ABSTRAK
Nama : Nur AnnisaProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Pengaruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terhadap KeberhasilanPengobatan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia Tahun2014 - 2016Pembimbing : Dr. Sutanto Priyo Hastono., M. KesResistensi obat merupakan masalah baru dalam program eliminasi TB yang disebut TBresisten obat. Pengobatan TB resisten obat di Indonesia dilakukan di fasilitas pelayanankesehatan rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan satelit. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh fasilitas pelayanan kesehatan terhadap keberhasilan pengobatanpasien TB resisten obat di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 diSubdit-TB, Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan RI. Desain studi penelitian iniadalah kohort restrospektif. Jumlah sampel sebanyak 4288 orang, diseleksi menggunakanteknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyelesaikanpengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan satelit sebanyak 97,20% dan di fasilitaspelayanan kesehatan rujukan sebanyak 2,8%. Proporsi keberhasilan pengobatan sebesar53,2% dengan kumulatif hazard keberhasilan pengobatan sebesar 5,43 di akhirpengamatan selama 36 bulan pengamatan. Hazard rate keberhasilan pengobatan36,42/1000 orang-bulan. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi cox timeindependetmenunjukkan bahwa pasien yang menyelesaikan pengobatan di fasilitaspelayanan kesehatan satelit meningkatkan kecepatan terjadinya keberhasilan pengobatansebesar 54% (HR 2,17; 95% CI 1,66 – 2,82) dengan kondisi riwayat pengobatan sama.Penambahan fasilitas pelayanan kesehatan satelit dan tenaga ahli dibutuhkan untukmembantu proses pengobatan berjalan lebih baik. Peran serta masyarakat dan kesadaranpasien perlu ditingkatkan dengan melakukan promosi kesehatan tentang TB resisten obatsecara rutin.Kata Kunci: Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Keberhasilan Pengobatan; TB ResistenObatABSTRACT
Name : Nur AnnisaStudy Program : Public HealthTitle : The Effect of Health Care Unit on The Success in Treatment ofDrug Resistant-Tuberculosis Patient in Indonesia, 2014 - 2016Counsellor : Dr. Sutanto Priyo Hastono., M. KesDrug resistant is a new problem in TB elimination program, it’s called Drug-Resistat TB.Treatment of drug-resistant TB in Indonesia is carried out in rujukan health care andsatelite health care. The aims of this study is increasing the successful treatment of Drug-Resistant TB patients in Indonesia by health care unit. This research was conducted inMay 2019 at the TB Sub-Directorate, Directorate of P2PML, Ministry of Health of theRepublic of Indonesia. The design of this study is a retrospective cohort. Total samplewere 4288 patient, selected by using total sampling technique. The results showed thatpatients who completed treatment in satelit health care were 97.20% and 2.8% in therujukan health care. The proportion of treatment success was 53.2% with a cumulativehazard of treatment success 5.43 at the end of the observation for 36 months observation.Treatment success rate was 36.42/1000 person-month. The results of multivariateanalysis using cox time-independent regression showed that patients who completedtreatment at satelit health care increased the speed of treatment success 54% (HR 2.17;95% CI 1.66 - 2.82) with the same treatment history. The addition of satellite healthservice facilities and experts is needed to help the treatment process run better.Community participation and patient awareness need to be improved by conductingroutine health promotion about Drug-Resistant TB.Key words: Drug-Resistant Tuberculosis; Health Care Unit; Treatment Success."