Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edbert Theda
"=Memberikan proteksi terhadap kemungkinan terjadinya kerugian merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan asuransi. Dalam bisnis asuransi, menghitung cadangan adalah suatu tindakan yang wajib dilakukan untuk mengantisipasi klaim polis asuransi yang tidak terduga. Setiap perusahaan asuransi tentu harus mengestimasi cadangan klaim yang dibutuhkan. Chain Ladder merupakan salah satu cara menghitung cadangan klaim yang telah digunakan secara luas dalam industri asuransi. Dengan menggunakan data masa lalu, cadangan klaim dihitung dengan mengestimasi faktor perkembangan klaim yang dibayarkan dari waktu ke waktu. Perusahaan asuransi dapat memperoleh gambaran mengenai besarnya modal yang harus disiapkan untuk mengatasi klaim yang dapat saja terjadi. Adapun perusahaan juga dapat melakukan estimasi cadangan klaim yang lebih baik dengan memanfaatkan informasi mengenai informasi individu yang berkaitan dengan klaim yang dibayarkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengkombinasikan informasi individu dengan data pembayaran klaim adalah dengan menggunakan model Neural Network, yang akan menghitung faktor perkembangan klaim berdasarkan kedua informasi tersebut. Faktor perkembangan melalui model Neural Network tersebut digunakan pada metode Chain ladder untuk menghitung cadangan klaim yang dibutuhkan. Secara umum, tugas akhir ini membahas mengenai metode Chain Ladder yang memanfaatkan model Neural Network. Di akhir tugas akhir ini, dilakukan simulasi numerik yang menggunakan data klaim dari salah satu perusahaan asuransi di New York. Didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan metode Chain Ladder saja didapatkan cadangan klaim sebesar 42,705 juta dollar dan dengan menggunakan model Neural Network serta Chain Ladder didapatkan cadangan klaim sebesar 44,708 juta dollar.
......Providing protection against payment problems is very important in insurance company. In the insurance business, calculating claims reserves is an action that must be taken to submit unexpected insurance policy claims. Each insurance company must estimate the required claims reserves. Chain Ladder is one way to calculate claims reserves that have been widely used in the insurance industry. By using past data, claims reserves have been calculated by estimating development factor of claims that have been paid from time to time. So insurance companies can get a picture of the amount of capital that must be prepared to deal with claims that can occur at any time. Each company can provide a better claim estimate by using information about individual information related to supported claims. One method that can be used to combine individual information with payment data claims using the Neural Network model, which calculate the development factors of claims based on that information. The development factors through the Neural Network model are used in the Chain ladder method to calculate the required claims reserves. In general, this thesis discuss the Chain Ladder method that uses the Neural Network model. The claims reserves results obtained that by using the Child Ladder method amounted to 42.705 million dollars and by using the Neural Network model and the Chain Ladder obtained claim reserves of 44.708 million dollars."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Martini
"ABSTRAK
Saat ini nilai klaim IBNR (Incurred But Not Reported) dihitung berdasarkan estimasi sentral atau estimasi terbaik (best estimates) atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan dengan menggunakan metode rasio klaim atau salah satu dari metode segitiga (triangle method). Metode segitiga yang digunakan dalam industri asuransi adalah metode Chain Ladder (MCL). MCL adalah metode yang umum digunakan di industri asuransi untuk memperkirakan jumlah cadangan klaim. Namun, MCL tidak didasarkan atas teori matematika maupun statistik sehingga sulit dijelaskan secara teori, selain itu jumlah cadangan klaim yang dihasilkan tidak dapat dipisahkan ke dalam RBNS (Reported but Not Settled) dan IBNR. Melalui jurnal yang ditulis oleh Miranda et al. (2012) diperkenalkan metode baru yang disebut Double Chain Ladder (DCL), dimana MCL diaplikasikan dua kali terhadap incurred count dan paid claims data. DCL memberikan teori statistika terhadap MCL, dengan menggunakan parameter-paremeter tertentu untuk mengestimasi RBNS dan IBNR dengan menambahkan parameter delay time dari klaim dilaporkan sampai dengan klaim dibayarkan. Hasil perhitungan cadangan berdasarkan DCL untuk RBNS adalah sebesar Rp. 37.169.681.816,00 dan IBNR sebesar Rp. 58.280.429.263,60, sehingga total cadangan klaim sebesar Rp. 95.450.110.000,00. Sedangkan cadangan klaim dengan MCL adalah sebesar Rp. 85.750.734.043,00.

ABSTRACT
Currently the calculation of the amount of IBNR value in accordance with the technical provisions can be calculated based on central estimates or best estimates on claim incurred but not reported using the expected loss ratio method or one of the methods of the triangle (triangle method). The One triangle method used in the insurance industry is the Chain Ladder Method (CLM). CLM is an actuarial method which is quite well known in the insurance industry and applied to estimate the amount of loss reserves. CLM was not based on mathematical statistics so it is difficult to justify theoretically, and CLM is incapable of dividing predicted outstanding liabilities into RBNS and IBNR claims.. However, according to Maria Dolores Martinez Miranda, Jens Perch Nielsen and Richard Verrall through journals published in Astin Bulletin, the CLM unable to separate claim estimates into into RBNS part and IBNR part as a component in the claim reserve. Through the journal introduced a new method called the Double Chain Ladder (DCL). DCL replicated CLM and applied twice, one on the incurred count data and then on the paid claims to perform the calculation of estimated outstanding claims can separate RBNS and IBNR as component of claim reserves as and thus to the total combined future payment estimate. The DCL model give statistic theory to CLM by using a particular estimation parameter method and adding delay time parameter from claim is reported until it is paid. DCL provide further result that CLM is unable to provide, such as the prediction of outstanding liabilities separately for RBNS and IBNR Claims. Calculation result for RBNS is Rp. 37.169.681.816,00 and IBNR is Rp. 58.280.429.263,60, so total claim reserve is Rp. 95.450.110.000,00. Claim reserve using MCL is Rp. 85.750.734.043,00.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Erick Hizkia Pangihutan
"ABSTRAK
Asuransi Kesehatan merupakan salah satu produk perlindungan asuransi yang memiliki manfaat menggantikan biaya atau kerugian yang sudah dikeluarkan oleh seorang tertanggung karena mengalami sakit. Sebagai kewajiban terhadap perusahaan asuransi, seorang tertanggung harus membayar premi kepada perusahaan asuransi. Penetapan premi asuransi yang wajar dihitung dengan melakukan evaluasi data pengalaman klaim yang sudah terjadi di periode lalu. Tugas utama seorang aktuaris di dalam perusahaan asuransi adalah melakukan perhitungan cadangan klaim (Loss Reserving) dan pembuatan tarif premi (ratemaking). Perhitungan cadangan klaim yang tepat perlu dilakukan sebagai dasar untuk melakukan pembuatan tarif premi. Dalam melakukan estimasi cadangan klaim, seorang aktuaris harus memperhatikan keterlambatan dalam melakukan pembayaran klaim (delay time). Adanya keterlambatan pelaporan dan pembayaran klaim menjadi penyebab utama mengapa perusahaan asuransi perlu menyediakan cadangan klaim IBNR (Incurred But Not Reported) yang memadai untuk memenuhi kewajiban perusahaan asuransi di periode yang akan datang. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan penaksiran cadangan klaim IBNR adalah klasik chain ladder dan metode Bornhuetter ? Ferguson. Cadangan klaim yang terlalu besar akan membuat tarif premi asuransi cenderung mahal sehingga akan susah untuk dijual ke pasar dan dapat menyebabkan profit perusahaan yang diharapkan tidak tercapai. Sedangkan jika jumlah cadangan klaim terlalu kecil dikhawatirkan tidak akan cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan asuransi untuk membayar klaim di periode yang akan datang. Dengan menggunakan metode klasik chain-ladder dan metode Bornhuetter ? Ferguson dapat diperoleh hasil estimasi cadangan klaim IBNR dengan tingkat kewajaran yang lebih baik.

ABSTRACT
Health insurance is one of many insurance products that have benefit to cover the cost of incurred losses by an insured because of an illness. As the liabilities to the insurer, insured must pay the premiums to the company. The determination of a reasonable premium is calculated by evaluating the data of experience claims incurred in previous periods. The main task of an actuary in the insurance company is estimating claims reserves (Loss Reserving) and calculating of premium rates (ratemaking). In order to calculate premium rates, the right method of estimation claims reserves needs to be done. While estimating of claims reserves, an actuary should put consideration the delay time in payment of claims. Due to delay in reporting and payment of claims, is the main reason why insurance companies need to provide a sufficient IBNR reserves to fulfill the obligation of insurance company in the coming period. There are some loss reserving methods insurance companies can use such as classic chain-ladder and Bornhuetter ? Ferguson. If the result estimation of claims reserves is over the realization amount of claims payment then it could be affected to premium, pricing tends to be expensive, and resulted declining in sales performance. Meanwhile, if the number of claims reserves are below than the realization amount of claims payment, feared that insurance companies would not be sufficient to meet the obligations in the coming period. By using the classic chain-ladder and Bornhuetter ? Ferguson method, the result of reserves estimation can be obtained with reasonable levels of IBNR.
;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library