Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfita Elfita
"Garcinia griffithii and Garcinia cowa belong to the genus Garcinia. The genus Garcinia has been known to be a rich
source of secondary metabolites, such as xanthones, benzophenones, flavonoids, steroids, terpenoids, and other phenolic
derivatives. Previous investigations of endophytic fungi from G. griffithii revealed the presence of three compounds not
found in the host. In order to the continue the phytochemical work on endophytic fungi of G. griffithii, the constituent of
the endophytic fungi of G. griffithii was re-examined. In this study, a benzoyl compound similar to that found in the
endophytic fungus of G. cowa was observed. The same benzoyl compound was also isolated from the endophytic
fungus Acremonium sp of G. griffithii and Aspergillus sp of G. cowa with cultivation of eight weeks in static conditions
at room temperature. The culture medium was partitioned using ethyl acetate and evaporated to obtain the concentrated
extract. Isolation of compounds was performed using the chromatography method. The chemical structure was
proposed on the basis of spectroscopic data, including ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton
nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum
correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), and correlation
spectroscopy (COSY).
Suatu Senyawa Benzoil Baru Hasil Isolasi dari Jamur Endofit Tumbuhan Kandis Gajah (Garcinia griffithii) dan
Asam Kandis (Garcinia cowa). Tumbuhan Garcinia griffithii dan Garcinia cowa termasuk ke dalam genus Garcinia.
Genus Garcinia dikenal kaya dengan kandungan metabolit sekunder, seperti santon, benzofenon, flavonoid, steroid,
terpenoid, dan turunan fenolik lainnya. Penelitian sebelumnya terhadap jamur endofit dari G. griffithii telah menemukan
tiga senyawa yang tidak ditemukan dalam tumbuhan inangnya. Sebagai lanjutan dari penelitian fitokimia mengenai
jamur endofitik tumbuhan G. griffithii, kandungan kimia dari jamur endofitik ini kembali diteliti. Dalam studi ini, juga
diperoleh senyawa benzoil yang sama dengan yang ditemukan dalam jamur endofit tumbuhan G. Cowa. Senyawa
benzoil yang sama juga dapat diisolasi dari jamur Acremonium sp tumbuhan G. griffithii dan dari jamur Aspergillus sp
tumbuhan G. cowa dengan masa kultivasi delapan minggu dalam kondisi statis pada suhu kamar. Medium kultur
dipartisi menggunakan etil asetat dan dievaporasi untuk mendapatkan ekstrak pekatnya. Isolasi senyawa dilakukan
dengan metode kromatografi. Struktur kimia diusulkan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi ultraviolet (UV),
infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic
resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond
correlation spectroscopy (HMBC), dan correlation spectroscopy (COSY)."
Universitas Sriwijaya, Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The research on exploration and study of garcinia L.varieties at Souith Sumatera based on source of macromorfology evidences had been done from June to November 2004 which was located on some areas at South Sumatra...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Riztiasih
"Garcinia cymosa (K. Schum) I.M. Turner & P.F. Stevens merupakan salah satu spesies Garcinia yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan menguji toksisitas terhadap Artemia salina L senyawa kimia dari daun Garcinia cymosa. Isolasi ekstrak aseton dilakukan dengan cara kromatografi kolom dipercepat dan juga kromatografi kolom terbuka. Isolat A diperoleh dari fraksi 3 sedangkan isolat B dari fraksi 5. Berdasarkan analisis spektroskopi, diduga isolat A merupakan friedelin sedangkan isolat B mempunyai gugus cincin aromatis posisi para, C=C, OH, dan C-H. Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) menunjukkan kedua isolat tidak bersifat toksik dengan hasil LC50 2687,208 μg/ml untuk isolat A dan 1890,377 μg/ml untuk isolat B."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Tumbuhan obat dari genus Garcinia, termasuk familia Guttiferae telah banyak dikenal mengandung senyawa metabolit skunder seperti xanton, bitlavonoid dan benzofenon. Banyak senyawa yang ditemukan memiliki bioaktivitas yang potensial sebagai antibakteri, antimalaria dan bersifat sitotoksik terhadap beberapa se] kanker. Kurang lebih 50 spesies Garcinia tumbuh cli Indonesia termasuk Garcinia tetrandra Pierre, Garcinia eugeniaejblia Wall dan Garcinia maingayi Hook. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan kandungan senyawa kimia dari ekstrak n-heksana dan aseton kulit batang pohon tiga tanaman tersebut di atas serta uji aktivitas biologi, yang meliputi uji awal toksisitas terhadap udangfirtemia salina Leach dan uji sitotoksisitas terhadap sel leukemia murin P388 serta qii antibakteri terhaclap Baccil us subtilis ATCC 6633, Exrherichia cali ATCC 25922,,S!aphyIococcus aureus ATCC 6538 dan Psedomonas auregenase DSM 43286. Isolasi dilakukan dengan tehnik kombinasi lcromatografi. Penentuan Slrulftur molekul dilakukan dengan menganalisis data-Clataspaktrunl UV-Vis, infra merah, massa, resonansi magnet inti ?H dan '3 C sam dan dua dimensi. Beberapa senyawa dinalisis dengan difraksi sinar-X. Dari basil isolasi ditemukan I l seuyawa termasuk 2 senyawa bam, meliputi beberapa senyawa turunan xanton, xanton dimer, isopltnilbenzofenon dan flavanol. Dari G. Ietrandra telah diisolasi dan diidentifikasi stigmasterol, cudmksanton, lupeol dan, xanton baru yang dinamai tetrandraksanton atau [l,3-dihidroksi .2?, 2?-dirneiil pimno (5?, 6?, 5, 6)]- xanton. Dari G. eugeniaefolia-telah diisolasi dan diidentiikasi stigmasterol dansexiyawa baru yang dinamai eugeniaefenon rnerupakan turunan benzofenon yangmengandung gugus isoprenil dan dimetil siklobutan. Dari G. maingayi telah diisolasi dan diidentlfikasi stigmasteml, camb0ginol, isoksantochymol, griffipaviksanton dan 5, 7, 2', 5?-3tetrahidrokSi flavan-3-ol. Dari hasil uji bioaktivitas, gtiflipaviksanton, carnboginol dan eugeniaefenon dinyatakan sangat aktif/toksik terhadap larva udimg (Anemia Salina Leach) yang memiliki alctivitas dengan LC50 masing-masing 1,06 x io* ; 1,69 dan 3,24 ,ug/mL, sedangkan senyawa isoksantochymol, cudraksanton dan lupeol dinyatakan tidal: aktii Dari hasil uji terhadap sel murin P3 88, senyawa isoksanthochymol dan grifiipaviksanton dinyatakan sangat aktif dalam menghambat pertumbuhannya, dengan IC50 1,47 dan 0,42 ,ug/ml.. Senyawa eugeniaefenon memiliki aktivitas sedang dengan IC50 2,5 ,ug/mL, sedangkan senyawa camboginol dan 5, 7, 2?, 5?- tetrahidroksi flavan-301 tidak aktif yang menunjukkan aktivitas dengan IC50 > 4 pg/rnL . Dari hasil uji antibakteri, senyawa camboginol dan eugeniaefenon memiliki aktivitas hambatan pertumbuhan mikroba pada lconsentrasi 10.000 ppm terhadap mikroba B. subtilis ATCC 6633, E. colli ATCC 25922, .SZ aureus ATCC 6538, P.auregenase DSM 43286 bertmut-turut 16, 13, 15 dan 14 mm: 13, 16, 13 dan 15 mm. Pada konsetrasi yang sama tetrasiklin menunjukkan aktivitas hambatan pertumbuhan mikroba rata-rata 30 mm.

The medicinal plants in the genera of Garcinia belong to Guttiferae family have been known to be rich on secondary metabolites, such as xanthones, bitlavonoids and benzophenones. Some of wmpounds havetbeen reported as unique novel chemicals and having potential for various bioactivities as antibacterial, airimaia-ia, and eymmxie against cancer cells About so ? Garcinia species -growing in Indonesia include Gm'einrh?tetrandra Pierre, Garcinia eugeniawlia Wall. and Garcinia maingyi Hook. This research is conducted to isolate the chemical constituents of n~hexane and acetone extracts
of stem barks and their biological activity evaluation, namely preliminary evaluation using brine shrimp lethality test against Artemia saline Leach, cytotoxic against P388 cultured murine cells and antimicrobial activity against
Baccilus subtilis ATCC 6633, Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 6538" and Psedomonas auregenase DSM 43286. Isolation of the compounds was conducted through combined various chromatographic techniques. Structure elucidation ofthe isolates Wasperfonned by analysing their spectroscopic data, namely: UV-4Vis, inlia red, mass, one- and two-
dimension NMR The structures of -some of the isolates were also clarified by their X-ray diffraction dam. From this research, among ll isolates, 2 isolates were novel compoimds. The isolates were triterpepnegxantlione- derivatives,
xanthone dimers, isoprenylbenophenones, andtlavanol. From the stem bark of G. tetrandra stigrn asterol, cudraksantone, Iupeol and a new xanthone namely tetrandraxanthone or [l,3-dihydroxy-2?,2?;dimethyl pyrano-(5?,6?,5?,6)]-
xanthone have been isolated and identified. The work on G. eugeniaefolia, led to the isolation stigmasterol and a novel compound, eugcniaephenone, a benzophenone having isoprenyl groups and dimethyl cyclobutane. From G. maingayi. stigmasterol, camboginol, isoxanthochymol, griflipavixanthone and 5,7,2?,5?-tetrahydroxy ilavan-3-ol have been isolated and identified. From bioactivity test, griffipavixanthone, eugeniaephenone and carnboginol were strong cytotoxic to brine shrimp (Artemia salina Leach) lethality test results showing LC? 1,06 xlO'2 ; 1,69 and 3,24 pg/mL respectively. Meanwhile, the isoxantochymol, cudraxanthone and Iupeol were not active. From cytotoxicity against murine P-3 88 cultured cells test, showed that griffipavixanthone and isoxanthochymol ,were strong cytotoxic, judged by their IC50 values of 0.42 and 1.47 /xg/mL, respectively. Eugeniaephenon were also moderate cytotoxic having IC5Q 2.5 pg/mL. Meanwhile camboginol and 5,7,2?,5?~tetrahydroxy tlavan-3-ol were inactive, represented by its IC50 values more than 4 ,ug/mL. On evaluated for,their antibacterial activity. Camboginol and eugeniaephenone showed the highest antibacterial activity, having 'microbial growth inhibition against B. subtillis ATCC 6633, E. coli ATCC 25922, .SI aureus ATCC 6538, and P. auregenase DSM 43286. The inhibition diameter using concentration of 10,000 ppm, camhoginol and eugeniaefenone showed 16, l3, 15 and 14 mm; ind 13, 16, 13, and 15 mm, respectively. Tetracycline s9lution_was used as the positive control concentration of 10,000 ppm, showed diameter inhibition of 30 mm."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D1233
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Kurnia Septiana
"Diabetes melitus adalah penyakit yang serius dan kronis di mana tingkat terjadinya meningkat seiring dengan peningkatan obesitas dan penuaan. Salah satu pendekatan terapi untuk mengurangi hiperglikemia postprandial adalah dengan memperlambat penyerapan glukosa karena adanya penghambatan terhadap α-glukosidase.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beberapa tanaman yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase serta melakukan identifikasi golongan kandungan kimia dari famili Apocynaceae dan Clusiaceae.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga ekstrak yang memiliki nilai IC50<5μg/ml, yaitu ekstrak daun dan kulit batang Garcinia daedalanthera serta ekstrak daun Garcinia kydia menunjukkan nilai IC50 2,33 µg/ml, 3,71 µg/ml dan 3,88 µg/ml. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa famili Apocynaceae mengandung alkaloid, saponin, terpen, dan glikosida, sedangkan famili Clusiaceae mengandung tanin, terpen, saponin dan glikosida.

Diabetes mellitus is a most serious and chronic disease whose incidence rates are increasing with incidences of obesity and aging of the general population over the world. One therapeutic approach for decreasing postprandial hyperglycemia is to retard absorption of glucose by inhibition of a-glucosidase.
The aim of this research was to screen some plants that had α-glucosidase inhibiting activity and identified chemical groups of the Apocynaceae and Clusiaceae families. The results showed that three extracts have IC50 value<5μg/ml. The leaves and barks extracts of Garcinia daedalanthera also leaves extract of Garcinia kydia showed high inhibitory activities, with IC50 values of 2.33 µg/ml, 3.71 µg/ ml and 3.88 µg/ml.
The results of phytochemistry screening showed that Apocynaceae family contains class of alkaloid, terpen, saponin and glycoside, while Clusiaceae family contains tannin, terpen, saponin and glycoside."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Christian H.
"Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu untuk mengetahui efek diet tinggi lemak dalam meningkatkan kadar kolesterol darah tikus strain Wistardan efek ekstrak Garcinia dioicadalam menurunkan kadar kolesterol darah tikus Desain penelitian yang digunakan adalah eksp erimental Hasil yang didapat menunjukkan kadar kolesterol kelompok tanpalemak tinggi lemak uji a uji b dan uji c secara berurutan adalah 71 4 g dL 73 2 g dL 28 8 g dL 28 8 dan 21 6 g dL Disimpulkan bahwa diet tinggi lemak dapat menaikkan kadar kolesterol darah tikus yang diberikan PTU tetapi tidak bermakna secara statistik serta ekstrak Garcinia dioica dap at menurunkan kadar kolesterol darah tikus yang diberikan diet tinggi lemak.

This study has two purposes to find out the effectof high fat diet in increasing blood cholesterol Wistar rat strains andto find out the effect of Garcinia dioica extract in lowering blood cholesterol level in rats The design used in this study is experimental The findings show that the cholesterol group level of without fat of high fat of test a of test b and of test c respectively is 71 4 g dL 73 2 g dL 28 8 g dL 28 8 and 21 6 g dL Conclusions of this study are that thehigh fat diet can raise rat rsquo s blood cholesterol levels given PTU even though it is not meaningful statistically and that Garcinia dioica extract can lower rat rsquo s blood cholesterol given high fat diet."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani Mansur
"Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang pada kulit terluarnya tidak memiliki pasangan elektron sehingga menyebabkan ketidakstabilan. Radikal bebas yang berlebihan dapat menimbulkan sejumlah penyakit seperti penyakit kardiovaskular, gangguan ginjal, diabetes, dll. Antioksidan berperan dalam menetralkan sifat radikal dari radikal bebas dengan mendonorkan elektronnya. Kulit buah Garcinia mangostana (manggis) dikenal memiliki aktivitas antioksidan tinggi sehingga produk herbal kulit buah Garcinia mangostana banyak dijual bebas di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk herbal tersebut terbukti memiliki aktivitas antioksidan serta membandingkan aktivitas antioksidan dan kadar tanin dengan ekstrak segarnya, menggunakan metode DPPH. Ekstrak Etanol Kulit Buah Garcinia mangostana, Produk A, Produk B, dan Produk C divariasikan menjadi 5 konsentrasi dan direaksikan dengan DPPH. Absorbansi sampel digunakan untuk mencari aktivitas inhibisi antioksidan terhadap DPPH. Nilai EC50 setiap sampel dianalisis secara statistik dengan uji One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan post hoc analysis LSD. Hasil analisis menunjukkan Produk B memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dari Ekstrak Etanol, Produk A, dan Produk C dengan nilai p < 0,05. Sedangkan, kadar fitokimia tanin pada semua sampel terlalu kecil sehingga dapat diabaikan.

Free radicals are atoms or molecules that have no outer shell electron pair, causing instability. Excessive free radicals can cause a number of diseases such as cardiovascular disease, kidney disorders, diabetes, etc. Antioxidants play a role in neutralizing the radical nature of free radicals by donating electrons. Garcinia mangostana (mangosteen) rind is known to have high antioxidant activity that many herbal products rind of Garcinia mangostana sold freely on the market. This study aims to determine whether the drugs were shown to have antioxidant activity and to compare the antioxidant activity and tannin content of herbal products with fresh extracts, using DPPH method. Ethanol extract of Garcinia mangostana rind, Product A, Product B, and Product C was varied to 5 concentration and reacted with DPPH. Sample absorbance was used to search for inhibitory activity against DPPH antioxidant. EC50 values of each sample were analyzed statistically by One-Way ANOVA test followed by post hoc LSD analysis. The analysis showed Product B has a better antioxidant activity than extract Ethanol, Product A, and Product C with p <0.05. Meanwhile, tannin content in all samples were too small, so that it can be ignored."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kapang endofit merupakan kekayaan alam yang potensial untuk
pengembangan senyawa obat. Tanaman Garcinia forbesii King dan Garcinia
porrecta Wall yang diketahui mengandung xanton ternyata juga menjadi
inang bagi sejumlah kapang endofit. Sebanyak 12 isolat kapang endofit
diisolasi dari G.forbesii dan 5 isolat dari G.porrecta. Isolat kapang endofit
difermentasi dengan media cair dan diekstraksi dengan metanol, n-butanol,
dan etil asetat. Ekstrak kering diuji aktivitas antibakteri dan toksisitasnya. Uji
antibakteri dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhosa, dan Pseudomonas aeruginosa.
Hasil zona hambat menunjukkan 10 isolat kapang memiliki aktivitas
antibakteri. Uji toksisitas dilakukan dengan cara Brine Shrimp Lethality Test
terhadap larva Artemia salina Leach. Nilai LC50 yang diperoleh dari 17 isolat
kapang tersebut memenuhi syarat toksik yaitu <1000 ppm."
Universitas Indonesia, 2007
S32603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Puspitasari
"Kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia. Bahkan di Indonesia kanker termasuk salah satu penyakit penyebab kematian utama, dimana kanker payudara menyebabkan kematian terbanyak di antara kanker lainnya. Berbagai pengobatan dilakukan untuk mengobati kanker, namun efek sampingnya besar dan harganya relatif mahal. Karena itu, dilakukan pengembangan obat baru untuk mengobati kanker, salah satunya adalah dengan menggunakan kapang endofit. Kapang endofit adalah kapang yang hidup di dalam jaringan tumbuhan lain yang lebih tinggi tanpa menimbulkan efek negatif pada tumbuhan inangnya. Beberapa kapang endofit menunjukkan aktivitas sitotoksik, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas sitotoksik isolat kapang endofit dari tumbuhan Garcinia forbesii King dan Garcinia porrecta Wall terhadap sel MCF-7. Empat isolat kapang endofit dari kedua tumbuhan ini masing-masing diekstraksi dengan pelarut air, metanol, n-butanol dan etil asetat, sehingga total ekstrak yang dihasilkan adalah 16. Hasil Brine Shrimp Lethality Test menunjukkan 7 ekstrak mempunyai aktivitas toksik terbaik terhadap Artemia salina. Selanjutnya, ketujuh ekstrak ini diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel MCF-7 dengan metode merah netral. Hasil uji ini menunjukkan 6 dari 7 ekstrak mempunyai aktivitas sitotoksik karena memiliki LC50 kurang dari 100 μg/ml, yaitu 36,81; 42,27; 65,46; 86,7 μg/ml untuk ekstrak etil asetat dan 66,98 dan 83,56 μg/ml untuk ekstrak n-butanol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33118
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>