Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Fiqi Rizal
"Matahari memancarkan energi dari radiasi cahayanya. Energi dari pancaran radiasi matahari ini dapat dimanfaatkan bagi manusia di atas bumi ini. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif dan pasif. Dalam kaitannya dengan energi listrik di dalam bangunan maka energi matahari dimanfaatkan secara aktif dengan cara mengubah energi radiasi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell atau fotovoltaik.
Penerapannya pada bangunan adalah dengan mengintegrasikan di kulit terluar bangunan seperti atap dan fasade. Pemasangannya sangat bergantung kepada letak geografis suatu wilayah dimana bangunan itu berdiri, karena letak geografis suatu wilayah sangat mempengaruhi efisiensi pancaran energi dari radiasi cahaya matahari. Konsekuensi dari letak geografis suatu wilayah akan berpengaruh kepada pemilihan jenis fotovoltaik seperti jenis sel fotovoltaik, dan teknik pemasangan pada kulit terluar bangunan.
Melalui skripsi ini, pembahasan akan diutamakan mengenai upaya penerapan panel fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan dengan memperhatikan dan membuat analisis (studi kasus pada bangunan ECN Building di Belanda dan The Solar Ofice di Inggris) mengenai kaitan antara konsekuensi dari letak geografis wilayah dan pemilihan fotovoltaik. Serta pengaruh dari jenis, fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan terhadap penerapan sistem ini. Sehingga penerapan fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan ini dapat bekerja dengan efisien dalam menangkap energi dari pancaran cahaya matahari pada setiap bangunan, mencipatakan atmosfir positif pada ruang dalam bangunan dan memberikan kulitas visual yang baik pada tampak luar bangunan.
......The sun radiates its energy from its light radiation. Energy from sun?s radiaton could used by man on this earth. The benefits of it could applied by two methods, that is active and passive. In its relation with power energy at the building, then the sun energy applied in an active method by converting the sun energy become power energy with the use of solar cell or photovoltaics.
The application of that on the building is integrating it into the outer building skin like façade and roof. The setting of it is extremely depending on the geographical position of a certain area where the building?s rise, because the geographical position of a certain area will give an influence to the efficiency of the energy from the sunlight radiation. The concequencies of the geographical position will give an influence to the choosen of photovoltaics panel like a choosen of photovoltaics cell and the application techniques into the outer building skin.
Through this thesis, the investigation will focused at the effort of application of integrated photovoltaics panel on façade and roof with observing and making an analysis (case studies at the ECN building 31 in Holland and The Solar Office building in England) about the relationship between the concequencies of geographical position of certain area with the choosen of photovoltaics panel. Along with the influences of genre, function, and the activities which is happened inside the building toward this application?s system. So that this application of integrated photovoltaics panel in façade and roof could work efficient in arresting the energy from the sunlight radiation for each building, producting the positive atmosphere inside the room of the building and giving the good visual quality for the building?s elevation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fabio Argya Prabaswara
"Building and houses generally use electricity from PLN because of PLN is the main state-own enterprises in Indonesia that supplies electricity. When a building is planned to be a place for an industrial activity, it certainly requires more electricity. The need for a backup generator for alternatives if PLN is experiencing interference. This thesis will test the Implementation of using photovoltaic or better known as solar panel as a backup based energy renewable energy for PT Tirta Mas Perkasa Building A using HOMER Pro software for optimizing power plants, especially those from renewable energy sources the most optimal value and the determination of the number and specifications of the components used. An installation of photovoltaic system is proposed so that PT Tirta Mas Perkasa Building A is able to generate its own electricity by utilizing solar power to supply its load, charge power to battery for backup and sell back excess power to the grid. The simulation will compare the performances of two different simulation scenarios based on the load profile of the building itself which is much larger compared to residential load in houses. Those configurations are hybrid configuration and grid only configuration. The grid only configuration calculates the financial and energy outcome of a system only using grid from PLN as its power source while on the hybrid configuration there are additional components other than the grid itself such as PV, converter, and battery. The main challenge for this project is to determine the sizing of the components that are used to find the best possible result since there are the lot of aspect from those components that could affect the outcome of the simulation itself. The aspects of optimizing this research are, net present cost (NPC), renewable penetration, and cost of energy (COE). This thesis will provide a financial and energy performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The simulations will determine how much cost and energy would be saved by implementing hybrid configuration compared to grid configuration. The result of the simulation shows that the hybrid configuration system does reduce grid purchase and at the same time reduces annual cost compared to grid only configuration. Through research on the optimization of the hybrid photovoltaic system results shows that the use of hybrid systems can save expenses for the future even though the initial capital is large due to additional components.
......Bangunan dan rumah umumnya menggunakan listrik dari PLN karena PLN adalah perusahaan milik negara utama di Indonesia yang memasok listrik. Ketika sebuah bangunan direncanakan menjadi tempat untuk kegiatan industri, tentu membutuhkan lebih banyak listrik. Perlunya generator cadangan untuk alternatif jika PLN mengalami gangguan. Tesis ini akan menguji Implementasi menggunakan fotovoltaik atau yang lebih dikenal sebagai panel surya sebagai cadangan energi terbarukan berbasis energi untuk PT Tirta Mas Perkasa Building A menggunakan perangkat lunak HOMER Pro untuk mengoptimalkan pembangkit listrik, terutama yang dari sumber energi terbarukan dengan nilai paling optimal dan penentuan jumlah dan spesifikasi komponen yang digunakan. Instalasi sistem fotovoltaik diusulkan agar PT Tirta Mas Perkasa Gedung A dapat menghasilkan listrik sendiri dengan memanfaatkan tenaga surya untuk memasok bebannya, mengisi daya ke baterai untuk cadangan dan menjual kembali kelebihan daya ke jaringan. Simulasi akan membandingkan kinerja dua skenario simulasi yang berbeda berdasarkan profil beban bangunan itu sendiri yang jauh lebih besar dibandingkan dengan beban perumahan di rumah. Konfigurasi tersebut adalah konfigurasi hibrid dan konfigurasi hanya jaringan. Konfigurasi grid only menghitung hasil keuangan dan energi dari sistem yang hanya menggunakan grid dari PLN sebagai sumber dayanya sedangkan pada konfigurasi hybrid terdapat komponen tambahan selain grid itu sendiri seperti PV, konverter, dan baterai. Tantangan utama untuk proyek ini adalah menentukan ukuran komponen yang digunakan untuk menemukan hasil terbaik karena ada banyak aspek dari komponen-komponen yang dapat mempengaruhi hasil simulasi itu sendiri. Aspek optimalisasi penelitian ini adalah, net present cost (NPC), penetrasi terbarukan, dan biaya energi (COE). Tesis ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dan energi dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Simulasi akan menentukan berapa banyak biaya dan energi yang akan dihemat dengan menerapkan konfigurasi hybrid dibandingkan dengan konfigurasi grid. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem konfigurasi hybrid mengurangi pembelian grid dan pada saat yang sama mengurangi biaya tahunan dibandingkan dengan konfigurasi grid saja. Melalui penelitian tentang optimalisasi hasil sistem fotovoltaik hibrida menunjukkan bahwa penggunaan sistem hibrida dapat menghemat biaya untuk masa depan meskipun modal awal besar karena komponen tambahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Alfiansyah
"Dalam suatu proses pengukuran daya listrik fotovoltaik penting dilakukan pemantauan secara teratur agar semua kegiatan dapat terkontrol dengan baik. Suatu cara yang efektif dan efisien adalah dengan menggunakan sistem monitoring yang bersifat realtime, dimana semua proses pengukuran tegangan dan arus yang sedang berlangsung dapat dipantau secara seksama pada saat itu juga.
Pada tugas akhir ini dibahas suatu sistem monitoring fotovoltaik dengan memanfaatkan mikrokontroler dan komputer. Mikrokontroler berfungsi sebagai kontrol aksi monitoring fotovoltaik sekaligus menghubungkannya dengan komputer. Komputer berfungsi sebagai tempat memproses data-data yang dikirim oleh mikrokontroler dan menampilkannya pada monitor dengan menggunakan software fotovoltaik.
Perangkat lunak dibuat dalam bahasa basic untuk mikrokontroller, Borland Delphi 6.0 untuk proses data dan tampilan, Microsoft Access untuk manajemen database. Perangkat lunak yang dibuat mampu melakukan monitoring dari modul fotovoltaik untuk mengumpulkan data: tegangan (V) serta arus (I) yang dihasilkan oleh modul fotovoltaik. Dari grafik yang didapat, diketahui bahwa tegangan maksimum yang diperoleh sekitar 202,79 V, dan arus maksimum berharga 0,894 A. Dari hasil pengujian yang dilakukan sistem dapat bekerja dengan baik dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

It is important to do monitoring in a measurement of photovoltaic electric energy process, so every activity will be well controlled. One way that effective and efficient is by using the realtime monitoring system, where every activity measurement of voltage and current will be watch accurately in the same time, in the real time.
This final project will discuss about using microcontroller and computer in photovoltaic monitoring system. The microcontroller will control the photovoltaic and make connection to the computer while the computer will handle data process and output view with using photovoltaic software.
Software will write in basic language for microcontroller, Borland Delphi 6.0 for data process and output view, Microsoft Access for data base management.The software be able to monitoring from photovoltaic modul and collect voltage and current that are produced by photovoltaic modul. From the graphic we can know that that maximum voltage there about 202,79 V, and maximum current have value 0,894 A. From the test result, the system works properly and successfully.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51141
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Maulana Rizanulhaq
"Penelitian ini membahas integrasi PLTS atap pada sebuah klaster perumahan baru yang terletak di dalam sebuah kawasan industri dengan interkoneksi terhadap PLTU eksisting 3 x 10 MW dan PLN. Kawasan perumahan disuplai dari salah satu penyulang pada gardu utama kawasan yang juga mensuplai kawasan perkantoran dengan pembebanan maksimum 1643 kW, rata-rata 1327,7 kW dan minimum 1004 kW, sedangkan kawasan industri disuplai dari penyulang terpisah. Studi ini membahas mengenai penentuan kapasitas, penentuan titik sambung dan penentuan konfigurasi PLTS atap. Kapasitas PLTS diambil dari beberapa pendekatan yaitu luasan atap, konfigurasi dan pembebanan sistem eksisting serta pedoman PLN sehingga dapat meminimalkan modifikasi yang diperlukan pada sistem eksisting. Pendekatan tersebut menghasilkan 2 alternatif kapasitas PLTS yaitu 2196 kWp dan 411,2 kWp.
......This research discusses the integration of atap PLTS in a housing cluster located within an industrial area with interconnection of existing 3 x 10 MW steam power plants and PLN. The housing area is supplied from one feeder in the main substation of the area which also supplies perkantoran areas with a maximum loading of 1643 kW, an average of 1327.7 kW and a minimum of 1004 kW, while the industrial area is supplied from separate feeders. This study discusses the determination of capacity, the determination of the connection point and the determination of the configuration of PLTS systems. The PLTS plant capacity is taken from a number of approaches namely the extent of the roof area, configuration and loading of the existing system as well as the PLN guidelines so as to minimize the necessary modifications to the existing system. The approach resulted in 3 alternative capacities namely 2196 kWp and 411.2 kWp."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Budiansyah
"Fotovoltaik dikenal sebagai sumber energi intermiten sehingga dampak Kestabilan Tegangan perlu dihitung dengan baik oleh para pengembang Fotovoltaik (PV). Untuk memastikan pemasangan PV tidak menyebabkan keandalan sistem terganggu, pengembang PV diharuskan untuk melakukan studi stabilitas Kestabilan Tegangan pada jaringan setelah hubungan Integrasi PV. Dalam simulasi ini, studi stabilitas tegangan dilakukan dengan menggunakan berbagai kapasitas PV mulai dari 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp. Studi dilakukan dalam sistem dengan kapasitas mampu 123 MW dengan pertimbangan bahwa pada manajemen jaringan dmungkinkan hingga 35 dari produksi listrik berupa sumber energi intermiten. Radiasi matahari yang digunakan adalah pada saat kondisi paling maksimum pada kapasitasnya. Analisis menunjukkan sistem stabil dalam waktu rata-rata kurang dari 50 detik di mana gangguan tegangan tidak melebihi 10 untuk PLTS berkapasitas 5 dan 10 MWp yang dihubungkan dengan jaringan distribusi. Sementara itu PLTS berkapasitas 15 MWp memerlukan pelebasan beban agar sistem dapat kembali stabil.
......
Photovoltaic is known as an intermittent energy source so that Kestabilan Tegangant impact needs to be well calculated by the Photovoltaic (PV) developer. In order to ensure the presence of PV does not cause the reliability of the system interrupted, PV developers are required to perform the Kestabilan Tegangant stability study of the network after the PV generation source linkage. In this simulation, voltage stability studies are carried out using various PV capacities ranging from 5 MWp, 10 MWp, 15 Mwp on a systems with a capable capacity of 168.6 MW given that sufficient grid management would allow up to 35 of the electric production to be intermittent. Solar radiation that used is at the maximum conditions in its capacity. The analysis shows that the system is stable in an average time of less than 50 seconds where the voltage disturbance does not exceed 10 for PLTS with a capacity of 5 and 10 MWp which is connected to a distribution network. Meanwhile PLTS with a capacity of 15 MWp requires load release to stable again."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Hadi
"ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengoptimumkan sistem pompa air fotovoltaik (PVP) dengan kapasitas 3225 Wp yang dipasang di Serpong-Tangerang. Irradiasi matahari memancarkan energi dari pukul 6°° sampai pukul 18°° dengan intensitas yang berbeda-beda, sehingga energi yang dihasilkan oleh solar berubah-ubah pula. Untuk mengatasi masalah ini perlu diadakan pembebanan yang disesuaikan dengan cars mengoperasikan dua pompa (pompa I =1100 W dan pompa II = 2200 W) secara bergantian berdasarkan irradiasi. Dalam pelaksanaan pengaturan ini perangkat yang dibutuhkan sebuah antar-muka PCL 718 yang dipasang di dalam personal komputer. Hasil air yang dipompakan dengan pengaturan ini, menghasilkan air (32 m3) yang relatif lebih besar dibanding sistem PVP dengan beban satu pompa.
Perangkat antar-muka PCL, 718 juga dilengkapi dengan konverter analog-digital 12 bit 16 channel dan digital-digital 16 bit 16 channel. Dengan adanya konverter ini dapat dilakukan pengukuran data dari beberapa parameter PVP (arus-tegangan PV, irradiasi, tekanan air, daya inverter, laju aliran dan temperatur solar sal). Agar pengendalian dan pengukuran ini dapat terkoordinasi serta tersinkronisasi, dibuat suatu perangkat lunak dalam Bahasa C oleh penulis, yang ditempatkan dan dijalankan di dalam personal komputer. Untuk memudahkan dalam proses pengendalian dan pembacaan data pengukuran melalui register-register antar-muka PCL-718 dapat memanfaatkan fasilitas interupsi DMA (direct memory access).
Data-data pengukuran merupakan data komulatif yang dirata-ratakan setiap 60 detik dan disimpan di dalam hard disk. Untuk mendapatkan unjuk kerja dan karakteristik sistem PVP, maka dilakukan analisa dan evaluasi data pengukuran yang dikonversikan ke dalam nilai yang sesungguhnya. Dalam pengerjaan ini dilakukan oleh perangkat lunak yang disusun secara format khusus juga oleh penulis, mengingat data dan parameter pengukuran cukup banyak. Agar mempermudah pembacaan dan pengamatan, hasil analisa dan evaluasi tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdinal Muhammad Boer
"Penerapan fotovoltaik (PV) sebagai atap pada wilayah Tropis dengan curah hujan yang tinggi memiliki orientasi dan sudut kemiringan atap yang berbeda dengan wilayah Tropis lainnya. Adapun hal yang mempengaruhi penerapan PV sebagai atap pada wilayah Tropis dengan curah hujan tinggi adalah energi yang didapatkan oleh PV, dan kondisi suhu dalam ruang pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan orientasi beserta sudut kemiringan atap untuk penerapan PV di wilayah Tropis dengan curah hujan tinggi beserta pengaruh suhu ruangan dan energi yang dapat dihasilkan. Metode penelitian menggunakan simulasi menggunakan software REVIT dan pengukuran secara langsung (suhu lingkungan dan ruangan, energi yang dihasilkan PV). Penggunaan simulasi bertujuan untuk mendapatkan orientasi dan sudut kemiringan atap yang optimal untuk menerapkan PV sebagai atap dan pengukuran secara langsung bertujuan untuk mendapatkan pengaruh penerapan PV sebagai atap pada ruang dan pemanfaatan energi yang dihasilkan PV pada bangunan. Berdasarkan hasil yang didapatkan orientasi dan sudut kemiringan yang optimal pada penerapan PV sebagai atap di wilayah Tropis dengan curah hujan yang tinggi adalah orientasi Timur Laur dengan rentang azimut 70⁰ hingga 40⁰ dan sudut kemiringan 10⁰ hingga 25⁰. Kemudian pengaruh PV sebagai atap menunjukan bahwa suhu di ruangan lebih rendah 0,9⁰C dibandingkan dengan penggunaan atap spandek. Penerapan PV sebagai atap untuk satu unit PV (380 Wp) mampu memenuhi kebutuhan listrik 5 buah lampu DC dengan daya 10 watt selama 5,5 jam.
......The application of photovoltaic (PV) as a roof in tropical areas with high rainfall has a roof design that is different from other tropical areas. The things that affect the application of PV as a roof in tropical areas with high rainfall are the energy obtained by PV, and the temperature of the space in the building. This study discusses the roof design to apply PV based on the orientation and angle of the roof slope, the effect of space conditions on the application of PV as a roof, and the utilization of energy generated by PV for buildings. The research method uses simulation using REVIT software and empirical measurements. The purpose of the simulation aims to obtain the optimal orientation and angle of inclination of the roof to apply PV as a roof and direct measurements aim to obtain the effect of applying PV as a roof to the Building’s temperature and the utilization of energy produced by PV in buildings. Based on the results obtained, the optimal orientation and angle of inclination for the application of PV as a roof in the tropics with high rainfall is an east orientation and a slope angle of 30⁰. Then the effect of PV as a roof shows that the temperature in the room is 0.9⁰C lower than the use of spandek roofs. The application of PV as a roof for one PV unit (380 Wp) is able to meet the electricity needs of 5 DC lamps with a power of 10 watts for 5.5 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Dalimi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Agustian Fajarin
"Untuk mengukur suatu kinerja suatu sistem fotovoltaik, rasio kinerja adalah indikator yang umum digunakan. Namun, untuk menghitung rasio kinerja terdapat berbagai metode untuk menentukan nilai suhu sel pada fotovoltaik. Pada penelitian ini, digunakan Model sandia, Model Ross Smokler, Model Schott, dan Model Faiman. Setiap model memiliki nilai koefisien terhadap parameter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seperti radiasi, kecepatan angin, dan suhu ambient. Dengan demikian, setiap model memiliki nilai rasio kinerja terkoreksi yang berbeda pula yang selanjutnya akan dibandingkan antara satu model dengan model lainnya untuk mendapatkan model terbaik yang mendekati kondisi nyata. Pada Model ini, didapatkan bahwa model yang terbaik adalah Model Faiman.
......
To measure the performance of fotovoltaik system, correted ratio performance is a common indicator to used. However, the rasio kinerja calculation is based on various methods to determine the value of fotovoltaik suhu. The model used in this research is Sandia Model, Ross and Smokler Model, Schott Model, and Faiman model. Each Model has coefficient value against parameter different from others. Such as radiation, wind speed, and ambient suhu. Thus, each model has different performance ratio values that will be compared between others. From this comparison we will get the best modelling that closest to the real conditions. In this model, it is found that the best model is Faiman Model. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thorf Putra
"Dengan memanfaatkan area yang tersedia pada PT. PAM Lyionnaise Jaya (PALYJA), dapat dibangun suatu sistem untuk melakukan pembangkitan energi listrik berbasis energi terbarukan. Menggunakan modul sel surya untuk melakukan konversi energi foton dari matahari menjadi energi listrik yang dapat memikul beban dari PALYJA. Metode yang dilakukan merupakan studi literatur berupa komputasi besar parameter dari sistem PLTS yang diperlukan untuk dapat menghasilkan besaran energi yang maksimal. Sistem tersebut nantinya akan menopang kebutuhan listrik bagi PALYJA dalam melakukan penyulingan air bersih dan melakukan pendistribusian ke konsumen. Memanfaatkan 400 modul PV, baterai dan inverter, sistem dapat memberikan kontribusi 43.49% hingga 74.82% ketika PV beroperasi secara maksimum.
......By utilizing the area available at PT. PAM Lyionnaise Jaya (PALYJA), a system for generating electricity based on renewable energy can be built. Using solar cell modules to convert photon energy from the sun into electrical energy that can carry the load needed of PALYJA. The method implemented is a literature study in the form of computing the parameters of the solar power system needed to be able to produce maximum energy quantities. The system will sustain electricity needs for PALYJA in refining purified water and distributing it to consumers. Utilizing 400 PV modules, batteries and inverters, the system can contribute 43.49% to 74.82% when PV is operating at its maximum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>