Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"alkisah di suatu malam natal ada seorang gadis penjual korek api yang berjalan tertatih-tatih ditengah guyuran hujan. dia berjalan tanpa alas kaki. sementara badannya berbalut baju yang melekat di badannya, karena basah kuyub, meskipun dalam keadaan seperti itu dia tetap berjualan menjajakan koreknya ke setiap orang yang melintas"
361 MAJEMUK 41:11 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andestian Wijaya
Bogor: Terbit Press, 2018
333.95 AND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Estu Prayogi
"Dilandasi tingginya angka kecelakaan kebakaran yang diakibatkan oleh anak bermain dengan korek api gas, bertumbuhnya perokok di Indonesia menimbulkan implikasi negatif tidak saja terhadap kualitas kesehatan tetapi menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi, berdampak pula pada peningkatan penggunaan korek api, salah satunya adalah korek api gas. Korek api gas dengan bentuk yang kecil merupakan produk konsumtif yang mengandung potensi bahaya tersendiri. Apalagi bila diletakkan di sembarang tempat yang bisa dijangkau oleh anak-anak. Akan menjadi sangat beresiko apabila disalahgunakan oleh anak-anak untuk bermain-main dan secara tidak sengaja menyebabkan kebakaran, cedera serius bahkan kematian. Korek api gas child resistant produksi PT. Tokai Dharma Indonesia, sejak Maret 2007 telah dipasarkan, sebagai produk yang dinyatakan aman bagi anak. Untuk menyakinkan kegunaan child resistant tersebut penelitian ini adalah untuk mengkaji keselamatan korek api gas child resistant apakah betul aman tidak bisa dioperasikan oleh anak hingga usia lima tahun.
Menggunakan metoda uji eksperimental meneliti kekuatan ibu jari anak berdasarkan usia hingga 9 tahun dengan menekan beban uji dan melakukan uji eksperimental beban yang diperlukan untuk menyalakan api di mesin load test terhadap korek api gas child resistant. Kemudian dengan membandingkan berapa gaya yang diperlukan untuk menyalakan api dan berapa gaya yang mampu dihasilkan oleh ibu jari anak. Tingkat keamanan akan dicapai bila gaya yang mampu dihasilkan anak lebih kecil daripada gaya yang dicapai oleh mesin load test untuk menyalakan api.
Hasil dari 93 responden beban gaya terendah 10 Newton dapat dicapai hingga katagori usia 84 bulan, beban tertinggi hingga 40 Newton dicapai hingga usia 108 bulan, semakin tinggi usia semakin tinggi gaya yang sanggup dihasilkan. Dari 50 sample korek uji di mesin load test beban terendah untuk menyalakan api tercapai pada 15,5 Newton dan tertinggi pada 27 Newton. Hasil perhitungan dan distribusi gaya sesungguhnya untuk 15,5 Newton gaya yang diperlukan untuk menyalakan korek api adalah sebesar 52,245 Newton. Kemampuan ibu jari anak hingga usia 60 bulan (5 tahun) adalah 20 Newton dan lebih kecil dari gaya yang diperlukan untuk menyalakan sebesar 52,245 Newton.
Kesimpulan dari penelitian ini korek api gas child resistant mempunyai tingkat keamanan hingga 2,61 kali dari kemampuan beban kekuatan ibu jari anak hingga batasan usia 5 tahun. Sehingga betul aman untuk tidak bisa dioperasikan anak hingga usia 5 tahun dan dikatagorikan dalam tingkatan resiko yang rendah untuk fungsi child resistant.

Fire accident are a leading which is caused by children playing with gas lighter and the increasing of smoker in Indonesia not only cause negative effects to the quality of public health and public social and economic, but also cause the increase of using lighter, one of the example cigarette gas lighter. The small gas lighter is a consumptive product which can cause danger to the user itself. Moreover, if it is placed not in proper place so the child can use it. This can be a high risk if children use it not in proper way or for playing only, which are accidentally cause of gas lighter, serious injury, the worst is causing death. The child resistant cigarette lighter produce of PT. Tokai Dharma Indonesia, has launched since March 2007, as a child resistant product. To convince the using of this product, the aim of this research is to study the effectiveness of the child resistant cigarette lighter, and child resistant mechanism is it really safe to the children under live years.
Methods: Test experimental by research force of child`s thumb under 9 years old to pushed the push gauge test and on load test machine experimental to spark the child resistant lighter. Comparing forced of the child`s respondent and force which can ignited spark of child resistant lighter. The safety factor was result if the child force less than force to ignited spark of child resistant lighter.
Result the minimum force from 93 respondents, the minimum force 10 Newton can be achieved by child under 84 months, the maximum force is 40 Newton is achieved by child under 108 months, the more high the age is the more high the force can be produced. From 50 child resistant lighter samples in load test machine, the minimum force to spark is result on l5.5 Newton, and the maximum is 27 Newton. The calculating and distributing result of the real force for 15.5 Newton, needs 52.245 Newton to spark on. Whereas, the ability of child`s thumb under 60 months (5 years) is only 20 Newton, it is less than the needed, force which is 52.245 Newton.
The conclusion: child resistant cigarette lighter has a effectiveness up to 2.61 times from child`s thumb force under 5 years old. Thus, it really safe for not being used by children under 5 years old and categorized in lowest risk to child resistant function."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21103
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Preny Riatna Andini
" Penelitian ini dilakukan pada proses pengecekan MCA dan pengepakan korek api gas di PT. Tokai Dharma Indonesia untuk menjelaskan tingkat risiko aktivitas gerakan berulang yang terdapat pada proses tersebut. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan metode ART (The Assessment of Repetitive Tasks) untuk menilai tingkat risiko aktivitas berulang terkait frekuensi/repetisi, tenaga, postur tubuh, dan faktor tambahan seperti durasi, dan lain-lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas kerja yang dilakukan pada proses pengecekan MCA dan pengepakan korek api gas memiliki tingkat risiko ergonomi yang tinggi berdasarkan skor ART akhir yang berkisar antara 24-36,sehingga dibutuhkan investigasi lebih lanjut dan upaya perbaikan, salah satunya dapat melalui penyediaan kursi yang ergonomis.
......
The research was conducted in the process of checking the MCA and packing lighters in PT. Tokai Dharma Indonesia to explain the risk level of repetitive motion activities contained in the process. Research using cross sectional study design with ART method (The Assessment of Repetitive Tasks) to assess the risk level of repetitive activity associated frequency/repetition, force, posture, and additional factors such as duration, and others.
The results showed that most of the work activities undertaken in the process of checking and packing MCA lighters have a high level of ergonomic risk based ART final score that ranges between 24-36, so it needed further investigation and improvement efforts, for example can be through providing an ergonomic chair."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ladiawati
"Penelitian tentang pola komunikasi masyarakat Dayak dan pendatang ini berawal dari seringnya terjadi konflik antar masyarakat Dayak di Pontianak dan pendatang yang mengadu nasib di daerah tersebut. Konflik terbesar adalah antara masyarakat Dayak dan pendatang Madura tahun 1996, yang berhasil melumpuhkan roda perekonomian di beberapa tempat di Kalimantan Barat. Oleh sebab itu penelitian tentang komunikasi antara masyarakat Dayak dan pendatang menjadi menarik untuk dibahas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pola komunikasi antara masyarakat Dayak dan pendatang; serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbukanya komunikasi di antara mereka.
Landasan teoritis yang digunakan untuk mengkaji pola komunikasi tersebut yaitu dengan menggunakan teori-teori yang berkaitan erat dengan komunikasi antar budaya seperti teori konvergensi dan teori interaksi simbolik. Di dalam komunikasi antar budaya, pembuat pesan adalah anggota dari suatu budaya tertentu dan penerima pesan adalah anggota dari budaya lainnya, dalam penelitian ini adalah masyarakat Dayak dan pendatang Cina, Bugis, Melayu, Jawa dan Madura. Di dalam komunikasi antar budaya , berusaha mengungkapkan apa yang terjadi ketika anggota dari dua budaya yang berlainan bertemu untuk melakukan interaksi komunikasi. Apakah komunikasi berjalan lancar atau mengalami hambatan. Adanya perbedaan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya , merupakan suatu ciri dari komunikasi antar budaya.
Teori lainnya yang digunakan adalah teori interaksi simbolik yang pada intinya membahas tentang suatu kemampuan manusia untuk menciptakan serta mempergunakan simbol-simbol sehingga manusia menjadi mahluk hidup yang unik, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Selain itu penelitian ini juga dibahas dengan menggunakan teori konvergensi yang membahas adanya kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan dalam kelompok masyarakat. Adanya kesamaan dan perbedaan dalam kelompok masyarakat Dayak dan pendatang dalam hal keyakinan, nilai, perilaku dan sebagainya.
Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif. Unit analisis yang digunakan adalah kpri unites Oita penelitian diperoleh dari key information melalui wawancara di lokasi penelitian.
Temuan penelitian ini menegaskan bahwa terdapat komunikasi yang efektif antara masyarakat Dayak dan pendatang Cina, Melayu, Bugis, serta Jawa, tetapi komunikasi dengan pendatang Madura berjalan kurang efektif. Komunikasi di antara mereka cenderung diwarnai prasangka dan etnosentris. Adanya komunikasi efektif dan terhambat ini disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan komunikasi antara masyarakat Dayak dan pendatang yaitu kedekatan jarak fisik dan faktor kesamaan dalam karakteristik-karakteristik sosial budaya yang lebih berperan. Ditemukan bahwa tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, agama dan persepsi, memiliki peran yang cukup berarti dalam terjadi atau tidaknya komunikasi efektif di antara mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T3916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library