Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muslita Rizky Wahyuni
Abstrak :
Studi mengenai pengukuran dental cast telah beberapa kali dilakukan namun sedikit sekali yang terkait dengan Celah Bibir dan Langit-langit Bilateral karena jumlah kasus yang sangat jarang. Tujuan dari studi ini untuk mengevaluasi pertumbuhan maksila pasien Celah Bibir dan Langit-langit Bilateral menggunakan beberapa perlengkapan alat dan software menggunakan landmark yang sama dengan studi pengukuran lengkung maksila dan sudut palatal shelves. Penelitian Retrospektif ini diselenggarakan di RS Harapan Kita Cleft Center Jakarta, Indonesia. 35 dental cast sebelum labioplasti dan 35 dental cast setelah labioplasti dari pasienyang sama didigitisasi menggunakan scanner desktop 3D E4 dari 3shape. Lebar lengkung maksila dengan pengukuran linear dan palatal shelve dilakukan pada penelitian ini. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali oleh orang yang sama (intra observer) dan measurement error dihitung menggunakan dahlberg test. Laju pertumbuhan linear pada pasien ini baik, 45,1% pasien mengalami laju pertumbuhan positif setelah pembedahan, 34,3% laju pertumbuhan positif antar kaninus, dan 14,3% pasien mengalami laju pertumbuhan negatif pada interkaninus maksila dan intertuberositas. Laju pertumbuhan angular 22,9% mengalami hasil negatif dan 5,7% mengalami laju pertumbuhan positif. Laju pertumbuhan relatif normal pada penelitian ini. Palatal shelve mengalami pendangkalan pada penelitian ini namun pada tuber maksila kiri ada peninggian. ......There were several studies regarding to measure the growth from dental cast, but it is severely limited study which is related to Bilateral Cleft Lip and Palate (BCLP) since the case is quite rare. The aim of this study is to evaluate the maxillary growth of BCLP patients using different tools and software with the same landmark to the previous methods for dental arch width and palatal shelves angle. This retrospective study was held in Children and Maternal Cleft Center Harapan Kita Hospital, Jakarta, Indonesia. 35 dental casts before labioplasty and 35 dental casts before palatoplasty from the same patients were digitized using 3D desktop scanner E4 from 3shape. Dental arch width of BCLP maxillary growth rate with linear measurement and palatal shelf angle were conducted in this study. The measurements were performing twice by same person (intra observer) and the measurement error was calculated by Dahlberg test. The growth rate linear in this patients results are good, 45.1% of patients experiencing positive growth rate post surgery, 34.3% positive growth surgery intercanine, but negative growth rate on intertuberosity, 14.3% patients have negative maxillary intercanine results and positive intertuberosity growth rate, and finally 14,3% patients experiencing negative growth rate in both maxillary intercanine and intertuberosity . Angular growth rate 22.9% have negative results and 5.7% have positive growth rate results. The dental arch linear growth rate relatively normal in this research. The palatal shelves were elevated in this research but in left tuber maxillary the degree is increasing.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Semi Riawan
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Operasi orthognatik merupakan tahapan akhir dari perawatan fungsional dan rehabilitasi pada penderita celah bibir dan langit-langit, disebabkan karena tingginya prevalensi dari rahang atas yang mengalami hipoplasi, sehingga banyak penderita yang memerlukan osteotomi maksila. Tujuan: Mengetahui kebutuhan operasi orthognatik pada penderita celah bibir dan langit - langit usia pasca perawatan orthodontik konvensional usia 18–25 tahun pada RSAB Harapan Kita Unit Celah Bibir dan Langit-langit. Metode: Analisis antropometri dengan mengukur besar sudut nasolabial dan facial contour, analisis sefalometri dengan mengukur besar sudut ANB dan jarak Wits Appraisal, analisis model studi dengan mengukur jarak inter insisal dan inter molar. Hasil perbandingan antar kelompok dianalisa menggunakan uji T – Test tidak berpasangan .Hasil: Kebutuhan bedah orthognatik usia 18–25 tahun cukup tinggi dibandingkan yang dapat dirawat dengan perawatan orthodontik konvensional. Kesimpulan: Untuk meningkatkan pelayanan di unit CLP RSAB Harapan Kita pasien celah bibir dan langit-langit harus diedukasi ke arah bedah orthognatik untuk mendapat hasil akhir yang lebih baik.
ABSTRACT
Background: Orthognathic surgery is the final stage of treatment and functional rehabilitation in patients with cleft lip and palate, due to the high prevalence of maxillary hipoplasia that require osteotomy. Purpose: Measure the need for orthognathic surgery in 18-25 years old patients with cleft lip and palate after orthodontic treatment at Harapan Kita Hospital. Method: Anthropometric analysis with a large measure the nasolabial angle and facial contour, cephalometric analysis with a large measure ANB angle and Wits appraisal distance, analytical study of the model by measuring the inter-incisal distance and inter molar. The results of comparisons between groups were analyzed using T test - Test. Result: Surgical needs orthognatik age 18-25 years is quite high compared to that can be treated with conventional orthodontic treatment. Conclusion: To improve services in the CLP unit RSAB Harapan Kita patients cleft lip and sky - the sky should be educated towards orthognatik surgery to get a better end result.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library