Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jay Wijayanto
Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara RI, 2016
R 959.8 JAY m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Muara Padiatra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai visualisasi kasus korupsi dalam wadah kartun
editorial, yang mengambil studi kasus harian Indonesia Raya pada masa awal Orde Baru
dengan rentang waktu pada tahun 1968 sampai dengan tahun 1974. Harian Indonesia
Raya sendiri adalah harian yang terbit pada dua masa periode, yakni pada masa
Demokrasi Terpimpin dan awal Orde Baru. Harian ini dipimpin oleh Mochtar Lubis dan
merupakan salah satu harian yang terbit kembali pada masa awal Orde Baru, selain
harian Pedoman dan Nusantara.
Dalam perjalanan sejarah pers pada masa awal Orde Baru, kartun editorial
mempunyai peranan penting sebagai media kontrol sosial politik, terutama dalam
fungsinya dalam menjadi semacam wahana refleksi ketika ketidakberasan sedang
terjadi, khususnya terhadap kasus-kasus korupsi yang terjadi pada masa awal Orde Baru
yang menggejala pada saat itu. Sebagai tajuk rencana dalam bentuk visual, kartun
editorial tentunya juga mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang
memuatnya.
Melalui penelitian ini dapat terlihat bagaimana perkembangan kartun editorial
yang dimuat harian Indonesia Raya dalam melakukan visualisasi terhadap kasus korupsi
pada masa awal Orde Baru sampai dengan Peristiwa Malari 1974 yang kemudian
menjadi akhir riwayat dari surat kabar tersebut. Melalui simbiosis yang ada, yakni
persepsi harian Indonesia Raya mengenai korupsi dalam kartun editorial yang dimuat,
sikap pemerintah Orde Baru pada saat itu, dan peristiwa Malari, kesemuanya merupakan
satuan benang merah yang pada akhirnya menjadi pembentuk interpretasi dari suatu
peristiwa yang ada di dalam sejarah tanah air.

ABSTRACT
This thesis intends to discuss the visualization of corruption cases through editorial cartoons receptacle, which is takes a case study Indonesia Raya daily in the early years of the New Order with the time range of 1968 to 1974. Daily Indonesia Raya itself is a daily newspaper published in the two time periods, ie, the Guided Democracy era and the beginning of the New Order. This Daily is being led by Mochtar Lubis and was one daily newspaper published back in the early days of the New Order, in addition to daily Pedoman and the Nusantara
In the history of the press in the early years of the New Order, editorial cartoons have an important role as a medium of social control politics, especially in its function of being a sort of means of reflection when the irregularities was happening, notably on cases of corruption that occurred in the early years of the New Order were implicated in at that time. As an editorial in the form of visual, editorial cartoons of course also reflect the policy and political line of the media on which it appears.
Through this research, it can be seen how the development of daily Indonesia Raya editorial cartoon published in the visualizing the corruption case in the early years of the New Order until the events Malari 1974 then be the end of the newspaper. Through the existing symbiosis, which is sense of daily Indonesia Raya on corruption in the editorial cartoon that was published, the attitude of the New Order government at the time, and events Malari, all of which are units of red thread that eventually became forming the interpretation of an event in the history of this country."
2016
T45705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopriadi Saputra
"Meskipun sudah tujuh puluh tahun lebih merdeka, ternyata Indonesia belum bisa mencapai kejayaan menjadi Indonesia Raya seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk bisa menjadi bangsa yang unggul dan dihormati oleh bangsa-bangsa di dunia, Indonesia harus merevitalisasi Pancasila sebagai ideologi bangsa melalui pengembangan kepemimpinan berbasis nilai-nilai Pancasila. Pengembangan kepemimpinan berbasis Pancasila dapat diadaptasi dari pengembangan kepemimpinan berbasis nilai-nilai pada organisasi perusahaan."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noprialdi Saputra
"ABSTRAK
Meskipun sudah tujuh puluh tahun lebih merdeka, ternyata Indonesia belum bisa mencapai kejayaan menjadi Indonesia Raya seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk bisa menjadi bangsa yang unggul dan dihormati oleh bangsa-bangsa di dunia, Indonesia harus merevitalisasi Pancasila sebagai ideologi bangsa melalui pengembangan kepemimpinan berbasis nilai-nilai Pancasila. Pengembangan kepemimpinan berbasis Pancasila dapat diadaptasi dari pengembangan kepemimpinan berbasis nilai-nilai pada organisasi perusahaan."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Berliany Putri
"Penelitian ini membahas pengaruh pergeseran makna dalam lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diterjemahkan ke bahasa Jerman pada pesan dalam lagu sumber dengan menggunakan dua jenis metode, yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menjelaskan pergeseran makna dan metode penelitian kuantitatif dengan survei menggunakan GoogleForm yang berisi penggalan lirik dalam bahasa Jerman dan jawaban iya/tidak untuk melihat kenaturalan terjemahan. Analisis ini menggunakan teori pergeseran makna Leuven-Zwart (1989) dan teori Skopos Vermeer (1978), serta strategi penerjemahan lagu Low (2003), dikenal dengan pentathlon principle, sebagai pendukung teori Skopos. Hasilnya menunjukkan bahwa 83% lirik mengalami pergeseran. Meskipun begitu, pergeseran tersebut tidak mengubah pesan, hanya mengubah kesan dari lagu sumber. Lalu, hanya ditemukan enam kata dan frasa yang tidak natural bagi penutur jati sehingga tidak memberikan pengaruh besar terhadap pergeseran makna. Setelah dianalisis lebih lanjut, ditemukan juga tujuan lain dari penerjemahan ini, yaitu agar dapat dinyanyikan kembali.

This study discusses the effect of shifts in translation of the national anthem "Indonesia Raya" translated into German to the message in the source song by using two types of methods, there are descriptive qualitative method to explain shifts in translation and quantitative method with survey using GoogleForm, which contains German lyrics and yes/no answers to see the naturalness of the translation. The analysis use the theory of shifts in translation by Leuven-Zwart (1989) and Skopos theory by Vermeer (1978), as well as Low's (2003) song translation strategy known as the pentathlon principle to support Skopos theory. The results show 83% lyrics are shifting. However, the shifts do not change the message, only change the impression of the source song. Then, there are only six words and phrases are not natural for native speakers so that they do not have big effect on the shifts. Furthermore, it is also found another purpose of this translation was to be sing it again."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Boedi Martono
"Dipilihnya Partai Indonesia Raja ( Parindra ) sebagai obyek skripsi ini, tidak lain karena sesudah tahun 1935, Parindra memperlihatkan sebagai suatu organisasi politik yang menonjol. Sebagai organisasi yang bersifat kooperatif banyak menentuken arah politik terhadap perjuangan melawan penjajahan. Hal ini dapat dimungkinkan karena sikap Pemerintah Hindia Belanda yang menekan gerak langkah organisasi-organisasi yang berasaskan non kooperatif. Sehingga organisasi-organisasi seperti Partai Nasional Indonesia (P.N.I) den Partai Indonesia (Partindo), tidak dapat melakukan tugas-tugasnya lagi. Sehingga dapat dikatakan bahwa sekitar periode tiga puluhan kehidupan pergerakan sangat mundur. Kesempatan ini dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang berasaskan kooperatif seperti Budi Utomo (B.U) den Persatuan Bangsa Indonesia (P.B.I.) untuk menggalang persatuan yang kemudian terwujud dalam Parindra. Dengan penggabungan organisasi-organisasi lainriya dalam tubuh Parindra, sedikit banyak telah terwujud peningkatan perjuangan ketingkat yang lebih luas, sesuai dengan aspirasi nasional pada masa itu. Organiaasi-organisasi yang bersifat regiosentris dan ethnosentris seperti Tirtajasa, Serikat Sumatra, Serikat Minahasa dll..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1972
S12197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Azmi B. Hassan
"ABSTRAK
Perkembangan nasionalisme di Tanah Melayu sebelum Perang Dunia Kedua agak terlambat dibanding dengan bangsa lain di Asia Tenggara misalnya, Indonesia. Dalam perkembangannya, nasionalisme di Tanah Melayu sehingga masa pendudukan Jepang masih memperlihatkan berbagai anekaragaman. Belum kelihatan suatu gerakan nasionalisme yang mendobrak batas kedaerahan atau dengan kata lain mencakup skala nasional. Hal ini karena keberhasilan politik Inggris yang memecahbelah Tanah Melayu dalam tiga corak pemerintahan yang berbeda yaitu Negeri-negeri Selat, Negeri Melayu Bersekutu dan Negeri Melayu Tidak Bersekutu. Inggris berhasil menjadi tuan di Tanah Melayu dan memecahbelahkan orang-orang Melayu sesuai dengan keinginannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh gerakan nasional di Indonesia telah meniupkan angin segar bagi aspirasi terhadap bibit-bibit nasionalisme Melayu. Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS) yang beraksi di pentas nasionalisme Melayu pada tahun 1945 adalah wadah perjuangan kaum nasionalis Melayu dengan wawasan baru yaitu menyatukan seluruh bangsa Melayu dalam gagasan Indonesia Raya. Walaupun ambisi perjuangan KRIS gagal tetapi sejarah membuktikan bahwa KRIS telah berhasil mendobrak pemikiran orang-orang Melayu yang sebelumnya tertidur lena diselimuti oleh fanatisme kedaerahan.
Penelitian ini mengunakan sumber arsip, sumber perpustakaan dan wawancara.

"
1995
S12121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library