Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Ariesta Hakim
"Merancang dan membuat perangkat mikofluida yang dapat dioperasikan melalui meremas jari sederhana memberikan keuntungan untuk kit diagnostik tanpa bantuan daya ekstra seperti listrik atau baterai. Namun, aplikasi manual ini harus melakukan hasil yang cepat namun akurat. Aliran mikofluida dalam chip diagnostik dikontrol melalui jaringan katup periksa yang dioptimalkan dan pompa peredam atau katup diafragma dalam kasus ini. Namun, buat desain paling sederhana yang bisa, tetapi sistem memberikan fungsi adalah titik fokus dari pekerjaan ini.

Designing and fabricating a microfluidic device that can be operated through a simple finger squeezing gives the advantage for a diagnostic kit without any aid of extra power i.e electricity or battery. However, this manual application shall perform a fast nevertheless accurate result. Microfluidic flow in a diagnostic chip is controlled through an optimized network of check valves and squeeze pumps or the diaphragm valve in this case. However, create the simplest design as it can, but the system delivers function is the focal point of this work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Kurniawan
"ABSTRAK
Proyek pengembangan perangkat lunak memiliki karakteristik yang sedikit
berbeda dengan proyek pengembangan Iainnya seperti proyek pengembangan
perumahan, jalan tol, gedung bertingkat dll. Pada proyek pengembangan
perangkat lunak di awal proyek kedua belah pihak seringkali tidak mengetahui
secara detail seperti apa perangkat lunak yang akan dikembangkan. Hal ini
seringkali menimbulkan permasalahan-permasalahan pada saat pengembangan
perangkat lunak. Permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai dalam
pengembangan perangkat lunak yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai
berikut:
. Realisasi penggunaan biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang jauh
melebihi perencanaan semula;
. Produktífitas yang tidak sesuai dengan yang seharusnya;
. Kualitas yang tidak sesuai dengan krìteria yang ditentukan.
Referensi yang ada selama ini pada umumnya hanya membahas
bagaimana perangkat lunak dikembangkan dan sisi teknis rekayasa perangkat
lunak (software engineering). Pada karya akhir ini pembahasan akan dilakukan
dengan mencoba menjembatani antara teori-teori pengembangan perangkat lunak
dan teori-teori manajemen proyek dengan melihat penerapan praktisnya pada
suatu proyek pengembangan perangkat lunak.
Hasil pembahasan pada karya akhir ini adalah merupakan suatu alternatif
kerangka kerja yang dapat digunakan dalam melaksanakan proyek
pengembangan perangkat lunak. Kerangka kerja yang dimaksud mencakup
. Kerangka kerja penyusunan jadwal, biaya dan sumber daya manusia untuk
perencanaan pengembangan perangkat lunak;
. Kerangka kerja pelaksanaan pengembangan perangkat lunak, mencakup
Iangkah-Iangkah survei, unsur-unsur desain dan prototipe dan penyusunan
standar pengembangan perangkat lunak;
. Kerangka kerja pengendalian perangkat lunak berupa standarisasi sistem
pelaporan.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Susanto
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggunaan smartphone dan locus of control (LOC) terhadap penggunaan smartphone disaat tidak tepat (waktu tidur dan belajar sendiri), prestasi belajar, dan subjective well being (SWB). Penelitian ini mengumpulkan sebanyak 342 mahasiswa diambil dengan metode circular systematic random sampling dan diminta mengisi kuesioner penelitian yang telah tervalidasi. Path Analysis digunakan untuk memeriksa pengaruh penggunaan smartphone dan LOC terhadap beberapa variabel yang dipilih. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model, covariance model tidak berbeda signifikan terhadap covariance sampel (good fit). Analisis utama penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan smartphone harian berpengaruh terhadap penggunaan smartphone diwaktu tidak tepat, kualitas tidur, dan SWB. Sedangkan LOC berpengaruh terhadap aktivitas penggunaan smartphone diwaktu tidur, kualitas tidur, dan SWB. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin meningkatnya penggunaan smartphone harian akan meningkatkan penggunaan smartphone diwaktu yang tidak tepat , menurunkan kualitas tidur, dan menurunkan SWB. Selanjutnya, semakin internal LOC, semakin rendah penggunaan smartphone diwaktu tidur, meningkatnya kualitas tidur, dan meningkatnya SWB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2018
150 JPS 16:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Wildan
"Low Noise Amplifier (LNA) dan Bandpass Filter (BPF) merupakan bagian depan rangkaian radio frequency (RF) pada sebuah receiver maupun RF field detector. Rancangan rangkaian dual band LNA dan BPF merupakan solusi menggabungkan dua perangkat dengan frekuensi kerja yang berbeda menjadi sebuah perangkat multi fungsi dan memiliki kemampuan dual band secara simultan.
Pada tesis ini membahas rancang bangun rangkaian co-design dual band LNA dan BPF pada Radio Navigation Aids (RNA) khususnya peralatan Very High Frequency Omni Range (VOR) / Instrument Landing System Localizer (ILS LOC) yang bekerja pada band VHF 108 - 118 MHz dan ILS Glide Slope (GP) pada band UHF 328,6 MHz ? 335,4 MHz yang digunakan untuk monitoring ground check. Rangkaian co-design adalah rangkaian LNA dan BPF yang digabungkan dalam sebuah rangkaian.
Bandpass filter yang dirancang juga berfungsi sebagai pengganti output matching impedance dari LNA, sehingga memiliki keuntungan komponen pasif menjadi lebih sedikit dan dimensi dari perangkat menjadi lebih kecil akan tetapi tetap memiliki spesifikasi parameter yang sama dengan rangkain dual band LNA dan BPF yang dipasang secara cascade (metode konvensional). Rancangan rangkaian co-design dual band LNA dan BPF disimulasikan, dipabrikasi, diukur dan dianalisa hasilnya. Sebagai pembanding juga dirancang rangkaian dual band LNA tanpa BPF dan rangkaian dual band LNAdan BPF secara cascade.
Hasil simulasi menunjukkan performa yang baik pada ketiga rangkaian dan masih memenuhi standar spesifikasi perancangan. Pada rangkaian co-design untuk frekuensi tengah 113,0 MHz dan frekuensi 332,0 MHz berturut turut didapatkan gain (S21) sebesar 24.116 dB/17.213 dB, input return loss (S11) sebesar -24.885 dB/-30.223 dB, noise figure sebesar 1.283 dB/ 1.250 dB, stability factor adalah 1.159 / 1.778 serta nilai VSWR mencapai 1.121 dan 1.064. Sedangkan hasil pengukuran fabrikasi peralatan nilai gain dan input return loss sedikit mengalami penurunan nilai dari hasil simulasi tetapi masih memenuhi standar spesifikasi perancangan untuk band VHF, namun pada band UHF masih diluar toleransi dari spesifikasi perancangan.

Low Noise Amplifier (LNA) and Bandpass Filter (BPF) are radio frequency (RF) frond-end circuit of a receiver or RF field detector. The design of dual-band LNA circuit and BPF are a solution to combining two devices with different working frequencies into a multi-function device and has simultaneous dual band capability.
This thesis discusses the design circuit co-design dual-band LNA and BPF at Radio Navigation Aids (RNA) in particular equipment Very High Frequency Omni Range (VOR) / Instrument Landing System Localizer (ILS LOC) working at band working on band VHF 108-118 MHz and ILS Glide Slope (GP) on band UHF 328.6 MHz - 335.4 MHz are used for ground check monitoring. The co-design is a series of LNA and BPF are combined in a circuit.
Bandpass filters are designed also serves as a substitute for the output matching impedance of the LNA, so it has the advantage of passive components becomes less and dimensions of the devices become smaller, but still have same performance with a dual-band LNA and BPF are designed in cascade by the conventional method. The circuit of co-design dual-band LNA and BPF simulated, fabricated, measured and analyzed the results. For comparison also designed a dual-band LNA circuit without dual band BPF and a dual band LNA and BPF in cascade.
Simulation results show good performance in all curcuits and still meet the design specifications. In a co-design for the center frequency of 113.0 MHz and 332.0 MHz frequencies obtained consecutive gain (S21) 24.116 dB/17.213 dB, input return loss (S11) -24.885 dB/-30.223 dB, noise figure 1.283 dB/ 1.250 dB, stability factor 1.159 / 1.778 and VSWR 1.121 dan 1.064. While the value of the measurement results of fabrication equipment and input return loss gain slightly decreased the value of simulation results but still meet the design specifications for the VHF band, UHF band but still out of tolerance from the design specifications.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Lukman Akbar
"Pendahuluan: Spondilitis tuberkulosis menempati 50% tuberkulosis tulang. Penyakit ini menyebabkan nyeri, masalah neurologis dan deformitas kifosis. Visual analogue scale (VAS), Frankel grade, sudut Cobb dan fusi merupakan luaran klinis dan radiologis yang dapat dievaluasi. Loss of correction (LOC) dapat terjadi setelah koreksi deformitas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi VAS, Frankel grade, sudut Cobb sebelum dan sesudah koreksi deformitas, serta fusi dan LOC yang terjadi.
Metode: Desain studi potong lintang pada 13 anak penderita spondilitis tuberkulosis yang menjalani koreksi deformitas, debridemen, stabilisasi dan fusi selama 2015-2020 di RS Cipto Mangunkusumo. VAS dan Frankel grade diperoleh sebelum operasi dan saat follow-up minimal 12 bulan setelah operasi. Sudut Cobb diperoleh sebelum operasi, sesudah operasi dan saat follow-up minimal 12 bulan setelah operasi. LOC dihitung dari sudut sesudah operasi dengan saat follow-up. Fusi dievaluasi dengan klasifikasi Christensen.
Hasil: Perbaikan VAS signifikan (p=0,001) dari 8 (2-9) menjadi 0 (0-1). Perbaikan Frankel grade signifikan (p=0,026). Perbaikan sudut Cobb signifikan (p=0.046) dari 33,94 (12,43-100,78) menjadi 15,8 (4,0-55,74). Sebelas pasien terjadi fusi. Dua pasien doubtful fusion. Terjadi LOC pada berbagai kelompok usia
Diskusi: Koreksi deformitas menjadikan spine stabil, mengurangi kompresi, perbaikan nyeri, aliran darah, fungsi neurologis, sudut Cobb. Cincin apofisis tulang belakang tidak semua rusak. Apofisis yang intak menambah progresifitas kifosis. Terjadinya LOC di berbagai fase pertumbuhan bersamaan dengan proses fusi.
Kesimpulan: Terjadi perbaikan VAS, Frankel grade dan sudut Cobb setelah koreksi deformitas. LOC muncul pada semua fase pertumbuhan.

Introduction: Tuberculous spondylitis accounts for 50% bone tuberculosis causing pain, neurological problem and kyphotic deformity. Visual analogue scale (VAS), Frankel grade, Cobb’s angle and fusion evaluated as clinical and radiological outcome postoperatively. Loss of correction (LOC) may happen after correction. This study aims to evaluate VAS, Frankel grade, Cobbs’s angle before and after deformity correction, also fusion and LOC.
Methods: Cross-sectional study conducted in 13 children with tuberculous spondylitis underwent deformity correction, debridement, stabilization and fusion during 2015-2020 at Cipto Mangunkusumo Hospital. VAS and Frankel grade taken before and at least 12 months after surgery. Cobb’s angle taken before, after surgery and at latest follow-up. LOC measured from postoperative and latest follow-up x-ray. Fusion evaluated using Christensen classification.
Results: VAS significantly decreased (p=0,001) from 8 (2-9) to 0 (0-1). Frankel grade significantly improved (p=0,026); six (46.2%) subjects showed neurological improvement, the other six already Frankel E and one (7.7%) showed no improvement. Cobb’s angle significantly decreased (p=0,046) from 33,94 (12,43-100,78) to 15,8 (4,0-55,74). Fusion in 11 patients. Doubtful fusion in 2 patients. LOC may happen in all age.
Discussion: Deformity correction produces stable spine, reduces compression, decreases pain, improves blood flow and neurological function. Not all apophyseal ring destructed. Intact part of apophyseal ring increase kyphosis. LOC happen in all growth phase simultaneously with fusion process.
Conclusion: VAS, Frankel grade and Cobb's angle improved after deformity correction. LOC appear at all phase of growth.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kireyna Angela
"Eksplorasi bakteri termofilik di Indonesia sangat penting untuk berbagai aplikasi industri. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi Gen 16S-rRNA dari bakteri termofilik yang terdapat di Mata Air Panas Cisolong, Banten. Ekstraksi dilakukan dengan dua metode yaitu komersial GeneAll® Exgene™ dan LOC ChipGenie® Edition P. Hingga saat ini, belum ada yang melakukan identifikasi bakteri dari mata air panas dengan menggunakan LOC untuk purifikasi DNA. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pengujian identifikasi bakteri dengan membandingkan kedua metode. Harapan kedepannya LOC dapat membantu purifikasi DNA secara langsung sehingga mempermudah identifikasi tanpa perlu di laboratorium.Penelitian selanjutnya juga akan dilakukan reverse engineering sehingga dapat membuat LOC sendiri. Variabel yang diujikan adalah hasil kemurnian, konsentrasi template DNA, dan identifikasi jenis bakteri. Purifikasi dilakukan dengan variasi jumlah kultur bakteri berdasarkan absorbansi agar dapat mengetahui jumlah bakteri optimum untuk LOC. Didapatkan hasil bahwa bakteri berhasil dipurifikasi menggunakan LOC pada variasi waktu kultur 4 dan 28 jam. Konsentrasi template DNA bakteri yang dihasilkan LOC juga baik dan dapat bersaing dengan kit komersial. Hasil PCR didapatkan bakteri sumber berada pada 1518 bp dan bakteri kolam 1422 bp. Bakteri berhasil diidentifikasi dengan BLAST dan berdasarkan pohon filogenetik, hubungan terdekat bakteri sumber yaitu Geobacillus kaustophilus strain BGSC 90A1 dan bakteri kolam yaitu Geobacillus thermoleovorans strain V0 chromosome.

Exploration of thermophilic bacteria in Indonesia is important for various industrial applications. This study aims to identify the 16S-rRNA gene from thermophilic bacteria found in Cisolong Hot Springs, Banten. Extraction was carried out by two methods, namely GeneAll® Exgene™ commercial kit and LOC ChipGenie® Edition P. To date, there has not yet been bacteria identification from hot springs using LOC for DNA purification. Therefore, in this study, a bacterial identification test carried out by comparing the two methods. The hope of this research is that in the future, LOC can be directly implemented in DNA purification, making it easier to identify without the need for laboratory procedures. In future research, reverse engineering will also be carried out so that we can make our own LOC. The variables tested were the results of DNA purity, templates concentration, and identification of the type of bacteria. Purification was also carried out by varying the number of bacterial cultures based on absorbance in order to determine the optimum number of bacteria for LOC. It was found that the bacteria were successfully purified using LOC at 4 and 28 hours of culture. The concentration yield of LOC is good and can compete with commercial kits. From the PCR results, it was found that the source bacteria were at 1518 bp and the pool bacteria at 1422 bp. Bacteria were identified by BLAST and based on the phylogenetic tree, the closest relationship to the source bacteria is Geobacillus kaustophilus strain BGSC 90A1 and the pool bacteria is Geobacillus thermolevorans strain V0 chromosome."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library