037, OR 0.969 , and fruits and vegetables consumption patterns p 0,000 OR 0.918 influence obesity at age 5 26 years.Conclusion Obesity at aged 5 26 years by father 39 s BMI history, residence area,and fruits and vegetables consumption patterns, not by stunted at age 1 5 years.Key Word Stunted, father 39 s BMI history, residence area, fruits and vegetablesconsumption patterns, obesity
"
2017
T50024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marti Rahayu Diah Kusumawati
"Konsumsi buah dan sayur pada siswa masih belum memenuhi rekomendasi yang dianjurkan. Kurangnya konsumsi buah dan sayur mengakibatkan peningkatan risiko penyakit tidak menular dan menyebabkan kematian. Kelompok usia sekolah menengah atas merupakan kelompok usia remaja yang berada dalam masa yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam menanamkan kebiasaaan makan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 326 siswa dari 4 SMA Negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, preferensi, dan ketersediaan buah dan sayur di rumah merupakan determinan dari konsumsi buah dan sayur dengan faktor dominan yang ditemukan adalah preferensi (OR=7,87; CI=1,8-34,1). Peningkatan pemahaman akan manfaat dan pentingnya kecukupan konsumsi buah dan sayur bagi kesehatan serta upaya pemberdayaan masyarakat sekolah dapat membentuk persepsi yang baik bahwa buah dan sayur adalah makanan sehat dengan rasa yang enak dan dapat dikonsumsi dalam berbagai jenis pengolahan yang menarik.

Consumption of fruits and vegetables in students still not meet the recommended recommendations. Lack of fruit and vegetable consumption leads to an increased risk of non-communicable diseases and causing death. The high school age group is a group of teenagers who are in the right age for their growth and development in instilling healthy eating habits. This study aims to determine the determinants of fruit and vegetable consumption in high school students in East Jakarta Jatinegara Subdistrict. This research is a quantitative research with cross-sectional study design. A total of 326 students from 4 public senior high school participated in this study. The results showed that the attitudes, preferences, and availability of fruits and vegetables at home were the determinants of fruit and vegetable consumption with the dominant factor found in preference (OR = 7,87, CI = 1,8-34,1). Increased understanding of the benefits and importance of the adequacy of fruit and vegetable consumption for health and efforts to empower the school community can form a good perception that fruits and vegetables are healthy foods with good taste and can be consumed in various types of attractive processing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlisa Candrawati
"ABSTRAK
Pembentukan perilaku diit dimulai pada masa prasekolah dan dipengaruhi oleh
faktor keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik
individu dan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi
buah dan sayur pada anak usia prasekolah. Desain deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki anak usia
prasekolah. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan
ibu, kontrol makanan, model peran, pelibatan anak, edukasi nutrisi, serta
penyediaan buah dan sayur terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur anak usia
prasekolah dengan p value < 0,05. Pendidikan kesehatan dan konseling praktik
pemberian makan sesuai tahapan usia anak perlu dilakukan sebagai upaya
promotif dan preventif

ABSTRACT
Dietary behavior and patterns are established during pre-school years and
influenced by parents. The study aim is to determine the association between
individual characteristics and parenting feeding practices to promote fruit and
vegetable and its consumption among pre-school children. A cross sectional
design with descriptive correlation was used to 89 family with pre-school aged
children. It showed statistically significant relationship of education level of
mother, food control, role model, the involvement of children, nutrition education,
fruit and vegetable provision (p value < 0,05) with a fruit and vegetable
consumption pre-school aged children. Health education and counseling about
parental feeding practices needs to be done as promotion and prevention
intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library