Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audiawati
"Cases of oral candidiasis are commonly found, both in healthy individuals and immunecompromise patients, however publications of Candida carrier in the oral cavity of healthy population and risk factors for colonization in Indonesia are hardly available. Objective : This study was aimed to analyze the type and number of Candida colonies and identify risk factors in the oral cavity of apparenthly health FKG UI students. Material and methods : the specimens were taken from 195 subjects with oral rinse technique for identification using culture medium CHROMagar® and Sabaraoud dextrose agar. Results and discussion : Candida species were found in the 107 subjects oral cavity (54.87%), being Candida albicans was is the predominant species (52.33%). Some 88 subjects (82.24%) was dominant in the number of colonies <400 CFU/ml, while the rest had colony of >400 CFU/ml (17.76%). Candida colony grew dominantly in single colony (90.65%), and the others showed multi-species colonies (9.34%). Risk factors identified included age; gender; hormonal; blood type O; denture; orthodontic appliances; unstimulated salivary flow; pH of saliva; smoking, alcohol and oral cleaning habit; and oral health status. By using a statistical Pearson chi-square test, no significant relationship was found between risk factors and number of Candida colonies in the oral cavity p<0.05. Conclusion : there was no one single risk factor for Candida colonization, but combination of various risk factors for demographis, local and systemic was observed."
Jakarta: Universitas Yarsi, 2015
362 STK 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Hezron Kurnia
"Latar belakang: Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor etiologi KSS (Karsinoma Sel Skuamosa) kepala dan leher serta mempengaruhi hasil terapi. Hipoksia tumor menunjukkan respon terapi yang buruk pada sebagian besar keganasan, termasuk KSS. Studi ini bertujuan mengevaluasi karakteristik HPV dan hipoksia dalam KSS rongga mulut dan orofaringeal serta kaitannya terhadap respons radiasi.
Metode: Penelitian eksperimental pada KSS rongga mulut dan orofaring yang telah menjalani terapi radiasi di Departemen Radioterapi antara Januari 2013 hingga Desember 2017.
Hasil: Dari total 18 subjek, 44,4% memiliki infeksi HPV positif, 66,7% menunjukkan marker hipoksia positif. Hubungan infeksi HPV dan hipoksia dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (OR HPV = 2,0 (0,2-15,3), OR hipoksia positif = 0,6 (0,15-2,5), atau hipoksia negatif = 1,2 (0,6-2,3), p = 0,638). Dalam penelitian ini, enam pasien (33,3%) memiliki respon lengkap, tujuh pasien (38,8%) memiliki respon parsial, satu pasien memiliki respon stabil, dan empat pasien (22,2%) memiliki respon progresif terhadap radiasi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara HPV + / hipoksia +, HPV + / hipoksia-, HPV- / hipoksia +, dan kelompok HPV- / hipoksia- terhadap tanggapan terapi (p = 0,514).
Kesimpulan: Peningkatan insiden HPV dan hipoksia tumor yang tinggi pada pasien dengan rongga mulut dan kanker orofaringeal. Namun, tidak ada efek signifikan dari HPV dan tumor hipoksia terhadap respons radiasi. Hipoksia berhubungan dengan respon progresif.

Background: Human Papilloma Virus (HPV) infection can lead to head and neck cancer and affect therapy outcomes. Hypoxic tumors are known to show poor therapy response in majority of malignancies, including Squamous Cell Carcinoma (SCC). This study aimed to show characteristics of HPV and hypoxia in oral cavity and oropharyngeal cancer and their association in radiation response.
Method: We conducted an experimental study on patients diagnosed with oral cavity cancer and oropharyngeal cancer who had undergone radiation therapy in Radiotherapy Department between January 2013 until December 2017.
Result: From a total of eighteen subjects, 44.4% had positive HPV infection, 66.7% had positive for hypoxia.. The association of HPV infection and hypoxia in this study showed no significant relationship (OR HPV = 2.0(0.2-15.3), OR positive hypoxia = 0.6(0.15-2.5), OR negative hypoxia = 1.2(0.6-2.3), p=0.638). In this study, six patients (33.3%) had complete response, seven patients (38.8%) had partial response, one patient (5.6%) had stable response and four patients (22.2%) were progressive respon to the radiation. There was also no statistically significant association between HPV+/hypoxia+, HPV+/hypoxia-, HPV-/hypoxia+, and HPV-/hypoxia- group against therapy responses (p=0.514). In this study all progressive response related with hypoxia status.
Conclusion: There were high incidences of HPV and tumor hypoxia in patients with oral cavity and oropharyngeal cancer. However, there was no significant effects of HPV and tumor hypoxia to final radiation response. Hypoxia related to progressive disease.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: The Health Sciences Publishers, 2016
611 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sukamto
"Karsinoma Sel Skuamosa adalah tumor ganas di rongga mulut, merupakan penyakit degeneratif, sebagian besar penderitanya di atas usia 40 tahun. Sedangkan insiden hanya sebagian kecil di bandingkan keganasan yang lain, menempati urutan ke sembilan dari seluruh tumor tubuh manusia, peringkat pertama diduduki tumor servik.
Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui frekuensi dan distribusi penderita karsinoma sel skuamosa berdasarkan umur, jenis kelarnin, lokasi, dan pemeriksaan histopatologi di Bagian Bedah Mulut RSCM, RSP AD, dan RSU Tangerang yang merupakan lahan pendidikan FKG UI serta untuk mengetahui kaitan antara bentuk tumor karsinoma sel skuamosa dart diagnosis klinis dengan basil pemeriksaan histopatologi.
Penelitian ini merupakan observasi penderita karsinoma sel skuamosa secara deskriptif analitik yang berobat atau dirujuk ke Bagian Bedah Mulut RSCM, RSPAD, dan RSU Tangerang.
Dari hasil pengamatan ternyata 43 kasus penderita karsinoma sel skuamosa ternyata bahwa frekuensi terbanyak berlokasi di mukosa bukal dan lidah, wanita lebih banyak dibanding pria sedangkan umur 41 sampai 50 tahun merupakan penderita yang paling banyak ditemukan dan bentuk klinis tumor dan dibuktikan tidak berpengaruh terhadap diagnosis histopatologi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhat M., Sriram
New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2013
617 BHA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Randall E.
Burlington: MA Jones & Bartlett Learning, 2016
614.599 9 HAR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanny
"Latar belakang Kanker rongga mulut dan mulut (termasuk karsinoma sel skuamosa rongga mulut/KSSRM) secara kolektif tetap menjadi kanker paling umum ke-16 di dunia. Karena kecenderungan stadium lanjut selama diagnosis, kelangsungan hidup pasien KSSRM sangat buruk. Tumor infiltrated lymphocytes (TILs) yang diekspresikan diperkirakan mempengaruhi kelangsungan hidup pasien KSSRM, termasuk CD8 + dan TIL lainnya. Tujuan Untuk menentukan ekspresi CD8+ dan TILs dalam sel KSSRM dan hubungannya dengan overall survival (OS) dan progression-free survival (PFS) pasien KSSRM. Metode Penelitian ini merupakan analisis kelangsungan hidup dengan menggunakan desain kohort retrospektif pada pasien KSSRM yang datang ke Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo, Indonesia, dari Januari 2017 hingga Desember 2021. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien KSSRM dengan diagnosis histopatologi, sedangkan kriteria eksklusi adalah pasien dengan data yang tidak lengkap atau tidak tersedianya sampel. Ekspresi CD8+ dan TIL diukur melalui perhitungan manual pada program Image J® pada pewarnaan imunohistokimia. OS dan PFS dianalisis menggunakan grafik Kaplan-Meier dan analisis cox-regression. Hasil Sebanyak 42 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Rata-rata OS adalah 10,83+1,268 bulan, sedangkan rata-rata PFS adalah 9,74+1,229 bulan. OS 2 tahun adalah 21,4%, sedangkan PFS adalah 19%. Ekspresi CD8+ yang lebih tinggi terkait dengan OS dan PFS yang lebih baik, sedangkan ekspresi TIL yang lebih tinggi terkait dengan PFS yang lebih baik. Kesimpulan. Ekspresi CD8+ dan TIL yang lebih tinggi dalam sel kanker terkait dengan kesintasan yang lebih baik pada pasien KSSRM.

Background Oral cavity and mouth cancer (including oral cavity squamous cell carcinoma (OCSCC) collectively remain the 16th most prevalent cancer in the world. Due to the tendency of advanced stage during diagnosis, the survival of OCSCC patients is abysmal. The connection of OCSCC and expressed tumor infiltrated lymphocytes (TILs) is thought to affect the survivability of the OCSCC patients, including CD8+ and other TILs. Aim To determine the expression of CD8+ and TILs in OCSCC cells and their relationship with overall survival (OS) and progression-free survival (PFS) of OCSCC patients. Methods This study is a survival analysis using retrospective cohort design on OCSCC patients who came to Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Indonesia, from January 2017 to December 2021. The inclusion criterion of the study was OCSCC patients with histopathological diagnosis, while the exclusion criteria were patients with incomplete data or unavailability of the samples. The expression of CD8+ and TILs were measured by manual counting of cells using ImageJ® on immunohistochemistry staining. The OS and PFS were analyzed using Kaplan-Meier graph and cox-regression analysis. Result A total of 42 subjects were included in this study. The average OS was 10.83+1.268 months, while the average PFS was 9.74+1.229 months. The 2-years OS was 21.4%, while PFS was 19%. Higher CD8+ expression was related to better OS and PFS, while higher expressed TILs was related to better PFS. Conclusion Higher CD8+ and TILs expressions in cancer cells are related to better survivability in OCSCC patients. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Helmy Rasjid
"PENDAHULUAN
Karsinoma lidah termasuk keganasan yang tersering didapat dibandingkan dengan keganasan pada organ lain yang terdapat dalam rongga mulut, walaupun dibandingkan dengan keganasan pada organ lain seperti payudara, mulut rahim dan nasofarink, keganasan pada lidah ini termasuk yang jarang adanya.
Di negeri Belanda terdapat 3 - 4 kasus keganasan pada rongga mulut dari tiap 100.000 penduduk, yang duapertiga daripadanya adalah penderita keganasan pada lidah.
Keganasan ini, biasanya menyerang usia pertengahan sampai usia lanjut. Beberapa pendapat mengatakan bahwa 80% kasusnya berusia antara 60 - 80 tahun dengan perbandingan kekerapan antara pria dan wanita 4 : 1.
Pada penelitian yang dilakukan di Asia, didapatkan bahwa di India kekerapan kasus ini tidak banyak berbeda antara pria - dan wanita, hal ini kemungkinan disebabkan karena kaum wanitanya mempunyai kebiasaan mengunyah sirih atau tembakau.
Beberapa faktor disebutkan sebagai pencetus terjadinya keganasan pada lidah yaitu
- faktor lokal : higiene mulut yang buruk, karies dentis serta protesa gigi dengan kedudukan kurang baik.
- faktor luar : tembakau dengan berbagai cara penggunaannya
alkohol serta rempah dan bumbu-bumbuan.
- faktor dalam : deFisiensi makanan,vitamin dan anemia.
Pada makalah ini akan dibicarakan mengenai tinjauan kepustakaan karsinoma lidah, terutama mengenai terapi radiasi karsi noma lidah, pengamatan terhadap kasus yang datang ke Pav. Johannes Sub Sag Radioterapi. FKUI - RSCM periode Januari 1964-Jesember 1986, yaitu meliputi distribusi kelamin, umur, jenis patologi anatomi, lokasi tumor, penderajatan, hasil pengobatan serta timbulnya komplikasi akut radiasi berupa mukositis, dengan tujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ke ganasan lidah serta penangan dan
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Xuefang Ding
"ABSTRACT
The aims of this study were to reveal the usefulness of a newly developed method for measuring tongue volume (TV) and oral cavity capacity (OCC) and to assess the relationship between them. The tongue was coated with a contrast agent, and the TV and OCC were determined using cone-beam computed tomography (CBCT). We enrolled 20 adults who were scheduled to undergo CBCT to evaluate the relationship of the third molar roots to the alveolar nerve before molar extraction. Each participants tongue was coated with a contrast agent, and CBCT of the tongue and oral cavity was performed. Using computer software, we evaluated reconstructed 3D images of the TV, oral cavity proper volume (OCPV), and OCC. The mean TV was 47.07 ± 7.08 cm3. The mean OCPV and OCC were 4.40 ± 2.78 cm3 and 51.47 ± 6.46 cm3, respectively. There was a significant correlation between TV and OCC (r = 0.920; p < 0.01) but not between TV and OCPV. The mean TV/OCC ratio was 91 ± 5%. The proposed method produced CBCT images that enabled effective measurement of TV and OCC. This simple method of measuring TV and OCC will be useful in the diagnosis on the tongues with abnormal size."
Tokyo: Springer, 2018
ODO 106:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasytha Vikarina
"Latar Belakang: Sumber infeksi dalam rongga mulut berasal dari periodontium, periapikal dan pulpa. Apabila bakteri tersebut masuk ke pembuluh darah, maka bakteri atau toksik yang dihasilkan bakteri tersebut dapat memasuki aliran darah dan mengikuti sirkulasi arteri menuju jantung. Tujuan: mengetahui fokus infeksi rongga mulut rujukan Divisi Jantung ke Divisi Penyakit Mulut Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2010-2012 dengan melihat oral hygiene, DMF-T, kalkulus dan penyakit periodontal pada 227 rekam medik pasien. Metode: penelitian deskriptif menggunakan data sekunder. Hasil: 162 pasien memiliki oral hygiene buruk dan 124 pasien menderita gingivitis dan periodontitis. Kesimpulan: Bakteri pada rongga mulut dapat menjadi fokus infeksi pada pasien jantung

Background: The source of infection in the oral cavity has come from the periodontium, periapical and pulp. When the bacteria enters into the bloodvessels, the bacteria or toxic substances which produced by bacteria may enter the bloodstream and follow the arterial circulation towards the heart. Objective: To recognize the focus of infection of the oral cavity referral from Division of Cardiovascular to Division Oral Medicine in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo between 2010-2012 to see oral hygiene, DMF-T, calculus and periodontal disease in 227 medical records of cardiac patients. Methodes: This descriptive study using secondary data, which is the medical records of cardiac patient. Results: 162 patients had poor oral hygiene and 124 patients suffered from gingivitis and periodontitis. Conclusion: Bacteria in the oral cavity could be a focus of infection in cardiac patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>