Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defiandry Taslim
Abstrak :
Dengan dikeluarkannya Paket Deregulasi di bidang perbankan tahun 1988 atau lebih dikenal dengan PAKTO 1988, maka jumlah bank yang ada di Indonesia semakin bertambah. Penambahan jumlah . bank tersebut juga diikuti dengan berbagai permasalahan yang banyak timbul akhir-akhir ini, terlebih-lebih dengan semakin meningkatnya bank-bank yang menjual sahamnya di pasar modal. Sorotan maupun kritik tidak hanya ditujukan pada pihak perbankan saja, melainkan juga kepada pihak Bank Indonesia yang terlihat kurang tegas dan banyak melakukan Trial and Error dalam usahanya mengembangkan industri perbankan dan pihak lain yang terkait dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia dan Badan Pelaksana Pasar Modal yang kurang tanggap dalam menerapkan peraturan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari berbagai kasus yang terjadi pada industri perbankan, dibutuhkan suatu analisa yang lebih mendalam agar investor khususnya dan masyatakat pada umumnya dapat meningkatkan awareness mereka terhadap resiko industri perbankan. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan peneli-tian untuk menganalisa berbagai resiko yang dapat terjadi pada industri perbankan melalui laporan keuangan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kapada pihak perban¬kan, pihak Akuntan Publik, BAPEPAM dan BEJ, para Akademisi, para Pengamat Perbankan, para Investor Badan maupun investor Perseorangan. Dari hasil yang diperoleh melalui kuesioner tersebut, maka dapat diketahui berbagai pendapat para responden tersebut dalam merangking resiko industri perban¬kan, maupun hal-hal yang dapat dilakukan dalam meminimisasi resiko-resiko tersebut melalui laporan keuangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa tingkat resiko yang ditemukan masih kurang dari 20%, yang berarti bahwa resiko investasi pada industri perbankan masih tergolong rendah. Resiko kredit macet dan pengendalian manajemen merupakan hal yang paling memprihatinkan industri perbankan maupun pihak-pihak lain saat ini karena kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dalam melemahkan kinerja perbankan. Meskipun masih belum memadai, namun laporan keuangan masih dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam menganalisa resiko industri perbankan. Resiko-Resiko yang terjadi pada industri perbankan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor internal bank itu sendiri yang tercermin dari berbagai pelanggaran yang dilakukan pihak bank memanfaatkan kelemahan peraturan yang ada. Para analis perbankan juga sepakat bahwa untuk saat ini mereka lebih cenderung untuk melakukan investasi jangka pendek yang disebabkan oleh ketidakpastian industri perbankan secara jangka panjang. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa pihak Bank Indonesia harus lebih ketat dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap bank-bank untuk melindungi kepentingan nasional. Pihak BAPEPAM juga dituntut untuk semakin meningkatkan perannya dalam melaporkan informasi-informasi yang sekiranya berguna bagi investor dalam meminimisasi resiko. Pihak perbankan sendiri dituntut untuk melaksanakan Prudent Banking dalam melaksanakan aktivitasnya namun bukan berarti mereka meupakan tugasnya sebagai Agent of Development. Pihak Ikatan Akuntan Indonesia harus terus mengikuti perkembangan dunia usaha umumnya dan perbankan khususnya untuk dapat memberikan kontribusi yang jelas kepada masyarakat dengan selalu tanggap atas berbagai masalah dan kebutuhan masyarakat. Terakhir adalah bahwa Industri perbankan sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, perbankan itu sendiri memang sangat terpengaruh oleh iklim yang diciptakan oleh pemerintah. Namun dalam kondisi bagaimanapun pihak perbankan harus menjaga integritasnya ditengah masyarakat, yang berarti bahwa industri perbankan harus dapat bertahan dalam situasi yang tersulit sekalipun karena hal ini menyangkut kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan itu sendiri.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Nugraha
Abstrak :
Setiap investor memiliki karakteristik tersendiri dalam melakukan investasi untuk perencanaan finansialnya. Faktor-faktor utama dalam perencanaan finansial pribadi adalah toleransi risiko dan kemampuan finansial dalam berinvestasi. Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam perencanaan finansial maka dapat disusun portofolio investasi yang optimal sesuai dengan karakteristik investor. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) maka dapat dibuat sebuah model rating yang berguna untuk mengetahui toleransi risiko dalam berinvestasi. Model rating tingkat risiko berguna untuk mengetahui batas tingkat risiko dalam menyusun portofolio investasi. Performa dari portofolio investasi dapat disimulasikan dengan menggunakan metode monte carlo, dengan menggunakan metode tersebut dapat diketahui performa portofolio sesuai dengan kemampuan finansial investor. Kedua metode tersebut tergabung dalam sebuah model portofolio investasi. Dari hasil simulasi model portofolio investasi yang telah dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan bahwa semakin tinggi toleransi risiko investor maka semakin tinggi tingkat pengembalian portofolio investasi yang didapatkan. Dari simulasi juga dapat diketahui bahwa investor yang memiliki batas tingkat risiko yang tinggi dengan kemampuan finansial rendah memiliki kemungkinan tinggi untuk mendapatkan nilai akhir investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang memiliki batas tingkat risiko yang rendah dengan kemampuan finansial tinggi. ......Every investor has their own characteristics in doing investment for their financial planning. Main factors in personal financial are risk tolerance and financial capability in doing investment. By knowing how the factors affect in financial planning, the constructing of the optimal investment portfolio based on the investor's characteristics can be done. By using Analytical Hierarchy Process (AHP), the rating model that can be used to identify the risk tolerance in doing investment can be made. The function of risk level model rating is to identify the risk level limit in constructing investment portfolio. The performance of investment portfolio can be simulated by using monte carlo method, by using that method the performance of portfoli based on the capability of investor's financial can be identified. Both of the methods are included into an investment portfolio model. From the simulation result of investment portfolio model which has been done in this research, the higher the investor's risk tolerance, the higher the return of investment portfolio. The other result from the simulation is investor which has high risk level limit with low financial capability has higher probability to get: high investment end value than investor which has low risk level limit with high financial capability.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Gede Ary Suta, 1958-
Jakarta: Yayasan SAD SATRIA BHAKTI, 2000
332.6 IPU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blume, Marshall E.
New York: John Wiley & Sons, 1978
332.642 BLU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Crane, Burton
New Y: Simon and Schuster , 1959
332.678 CRA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Jakarta Industrial Estate , 1979
346.04 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Act No. 22 year of 1999 and act No. 32 year of 2004 have given full authority on local government officer at level of provine, regency and town to run and manage th elocal government affairs a autono ausmoly exprt for four thing as as defence,...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supriya Raharja Yuwono
Abstrak :
Berbagai penelitian mempelajari hubungan antara saham dan faktor-faktor determinan seperti umur, jenis kelamin, investasi pada rumah tinggal, investasi properti, persepsi terhadap risiko, kewirausahaan (kepemilikan usaha), jumlah pendapatan, informasi atau pendapat ahli, kesehatan, pengetahuan, dan motivasi untuk menabung. Namun belum ditemukan riset di Indonesia yang meneliti hubungan faktor-faktor tersebut kepada minat berinvestasi pada saham. Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua faktor tersebut memiliki hubungan yang konsisten bila dibandingkan dengan penemuan penelitian lainnya di luar negeri. Walaupun jumlah individu yang berminat investasi saham relatif besar namun tidak dapat mewakili jumlah investor saham yang sebenarnya. ......Many researches have studied the relationship between stock and other factors such as age, gender, housing investment, property investment, risk attitude, entrepreneurial risk, labor income, professional investment advice, health, knowledge, and saving motives. However none has been found to study the relationship of those factors with investment intentions in stock in Indonesia. This research has found that not all factors tested have a consistent relationship compared to the findings of other research abroad. Although the amount of individual willing to invest in stock is relatively large, it does not represent the real number of investor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29488
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Nelson Sahat Victor
Abstrak :
Perusahan membutuhkan dana yang akan dikelola oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Kebutuhan dana yang diambil perusahaan dari dirinya sendiri melalui keuntungan yang didapat dari hasil usaha tentunya berkaitan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan. Sedangkan dana dari luar dirinya didapat antara lain dari pemilik modal dan melalui pasar modal. Berkaitan dengan dana yang akan ditanamkan di dalam perusahaan tersebut, maka manajemen harus mampu menumbuhkan harapan baik kepada pemegang saham maupun pemilik modal bahwa melalui perencanaan strategis perusahaan, kebijakan perusahaan, rencana-rencana ke depan, dan lain sebagainya, dana tersebut akan dapat kembali dengan berlipat ganda. Pergerakan modal atau dana tersebut sangat cepat dan hampir tidak ada pembatasnya, selain adanya keyakinan bagi pemilik modal akan mendapatkan keuntungan yang signifikan. Oleh sebab itu harus ada informasi secara berkesinambungan yang diterima pemilik modal mengenai perkembangan perusahaan. Oleh karenanya manajemen perlu mengadakan tindak komunikasi terus menerus dengan investor maupun calon investor, dengan harapan timbul niat dan aksi dari investor untuk menanamkan dananya di perusahaan. Komunikasi dilakukan perusahan lewat program-program komunikasi yang dikelola oleh Investor Relations (IR) dengan menggunakan berbagai bentuk komunikasi dan saluran yang dipilih sesuai dengan target audiensnya. Penelitian dilakukan terhadap program komunikasi tersebut untuk mengetahui efektivitas program dengan melihat seberapa jauh pesan yang disampaikan mencapai target audiensnya. Melalui penelitian ini juga dapat diketahui arti dan ruang lingkup IR, mengkonfirmasikan kebijakan yang telah diambil perusahaan dan juga mengubah atau memperbaiki kebijakan tersebut. Pendekatan penelitian terhadap program komunikasi IR adalah pendekatan melalui teori komunikasi SMCR dan dilakukan secara kualitatif untuk mendapatkan respon yang terbuka dari responden melalui wawancara. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka dan juga tidak bersifat mengarahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program komunikasi IR Astra telah sampai pada sasarannya dan pesan yang disampaikan hampir dapat secara utuh dimengerti oleh para analis sekuritas. Ketepatan waktu dalam memberikan informasi dapat dipenuhi dengan baik dengan ditunjang oleh adanya `single point contact' yang memudahkan analis dalam melakukan hubungan langsung lewat telepon. Media yang digunakan sudah cukup efektif dalam menyampaikan pesan-pesan perusahaan. Meskipun ada kekurang lengkapan data yang diinginkan analis, akan tetapi secara keseluruhan telah cukup memadai bagi analis untuk melakukan perhitungan-perhitungannya. Peneliti memberikan saran untuk dapat lebih menyebarkan program komunikasi seperti "analyst gathering" lebih luas lagi cakupan geografisnya karena pemilik saham Astra cukup banyak tersebar di luar Jabotabek. Isi pesan berupa informasi finansial anak perusahaan harus dapat ditampilkan lebih detail lagi di dalam laporan tahunan Astra. Disamping itu peneliti menyarankan agar dilakukan pendaataan investor melalui survey sehingga didapatkan perkiraan informasi semacam apa yang dikehendaki mereka. Dengan ini diharapkan program-program komunikasi yang dilakukan selanjutnya dapat diperbaiki dan ditingkatkan lagi untuk dapat mencapai efektifitas yang diinginkan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gozha Primanda
Abstrak :
ABSTRAK

Securities Investor Protection Fund merupakan hal yang baru dalam kegiatan pasar modal di Indonesia dibanding dengan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura. Lembaga ini memberikan ganti kerugian terhadap investor yang mengalami kerugian akibat kesalahan perusahaan efek. Implementasi Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pemodal dan juga menambah jumlah pemodal. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai implementasi lembaga Securities Investor Protection Fund di Indonesia serta perbandingan penerapannya di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura guna mengetahui ketersesuain penerapan Securities Investor Protection Fund di Indonesia dibanding dengan penerapannya di negara lain.


ABSTRACT

Securities Investor Protection Fund organization is a recent organization in Indonesia compared to other countries, such as United States of America and Singapore. This organization will provide indemnification to an investor who suffers loss due to the failure of securities company. Implementation of Securities Investor Protection Fund organization is expected to increase investor’s trust and number of the investor. This thesis will discuss implementation of Securities Investor Protection Fund organization in Indonesia compared to the implementation of the similar organization in United States of America and Singapore in order to obtain understanding on the conformity of the implementation within the countries.

Universitas Indonesia, 2014
S56940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>