Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Krom, N.J.
India: Gian Publishing House, 1927
959.82 KRO b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harto Juwono
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2018
910.959 8 HAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyid Abdul Majid
"Penelitian ini mengungkap akulturasi keturunan Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban di Magelang dari tahun 1813-1939. Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban adalah keturunan keluarga Basyaiban yang pertama kali bermigrasi ke wilayah Ngayogyakarta. Keturunan dari Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban berkembang di wilayah Magelang. Keluarga mereka banyak berakulturasi dengan Jawa. Penelitian ini membahas bagaimana genealogi lalu akulturasi keturunan Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban di Magelang dan bagaimana identitas keturunan Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban di Magelang? Tujuannya adalah untuk mengungkap silsilah Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban ke atas dan ke bawah serta menjelaskan identitas Basyaiban. Metode yang digunakan adalah metode historis yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristic, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Adapun konsep yang digunakan adalah konsep akulturasi disamping itu teori genealogi Foucault dan Representasi dan Cultural Identity dari Hall digunakan untuk membantu menjawab pertanyaan penelitian. Temuan dari penelitian ini adalah pertama: genealogi keturunan Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban di Magelang ke atas tersambung dengan kaum Alawiyyin Hadramaut. Genealogi keturunan Sayid Ahmad ibn Muhmmad Basyaiban ke bawah terakulturasi dan tersambung dengan keluarga keraton Ngayogyakarta. Kedua: identitas keturunan Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban sebagai seorang Arab Alawiyyin Hadramaut. Di sisi lain keturunan Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban juga mempunyai identitas sebagai keluarga Jawa dari keraton Ngayogyakarta. Identitas mereka dapat terlihat dalam aspek budaya dan sosial. Semua identitas itu merupakan akulturasi dari budaya Arab dan Jawa.

Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban was the first member of the Basyaiban family to migrate to the Ngayogyakarta palace. The descendants of Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban grew up in the Magelang area and underwent significant acculturation with Javanese culture. This research aims to explore the process of acculturation experienced by the descendants of Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban in Magelang from 1813 to 1939. The primary focus of this study is to examine the genealogy of Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban's descendants in Magelang, tracing their lineage from top to bottom. Additionally, this research aims to investigate the identity of Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban's descendants in Magelang, specifically addressing the question of Basyaiban's identity. The historical method is employed in this research, consisting of four stages: heuristic, verification, interpretation, and historiography. The study utilizes Foucault's concept of genealogy and Hall's theory of representation and cultural identity. The findings of this research indicate the following: Firstly, the genealogy of Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban's descendants in Magelang is linked to the Alawiyyin Hadramaut people in their ancestral lineages. The genealogy of Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban's descendants downward shows acculturation and connection with the Ngayogyakarta royal family. Both the upward and downward genealogies have been verified by their lineage institution. Secondly, Sayid Ahmad ibn Muhammad Basyaiban's descendants identify themselves as Arab Alawiyyin Hadramaut. Moreover, they also possess an identity as a Javanese family originating from the Ngayogyakarta palace. Their identity is manifested in cultural and social aspects, enabling them to represent their Javanese Arab heritage and gain recognition from both the Javanese community and the Arabians in Magelang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Ari Setyawan
"Crowd violence endangers human lives and has proximity to crime-related problems. This study discusses the crowd violence handling of the Magelang City district police. Participatory research, action research, and document analysis are applied to unearth the phenomena. The crowd violence in Magelangcan be analysed using the two relevant theories: 1) psychological and 2) environmental criminology perspectives. Nevertheless, their application has not yet been detailly explained in this study. Cooperation with relevant parties is needed to endeavour more law-abiding adolescents. Moreover, the crowd violence prevention strategies the at district police level shall be established and reviewed periodically to find better and more appropriate methods. Hence, crowd violence may be reduced and prevented for the advantage of broader society."
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2022
320 LIT 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rifnaldi Bergas Anggara
"Penelitian ini mengembangkan model prediktif berbasis Spatial Machine Learning (SML) untuk menganalisis kerentanan multi-bencana pada lahan pertanian di Kabupaten Magelang. Metodologi penelitian mengintegrasikan lima algoritma machine learning yaitu Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine, Artificial Neural Network, dan Gradient Boosting Machine dengan. Model Random Forest menunjukkan performa terbaik dengan nilai AUC 0.81-0.96 untuk semua jenis bencana, dengan akurasi di atas 0.77 dan nilai kappa 0.53-0.79. Hasil analisis mengidentifikasi bahwa 11.11% wilayah (12,522.75 hektar) memiliki potensi bencana kebakaran hutan dan lahan, sementara 22.90% wilayah (25,811.38 hektar) berisiko mengalami kombinasi kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta banjir. Kecamatan Ngablak dan Pakis teridentifikasi sebagai area dengan kerentanan tertinggi, masing-masing mencatatkan area kerentanan tinggi seluas 507.25 Ha dan 779.51 Ha. Analisis frequency ratio menunjukkan bahwa kemiringan lereng (frequency ratio 1.99-2.0) dan litologi (frequency ratio 1.82-2.0) memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kejadian bencana, diikuti oleh faktor curah hujan dan penggunaan lahan yang bervariasi untuk setiap jenis bencana. Model yang dikembangkan berhasil mengintegrasikan analisis multi-bencana dan memberikan pendekatan sistematis dalam menganalisis pola spasial kerentanan bencana pada lahan pertanian.

This research develops a Spatial Machine Learning (SML)-based predictive model to analyze multi-hazard vulnerability in agricultural lands in Magelang Regency. The research methodology integrates five machine learning algorithms: Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine, Artificial Neural Network, and Gradient Boosting Machine. The Random Forest model shows the best performance with AUC values of 0.81-0.96 for all types of hazards, with accuracy above 0.77 and kappa values of 0.53-0.79. The analysis results identify that 11.11% of the area (12,522.75 hectares) has potential for forest and land fires, while 22.90% of the area (25,811.38 hectares) is at risk of experiencing a combination of drought, forest and land fires, and floods. Ngablak and Pakis Districts are identified as areas with the highest vulnerability, recording high vulnerability areas of 507.25 Ha and 779.51 Ha respectively. Frequency ratio analysis shows that slope (frequency ratio 1.99-2.0) and lithology (frequency ratio 1.82-2.0) have the most significant influence on disaster occurrence, followed by rainfall and land use factors that vary for each type of disaster. The developed model successfully integrates multi-hazard analysis and provides a systematic approach to analyzing spatial patterns of disaster vulnerability in agricultural lands."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ramayanti
"Penelitian yang membahas secara khusus bentuk- bentuk makhluk-makhluk kayangan khususnya apsari pada relief cerita Candi Borobudur sebagai sumber data utama, belum pernah dilakukan oleh para ahli arkeologi. Apsari yang dipahatkan pada Candi Borobudur dalam jumlah yang cukup banyak dan sikap yang berbeda. Sebagai tokoh yang terbang di atas atau di antara awan pada relief Lalitawistara sebanyak 4 panil, pada relief Gandawyuha sebanyak 10 panil. Sebagai tokoh yang berdiri sendiri pada bagian luar dari pagar langkan lorong pertama sebanyak 216 panil dan yang berkelompok sebanyak 96 panil. Mengingat apsari dipahatkan dalam jumlah yang cukup banyak, maka diharapkan penggambaran bentuk-bentuk apsari yang dapat memperlihatkan sejumlah tipe tertentu dapat diperoleh.
Dalam pembahasan yang digunakan sebagai sumber data utama adalah relief Candi Borobudur yang menggambarkan apsari. Selain itu digunakan juga sebagai data banding adalah sumber arkeologi lainnya, yaitu Candi Sari, Candi Lumbung dan Candi Plaosan Lor dan sumber naskah. Dalam usaha memperoleh data, digunakan metode deskriptif. Tahap awal dalam metode deskriptif adalah pengamatan terhadap ciri umum meliputi : 1. Sifat umum yang dipisahkan menjadi 4 bagian, yaitu: kepala, sikap badan, lengan dan tangan, paha dan lutut yang tiap bagian dikelompokan ke dalam variasinya. 2. Perincian benda yang dipakai meliputi bentuk subang, kalung dan gelang kaki. Perincian benda yang dipegang meliputi (tangkai pendek) utpala, kumuda, padma, padma bercabang 3, padma bercabang 4, camara; (tangkai panjang) utpala, kumuda, padma, camara. Setelah pendeskripsian selesai dilakukan, kemudian digunakanlah analisa kontekstual, metode komparatif dan klasifikasi taksonomi untuk mengolah tipe-tipe tertentu yang hasilnya akan dimasukan ke dalam suatu tabel."
1987
S12004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintari Triwidyawati
"ABSTRAK
Setelah penulis membaca buku-buku perjuangan tentang pelajar seperti buku karya Ir Sewan Susanto yang berjudul Peranan Pelajar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, juga karya, dari Armin Imran dengan judul ?eranan Pelajar dalam Perang Kemerdekaan dan juga karya dari. Iwa Sumarmo berjudul Selarah Pasukan Pelaiar Imam Selama Perang Kemerdekaan 1945-1949, maka penulis mulai tertarik untuk mengumpul-kan data - data perjuangan pelajar guna menunjang penuli_san skripsi yang berkisar pada peranan pelajar selama pe_rang kemerdekaan sampai saat didemobilisasi. Selain itu penulis juga telah membaca skripsi dari. Puline Pudjiastu_ti Usodo yang berjudul TRIP Jatim. Di samping itu pula hal ini dimungkinkan dengan adanya keterangan tentang peranan pelajar dalam perang kemerde_kaan yang berasal dari para anggota ex Tentara Pelajar Kedu dalam bentuk manuskrip- manuskrip ( naskah - naskah).

"
1986
S12262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, 1991., 1991
631 SIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>