Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Hidayati
"PT X menyelenggarakan proyek pembangunan line baru setiap tahun sebagai upaya untuk pengembangan bisnis secara bertahap. Hal ini berkaitan juga dengan pertumbuhan pasar yang ditandai dengan permintaan produk yang terus bertambah. Harapan dari proyek - proyek tersebut adalah menghasilkan line produksi yang dapat dioperasikan tepat waktu atau lebih cepat dan menghasilkan produktivitas tinggi, misalnya melalui proses produksinya yang efisien. Kondisi proyek - proyek yang telah berlangsung mengalami beberapa kendala klasik seperti keterlambatan, biaya yang berlebih dan kemudian saat line produksi dijalankan tidak beroperasi dengen efisien. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu metode pemetaan strategi dengan balance scorecard untuk mengerahkan pengelolaan proyek agar dapat mencapai kinerja pada tingkatan yang diharapkan. Balanced scorecard tidak semata bertujuan untuk menilai seberapa baik atau seberapa buruk jalannya suatu proyek tetapi mengarahkan seluruh elemen untuk bisa fokus terhadap strategi yang telah dibuat. Yang mana strategi tersebut adalah upaya untuk mencapai kinerja terbaik. Disamping itu dengan metode tersebut akan dilakukan pengukuran sesuai key performance indicator yang dirancang untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja terhadap target yang telah ditentukan. hal ini akan menjadi dasar pada penentuan strategi - strategi berikutnya sebagai upaya perbaikan berkesinambungan.
......PT X develop new production line construction project in almost in every year as a strategy of business expansion. It was related to market growth as an increasing trend of product demand. Objective of those project are to build a new production line that could operate on the expected time or faster than could create high productivity in efficient production process. On last project, there was classic problems like delay, over budget, than when the production line operated, there were not perform well. Therefore in this research would be designed a method of performance management with balance scorecard to force the project management to achieve on the desire level. Balanced scorecard not just objected to assess how well or how poor the project was rolled out, but to direct all element to keep focus on the strategy. That strategy is a path to achieve the best performance. With this method there would be some measurement with key performance indicators in which designed to monitor the achievement of performance to the defined target. It is a base line to formulate future strategy as a continual improvement programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T41064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Udi Syahnoedi Hamzah
"ABSTRAK
Kondisi keterlanjuran' adanya kegiatan eksploitasi migas di kawasan
konservasi di Indonesia telah terjadi sejak tahun 1970-an selama 30 tahun.
Hingga saat ini kondisi tersebut masih berlangsung di 12 kawasan
konservasi yang melibatkan 12 perusahaan migas, belum ada solusi
penyelesaiannya, apakah harus dlhentlkan atau dilanjutkan. Hal ini
mengakibatkan gangguan pada fungsi kawasan konservasi dan produksi
migas menjadi marjinal, tidak dapat dikembangan secara optimal.
Penelitian Studi kasus dilakukan di kegiatan migas PERTAMINA Sangatta
di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur menggunakan metode analisis:
indeks kualitas Iingkungan, valuasi ekonomi dan model system dynamics.
Teori-teori tentang pengelolaan sumber daya alam, konservasi sumber daya alam
hayati, dan ekonomi lingkungan, akan dijadikan Iandasan untuk memadukan teori
dan praktek pengelolaan kegiatan eksploitzsi migas (yang berorientasi ekonomi)
dan pengelolaan taman naslonal (yang berorientasi konservasi) dengan suatu
pengelolaan yang optimal, sehingga kawasan konservasi sebagai fungsi
penyangga kehidupan tetap dapat dipertahankan keberadaannya dan harus
tetap diupayakan pelestarian, perlindungan dan pemanfaatannya.
Fokus kajian adalah: (1) apakah dampak kegiatan eksploitasi migas
di kawasan konservasi dapat ditekan agar tidak menimbulkan kerusakan
pada kawasan konservasi?; (2) apakah nilai manfaat migas dan nilai
ekonomi total potensi kawasan konservasi dapat menentukan berlanjut atau
tidaknya kegiatan migas di kawasan konservasi?; dan (3) Model pengelolaan
sumber daya alam migas seperti apa yang dapat menopang pembangunan
berkelanjutan di kawasan konservasi?
Kesimpulan hasil penelitian adalah: (1) kinerja pengelolaan lingkungan
kegiatan migas berpotensi dapat ditingkatkan guna minimisasi dampak
yang terjadi pada kawasan konservasi dengan melaksanakan pengelolaan
Iingkungan berbasis konservasi, dengan mengintegraslkan aspek teknis,
ekonomi, lingkungan, dan sosial; (2) nilai manfaat cadangan migas dan
nilai ekonomi total potensi kawasan konservasi dapat menentukan
berlanjut atau tidaknya kegiatan eksploitasi migas di kawasan konservasi;
(3) model yang dibangun dapat menentukan skala waktu optimum bagi
potensi cadangan migas yang Iayak dieksploitasi, atas dasar nilai ekonomi
total potensi kawasan konservasi yang digunakan untuk kegiatan migas,
dengan memperhitungkan dampak sekunder yang terjadi.
Rumusan penelitian menghasllkan "model pengelolaan sumber daya alam
migas di kawasan konservasi yang dapat menjamin kelestanan fungsi
kawasan konservasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar"."
2007
D865
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwoko Haryadi
"ABSTRAK
Tesis ini mengukur dan membandingkan kinerja pengelolaan pasar traditional secara keseluruhan dan kinerja pengelolaan sampah pasar tradisional untuk kelompok pasar di perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Selanjutnya, dengan adanya perubahan tarif retribusi, penelitian ini juga berupaya untuk melakukan investigasi akibat perubahan tarif tersebut terhadap kinerja pengelolaan pasar. Menggunakan analisis panel data untuk 13 kelompok pasar yang dikelola oleh Dinas Pasar Kabupaten Sleman untuk tahun 2010 dan 2013, kinerja pengelolaan pasar diukur menggunkan model Data Envelopment Analysis. Dan kinerja pengelolaan pasar mempertimbangkan data sampah diukur dengan model unregulated Directional Distance Functions. Kinerja pengelolaan pasar tarditional dengan tarif baru tahun 2013 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010. Jumlah kelompok pasar yang kinerjanya mencapai level terbaik-yang-dapat-dicapai meningkat dari tiga menjadi lima kelompok pasar. Dan kinerja kelompok pasar di pedesaan lebih baik dari kinerja kelompok pasar di perkotaan, diukur dari pendapatan yang diperoleh dan peningkatan karena perubahan tarif. Kinerja pengelolaan mempertimbangkan sampah dari kelompok pasar di perkotaan mengalami penurunan.

ABSTRACT
This study measures and compares the market management performance and waste management performance of the traditional market-groups in urban and rural areas of Sleman Regency-Indonesia. And, the objectives of this research are to provide a measurement of market overall management performance and its waste management performance, for the urban market and rural markets types in Sleman Regency, Yogyakarta, Indonesia. Secondly, due to implementation of new fee-rates, the study also tried to investigate the effect of the new facility usage fee implementation on the performances, using window analysis of a panel of 13 traditional market-groups of managed by the Markets Services Agency of Sleman using data in 2010 and 2013, with 26 DMUs in total. The market management performance measurement employed a Data Envelopment Analysis model. And the waste management performance measurement conducted by using an unregulated Directional Distance Functions model. Management performance of the traditional markets with the new fee schedule in 2013 was better than with the old fees applicable in 2010. The numbers of management of market–groups that perform in the best-achievable performance improved from three to five market- groups. Moreover, the markets in the rural area performed better than the ones in the urban area measured by the revenue as the output due to the increase in fees. The waste management performance of the management of market-groups in urban areas decreased."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athira Naura Chairunissa
"Pasar merupakan tempat melakukan jual beli dan akan menghasilkan timbulan sampah yang membutuhkan tempat pembuangan sementara sebelum sampah diangkut ke TPA. Penelitian ini membahas mengenai kinerja pengelolaan sampah pada TPS Pasar Kemiri Muka yang merupakan pasar tradisional di Kemiri Muka, Beji, Depok. Tujuannya adalah mengukur besar timbulan dan komposisi sampah pada TPS Pasar Kemiri Muka serta evaluasi kinerja pengelolaan sampahnya. Metode pengumpulan data untuk timbulan dan komposisi sampah berdasarkan pedoman SNI 19-3964-1994, observasi, serta wawancara kepada narasumber yang terkait. Sehingga rata-rata volume timbulan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang berasal dari pasar adalah 17,50 m3, rata-rata berat jenis sampah 240,67 kg/m3 dan berat timbulan sampah pasar adalah 4208,93 kg. Sementara komposisi sampah pasar di TPS Pasar Kemiri Muka didominasi oleh sampah dapur 62,06%, sampah kebun 15,58%, plastik 7,04%, lainnya 4,80%, tekstil 3,97%, absorben 2,57%, kertas 2,10%, infeksius 0,67%, B3 0,42%, logam 0,39%, elektronik 0,16%, kaca 0,15%, dan karet/kulit 0,09%. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat beberapa hal yang belum diterapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti tidak adanya ketersediaan fasilitas pemilahan, fasilitas pengomposan, gudang untuk penyimpanan, adanya potensi pencemaran, pengangkutan sampah yang belum keseluruhan sampah menyebabkan masih ada sampah yang 24 jam di TPS, ketiadaan pelataran berdinding, dan gangguan estetika.
......The market is a place for buying and selling and will generate waste that requires a temporary disposal site before the waste is transported to the TPA. This study discusses the performance of waste management at TPS Pasar Kemiri Muka which is a traditional market in Kemiri Muka, Beji, Depok. The aim is to measure the amount of waste generated and composition at the Pasar Kemiri Muka TPS and evaluate the performance of waste management. The method of collecting data for the generation and composition of waste is based on the guidelines of SNI 19-3964-1994, observation, and interviews with relevant sources. So that the average volume of waste generated at TPS Pasar Kemiri Muka originating from the market is 17.50 m3, the average density of waste is 240.67 kg/m3 and the weight of market waste generation is 4208.93 kg. Meanwhile, the composition of market waste at TPS Pasar Kemiri Muka is dominated by kitchen waste 62.06%, garden waste 15.58%, plastic 7.04%, others 4.80%, textiles 3.97%, absorbent 2.57%, paper 2.10%, infectious 0.67%, B3 0.42%, metal 0.39%, electronics 0.16%, glass 0.15%, and rubber/leather 0.09%. Based on the results of the evaluation, there are several things that have not been implemented in accordance with applicable regulations, such as the absence of availability of sorting facilities, composting facilities, warehouses for storage, potential for contamination, transportation of waste that has not been completely filled with waste causing 24 hours of waste at TPS, the absence of a walled courtyard, and aesthetic disturbances"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library