Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dienni Nuragustin
"Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja yang baik, efektif, aman dan nyaman. Ergonomi memiliki tujuan agar manusia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan nyaman dan sehat. Dimana sistem kerja yang ada disesuaikan dengan sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia. Jika semua elemen-elemen yang terkait dalam suatu proses produksi telah sesuai dengan prinsip ergonomi maka diharapkan pekerjaan dapat berjalan dengan efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Dari Occupational Health Service PT Unilever Indonesia didapatkan data hasil anamnesa ergonomi pekerja pada packing line Royco, pabrik SCC&C yang menyatakan adanya keluhan sakit pada bagian tubuh tertentu saat bekerja. Hal ini menjadi indikasi bahwa pekerja merasa tidak nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga mengganggu produktivitas dan efisiensi kegiatan produksi. Penelitian ini memberikan usulan metode kerja dan rancangan tempat kerja yang disesuaikan dengan prinsip ergonomi. Diharapkan dengan usulan ini operator dapat bekerja dengan lebih nyaman sehingga efisiensi dan produktivitas kerja dapat tercapai. Data awal dikumpulkan berupa data work environment, ukuran work station serta peralatan kerjanya, dan metode kerja. Data work environment yang ada, dibandingkan dengan standar dalam ergonomi yang berlaku. Hasil perbandingan menyatakan bahwa keadaan awal work environment telah sesuai dengan standar ergonomi kecuali untuk iluminasi. Ukuran work station awal digunakan sebagai acuan pengembangan desain work station. Dalam pengembangannya, diterapkan prinsip ergonomi, motion economy, dan data antropometri, serta digambarkan dengan menggunakan software AutoCAD. Setelah didapatkan desain work station, yang ergonomis, maka metode kerja pun disesuaikan dengan dengan desain work station yang baru. Untuk mengetahui apakah desain work station dan metode kerja yang baru ini dapat meningkatkan produktivitas, maka dilakukan pengujian dengan mengukur waktu kerja secara tidak langsung metode MTM. Perhitungan menunjukkan pada work station awal waktu dalam 1 siklus adalah 1425,65 TMU. Sedangkan work station usulan membutuhkan waktu 1374,7 TMU. Sehingga produksi meningkat dari 561 fibrite/work station menjadi 581 fibnte/work station.

Ergonomic is a kind of systematic knowledge concern with human ability and limitation in designing good, effective, secure and comfortable work system. Creating a comfortable and healthy work place is the purpose of Ergonomic. Where ihe work place fit the man, not vice versa. When all the element in work system fit with ergonomic standard, all the task can be performed effectively an efficient. From PT Unilever Indonesia occupational health service, there was an information about fatigue complaint by packer in Royco packing line, SCC&C factory. Those complaint indicate disturbance on packer health during work, where they feel uncomfortable with the packaging task, it can reduce production productivity and efficiency. This final paper recommend an ergonomic work method and work place design. By using this proposed method and design, can reduce operator health complaint, and increase efficieny and productivity. Early collected data are, work environment data such as humidity rate, noise level, illumination, and temperature, work station and tools measurement and work method. Present work environment data are compared with ergonomic standard. Comparison result show that all work environment condition has fit ergonomic standard except illumination. Present work station measurement will be used as a guidance in designing proposed work station. Indonesian anthropometry data is used in designing proposed work station. The design is implemented by using AutoCAD. After getting ergonomic work station design, the next step are adjusting work method. To figure out whether proposed work station and method design increase productivity, indirect work time measurement was held with MTM method. The result show that in present work station and work method design took 1425.65 TMU in one cycle packaging process. Whereas proposed work station and work method design took 1374.7 TMU. So the output increase from 561 fibrite/day per work station to 581 fibrite/ day per work station."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Natassia
"Skripsi ini membahas tentang peranan ergonomi dalam ruang kerja terkait dengan penggunaan komputer di PT.X. Skripsi ini bertujuan agar pekerja memiliki pengetahuan mengenaipentingnya ergonomi dalam rangka meningkatkan kesehatan, terutama untuk mencegah terjadinya penyakit yang ditimbulkan akibat bekerja di depan layar komputer setiap hari. Penelitian ini adalah penelitian semi kualitatif, dengan mengambil data wawancara dari pekerja yang sehari-hari bekerja lalu kemudian melakukan analisa terhadap data-data tersebut berdasarkan standar ergonomi yang berlaku internasional.

This study sought to discover whether simple ergonomic interventions can have a significant impact on muscular pain in office workers. An office worker's environment was investigated for opportunities for physical improvements that would reduce pain that the worker suffers as a result of a shoulder injury. This study also analysis posture and subjectiver response to interviews. This study for office ergonomic. Improvements were noted especially during mouse use and source document handling. Subjective assessment of interventions revealed that the office worker was more satisfied with the new work environment and felt significantly less pain related to her shoulder injury, though problems were reported in becoming accustomed to the touchpad mouse."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khatirah Salsabila
"Manufaktur menjadi satu dari tujuh industri yang paling sering menyebabkan permasalahan muskuloskeletal. Upaya pencegahan dan meminimalisasi timbulnya MSDs sangat diperlukan di lingkungan kerja. Program ergonomi dinilai dapat membantu mencegah dan mengendalikan keluhan muskuloskeletal pada pekerja. Penelitian bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian risiko muskuloskeletal yang dilakukan PT.X serta prevalensi keluhan subjektif MSDs pada operator vehicle plant sebelum dan sesudah dilaksanakan program ergonomi PT.X tahun 2024.  Penelitian ini menggunakan menggunakan metode case control dengan pendekatan retrospektif. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial. Keluhan muskuloskeletal pada operator sebesar 11,7%, namun setelah dilakukan program ergonomi terjadi penurunan menjadi 0,2%. Hasil penelitian mendapatkan p 0.002 < 0,5 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keluhan muskuloskeletal sebelum dan sesudah pemberian intervensi program ergonomi. Selain itu, hasil evaluasi program yang dilakukan dengan pendekatan CIPP menunjukkan program ergonomi PT.X telah dikategorikan Baik karena memenuhi 20 indikator dari total keseluruhan 28 indikator (71,42%).

Among seven field of industry, manufacturing is one of the most industry that often causes musculoskeletal problems. The emergence of MSDs in work environment are very necessary to prevent and control. Ergonomics program is considered as a method to help prevent and become countermeasure for operator musculoskeletal problems. The research aims to evaluate the implementation of the musculoskeletal risk prevention and control program carried out by PT. X and understand the prevalence of musculoskeletal problems before and after the program is accomplished. Data analysis was carried out using descriptive and inferential statistics. The research results obtained p 0.002 < 0.5, which shows that there is a significant difference between musculoskeletal complaints before and after the ergonomics program intervention. Apart from that, the results of the program evaluation carried out using the CIPP approach showed that PT.X categorized as Good because already meets 20 out of a total of 28 indicators (71,42%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Wahyulianti Hartono
"Masalah gangguan otot rangka masih menjadi masalah besar di tempat kerja berhubungan dengan kesehatan pekerja pada beberapa negara di dunia. Salah satu penyebab umum gangguan tersebut yaitu terkait dengan aktivitas manual handling. Berdasarkan hasil tinjauan awal di PT Evonik Sumi Asih ditemukan masih banyak melibatkan kegiatan manual handling pada proses produksinya, salah satunya pada tahap packing produk. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan packing mungkin berisiko bagi pekerja dalam mengalami gangguan otot rangka. Penelitian ini menganalisis makna interaksi faktor ergonomi yang terlibat pada tiap aktivitas dalam tahap packing. Desain studi yang digunakan bersifat deskriptif dan eksploratif dengan pendekatan analisis kualitatif.
Hasil pengukuran faktor ergonomi, observasi lapangan dan telaah dokumen perusahaan menunjukkan bahwa aktivitas packing produk dapat dikatakan fitting the man to the job. Hal ini dikarenakan 3 dari 5 aktivitas berisiko disebabkan oleh interaksi dari postur tubuh janggal (faktor manusia), gerakan berulang dan lama durasi aktivitas, beban produk yang berat, tinggi peralatan yang tidak sesuai (faktor pekerjaan) dan temperatur area kerja yang tidak nyaman (faktor lingkungan). Salah satu rekomendasi peneliti yaitu menggunakan peralatan seperti output flaker, meja, timbangan dan conveyor dengan desain tinggi yang lebih menyesuaikan pada antropometri pekerja.

One of the common causes of the disorders is related to manual handling activity. The preliminary results found in PT Evonik Sumi Asih shown that there are numerous of manual handling activity involved in production process persistently, amongst them is during the packing stage. This indicates that the workers are prone to be exposed to the risk of musculoskeletal disorders during the packing stage. This study analyzing meaning of ergonomic factors interactions involving in each activity during the packing stage. A descriptive and explorative with qualitative data analysis technique is being used as design study in this thesis.
The results from the measurement of ergonomic factors, field observation and document review were shown that the packing stage is fitting the man to the job. 3 out of 5 activity is risky and caused by interaction of awkward postures (human factor), repetitive movements and duration of activity, heavy products load, inappropriate equipment height (workload factor) and uncomfortable work area temperature (environmental factors). The researchers recommendation is to using equipment such as output flaker, table, scale and conveyor with height design is more suitable for the worker anthropometry.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kohar Sulistyadi
Jakarta: Universitas Sahid, 2003
620.82 KOH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Octarisya
"Aktivitas penanganan barang secara manual handling merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit akibat kerja terkait ergonomi. Bahwa aktivitas kerja seperti manual handling, bekerja dengan gerakan yang cepat, sikap kerja yang tidak alamiah (sikap statis dalam waktu lama, gerakan memutar dan menunduk yang berulang), bekerja dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, gerakan yang berulang (repetitive) merupakan pemicu terjadinya ganguan MSDs. Kaitan antara aktivitas manual handling seperti mengangkat (lifting), mendorong (pushing), menarik (pulling), dan membawa (carrying) serta posisi atau postur janggal dengan timbulnya MSDs tidak hanya disebabkan oleh beratnya beban yang ditanggung otot tubuh, tetapi juga disebabkan oleh durasi yang pekerjaan yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tingkat risiko ergonomi dan distribusi keluhan MSDs di PT. Repex Departemen Operasional HLPA Station, RPX Center pada seluruh pekerja Departemen Operasional HLPA Station yang melakukan aktivitas manual handling dalam proses kerjanya dimana tools yang digunakan yaitu BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) dan kuesioner survei keluhan MSDs. Terdapat 6 jenis aktivitas manual handling yang paling dominan yang dilakukan pekerja Departemen Operasional HLPA Station, yaitu mengoper barang, mengangkat barang, menggunakan hand pallet, melakukan van scan dokumen dengan posisi jongkok, van scan barang, van scan dokumen dengan posisi duduk.
Hasil survei keluhan MSDs dari 9 bagian tubuh yang dinilai pada 27 responden pekerja Departemen Operasional di PT. Repex, HLPA Station didapatkan hasil mayoritas keluhan pada bagian tubuh leher yaitu sebesar 81,9%, 78% merasakan keluhan pada bagian punggung, 63% mengatakan merasakan keluhan pada bagian kaki, 40,7% merasakan keluhan pada bagian bahu kanan, sebanyak 29,6% mengalami keluhan pada bahu kiri, 33,3% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kanan, 22,2% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kiri, sebanyak 7,4% mempunyai keluhan pada bagian siku kiri dan kanan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarwaka
Surakarta: UBIBRA Press, 2004
620.82 TAR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Desvia Dwiaryani
"

Penelitian ini membahas tentang gambaran secara umum tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif muskuloskeletal yang dirasakan oleh pekerja pada pekerja Dinas Aircraft Support and Power Services PT GMF AeroAsia Unit Gas Turbine Repair and Overhaul. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode Quick Exposure Checklist (QEC) dan Nordic Musculoskeletal Questtionaire (NMQ). Keluhan selama 12 bulan terakhir yang paling sering dialami pekerja Unit Gas Turbine Repair and Overhaul adalah leher (87%), bahu kanan (87%), punggung atas (67%), punggung bawah (60%), dan pergelangan tangan kanan (67%) dengan variasi kategori risiko dari sedang hingga tinggi.



This analysis aims to explain a description of the risk level of ergonomic and the overview of Musculoskeletal disorders on Aircraft Support and Power Services workers at PT GMF AeroAsia Gas Turbine Repair and Overhaul Unit. This research is a quantiative descriptive study with cross sectional aprroach. Quick Exposure Checklist and Nordic Musculoskeletal Quiestionnaire were used as the methodology in this research. For the last 12 months, the result shows that the most frequent Musculoskeletal disorders (MSDs) complained by the workers are on the neck (87%), right shoulder (87%), upper back (67%), lower back (60%), and right wrist (67%) with variate risk categories starts from medium to high.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Etikariena
"Dosen sebagai sebuah profesi juga merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan perhatian Ergonomi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Penilaian terhadap kinerjanya yang dianggap belum optimal tentu harus dicari akar masalahnya. Salah satu penyebab yang bisa menjadi alasan kinerja mereka belum optimal dapat ditinjau dari sudut pandang Ergonomi. Ergonomi lahir untuk membantu manusia dalam memberikan kenyamanan, kesejahteraan dan efisiensi dalam melaksanakan aktivitasnya. Lahir dalam lingkungan industri, bukan berarti Ergonomi mutlak milik industri. Konsep-konsep yang dipakainya, dapat diterapkan secara luas, asal disesuaikan dengan kebutuhan dan aplikasi konkritnya, Penerapan prinsip Ergonomi dalam pekerjaan sebagai dosen dapat kita kenakan pada susunan lingkungan fisik dimana dosen tersebut melakukan tugasnya, yaitu mengajar di dalam kelas. Kondisi fisik kelas serta aspek-aspek yang ada didalamnya, dapat ditelaah untuk kemudian disesuaikan dengan prinsip-prinsip Ergonomi. Jika sudah sesuai, dapat dipertahankan, tetapi jika belum diperbaiki dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Ergonomi. Adapun permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut : masalah susunan ruang kelas, jumlah mahasiswa dalam kelas yang terlalu banyak, peralatan yang terlalu banyak dalam kelas, bentuk dan letak kursi dan meja yang tidak sesuai, alat bantu mengajar yang tidak praktis, suhu ruang kelas yang terlalu panas, dan bising yang berasal dari dalam dan luar ruang keIas.
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. meja-kursi dosen diletakkan ditengah depan ruang keias.
2. OHP diletakan dimeja, sehingga bisa dioperasikan sambil duduk
3. Layar OHP tidakjauh dan papan tulis
4. Kursi dosen dibuat agar dapat disesuaikan
5. Penggunaan wireless tanpa kabel untuk menggantikan mike
6. Susunan kursi mahasiswa dibuat seperti teater
7 . Pemasangan AC untuk mengatasi suhu ruang yang panas
8. Untuk mengatasi kebisingan, dinding dan langit-langit dipasang kedap suara.
Selain itu, jumlah siswa yang terlalu banyak dalam kelas, dapat mengatasi beberapa masalah sekaligus, yaitu masalah suhu ruangan yang panas, juga kebisingan."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effyanti Rahayu
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26667
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>