Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Izhar
"Penelitian ini membahas perkembangan ekonomi di Libya masa pemerintahan Muammar Khadafi. Pada masa Muammar Khadafi keterpurukan ekonomi Libya dapat diubah sehingga Libya dapat menjadi salah satu negara pengekspor minyak tersbesar di dunia dan rakyat menjadi sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena membutuhkan data deskriptif berupa tulisan dari sumber-sumber yang dapat penulis amati. Metode pengumpulan data peneltian ini diperoleh dari beberapa sumber, di antaranya buku dan jurnal, yang berkaitan dengan perekonomian Libya. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan, yaitu  (1) Bagaimana kondisi pemerintahan di Libya pada masa Raja Idris dan masa awal pemerintahan Muammar Khadafi (2) Bagaimana perkembangan ekonomi Libya pada masa pemerintahan Muammar Khadafi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan Ekonomi Libya pada masa Raja Idris dan masa awal pemerintahan Muammar Khadafi. Penelitian ini juga menjelaskan perkembangan ekonomi Libya masa pemerintahan Muammar Khadafi. Hasil dari penelitian adalah terjadi perkembangan signifikan yang terjadi pada masa Muammar Khadafi, khususnya di bidang ekonomi.

This study discusses the economic reforms in Libya during the reign of Muammar Khadafi. During the time of Muammar Khadafi, the downturn in the Libyan economy could be reversed so that Libya could become one of the largest oil exporting countries in the world and the people would prosper. This study uses qualitative methods and data collection techniques by making scientific observations, such as observing or observing documents. This research data collection method was obtained from several sources, including official books, articles, papers, journals, magazines and newspapers relating to the Libyan economy. This research raises two issues, namely (1) How was the condition of the government in Libya during the reign of King Idris and the early days of Muammar Khadafi's reign (2) How was the development of the Libyan economy during the reign of Muammar Khadafi. This study aims to explain the state of the Libyan economy during the time of King Idris and the early days of Muammar Khadafi's reign. This research also explains the development of the Libyan economy during the reign of Muammar Khadafi. The result of the research is that there were significant developments that occurred during Muammar Khadafi's time, especially in the economic field."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yuni Rachmayanti
"ABSTRAK
Makalah ini membahas pengaruh kepemimpinan Muammar Qaddafi terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat Libya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang meliputi pemilihan topik, metode penelitian kualitatif deskriptif yang akan memberikan gambaran secara obyektif terhadap masalah yang dikaji. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu penelaahan terhadap berbagai literatur. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan keberhasilan Muammar Qaddafi dalam memimpin Libya, serta sejarah pencapaian masyarakat Libya yang dimulai dari perjuangan mendapatkan kemerdekaan hingga menjatuhkan rezim yang dinilai banyak merugikan masyarakat Libya.

ABSTRACT
This paper discusses the influence of Muammar Qaddafi's leadership on the social and cultural life of Libyan society. The research method used is a historical research method which includes topic selection, descriptive qualitative research methods that will provide an objective picture of the problem under study. The data collection techniques used in this study are literature studies, namely a review of various literature. The results of this study describe the success of Muammar Qaddafi in leading Libya, as well as the history of the achievement of the Libyan community which began from the struggle for independence to bring down the regime which was considered to be detrimental to the Libyan community.

"
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Supriono
"ABSTRAK
Penulis dalam Skripsi ini mencoba menggambarkan bentuk gagasan Nasionalisme Arab yang terjadi di Libya oleh Mu'ammar al-Qazzafi pada masa awal ia berkuasa. Periode ini merupakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) pertama pada awal Qazzafi berkuasa. Nasionalisme telah menjadi peranan penting keterlibatan Qazzafi dalam politik regional yang didukung oleh faktor letak geografi yang strategis dan sumber daya manusia.
Faktor penting lain yang mempengaruhi Qazzafi pada awal ia berkuasa adalah pecahnya perang Arab-Israel dan melonjaknya harga minyak di pasaran Internasional.
Upaya Qazzafi untuk menggabungkan Libya dengan negara-negara tetangga terutama negara-negara Arab dan Afrika Utara merupakan ciri yang paling menonjol dalam sejarah politik Libya.
Untuk mewujudkan gagasan-gagasannya, Qazzafi mengeluarkan Teori Universal Ketiga (Third universal Theory) yang dibukukan dalam The Green Book (Baku Hijau), merupakan risalahnya tentang politik. Isi dari Green Book di antaranya adalah upaya-upaya untuk menunjukkan jalan menuju kebebasan atas keinginan ekonomi baik dari luar negeri maupun tekanan-tekanan dari dalam negeri. Selain itu juga merupakan cara menuju sosialisme dalam arti keadilan sosial dan Cara menuju persatuan yang. diartikan pertama sebagai persatuan bangsa Arab, baru kemudian persatuan seluruh umat Islam.
Setelah menyajikan secara deskriptif diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Qazzafi tidak berhasil mewujudkan gagasan nasionalisme Arabnya khususnya tentang persatuan, hal ini disebabkan karena sikap radikal Qazzafi dalam menghadapi negara-negara Arab. Gagalnya Qazzafi dalam mengembangkan ide sosialisme dan kebebasan disebabkan karena kurangnya pemahaman rakyat, selain itu juga adanya kendala-kendala yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"
1995
S13397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Rahmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pemikiran Muammar Qaddafi yang terdapat
dalam The Green Book serta penerapannya selama 1969-1977. Dalam melakukan
penelitian ini, metode penelitian sejarah menjadi metode yang dipilih. Hasil
penelitian ini adalah bentuk pemikiran Muammar Qaddafi yang menjadi solusi dalam
bidang politik, ekonomi, dan social, serta penerapnnya bagi negara Libya. Ada dua
fase revolusi yang terjadi selama kurun waktu 1969-1977. Tahun 1969-1973 adalah
fase awal revolusi yang bertujuan untuk mengkondusifkan keadaan negara pasca
penurunan raja Idris. Fase kedua dimulai dari tahun 1973-1977 yang merevolusi
bentuk negara dari bentuk Monarki menjadi Jamahiriya (Negara Massa) yang
berdasarkan pada keputusan rakyat.

Abstract
This thesis discusses about the ideas of Muammar Qadhafi contained in Al-Kitab Al-
Akhdar and its application from 1969 to 1977. Therefore, this study uses the methods
of historical research. The result of this research is Muammar Qadhafi?s way of
thinking which became the solution in the political, economic, and social fields as
well as its application for Libya. There are two phases of the revolution that occurred
during the period of 1969-1977. The years between 1969 and 1973 were the initial
phase of the revolution that aims to make the condition of the country concucive after
the fall of king Idris. The second phase started from 1973 to 1977, revolutionizing the
form of the state from monarchy to Jamahiriyah (Mass State) which was based on the
people?s decision."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dede Permana
"Tesis ini meneliti mengenai upaya rekonsiliasi politik Libya yang sedang berada dalam keadaan darurat, sehingga sangat perlu dilakukan kesepakatan politik bersama untuk menangani kebuntuan negosiasi antara kedua pemerintahan ?GNC? (General National Congress) di Timur dan HoR (House of Representative) di Barat. Berbagai pihak Libya dengan didukung oleh komunitas Internasional beserta UNSMIL (United Support Mission in Libya) mewujudkan pemerintahan pemersatu Libya (GNA / Government of National Accord) pada Deklarasi Sukhairat 2015.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan pendekatan deskriptif - analitik dan ditulis dengan data yang diperoleh dari dokumentasi, arsip situs - situs, website resmi dan wawancara. Konsep resolusi konflik digunakan untuk menjelaskan dampak dan prospek stabilitas di Libya dan teori Intervensi Mastenbroek digunakan untuk menganalisa upaya GNA dalam menengahi ranah perpolitikan Libya.
Hasil penelitian menyatakan bahwa Deklarasi Sukhairat merupakan sebuah langkah yang penting untuk penyatuan konflik politik di Liyba, dan terhambatnya penerapan kesepakatan politik yang telah dideklarasikan di Sukhairat pada 17 Desember 2015 karena ada butir ke delapan yang memindahkan kekuasaan militer kepada Dewan Presidium dalam pemerintahan GNA.

This thesis examines Libya's political reconciliation efforts after being in a state of an emergency. To overcome this problem, a joint political agreement was needed between the General National Congress (GNC) in the eastern parts of Libya and the House of Representative in the western parts. Through the Declaration of Sukhairat (2015), Libya which was supported by the United Nation Support Mission in Libya (UNSMIL) and International community tried to establish the Government of National Accord (GNA).
This thesis is a case study research with a qualitative approach by emphasizing the study method on descriptive-analytic. The data was obtained from the documentation, archives (books, articles, journals, and websites). The concept of conflict resolution was used to describe the impact and prospects of stability in Libya, while Mastenbroek Intervention theory was used to analyze GNA efforts to mediate the political realm in Libya.
The results states that Sukhairat Declaration is an important step for the political unification of Libya. However, the provision about transferring military power into the Presidium Council was hampering the implementation of the political agreement of Sukhairat.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Husaini
"ABSTRAK
Karya tulis ini dilatarbelakangi terjadinya demonstrasi besar-besaran di Timur Tengah yang dijuluki Arab Spring dengan tujuan agar terciptanya pemerintahan yang demokratis. Dengan judul ldquo;Wacana Pemerintahan Demokratis bagi Tunisia, Mesir dan Libya: Sebagai Dampak dari Arab Spring di Timur Tengah rdquo;, karya tulis ini membahas proses pasca terjadinya Arab Spring di tiga negara tersebut menuju pemerintahan demokratis yang diinginkan masyarakatnya. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi pustaka yang bersumber surat kabar, jurnal, dan media online. Teori penulisan karya tulis ini merujuk kepada teori demokrasi Sri Soemantri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah terjadinya Arab Spring, Tunisia merupakan negara yang telah berhasil menciptakan pemerintahan demokratis dengan adanya pemilu dan kondisi yang kembali kondusif serta telah diakui oleh pihak internasional. Sedangkan Mesir, meskipun telah melaksanakan pemilu, adanya kudeta menunjukkan bahwa kondisi pemerintahan Mesir belum kondusif dan hingga kini masih terus terjadi penyerangan terhadap suatu golongan tertentu. Terakhir, keterlibatan pihak asing ditambah dengan adanya saling rebut kekuasaan antargolongan membuat Libya semakin sulit menciptakan pemerintahan demokratisnya sendiri.

ABSTRACT
This paper is motivated by massive demonstration in the Middle East called the Arab Spring in order for the creation of a democratic governmence. The paper entitled ldquo Discourse of Democratic Governmence for Tunisia, Egypt, and Libya Impact of the Arab Spring in the Middle East rdquo , discusses the process of post Arab Spring in the three countries towards democratic government as was desired by the society. The author uses descriptive method literature and use newspaper, journals, theses, and online media. As sources of writing this paper refers to the theory of democracy by Sri Soemantri . The results of this research show that after The Arab Spring, Tunisia has been successfully created democratic governance with general election, created the conducive condition, and being recognized by the other country around the world. While Egypt, although has been held the election, the rebellion of the chosen government showed that the condition of Egypt was not conducive and up to now, the attacks are still happening against the certain group. The last, the involvement of foreign side and the power struggles between groups made Libya more difficult to created their own democratic governance. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Reza Prakasa
"ABSTRAK
Libya merupakan bagian dari benua Afrika yang tidak terlepas dari masalah politik negeri sendiri. Sejarah pernah mencatat bahwa Libya pernah mengalami revolusi. Revolusi di Libya dipimpin oleh seorang kolonel yang bernama Muammar Kaddafi. Tujuan dari penulisan jurnal ini untuk mengkaji lebih dalam bagaimana kondisi dari Negara Libya sebelum Muammar Kaddafi memimpin, biografi dari Muammar Kaddafi, kebijakan-kebijakan dan pemikirannya, serta runtuhnya pemerintahan Muammar Kaddafi di Libya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa buku dan jurnal terkait, serta beberapa halaman website yang memuat materi yang saya bahas. Muammar Kaddafi adalah seorang pemimpin besar revolusi Libya yang dikenal sebagai pemikir sosialis dan berideologi kerakyatan. Selain itu, ia memiliki pandangan tentang sosialisme Islam, menurut ia sosialisme Islam adalah sebuah bentuk cita-cita yang hendak mewujudkan persamaan dalam kesempatan dan keadilan sosial, namun tetap mengakui adanya pemilikan pribadi yang dalam konsep Arab dan Islam dianggap sebagai suatu hal yang sakral dilindungi , karena Islam telah mengajarkan sosialisme sebelum Lenin dan Marx. Sosialisme Islam ini dijadikan sebagai dasar bagi kemerdekaan sosial dan politik bagi rakyat Libya dalam menghadapi penguasa korup yang tidak memihak pada rakyat.

ABSTRACT
Libya is part of the African continent that is inseparable from the country s own political problems. History noted that Libya has done a revolution. The revolution in Libya was led by a colonel named Muammar Kaddafi. The purpose of this journal is to examine more deeply how the conditions of Libya before Muammar Kaddafi led, the biography of Muammar Kaddafi, his policies and thoughts, as well as the collapse of Muammar Kaddafi s rule in Libya. This research used literature review conducted by comparing several books and related journals, as well as some pages containing the website content that I discussed. Muammar Kaddafi was a great leader of the Libyan revolution known as a socialist thinker and popular ideology. In addition, he has a view of Islamic socialism, according to Islamic socialism is a form of ideals that want to realize equality in opportunity and social justice, but still recognize the existence of private ownership in Arabic and Islamic concept is considered as a sacred thing protected , Because Islam had taught socialism before Lenin and Marx. Islamic socialism is used as the basis for social and political independence for the people of Libya to face the corrupt ruler who is not in favor of the people."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul
"Tesis ini berkaitan dengan failed state Libya pasca rezim Gaddafi. Adapun permasalahan yang diteliti dalam tesis ini, yaitu mengenai kedudukan negara Libya apakah dapat dikategorikan sebagai negara gagal atau tidak, faktor penyebab kegagalan negara Libya dan dampak yang ditimbulkannya sebagai negara gagal pasca rezim Gaddafi. Terdapat tiga konsep teori yang digunakan dalam tesis ini, yaitu konsep state, konsep failed state, dan konsep political order.
Tesis ini memakai metode analisis deskriptif dengan memperoleh data melalui kajian studi pustaka (library research). Tesis ini menemukan bahwa Libya dapat dikategorikan sebagai negara gagal pasca rezim Gaddafi dengan melihat berbagai indikasi yang dimilikinya, yaitu jaminan akan perlindungan keamanan terhadap masyarakat Libya tidak efektif lagi, kebutuhan akan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Libya tidak dapat lagi terpenuhi, dan ketertiban serta legitimasi hukum tidak dapat lagi dijalankan oleh pemerintah sementara Libya.
Terdapat dua faktor yang menjadi penyebab kegagalan negara Libya pasca rezim Gaddafi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari ketidakmapuan pemerintahan sementara dalam menjalankan roda pemerintahan di Libya dan terpecahnya negara Libya menjadi dua pemerintahan. Adapun faktor eksternal terdiri dari adanya intervensi yang dilakukan oleh NATO di Libya, lajunya ekspansi ISIS di Libya, dan munculnya kelompok-kelompok bersenjata. Kegagalan negara Libya sebagai sebuah negara memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan domestik, regional, dan internasional.

This thesis aims to discuss the failed state (Libya) in the post-regime of Gaddafi. The investigated issues in this thesis are the controversial status of Libya (whether it can be categorized as failed state or not), the factors attributed to Libya's failure and the impacts resulted as failed state after the post-regime of Gaddafi. This thesis employs three theoretical concepts namely state concept, failed state concept, and political order concept.
The descriptive analytical method is used to obtain the data through the library research. This thesis found out that Libya can be categorized as a failed state after Gaddafi's regime by looking at many indications: the ineffective provision of the security protection to the Libyan's society, the Libyan people's unfulfilled needs on the welfare and prosperity, and the order and law legitimacy cannot be conducted by the Libyan's temporary government.
Additionally, there are two factors contributing to Libyan's failure in Gaddafi's post-regime namely internal and external factor. The internal factors may include the interim government's inability to conduct the Libyan's governance and the disintegration of Libya into two governmental system. For external factors, the Libyan's failure is mainly associated to the intervention conducted by NATO in Libya as well as the rapid expansion of ISIS in Libya, and the existence of armed groups. The Libyan's failure as a state contributes to the bad impacts towards its domestic, regional, dan international environment."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T49227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Amril
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persaingan kelompok milisi dalam penguasaan sumber daya ekonomi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Libya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teori konflik, teori greed dan grievance, serta teori pertumbuhan ekonomi dipakai untuk menganalisis ekonomi politik Libya pasca revolusi. Penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan antar kelompok milisi atas sumber daya ekonomi telah terjadi sejak masa transisi pemerintahan Libya pada 2011 dan berlanjut sampai tulisan ini dibuat. Sumber daya ekonomi yang diperebutkan antara lain adalah minyak, pusat-pusat perdagangan, bank, jalur-jalur perdagangan di daerah perbatasan, bandara, serta posisi-posisi penting di pemerintahan. Kelompok milisi yang berkonflik seringkali menggunakan kekerasan demi memperoleh keuntungan ekonomi dan politik. Hal inilah yang menciptakan kompleksitas konflik politik Libya. Penelitian ini berkesimpulan bahwa konflik politik yang disibukkan dengan persaingan berbagai aktor internal dan eksternal untuk memperebutkan sumber daya ekonomi dan kekuasaan, memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat Libya.

This study aims to analyze the competition of militia groups in the control of economic resources and it influences on Libyas economic growth. The approach used is a qualitative approach. Conflict theory, greed and grievance theory, and economic growth theories are used to analyze Libyas post-revolution political economy. This research shows that the competition between militia groups over economic resources has occurred since the transition period of the Libyan government in 2011 and continues until this writing. Economic resources contested include oil, trade centers, banks, trade routes in country borders, airports, and important positions in government. Conflicting militia groups often use violence to obtain economic and political benefits. This is what creates the complexity of the Libyan political conflict. This research concludes that  the political conflicts that are preoccupied with the competition of various internal and external actors to fight over economic resources and power, have a negative influence on economic growth and social life of the Libyan people."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>