Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titis Sirnani Dritagalih
Abstrak :
Selain merupakan tempat dimana dilakukan kegiatan pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan sirkulasi bahan pustaka, perpustakaan iuga berfungsi sebagai tempat, gedung atau ruangan untuk menyimpan dan memelihara koleksi buku serta bahan pustaka lainnya. Kemajuan dunia percetakan yang menyebabkan terjadinya ledakan informasi, baik dalam bentuk tercetak maupun non tercetak, ternyata mempengaruhi setiap perpustakaan. Akibatnya harus ada penyesuaian dan pengaturan yang baik antara ruang perpustakaan dengan jumlah koleksi. Dalam melakukan perencanaan sebuah ruangan perpustakaan perlu diperhatikan aspek-aspek berikut: bentuk ruang, perabotan, warna dan penerangan, ventilasi, dan akustik. Bentuk ruang yang paling baik, bagi ruang perpustakaan adalah bentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang. Kedua bentuk ruang ini memiliki kemudahan dalam penataan ruang, sistem penerangan, dan pola transportasi. Berlokasi di lantai 4 Pusat Informasi KOMPAS menempati ruangan seluas 1260 m2 dengan pembagian ruangan utama, yaitu ruang baca, ruang staf, dan ruang koleksi. Dengan berpedoman pada teori tentang kebutuhan luas ruang untuk tiap pemakai, ternyata ruang baca masih memiliki kelebihan ruangan yang cukup luas. Sehingga masih dapat menampung beberapa meja dan kursi tambahan. Demikian pula halnya dengan ruang staf. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, ruang staf masih memiliki ruangan cadangan untuk kira-kira 10 ruang staf lagi. Ruang koleksi Pusat Informasi KOMPAS yang berukuran 30 m x 17 m, menampung koleksi sejumlah 18.258 judul dengan 18.900 eksemplar. Menurut perhitungan yang dilakukan, ruangan ini menampung buku sebanyak 41 eksemplar/m. Angka ini didapat dengan membagi jumlah total koleksi dengan luas ruangan. Dibandingkan dengan angka yang diberikan dalam teori, ternyata ruangan inimasih dapat menampung kira-kira 5.745 eksemplar lagi. Bila diasumsikan pertambahan koleksi per tahun sebanyak 50 dari jumlah total koleksi maka diperkirakan ruangan ini masih dapat menampung penambahan koleksi sampai dengan kira-kira 6 tahun mendatang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiastuti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui penilaian responden terhadap layanan kliping elektronik Kompas yang digunakan di perpustakaan tersebut, (2) mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap berbagai aspek pelayanan, (3) mengetahui produk dari kliping elektronik berupa basil temuan dan waktu penelusuran yang diberikan, (4) mengetahui jenis/kelompok pemakai yang menggunakan jasa layanan kliping elektronik Pusat Informasi Kompas. Penelitian dilakukan dengan cara evaluasi karena dengan cara ini dapat diketahui berbagai fenomena yang terjadi pada pelayanan. Subjek penelitian adalah pemakai layanan kliping elektronik pada pangkalan data Kompas, yang datang Iangsung untuk menggunakan jasa layanan ini. Data yang dikunipulkan dengan metode angket dianalisis dengan menggunakan parameter intepretasi data. Saat ini PIK menyediakan layanan informasi berupa kliping manual, kliping elektronik, biodata, hokum, dan microfilm Kompas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemakai jasa layanan kliping elektronik adalah mahasiswa dengan tujuan untuk mencari bahan togas/penelitian. Secara umum penilaian terhadap aspek Iayanan kliping elektronik Kompas adalah positif, Dari 20 aspek yang diteliti, kecenderungan penilaian negatif hanya terdapat pada aspek penggunaan kata kunci dan jumlali komputer dalam menggunakan Iayanan kliping elektronik.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianah Riqqiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian dari naskah Serat Pik Bun Liong. Naskah Serat Pik Bun Liong merupakan naskah kuno koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia NR. 254. Naskah tersebut berbentuk macapat, beraksara Jawa, dan berbahasa Jawa. Penelitian pada naskah tersebut bertujuan untuk menghasilkan suntingan teks supaya dapat dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Metode penelitian filologi yang digunakan pada naskah tersebut adalah metode edisi naskah tunggal dengan metode penyuntingan edisi standar. Hasil penelitian ini berupa suntingan teks dan ringkasan cerita Serat Pik Bun Liong.
ABSTRACT
This thesis is a research on the manuscript of Serat Pik Bun Liong. Serat Pik Bun Liong is an ancient manuscript which collection of Perpustakaan Pusat, Universitas Indonesia, manuscript collection number NR. 254. The manuscript was formed of macapat, written in Javanese alphabet and Javanese language. The aim of this research is transliterating of Javanese letters manuscripts in to Latin letters in order to be understood by public in general. The critical method of philology study that was applied on the manuscript is standard edition. The result of this research is text editing and a summary of the history Serat Pik Bun Liong.
2017
S69898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Priscillia
Abstrak :
Public space is one of the most important elements of a city that is established to accommodate human activities. The strong bond between humans and places is a result of space utilization that gives opportunity for users or visitors to come together and benefit the spatial settings as social and physical meaning of the space. Pantjoran PIK has become one of the most viral culinary centers located in the Pantai Indah Kapuk area whose architectural appearance is inspired by Zhangzhou City. The new nuances of Chinatown were officially opened as a public space that serves murals and knick knacks as educational purposes of the original atmosphere in China’s markets. PIK’s Pantjoran serves not only commercial but also historical meaning through its characters and spatial settings that are able to communicate with visitors that forms their spatial experience. Through public space, it shows how humans possess a habit to seek potential in making use of spatial elements. Supported by James J. Gibson theory as a basis, the potential of the social and physical meaning of the space in which could be utilized and benefit by humans are called as Affordances. Through Affordances, every space, object or event might have a potential and purpose it can bring to humans. By means, Affordances contributed in the formation of patterns of use in a space, for example Pantjoran PIK. ...... Ruang publik merupakan salah satu elemen terpenting sebuah kota yang didirikan untuk mewadahi aktivitas manusia. Ikatan yang kuat antara manusia dan tempat merupakan hasil pemanfaatan ruang yang memberikan kesempatan bagi pengguna atau pengunjung untuk berkumpul dan beraktivitas melalui setting spasial dalam makna sosial dan fisik ruang. Manusia mempunyai karakter untuk selalu melihat potensi dalam pemanfaatan ruang dan sekitarnya. Maka dari itu, bagaimana elemen spasial pada ruang public mempunyai kualitas untuk menunjukan potensi penggunaannya dapat disebut sebagai Affordances. Hal tersebut didukung oleh pemaparan studi kasus pada Pantjoran PIK, yang merupakan salah satu pusat kuliner yang sedang naik daun. Terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk, tampilan arsitektur ruang publik ini terinspirasi dari Kota Zhangzhou di Cina. Pecinan bernuansa baru ini resmi dibuka sebagai ruang publik yang menyajikan makna komersial dan makna historis melalui karakter dan setting spasialnya yang mampu berkomunikasi dengan pengunjung yang membentuk pengalaman spasial mereka. Melalui Affordances, setiap ruang, objek, atau peristiwa mungkin memiliki potensi dan tujuan yang dapat dibawanya kepada manusia. Dengan kata lain, Affordances berkontribusi dalam pembentukan pola penggunaan dalam suatu ruang, misalnya Pantjoran PIK.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betty Susilowati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya risiko kesehatan akibat pajanan benzene pada pekerja industri sepatu kulit di PIK Pulogadung. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 52 pekerja memiliki nilai RQ > 1 untuk efek pajanan realtime dan sebanyak 37 pekerja memiliki nilai RQ > 1 untuk efek pajanan lifetime. Selain itu didapatkan hasil bahwa semua pekerja disana memiliki risiko kanker untuk pajanan lifetime dan realtime karena nilai ECR>10-4. Karena nilai RQ> 1 dan ECR>10-4 maka perlu dilakukan manajemen risiko. Manajemen risiko untuk efek pajanan non karsinogenik dilakukan dengan menurunkan konsentrasi benzene menjadi 0,042 mg/m3, lama pajanan menjadi 5,4 jam/hari, frekuensi pajanan menjadi 114 hari/tahun dan menetapkan durasi pajanan yang aman yaitu 10,8 tahun. Sedangkan manajemen risiko untuk efek pajanan karsinogenik dilakukan dengan menurunkan konsentrasi benzene menjadi 0,023 mg/m3, lama pajanan menjadi 2 jam/hari, frekuensi pajanan menjadi 63 hari/tahun, dan menetapkan durasi pajanan yaitu 5 tahun.
This study aims to determine the magnitude of health risk from exposure to benzene in the leather shoe industry workers in PIK Pulogadung. This research uses a risk analysis environmental health approach. The results of this study shows that 52 workers have RQ > 1 for realtime risk exposure and 37 workers have RQ > 1 for lifetime risk exposure. Beside that, the results show that all of the workers have a cancer risk for lifetime risk exposure and realtime risk exposure because ECR > 10-4. Since value of RQ > 1 and ECR > 10-4 so it is necessary for risk management. Risk management carried out to reduce non carcinogenic effect of exposure with decrease the concentration of benzene into 0,042 mg/m3, then reduce exposure time into 5,4 hour/day, reduce exposure frequency into 114 days/year and establish a safe exposure duration of 10,8 years. Whereas the risk management for carcinogenic exposure is decrease the benzene concentration into 0,023 mg/m3, then reduce time exposure into 2 hour/day, reduce exposure frequency into 63 days/year, and establish a safe exposure duration of 5 years.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library