Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Dira Rahmawati
"Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan CSR yang kontinyu dan terus menerus adalah salah satu cara untuk meminimalisir dan mencegah timbulnya krisis dan isu yang dapat merugikan perusahaan serta stakeholdernya Rahman, 2009. Perusahaan dapat terikat pada 2 dua tipe strategi CSR, diantaranya adalah strategi yang melakukan tindakan-tindakan yang serius dan tepat serta berkomitmen pada perilaku tanggung jawab lingkungan dan sosial. Kim et al., 2012 dalam Wang dan Sarkis 2017 menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi ini biasanya akan memerlukan banyak sumber daya, namun akan berdampak baik pada hasil CSR dan kecilnya kesenjangan legitimasi. Sedangkan strategi kedua merupakan strategi yang berkaitan dengan tata kelola CSR yang bersifat simbolik, yang bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan serta menangani masalah yang muncul. Perusahaan yang menerapkan strategi ini pada umumnya tidak mengalokasikan sumber daya dengan tepat dan secara stratejik, serta berdampak pada tingginya kesenjangan legitimasi. Kesenjangan legitimasi yang timbul berpengaruh pada perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan yang inferior Leng Chu et al., 2012.
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh pengungkapan CSR yang diwakilkan oleh pengungkapan CSR secara keseluruhan, pengungkapan kinerja lingkungan dan pengungkapan kinerja sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diwakilkan oleh ROA dan Tobins Q. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN dan Non-BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2017 yang mengungkapkan kinerja CSR nya. Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fixed effect model dan random effect model. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan kinerja CSR tidak memiliki pengaruh positif pada kinerja keuangan, baik itu terhadap perusahaan BUMN ataupun perusahaan Non-BUMN.

Continuous implementation of corporate social environmental responsibilities CSR is one way to minimize and prevent crisis and issues which may affect the company and its stakeholders Rahman, 2009. Companies can be tied to 2 two types of CSR strategies, among others are strategies which take serious and proper actions and be committed to environmental and social responsibility behaviors. Kim et. al., 2012 in Wang and Sarkis 2017 suggests that companies implementing this strategy will usually require a lot of resources, but this will have a good impact on CRS outcomes and low legitimacy gaps. Whereas the second strategy is a strategy in connection with symbolic CSR governance, which aims to improve the companies image and deal with emerging problems. Companies that implement this strategy, in general, do not allocate resources properly and strategically, and it results in high legitimacy gaps. The legitimacy gaps arising influences companies in generating inferior financial performance Leng Chu et al., 2012.
The purpose of this study is to look at the effect of CSR disclosures represented by overall CRS disclosure, disclosure of environmental performance and disclosure of social performance towards companies financial performance represented by ROA and Tobins Q. The samples used in this research are companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2013 2017 that disclose their CRS performances. The statistical analysis technique employed in this study is fixed effect model and random effect model. The result of the study reveals that CSR performance disclosure has no positive effect on financial performance, be it against SOEs or non SOEs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Jonatan
"Penelitian ini menganalisis metode pengukuran ESG rating yang dikeluarkan oleh 4 lembaga pemeringkat ESG yaitu S&P , MSCI, Sustainalytics, dan Refinitiv dengan metode AHP dan Delphi dimana hasilnya akan menentukan metode mana yang paling cocok digunakan untuk menganalisa risiko ESG di  PT. PLN (PERSERO). Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa metode pengukuran ESG rating dari Sustainalytic memiliki nilai prioritas yang paling tinggi yaitu 43,3% hal itu tidak berbeda jauh dengan metode dari S&P dengan nilai 34,1%. Sementara itu metode dari 2 lembaga pemeringkat ESG lainnya memiliki bobot yang lebih rendah yaitu MSCI dengan 12,1% dan Refinitiv dengan 10,5%. Untuk pengelolaan risiko ESG yang efektif, PLN disarankan untuk membentuk sub-divisi risiko ESG di bawah divisi risiko strategis yang bertanggung jawab penuh terhadap risiko ESG. Dimana mitigasi untuk Risiko lingkungan adalah membuat laporan risiko iklim fisik dan kekurangan air, menetapkan tanggung jawab manajerial untuk mengurangi intensitas karbon energi, melindungi keanekaragaman hayati, rehabilitasi lingkungan. Dari risiko sosial mitigasinya adalah berkomitmen pada program tanggap darurat yang efektif dengan penetapan tanggung jawab manajerial yang jelas, komunikasi yang efektif, dan penyediaan akses layanan bagi kelompok kurang mampu, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Dari risiko tata kelola mitigasinya adalah memperkuat program whistleblower dan menetapkan tanggung jawab manajerial terhadap penilaian risiko etis.

This study examines the ESG rating measurement methods issued by four ESG rating agencies: S&P, MSCI, Sustainalytics, and Refinitiv, using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and delphi. The results determine which method is most appropriate for analyzing ESG risks at PT. PLN (Persero). Data analysis reveals that the ESG rating measurement method from Sustainalytics has the highest priority value at 43.3%, which is closely followed by the S&P method at 34.1%. The methods from the other two ESG rating agencies have lower weights, with MSCI at 12.1% and Refinitiv at 10.5%. For effective ESG risk management, PLN is advised to establish an ESG risk sub-division under the strategic risk division, which will be fully responsible for ESG risks. Environmental risk mitigation includes preparing reports on physical climate risks and water shortages, assigning managerial responsibilities to reduce energy carbon intensity, protecting biodiversity, and environmental rehabilitation. Social risk mitigation involves committing to effective emergency response programs with clear managerial responsibilities, effective communication, and providing access to services for underprivileged groups, as well as creating an inclusive work environment. Governance risk mitigation includes strengthening the whistleblower program and assigning managerial responsibilities for ethical risk assessments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenuta, Paolo
"This book introduces readers to the main types of corporate sustainability practices. The first section examines both the ratings provided by international agencies and the various ESG (Environmental, Social and Government) indexes existing at 2021. In turn, the second part empirically investigates the relationship between the level of corporate sustainability and corporate financial performance among the large companies listed on the Milan Exchange FTSE-MIB 40 index for 2015-2019.
The book offers a comprehensive overview of current sustainability concepts and practices and illustrates how various companies are seeking to integrate them in their competitive strategy. Further, it fills a gap in the extant literature by analysing the origins, historical evolution and structure of the main rating agencies and ESG indexes. In addition, the empirical analysis of corporate sustainability’s impact on companies’ financial performance reveals the importance of collegial leadership – a commonly found feature of Italian family businesses that has not been considered in previous studies – as a moderating factor for reconciling sustainability initiatives and performance at family-run firms."
Switzerland: Springer Cham, 2022
e20550527
eBooks  Universitas Indonesia Library