Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aah Nurliah
"Tesis ini membahas tentang risiko terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada operator forklift di sebuah perusahaan logistik. MSDs adalah kerusakan jaringan pada bagian-bagian otot skeletal (sendi, ligamen dan tendon) yang diakibatkan tubuh menerima beban statis, atau bekerja pada postur janggal secara berulang dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan REBA (Rapid Entire Body Assessment), RULA (Rapid Upper Limb Assessment), QEC (Quick Exposure Checklist) dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko terjadinya MSDs pada operator forklift adalah tinggi, yang disebabkan oleh postur janggal, durasi, frekuensi dan adanya pengulangan pada saat kerja. Angka kejadian MSDs pun cukup tinggi dari semua operator forklift yang menjadi responden, 87% mengalami MSDs. Hasil penelitian menyarankan agar dilakukan intervensi terhadap peralatan dan prosedur kerja yang sudah ada untuk mengurangi risiko terjadinya MSDs.

The focus of this study is the risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs) on a forklift operator at a logistics company. MSDS is tissue damage in skeletal muscle sections (joints, ligaments and tendons) which caused the body to receive a static load, or work in awkward postures repeated in a long time. The research is a semi-quantitative descriptive analytic with cross sectional study design using the REBA (Rapid Entire Body Assessment), RULA (Rapid Upper Limb Assessment), QEC (Quick Exposure Checklist) and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire. The results showed that the level of risk of MSDs in the forklift operator is high, due to awkward postures, duration, frequency and the repetition at the time of work. The incidence of MSDs was high enough from all forklift operators who responded, 87% suffered MSDs. The researcher suggest that intervention on the equipment and work procedures that already exist to reduce the risk of MSD"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31178
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Chrisantha Yogawisesa
"ABSTRACT
Penggunaan kadaver sebagai alat bantu pembelajaran di pendidikan kedokteran menimbulkan masalah ketika kadaver tersebut telah selesai digunakan dan hendak dikebumikan kembali dengan metode deep burial karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Penggunaan cairan fiksatif formalin 10% merupakan konsentrasi standar. Penelitian dengan mengurangi konsentrasi formalin yang digunakan menjadi 4% dilakukan dengan harapan akan mempercepat proses dekomposisi ketika kadaver sudah dikebumikan. Penelitian ini menggunakan mencit Mus musculus, terutama otot tungkai belakangnya, yang diawetkan dengan cairan fiksatif formalin 10% dan 4% dan membandingkan kecepatan proses dekomposisi yang terjadi perminggu selama 6 minggu penguburan deep burial. Kecepatan dekomposisi dinilai dengan mengukur massa otot tungkai dan massa total mencit perminggu penguburan. Didapatkan hasil penurunan massa total yang berbeda secara signifikan yang terjadi antara kelompok Formalin 10% dan 4%, pada minggu 3-5. Hal ini diduga karena dekomposisi otot yang memang baru terjadi pada tahap lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya sebelum dapat diterapkan sebagai dasar pengelolaan kadaver manusia yang telah digunakan untuk kepentingan pendidikan dokter

ABSTRACT
.use of human cadaver as an educational tool in medical education may cause many problems when the cadaver is no longer being used and is to be buried, such as environmental problems and health problems. Cadavers are preserved in standardized 10% formalin solution. This research aims to reduce the concentration of formalin solution used to be a solution of 4% to accelerate the decomposition process of the deep buried cadaver, using Mus musculus mice as the samples, specifically the lower limb muscle. The lower limb muscle of the mice is preserved in 10% and 4% formalin solution, and are deep buried. The samples are compared by the decrease of the mass of lower limb muscle and the total mass of the mice per week in a total of 6 weeks period. Significant different results of comparasion are obtained in the total mass of the mice in 10% and 4% formalin solution. The decrease of lower limb muscle mass only significantly differs in week 3-5, presumably due to the decomposition process of muscle tissues that happens in the latter stages of decomposition. This research is expected to be the foundation of further research of comparasion of 10% and 4% formalin solution, before is able to be done in medical education human cadaver."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library