Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Batavia: Kon. Drukkerij de Unie, 1940
959.8 INS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kat Angelino, A. D. A. de (Arnold Dirk Adriaan), 1891-1969
'S-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1930
BLD 354.91 KAT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jansz, P. Ant.
"Kamus ini merupakan kamus bahasa Belanda dengan terjemahannya dalam bahasa Jawa"
Semarang-Soerabaja-Bandoeng: G.C.T. Van Dorp & Co.,
BLD 499.23 JAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Baskoro Febianto
"Skripsi ini fokus membahas tentang dinamika Observatorium Bosscha (Bosscha Sterrenwacht) dalam fungsinya sebagai tempat penelitian hingga pendidikan astronomi di Indonesia. Skripsi ini mendiskusikan latar belakang pendirian Observatorium Bosscha pada masa Hindia Belanda dan berfungsi sebagai tempat penelitian astronomi, khususnya penelitian mengenai bintang ganda, paralaks bintang dan bintang variabel. Berafiliasinya Observatorium Bosscha dengan universitas membuka kesempatan untuk mengadakan pendidikan astronomi di tingkat pendidikan tinggi. Afiliasi tersebut semakin jelas dengan diserahkannya Observatorium Bosscha kepada Pemerintah Indonesia pasca pengakuan kemerdekaan Indonesia dan berdirinya bagian peminatan astronomi di Universitas Indonesia Bandung. Bagian astronomi ini kemudian berkembang menjadi Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959 dan menjadi institusi pendidikan astronomi satu ? satunya di Indonesia. Penelitian ini didasarkan dari sumber laporan tahunan yang dimiliki oleh Nederlandsch Indische Sterenkundige Vereeniging dan publikasi ilmiah Annalen van der Bosscha Sterrenwacht te Lembang (Java), serta surat kabar sezaman. Skripsi ini diteliti menggunakan metode sejarah.

This thesis focused about the dynamics of Bosscha Observatory (Bosscha Sterrenwacht) in its function as a place for research to astronomy education in Indonesia. This thesis discusses the background of the establishment observatory at the time of the Dutch East Indies and serves as a place of astronomical research, especially research on double stars, stellar parallax and variable stars. Affiliation with the university's observatory astronomy education opportunities held at the level of higher education. Affiliates are more apparent with Bosscha Observatory delivered to the Indonesian Government after the recognition of independence of Indonesia and the establishment of a part of specialization astronomy at the University of Indonesia, Bandung. Part of astronomy was later developed into the Department of Astronomy Bandung Institute of Technology in 1959 and as an educational institution astronomical one - the only one in Indonesia. The study is based on the source of the annual report which is owned by Nederlandsch Indische Vereeniging Sterenkundige and publications Annalen van der Bosscha Sterrenwacht te Lembang (Java), as well as newspapers contemporaries. This thesis investigated using the historical method."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimasyq Ozal
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peranan Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming NIVN dalam pendirian Cagar Alam Depok pada 1913. Lembaga tersebut mengupayakan, Hutan Depok seluas enam hektare yang sebelumnya dijaga pelestariannya oleh komunitas masyarakat Depok Gemeente Depok selama lebih dari dua abad, menjadi sebuah cagar alam. Mereka melakukan sejumlah aktivitas yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh pengelola terdahulu, pihak Gemeente Depok, di antaranya membangun sarana dan prasarana cagar alam, seperti pagar keliling dan jalan setapak, juga melakukan sejumlah penelitian konservasi. Keberadaan Hutan Depok yang berubah statusnya menjadi cagar alam itu akhirnya diakui oleh pihak luar, baik di pihak swasta maupun pemerintah kolonial Hindia Belanda, sebagai tempat penelitian dan perlindungan alam yang mesti dijaga kelestariannya. Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.

ABSTRACT
This thesis explain about the role of Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbsecherming NIVN in the establishment of Depok Nature Conservation in 1913. The institution want to build six hectares Depok Forest, which had been conserved by Depok local communities Gemeente Depok for more than a century, into a nature reserve area. They did activities that had not previously been done by the Gemeente Depok. Activities such as building facilities and infrastructure, including fences and footpaths, and did a number of researches. The existence of Depok Fores has changed its status to a nature reserve was finally recognized by outside parties, both in the private sector and the Dutch East Indies colonial government, as a place of research and nature protection that must be preserved. In the process of this study, using the historical method consists of four stages heuristics, verification, interpretation and historiography."
2017
S70142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loebby Loqman
"Sampai sejauh ini, Indonesia belum mempunyai Hukum Pidana nasional yang dibuat sendiri. Hukum Pidana yang berlaku sekarang adalah Hukum Pidana peninggalan Pemerintah Hindia Belanda, yakni Hukum Pidana yang berasal dari Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indie yang mulai berlaku tahun 1915, dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang dibentuk tahun 1886 oleh Pemerintah Belanda.
Meskipun tidak disebutkan bahwa KUHP tersebut bersifat kolonial, tidak dapat dihindari bahwa didalamnya masih terdapat pasal yang bersifat kolonial, seperti pasal - pasal tentang perbuatan yang merendahkan atau menghina pemerintah dan sebagainya. Terlebih lagi KUHP tersebut masih dalam bahasa Belanda, sehingga bukan tidak mungkin di dalam penerapannya dapat menimbulkan saling beda pendapat.
Kitab Undang - undang Hukum Pidana (yang selanjutnya disingkat dengan KUHP) tersebut, diberlakukan untuk seluruh wilayah Indonesia dan disesuaikan dengan keadaan Indonesia setelah merdeka oleh Undang-undang No: 1 tahun 1946 junto Undang-undang No: 73 tahun 1958.
Seperti yang dikatakan oleh Soedarto, maka setelah berakhirnya perang dunia kedua, banyak negara, baik yang baru merdeka maupun negara-negara yang sudah ada sebelum perang, berusaha untuk memperbaharui hukumnya.Menurut Soedarto, bagi negara - negara yang baru merdeka, usaha pembaharuan tersebut didasarkan pada alasan-alasan politik, sosiologis maupun praktis.
Alasan politik dilandasi oleh pemikiran bahwa suatu negara merdeka harus mempunyai hukumnya sendiri yang bersifat nasional, demi kebanggaan nasional. Ditambahkan oleh Muladi, bahwa apabila dikaitkan dengan kondisi nasional Indonesia, tidak hanya menyangkut kebanggaan nasional saja, melainkan tercakup di dalamnya pemikiran integrasi sesuai dengan Wawasan Nusantara.
Alasan sosiologis menghendaki adanya hukum yang mencerminkan nilai - nilai kebudayaan suatubangsa, sedangkan alasan praktis antara lain bersumber pada kenyataan bahwa biasanya bekas negara jajahan mewarisi hukum negara yang menjajahnya dengan Bahasa aslinya, yang kemudian tidak banyak difahami oleh generasi muda dari negara yang baru merdeka itu.
Ternyata memang perubahan - perubahan yang dilakukan oleh Undang-undang No. 1 tahun 1946 jo. Undang-undang No. 73 tahun 1958 masih menggunakan Bahasa Belanda, sehingga sering kali menimbulkan penafsiran yang saling berbeda dalam penerapan suatu pasal dalam KUHP.
Indonesia pada saat ini sedang berusaha untuk membentuk hukumnya sendiri, termasuk penyusunan Kitab Undang - undang Hukum Pidana nasional. Telah diketahui bahwa untuk Hukum Acara Pidana telah tersusun di dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang dibuat oleh pemerintah kita sendiri?"
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D195
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library