Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jayanti Cinde Laras Dewi
"Hipermarket merupakan ritel yang tingkat laju pertumbuhannya paling tinggi per tahun di Jakarta. Hal ini menjadikan persaingan antar hipermarket menjadi semakin kompetitif sehingga kepuasan pelanggan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui bagaimana cara menangani keluhan pelanggan yang baik. Keluhan seorang pelanggan berhubungan dengan keadilan dalam pelayanan, sedangkan keadilan dalam pelayanan berhubungan dengan perceived justice (perasaan keadilan yang dirasakan oleh seseorang). Perceived justice sendiri memiliki tiga buah dimensi, yaitu distributive justice, procedural justice dan interactional justice.
Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mencari kombinasi dari ketiga dimensi perceived justice yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kedatangan kembali dan kampanye negatif dari pelanggan yang melakukan keluhan pada suatu hipermarket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang pernah berbelanja di hipermarket manapun di Jakarta.
Hasil dari pengolahan, dapat disimpulkan bahwa dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kedatangan kembali dan kampanye negatif dari pelanggan yang melakukan keluhan adalah distributive justice dan interactional justice. Sedangkan interaksi dari ketiga dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kedatangan kembali dan kampanye negatif adalah interaksi antara distributive justice dan interactional justice. Kombinasi level yang memiliki nilai tingkat kedatangan kembali paling tinggi dan kampanye negatif paling rendah adalah kombinasi high distributive dan high interactional.

Hypermarket is one type of retails with the most significant rapid growth per year in Jakarta. This phenomenon brings up into a harsh competitive environment among hypermarkets, thus customer's satisfaction becomes a very important thing to be considered. It is obvious that understanding how to handle customer's complaint properly is one of the critical points that needs to be concerned. Customer's complaint relates to fairnesss service, while fairness service refers to perceived justice. There are three kinds of dimensions in perceived justice, namely distributive justice, procedural justice and interactional justice.
The objective of this thesis is to find which combination of perceived justice's dimensions result in the most favorable post-complaint intentions. Mutivariate Analysis of Variance (MANOVA) was used as a method in processing the data. The data were collected by administering questionnaires to subjects who ever been shopping in any hypermarket in Jakarta.
Based on findings, it can be concluded that distributive justice and interactional justice had a significant main effect on subjects' repatronage intention and on their negative word-of-mouth intention. The interaction among perceived justice's dimentions that has a significant effect on postcomplaint's behaviour is the interaction between distibutive and interactional justice. This findings also showed that the most favorable combination that had a significant main effect on postcomplaint intention is the combination between high distributive and high interactional justice.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Helena Lado
"ABSTRAK
Mengendarai mobil merupakan kegiatan kompleks yang melibatkan fluktuasi beban mental. Ada banyak faktor, baik internal maupun eskternal, yang dapat mempengaruhi beban kerja mental sehingga berpengaruh pada perilaku pengendara mobil. Dalam rangka mengetahui pengaruh tersebut, maka penelitian ini ingin mengetahui signifikansi dari faktor kategori usia, kepadatan lalu lintas dan genre musik terhadap perilaku pengendara dengan metode MANOVA, dilihat dari performa pengendara (tingkat pelanggaran, kecepatan dan frekuensi pengereman) dengan menggunakan Driving Simulator dan aspek subjektif, yaitu Driver Behaviour Questionnaire (DBQ). Selain itu, penelitian ini juga mencari genre musik (pop, jazz, dan rock) yang memberikan perbedaan paling signifikan terhadap perilaku pengendara dengan menggunakan Post Hoc Test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor utama berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengendara. Genre musik jazz menghasilkan jumlah pelanggaran, kecepatan dan frekuensi pengereman paling rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa genre musik jazz merupakan genre musik yang paling memberikan perbedaan paling signifikan, dibandingkan dengan pop dan rock
hr>
ABSTRACT
Driving a car is a complex activity that involves mental load fluctuation. There are many factors, both internal and eskternal, which can affect the mental work load so that give effects to driving behavior. In order to determine the effect, this research tend to determine the significance effect of age, traffic density and the music genre to driving behaviour with MANOVA, that can be seen from the driving performance (violations, speed and brake-response) by using a Driving Simulator and subjective aspects, the Driver Behaviour Questionnaire (DBQ). In addition, this research also tend to find the music genre (pop, jazz, and rock) that provide the most significant difference to the driving behaviour by using the Post Hoc Test. Results from this research shows that the three main factors significantly affect the driving behaviour. Jazz produces the lowest number of violations, speed and braking lowest frequency, so that it can be said that the jazz is a music genre that gives the most significant difference, compared with pop and rock."
2015
S60150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisti Ayu Pratiwi
"Produktivitas, keselamatan, pengiriman, semangat kerja, dan kualitas adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh organisasi untuk memenangkan keunggulan kompetitif di semua lini bisnis. Selain itu, penerapan manajemen mutu dan kebijakan manajemen karyawan yang buruk akan berdampak negatif terhadap kinerja karyawan dan kinerja perusahaan. Moral karyawan dan pencapaian kinerja karyawan akan lebih baik jika perusahaan mendukung penerapan manajemen kualitas yang terintegrasi. Keunggulan kompetitif dan dukungan karyawan dapat dimiliki dengan menerapkan kaidah Manajemen Mutu Terpadu (MMT). Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah salah satu aspek dari filosofi Manajemen Mutu Terpadu yang memiliki dampak signifikan pada peningkatan kinerja perusahaan, kinerja karyawan, dan membangun lingkungan yang positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi GKM terhadap moral karyawan dan kinerja karyawan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap perusahaan terkait pentingnya penerapan GKM dalam lingkungan perusahaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah MANOVA, yang digunakan untuk menganalisis pengaruh hubungan antara tujuan GKM pada moral karyawan dan kinerja karyawan secara empiris, serta dilakukan pemodelan penelitian untuk mengetahui pengaruh masing - masing indikator terhadap variabel masing - masing.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari survei, disimpulkan bahwa implementasi GKM berpengaruh terhadap moral karyawan dan kinerja karyawan secara empiris dan parsial. Dengan nilai pengaruh secara parsial dari GKM terhadap moral karyawan sebesar 51% dan pengaruh GKM terhadap kinerja karyawan sebesar 47,5%, dengan nilai pengaruh indikator terhadap variabelnya sebesar lebih dari 70%.

Productivity, safety, delivery, employee morale, and quality is an important aspect that has to be concerned by the organization to win the competitive advantage in all Business fields. Furthermore, poor implementation of quality management and employee management policy will negatively impact employee performance and also company performance. Employee morale and employee performance will be better if the company supports the implementation of integrated quality management. Competitive advantage and employee support can be achieved by Total Quality Management (TQM) implementation. Quality Control Circle (QCC) is one aspect of the Total Quality Management (TQM) philosophy that has a significant impact on improving company performance, employee performance, and build a positive environment.
This study aims to determine the effect of quality control circle on employee morale and employee performance in Indonesia. This study also wants to give knowledge to the company how important the implementation of QCC. MANOVA was conducted to analyze the effect of the relationship between the objectives of QCC on employee morale and employee performance empirically, as well as research modeling to determine the effect of each indicator on each variable.
Based on the data analysis obtained from the survey, it was concluded that the objective of the QCC influenced the employee morale and company performance empirically and partially. With the partial effect value of QCC on employee morale of 51% and the effect of QCC on employee performance of 47,5%, with the value of the influence of indicators on the variable of more than 70%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library