Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zamroni
Abstrak :
This study analyzes the intra-industry trade (IIT) patterns between Indonesia and Japan in manufactured and agricultural products and explores its determinants. As one of the biggest importers of Indonesian products, it is expected that Japan has a big influence on the IIT between Japan and Indonesia. The Asian financial crisis, as one determinant, disrupted the extent of intra-industry trade between Indonesia and Japan. To reduce trade barriers, economic agreements such as those found in the Asia Pacific Economic Cooperation had a positive effect on bilateral intra-industry trade between the two countries. In simulations, the bilateral trade policies imposed yielded significant benefits to encourage bilateral intra-industry trade between Indonesia and Japan.
2005
EFIN-53-1-April2005-97
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaila Marisa
Abstrak :

Beberapa negara mencoba untuk lebih terlibat dalam perdagangan internasional
untuk menjadi bagian dari jaringan global. Penanaman Modal Asing (PMA) diharapkan
menjadi salah satu cara untuk meningkatkannya. Perdagangan intra industri (IIT)
mengukur ekspor dan impor dalam kategori industri yang sama. Kajian ini mencoba
menganalisis hubungan antara PMA sektor manufaktur di Indonesia dan bilateral IIT
antara Indonesia dengan masing-masing Jepang, China, dan ASEAN-9, khususnya pada
level industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua PMA di semua industri
mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan IIT. Keterkaitan FDI dan IIT berbeda
di setiap lokasi dan industri.


Many countries try to engage more in the international trade to be part of global
networks. FDI is expected to be one of ways to improve it. Intra industry trade (IIT)
measures export and import in the same categorize of industry. This study tries to examine
the relationship between manufacturing FDI in Indonesia and bilateral IIT between
Indonesia and each Japan, China, and ASEAN-9, especially in the industry level. The
result shows that not all FDI in all industries have positive and significant relationship
with IIT. The linkage of FDI and IIT differs across location and industries.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Kartika Sari
Abstrak :
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh FDI Singapura terhadap perdagangan intra-industridi antara Indonesia dan Singapura. Periode penelitian dilakukan mulai pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2011 dengan menggunakan data ekspor dan impor enam sub sektor komoditi manufaktur. Estimasi dilakukan dengan menggunakana panel data analysis. Hasil menunjukkan bahwa FDI Singapura memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perdagangan intra-industri Indonesia-Singapura. Peningkatan FDI Singapura di Indonesia mendorong terjadinya peningkatan perdagangan intraindustri kedua negara.
The aim of this research is to analyze the effect of Singapore FDI on the growth of intra-industri trade between Indonesia and Singapore. Period of the study started in 1996 to 2011 by using data export and import of six commodity sub-sectors of manufacture. The estimation of this research is using panel data analysis. Results indicate that Singapore FDI has a positive and significant impact on intra-industry trade between Indonesia and Singapore. The increasing of FDI Singapore in Indonesia led to an increasing in intra-industry trade between the two countries.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wasono Mulat
Abstrak :
Pada saat inj Indonesia dengan Australia sedang melakukan studi kelayakan terhadap perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara. Oleh karena Penelitian ini sangat penting yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi perdagangan antara Indonesia dengan Australia pada produk manufaktur dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan intra-industri produk manufaktur antara Indonesia dengan Australia seperti derajat keterbukaan perdagangan dari mitra dagang, besarnya investasi langsung dari Australia di Indonesia pada sektor manufaktur, trade balance serta perbedaan income kedua negara, kemudian menggunakan dummy variabel keikutsertaan menjadi anggota Asia Pacific Economic Comperation (APEC) dan dummy variabel krisis keuangan Asia yang terjadi 1997. Periode penelitian lni adalah dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2007 dengan menggunakan data ekspor /impor total sektor manufaktur, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian dengan data time series dan mengunakan regresi Ordinary Leas/ Square (OLS). Kesimpulan yang didapat bahwa dernjat keterbukaan negara Australia berpengaruh Positif dan signifikan terhadap perdagangan intra-industri produk manufaktur antara Indonesia dengan Australia. Untuk mengurangi hambatan perdagangan. persetujuan perjanjian ekonomi seperti pada APEC berpengaruh positif dan signifikan terhadap perdagangan intra-industri produk manufaktur antara Indonesia dengan Australia. ......In the present time, Indonesia and Australia are studying feasibility test for free trade aggrement This paper discusses about intra-industry trade between lndonesia and Australia, especially manufacture product The objectives of this paper are (a) describe situation in Indonesia and Australia trade in Manufacture product and (b) analysis some factors that influences Indonesia and Australia intra industry trade manufacture product and highligt to main variabel for example degree of openness trade of furtner trade, direct invesment from Australia in Indonesia for the manufacture sector, trade balance and defferensiation income in both countries. Beside that. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) and financial crisis are uses as dummy variable to support in policy analysis. The analysis uses the equation regression Ordinary Least Square (OLS) approach, employing time series data for the periode of 1970 to 2007. Main results of this research are factors that influence Indonesia and Australia intra industry trade are degree of openeness from Australia trade, reduce barrier of trade in both countries and economic agreement in framework APEC. They are influences pos!tif and significant of intra Industry trade in manufacture product. In the long run. Intra-industry hade in both countries important to developt product manufadure as one of Indonesia's main product export.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 27339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muara Mas Murni Rosalina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk dari anggota ekonomi APEC dalam mendorong perdagangan bilateral intra industri antara Indonesia dengan anggota ekonomi APEC selama periode 2000-2012, dengan menggunakan metode estimasi fixed effect model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDI yang masuk dari anggota APEC terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan dalam mendorong perdagangan bilateral intra industri antara Indonesia dengan anggota APEC. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata GDP dan keterbukaan perdagangan Indonesia dan mitra dagang, yang ditemukan berperan secara positif signifikan dalam mendorong IIT. Sebaliknya, perbedaan pendapatan per kapita berpengaruh negatif terhadap IIT antara Indonesia dan anggota ekonomi APEC di sektor manufaktur, sedangkan pengaruh rata-rata trade cost ditemukan tidak signifikan.
This research aims to investigate the role of FDI inflow from the members of APEC economies in improving their bilateral intra industry trade with Indonesia during the period of years 2000-2012, by using fixed effect model (FEM) estimation method. The empirical result shows that FDI inflow from APEC members affects bilateral intra industry trade between Indonesia and APEC members. Control variables used in this research such as average GDP and level of openness of Indonesia and its trading partner are found to be positive significant in enhancing the IIT. Meanwhile, the difference of GDP per capita has a negative role, and the average trade cost is found to be insignificant.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Alfarisi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat peran perbedaan inovasi antara Indonesia dengan enam puluh negara mitra pilihan dalam mendorong perdagangan intra industri (IIT) secara bilateral pada periode tahun 2009-2017 dengan metode estimasi fixed effect model (FEM). Inovasi pada umumnya menggunakan pendekatan pengeluaran dana penelitian, jumlah paten, dan variabel berbasis biaya lainnya. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan skor Global Innovation Index (GII) dengan harapan dapat menangkap tingkat inovasi tiap negara secara lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan inovasi (DGII) terbukti secara positif dan signifikan dalam mendorong IIT Indonesia dan negara mitra. Variabel kontrol keterbukaan ekonomi (OPEN), rata-rata PDB (AGDP), perbedaan pendapatan perkapita (DGDPC), dan investasi asing langsung (FDI) diketahui berperan positif dan signifikan dalam mendorong IIT. Sedangkan variabel kontrol biaya perdagangan (TC) berpengaruh negatif dan signfikan dalam mendorong IIT.
ABSTRACT
This study aims to look at the role of differences in innovation between Indonesia and sixty selected partner countries in encouraging bilateral intra-industrial trade (IIT) in the 2009-2017 period with the fixed effect model estimation method (FEM). The innovations in other research generally use RnD spending, number of patents, and other cost-based variables. Whereas in this study using the Global Innovation Index score with the hope of capturing the level of innovation of each country more comprehensively. The results showed that the difference in innovation (DGII) was proven positively and significantly in encouraging IIT Indonesia and partner countries. Control variables, Economic openness (OPEN), GDP average (AGDP), differences in per capita income (DGDPC), and foreign direct investment (FDI) are known to have a positive and significant role in driving IIT. While the another control variables, trade cost (TC) have a negative and significant effect in encouraging IIT.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Nuriry Sadat
Abstrak :
Thesis ini menggunakan metode data panel untuk melihat dampak ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap Perdagangan Intra-Industri (IIT) Indonesia-China untuk produk tekstil. IIT diukur menggunakan indeks Grubel dan Lloyd dan akan didekomposisi menjadi IIT horizontal, IIT Vertikal Bawah, dan IIT Vertikal Atas. Berbeda dengan kebanyakan penelitian empiris sebelumnya, penelitian ini menemukan bahwa perjanjian tersebut secara signifikan berdampak negatif terhadap IIT horizontal, IIT vertical bawah , dan IIT vertical atas. Studi ini juga mengidentifikasi faktor-faktor penentu IIT lainnya sebagai variabel terkontrol, seperti kesenjangan ukuran ekonomi, keterbukaan perdagangan, ketidakseimbangan perdagangan, dan kondisi COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan ukuran ekonomi secara signifikan meredam IIT horizontal dan IIT vertikal bawah. Lebih lanjut, meningkatnya ketidakseimbangan perdagangan tampaknya menurunkan semua jenis IIT. Sementara itu, keterbukaan perdagangan meningkatkan IIT Horizontal, IIT Vertikal Bawah, dan IIT Vertikal Atas. Kondisi COVID-19 juga menyebabkan keterlibatan LVIIT dan UVIIT. ......This thesis assesses the ASEAN-China free trade area's impact on Indonesia-China intra-industry trade for textile products, using the panel data method. The Intra-industry Trade (IIT) is measured using the Grubel and Lloyd index and will be decomposed into horizontal IIT, Lower Vertical IIT, and Upper Vertical IIT. Unlike most previous empirical studies, this article estimates that the agreement negatively and significantly affects the horizontal, lower side of vertical IIT and upper side of vertical IIT. This study also identifies other IIT determinants as a controlled variable, such as the economic size gap, trade openness, trade imbalance, and COVID-19 conditions. The result indicates that the differences in economic size significantly dampen the horizontal IIT and lower-vertical IIT. Furthermore,  the increased trade imbalance seems to decrease all IIT types. Meanwhile, trade openness is found to enhance horizontal IIT, Lower Vertical IIT, and Upper Vertical IIT. The COVID-19 condition also leads to LVIIT and UVIIT engagement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Zaki Ar-rafif
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari keragaman sumber impor terhadap resiliensi rantai pasok pada perdagangan sektor mesin. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan data perdagangan dua industri yang tergolong dalam sektor permesinan yaitu industri mesin umum dan kelistrikan serta industri permesinan presisi (kode HS 85-86 & kode HS 90-92) dari 15 negara anggota RCEP selama tahun 2007- 2020. Selama periode tersebut, keragaman sumber impor tercatat lebih rendah untuk industri mesin presisi dengan fluktuasi dan konsentrasi diukur dari HHI yang lebih tinggi terutama didorong oleh ekonomi yang relatif lebih kecil di wilayah tersebut. Hasil regresi fixed-effect untuk persamaan reduced-form ekspor menemukan bahwa keragaman sumber impor tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap ketahanan rantai pasokan yang diukur dengan ekspor produk akhir (final products) dari masing-masing industri. Di sisi lain, variabel impor suku cadang dan komponen signifikan untuk kedua industri dengan signifikansi dan pengaruh yang lebih lemah dan hanya pada sub-sampel negara tertentu untuk industri mesin presisi. Studi ini menunjukkan pentingnya impor suku cadang dan komponen, keterbukaan, dan jaringan produksi regional untuk perdagangan sektor mesin di wilayah tersebut dibandingkan dengan kuantitas atau keragaman sumber impor. ...... This study aims to investigate the effects of import sources diversity on supply chain resilience of machinery sectors trade. The analysis is conducted by utilising the trade data of two industries classified under the machinery sector which is the general and electric industry and the precision machinery industry (HS code 85-86 & HS code 90-92) of 15 RCEP member countries during the 2007-2020 period. During the period, the diversity of import sources is lower for the precision machinery industry with fluctuations and higher concentration measured in the Herfindahl-Hirschman Index mainly driven by relatively smaller economies in the region. The results of fixed-effects regression for reduced-form export equation find that diversity of import sources does not have statistically significant effects on supply chain resilience measured by the export of final products from respective industries. On the other hand, the parts and components import variables are significant for both industries with the effects and significance weaker and only in a selected sub-sample of countries for the precision machinery industry. This study demonstrates the importance of import of parts and components, openness, and the regional production networks for machinery sector trade in the region rather than the quantity or diversity of import sources.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library