Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Bernardus Wishman Simbora
Abstrak :
Model berbelanja masyarakat dewasa ini menuntut adanya perubahan kualitas agar lebih baik dalam layanan berbelanja terutama di pasar tradisional. Namun saat ini, masih banyak pasar tradisional yang pada umumnya memiliki kelemahan mendasar yaitu kurang tersedianya sarana infrastruktur yang memadai.Tesis ini membahas mengenai bagaimana strategi pasar tradisional khususnya Pasar Perumnas Klender dalam memperbaiki sarana infrastruktur sesuai dengan persepsi masyarakat sebagai konsumen. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menyarankan agar pihak PD Pasar Jaya Area 19 selaku pengelola Pasar Perumnas Klender bersedia untuk menjalankan strategi-strategi perbaikan infrastruktur yang menjadi temuan dalam penelitian ini sehingga Pasar Perumnas Klender dapat menjadi pilihan utama masyarakat di sekitarnya. ......The way the community do the trading or shopping recently has demanded the changes of better quality of the service included traditional market. Plenty of traditional market nowadays that still has poor quality in their basic services for example poor infrastructure. The topic of this Thesis to explore the the strategy how the traditional market, especially Pasar Perummas Klender, fix their infrastructure that will be acceptable in community perspective as the consumer. The type of research is qualitative and descriptive research. The result of this research is to recommend PD Paasr Jaya Area 19 as the management of Pasar Perumnas Klender is willing to apply the improvement strategy in infrastructure that has classified as the major finding in this research so that Pasar Perumnas can be the main shopping center especially for the communities in neighborhood area.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28753
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Mareti Purwaningtyas
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai hal-hal yang menghambat proses perpanjangan Hak Guna Bangunan bersama di atas tanah Hak Pengelolaan di Rumah Susun Klender, yang dalam hal ini sertipikatnya dinyatakan hilang dan kemudian diterbitkan sertipikat penggantinya. Digunakan metode penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk menemukan masalah (problem finding) untuk kemudian menuju pada suatu penelitian untuk mengatasi masalah (problem solution). Permasalahan timbul pada saat Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Klender akan memperpanjang Hak Guna Bangunan atas tanah bersamanya, dan untuk itu diperlukan rekomendasi dari pemegang Hak Pengelolaan, yaitu PERUM PERUMNAS, yang menolak memberikan rekomendasi sampai terdapat kejelasan mengenai sertipikat Hak Guna Bangunan atas tanah yang bersangkutan, yang dinyatakan telah hilang di Kantor Pertanahan. Kantor pertanahan Jakarta Timur kemudian menerbitkan sertipikat pengganti, namun pertelaan yang terdapat di dalam sertipikat pengganti berbeda dengan yang tertera pada sertipikat sebelumnya. Di samping itu juga uang pemasukan dalam rangka perpanjangan Hak Guna Bangunan ini belum dipenuhi seluruhnya secara individual oleh pemilik Hak Milik atas Satuan Rumah Susun. Penelitian ini membahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam rangka proses perpanjangan Hak Guna Bangunan bersama yang berada di atas tanah Hak Pengelolaan, permasalahan apa saja yang terdapat di dalam proses perpanjangan Hak Guna Bangunan bersama di Rumah Susun Klender, serta cara penyelesaiannya.
This thesis discusses about the things that hamper the process of extending rights to Building together on the ground right in the Flats Klender Management, which in this case the certificate declared missing and then issued a replacement certificate. Used in library research methods that aim to find the problem (problem finding) to then go on a research to solve problems (problem solution). Problems arise when Klender Flats Residents Association will extend the Right of Building on the ground with him, and for that needed the recommendation of the Management Right holder, namely PERUM PERUMNAS, who declined to give recommendations until there is clarity about the certificate of HGB land concerned, which otherwise have been lost in the Land Office. East Jakarta land office later issued a replacement certificate, but the descriptions contained in a replacement certificate is different from that stated in the previous certificate. In addition to the revenue money in order extension HGB has not been fully met individually by the owner of Unit Freehold Flats. This study discusses about the things that must be considered within the framework extension process HGB together which are located on land management rights, whatever problems there are in the process of extension HGB together in the Flats Klender, and part of the solution.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28045
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mizwari
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai politik perkotaan dengan melihat relasi kuasa antara Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan Rusunami Klender Jakarta Timur tahun 2019. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif sebagai metodologi pengumpulan data. Pengembangan Rusunami Klender menjadi kewenangan Perum Perumnas selaku pemegang Hak Pengelola. Selain itu, pengembangan Rusunami Klender juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dilihat dari izin prinsip yang dikeluarkan oleh Gubernur Anies Baswedan. Meskipun persyaratan administratif pengembangan Rusunami Klender belum diselesaikan oleh Perum Perumnas, seperti audit bangunan, persetujuan penghuni minimal 60 persen, serta penyelesaian Hak Guna Bangunan penghuni. Di samping itu, penelitian ini juga mengajukan satu pertanyaan penelitian, yakni Bagaimana relasi kuasa yang dibangun oleh Pemerintah Pusat Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan Rusunami Klender tahun 2019? Sebagai unit analisis, penelitian ini menggunakan teori urban regime yang dikembangkan oleh Clarence N. Stone pada tahun 1993. Hasil temuan dari skripsi ini adalah Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun relasi kuasa untuk mempermudah rencana pengembangan Rusunami Klender. Relasi kuasa yang dibangun bertujuan untuk menyelesaikan masalah administratif terkait dengan persetujuan warga penghuni Runami Klender.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bernardus Wishman
Abstrak :
ABSTRAK
Beberapa studi telah mengemukakan bahwa konsumen di Indonesia telah menggeser preferensi mereka dari pasar tradisional ke pasar modern, karena layanan yang lebih baik yang disediakan oleh peritel pasar modern untuk konsumen. Dengan memfokuskan diri pada persepsi konsumen, penelitian ini mencoba untuk melihat penilaian konsumen terhadap layanan dan infrastruktur pasar tradisional menggunakan pendekatan kualitatif di Pasar Perumnas Klender. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perbaikan infrastruktur yang diperlukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Jakarta: Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Universitas Indonesia (MPKP-FEUI), 2014
338 UI-JKE 9:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Deliyanto
Abstrak :
Keberhasilan pembangunan perumahan seringkali digunakan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan suatu negara dalam menyejahterakan rakyatnya. Oleh karena itu tujuan pembangunan perumahan adalah agar setiap keluarga dapat menempati rumah yang layak dalam lingkungan pemukiman yang teratur dan sehat, dalam arti dapat terselenggaranya perumahan sesuai dengan fungsinya untuk peningkatan kesejahteraan. Masalah Perumahan yang dihadapi khususnya di kota-kota besar Indonesia adalah disamping masalah kualitas, seperti kelayakan rumah, kesehatan lingkungan, ruang hunian yang padat dan Lain-lainnya, juga masalah kuantitas seperti adanya kesenjangan yang semakin besar antara pertumbuhan penduduk yang pesat dengan penyediaan rumah baru atau pengganti. Oleh karena itu melalui Peraturan Pemerintah no 29 tahun 1974 tentang penunjukan Perum Perumnas sebagai pelaksana pembangunan perumahan secara nasional pemerintah melaksanakan pembangunan perumahan. Pendekatan pembangunan perumahan yang hanya berorientasi pada masalah kuantitas menghasilkan pembangunan secara besar-besaran atau diproduksi secara masal. Konsekuensi pembangunan secara masal adalah; bahan. konstruksi, luas kapling dan denah sudah dibakukan. Kritik para pakar terhadap pembangunan perumahan seperti ini adalah tidak peka dan kurang menyentuh kondisi penghunian calon penghuni khususnya dari aspek psikologis seperti, kebiasaan, aspirasi, persepsi kekentalan komunitas dan harapan calon penghuni. Upaya yang dibakukan agar lebih dapat menyentuh dan peka terhadap kondisi penghunian calon penghuni, tetapi tetap terjangkau oleh golongan berpenghasilan rendah, pemerintah melalui Perumnas membangun perumahan sederhana, khususnya perumahan sederhana tidak lengkap atau lebih dikenal dengan rumah inti. Pembangunan perumahan sederhana tersebut di atas, menimbulkan pertanyaan dalam penelitian : 1. Apa kriteria keberhasilan pembangunan sederhana ditinjau dari keberhasilan penghuniannya ? 2. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan penghunian? Adapun tujuan penelitian di samping untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut di atas, juga ingin mengetahui tingkat keberhasilan penghunian di daerah penelitian. Sedangkan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. dilakukan tahapan sebagai berikut: 1. Mengetahui kedudukan manusia di dalam lingkungan dan kriteria keberhasilan penghunian sebagai dasar untuk menentukan pola hubungan variabel-variabel yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat keberhasilan penghunian. Model hubungan manusia dengan lingkungannya Moore (1984) akan dioperasionalkan pada penelitian ini. 2. Menentukan lokasi penelitian untuk menguji kebenaran pendugaan yang mempengaruhi keberhasilan penghunian, dengan kasus penghunian perumahan sederhana tidak lengkap (Rumah Inti) di Perumnas Klender yang berada pada wilayah Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. 3. Tahap selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel berdasarkan rumus Cohran. Di dapat jumlah sampel 100 responden yang dipilih secara acak sederhana. 4. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang berpedoman pada kuesioner berstruktur dan sekaligus pula dilakukan pengamatan lapangan, disamping melakukan penelaahan data sekunder dari instansi terkait. 5. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatip dan kualitatip. Analisis kuantitatip digunakan teknik statistik non parametrik, uji statistik Kai Kuadrat dioperasionalkan untuk mengetahui adanya hubungan antar variabel, sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan Koefisien Kontingensi. Analisis kualitatip berdasarkan pengamatan lapangan analisis kuantitatif. 6. Tahap terakhir adalah mengintepretasi data dan mengambil kesimpulan dari analisis kuantitatip dan kualitatip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penglntnian yang terbagi dalam kondisi fisik, psikologis dan sosial ekonomi adalah sebagai berikut : a. Keberhasilan fisik adalah kelayakan rumah di Perumnas Klender yang mencapai 61% untuk tingkat rumah layak dan sehat, dipengaruhi oleh : 1. Motivasi penghuni dalam memperoleh rumah pada saat membeli rumah. 2. Pendapatan perkapita keluarga 3. Jenis pekerjaan kepala keluarga. Sedangkan kelayakan rumah sendiri dapat meningkatkan rasa puas penghuni terhadap rumah dan lingkungannya. b. Keberhasilan psikologis adalah kebetahan penghuni yang mencapai 99% untuk tingkat betah dan sangat betah, dipengaruhi oleh : 1. Rasa aman tinggal dalam rumah dan lingkungannya. 2. Rasa puas terhadap rumah dan lingkungannya. 3. Motivasi penghuni dalam memperoleh rumah pada saat membeli rurnah. 4. Status rumah yang ditempati. c. Keberhasilan sosial kemasyarakatan adalah tingkat partisipasi penghuni dalam memelihara dan mengembangkan perumahan dan lingkungannya yang mencapai 99%, untuk tingkat cukup dan sangat berpartisipasi, dipengaruhi oleh : 1. Rasa aman tinggal dalam rumah dan lingkungannya. 2. Pendidikan kepala keluarga. 3. Persepsi tentang keberhasilan partisipasi penghuni dalam memelihara dan mengembangkan perumahan dan lingkungannya. Keberhasilan sosial ekonomi adalah adanya peningkatan pendapatan perkapita yang mencapai 48%, untuk adanya peningkatan di atas 1,5 kali dibandingkan pada saat menghuni, dipengaruhi oleh: 1. Pendidikan Kepala ketuarga 2. Jenis pekerjaan kepala keluarga 3. Pendapatan perkapita keluarga Sedangkan adanya peningkatan pendapatan perkapita dapat terlihat atau berpengaruh terhadap kondisi rumah tambahan. Dari rincian tersebut di atas, aspek-aspek atau variabel-variabel keberhasilan penghunian tersebut tidak secara langsung saling berhubungan dan mempengaruhi antar variabel, tetapi dapat mempengaruhi variabel keberhasilan penghunian lainnya melalui variabel antara. Setiap penghuni dapat mengalami variasi keberhasilan penghunian yang berbeda dengan yang lainnya, tetapi keberhasilan penghunian perumahan sederhana pada tahap pertama di Perumnas Klender, lebih terlihat pada kondisi psikologis dan sosial kemasyarakatan, yaitu kebetahan dan partisipasi dibandingkan dengan kondisi fisik kelayakan rumah dan meningkatnya pendapatan perkapita. Hal ini dapat dimengerti karena kelayakan rumah dan meningkatnya pendapatan perkapita keluarga bagi golongan berpendapatan rendah seperti penghuni Perumnas Klender menjadi prioritas kedua dan merupakan keberhasilan penghunian pada tahap berikutnya. Seperti yang dapat dilihat dari keberhasilan penghunian sederhana di Perumnas Klender adalah, 32% sangat berhasil (4 variabel), 43% cukup berhasil (3 variabel) dan 25% kurang berhasil (2 variabel), dan ternyata variabel keberhasilan penghunian yang selalu dicapai penghuni, mayoritas (98%) adalah rasa betah dan partisipasi. Daftar kepustakaan : 47 (1963-1992)
Factors Affecting The Success of The Low-Cost Housing Habituation at Perumnas KlenderThe success of the housing development very often used as country standard of success in prospering its people. Therefore, the objectives of the housing development in order that each family can live in decent house in orderly and healthy housing environment, in sense there is housing which is suitable with its definition and function to increase prosperity. The housing problems which are faced especially in big cities in indonesia beside other quality problems such as feasibility, environmental health, densely populated residence space, etc also quantitative problem such as wider gap between rapid population growth and the availability of new housing or replacement housing. Therefore, through Government Regulation no 29 - 1974 concerning appointment of Perumnas as developer of the housing at national level, the government implements the housing development. The housing developments approach which only quantity oriented results in mass production. The consequences of mass development are on material. construction. Area and standardized blueprint. Criticism toward such housing development is considered not sensitive and less touching the prospective resident condition such as habits. Aspiration, community solidity perception and expectation of the prospective resident. In order to touch and be sensitive to the prospective resident condition, but still can be afforded by the lower income group, the government through Perumnas build incomplete low cost housing or well known as core house. The low cost housing development above several questions in the research: 1. What is the success criterion of low cost housing development in term its residents? 2. What factors which influence the extent of resident?s success? While the objectives of the research besides to answer research question also to know the extent of the residence success in the area surveyed. Methods used to answer research questions will be in stages as follows: 1. The first stage is to know the position of human being in environment and the criteria of residence success as a basis to determine the variable relationship pattern which is presumably has relationship with the extent of residence success. The Moore (1984) model of human being relationship with the environment will be employed in this research. 2. Determine the research location to test the validity of hypothesis which influence the residence success. Perumnas Klender which is located in subdistrict of Malaka Jaya, District of Duren Sawit. East Jakarta is selected as the research location. 3. The next stage is to determine the number of sample based on Cohran method. There are 100 respondents which is selected randomly. 4. The data collection will be done by interview based on the structured questionnaire and in the same time as field observation. beside study of secondary data from related authority. 5. The data collected will be analyzed quantitatively and qualitatively. For quantitative analysis will be used non parametric statistic, and Chi Square used to determine the relationship. while to measure the intensity of relationship will be used Coefficient Contingency. Qualitative analysis base on field analysis of quantitative analysis. 6. The last stage is to interpreted the data and make conclusion of the quantitative and qualitative analysis. The research result indicates that factors with influence the extent to which the residence success which is divided into physical, psychological and economic social condition are as follows : a Decent house or the appropriateness housing and health in Perumnas Klender which is 61% influenced by : 1. Satisfaction toward housing and its environment 2. Motivation/expectation of resident to obtain the housing at the time of purchasing it. 3. Income percapita 4. Type of household occupation b. Felling positive (comfortability) of the resident reached 99% to stay which influenced by : 1. Security living in the house and its environment 2. Satisfaction toward the house and its environment 3. Motivation/expectation of resident to obtain the housing at the time of purchasing it. 4. Status of the housing occupied c. The residents participation rate in maintaining and developing the housing and its environment achieved 99% for highly participated and medium which are influenced by : 1. Security living in the house and its environment 2. The household head education 3. The success of the inhabitant?s participation in maintaining and developing the housing and its environment. d. The income percapita increase which indicate 48% influenced by: 1. The household head education 2. Type of household occupation 3. Family income percapita 4. Condition of additional house The success of residence condition in Perumnas Klender is, 32% successful!, 43% moderate successful, and the residence success at first stage are manifested in psychological, economic and social condition that is positive felling (comfortability) and participation compared with housing physical condition. While the next stage the residence success is appropriateness housing and percapita income increase. The success of housing physical condition is lower compared with the psychological and economic - social success, this is due to smaller residence space and cross ventilation which is substandard. In order to increase the physical success it can be done by improving ventilation through expert guidance. white for inhabitance space density it can be improved if married children which is still live with their parents can occupy decent house in other place. Bibliography : 47 (1963 - 1992)
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T1419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soibah Hasni Fitrida
Abstrak :
Penulisan ini mengangkat permasalahan mengenai perjuangan yang dilakukan oleh seorang tokoh dari Betawi asal Klender bernama Haji Darip, mulai dari awal revolusi kemerdekaan Indonesia di Klender sampai setelah tertangkapnya ia oleh tentara Belanda di Purwakarta. Di antaranya tentang latar belakang Haji Darip, yang merupakan rakyat biasa tanpa dasar pendidikan politik apapun, ikut berjuang melawan tentara Sekutu Inggris dan Belanda (MICA); dan potensi-potensi yang ada di Klender yang menjadi faktor pendukung perjuangan Haji Darip dan rakyat Klender. Tujuan penulisan ini ialah untuk menampilkan kisah perjuangan seorang tokoh lokal (Haji Darip) dalam memimpin barisan rakyat dan berhasil membuat Klender menjadi daerah pertahanan yang kuat sampai akhir tahun 1945.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuanita
Abstrak :
ABSTRAK
Pertambahan penduduk yang sangat besar di kota menyebabkan semakin sempitnya lahan yeng tersedia untuk pemukiman. Oleh karena itu pembangunan rumah susun merupakan alteraatif terbaik untuk pembangunan pemukiman di perkotaan. Kehidupan penghuni rumah susun berbeda dengan penghuni di lingkungan perumahan biasa yang tidak bertingkat. Salah satu ciri yang menonjol pada penghuni rumah susun adalah kebersamaan penghuni. Setiap penghuni rumah susun tidak dapat menghindarkan diri dari hak dan kewajibannya terhadap pemilikan bersama atas fasilitas bersama yang tersedia, seperti tangga bersama, koridor, pipa-pipa saluran, taman, sarana jalan, lampu penerangan, dan sebagainya. Fasilitas bersama tersebut merupakan milik mereka bersama yang digunakan dan dipelihara secara bersama pula. Pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun merupakan hal yang penting. Fasilitas yang tidak terpelihara akan menjadi kotor dan rusak, serta dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi penghuninya, misalnya dapat membuat penghuni merasa tidak betah. Oleh karena itu perlu adanya partisipasi dari para penghuni dalam memeiihara fasilitas bersama di rumah susun. Menurut White (1981) partisipasi terdiri atas tiga dimensi yaitu : dimensi pengambilan keputusan, dimensi kontribusi, dan dimensi turut menikmati hasil kegiatan (p. 18). Dalam literatur disebutkan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi seseorang adalah kohesi kelompok (Festinger et al., 1963; Johnson & Johnson, 1994; Kuppuswamy, 1979). Yang dimaksud dengan kohesi kelompok yaitu sejauh mana anggota-anggota suatu kelompok merasa tertarik satu sama lain sehingga mereka ingin tetap bersama dalam kelompok itu. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut; 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi pengambilan keputusan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun ? 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi kontribusi dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun ? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi turut menikmati hasil kegiatan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun ? Penelitian yang bersfat deskriptif ini dilakukan di rumah susun Klender, Jakarta Timur. Subyek penelitian adalah para penghuni rumah susun yang dikelompokkan berdasarkan blok dan jenis kelamin. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kohesi kelompok dan kuesioner partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan digunakan rumus korelasi Kendall-tau (x). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi pengambilan keputusan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi kontribusi dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun. 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi turut menikmati hasil kegiatan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun. Ada beberapa saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa kohesi kelompok berhubungan dengan dimensi pengambilan keputusan dan dimensi kontribusi dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolaan rumah susun disarankan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung timbulnya kohesi kelompok, serta melibatkan para penghuni dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan interaksi sosial dan keija sama di antara mereka. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya diantaranya adalah melakukan penelitian serupa secara kontinyu mulai dari proses pengambilan keputusan, palaksanaan kegiatan, sampai pada evaluasi kegiatan yang melibatkan partisipasi penghuni rumah susun.
1997
S2577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egita Kirana Janny Gunawan
Abstrak :
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Klender Periode Bulan Agustus – November Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selain itu, peserta praktik kerja profesi juga mendapat gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian, serta dapat mempelajari strategi dan kegiatankegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik. Tujuan pengerjaan tugas khusus ini adalah untuk melakukan Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien thalassemia anak dan menganalisis pola penyakit berdasarkan resep yang masuk di Apotek Roxy Klender. Secara umum, penggunaan obat pada pasien thalassemia anak di RSUP Fatmawati kurang efektif dan rasional karena ditemukannya drug related problems (DRPs) yaitu adanya indikasi tanpa terapi (kadar Hb pra-transfusi < 9 gr/dL) dan berdasarkan resep yang masuk diketahui pola penyakit yang sering terjadi di Apotek Roxy Klender per tanggal 1-10 Oktober 2020 yaitu infeksi bakteri (16,54%), nyeri + inflamasi (13,85%), gangguan saluran cerna (10,77%), penyakit kulit (8,85%), hipertensi (6,92%), alergi (5,77%), kardiovaskular (5%), diabetes (5%), hiperlipidemia (5%), dan syaraf (4,62%) Penulis telah mendapatkan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker baik dalam kegiatan manajemen sediaan farmasi dan kegiatan farmasi klinis yang terdapat di rumah sakit dan apotek. ......Internship at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, and Apotek Roxy Klender Period August - November 2020 aims to find out the duties and responsibilities of pharmacists, gain insight, knowledge and skills, as well as practical experience to carry out pharmaceutical practices in pharmaceutical services such as hospitals and pharmacies. In addition, participants in professional work practices also get a real picture of the problems of pharmaceutical practice, and can learn strategies and activities that can be carried out in the context of practical development. The purpose of this particular task is to carry out Drug Therapy Monitoring (PTO) in pediatric thalassemia patients and to analyze disease patterns based on the prescription that was received at the Apotek Roxy Klender. In general, the use of drugs in pediatric thalassemia patients at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is less effective and rational because of the discovery of drug related problems (DRPs), namely the indication without therapy (pre-transfusion Hb level <9 g / dL) and based on the incoming prescription, the disease pattern was found. often occurs at the Apotek Roxy Klender as of 1-10 October 2020, namely bacterial infections (16.54%), pain + inflammation (13.85%), gastrointestinal disorders (10.77%), skin diseases (8.85%), hypertension (6.92%), allergies (5.77%), cardiovascular (5%), diabetes (5%), hyperlipidemia (5%), and neurological (4.62%). , duties, insights and responsibilities of pharmacists both in the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy activities in hospitals and pharmacies.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Adityawati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library