Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haruno Sajati
Abstrak :
ABSTRAK
Metode Median Filter adalah salah satu metode perbaikan kualitas citra pada domain spatial. Domain spatial memiliki kelebihan pada hasil perbaikan karena perbaikan citra dilakukan per-pixel. Karena perbaikan citra dilakukan terhadap pixel, metode Median Filter memiliki komputasi yang tinggi dan waktu eksekusi yang lama. Dengan melakukan penyeleksian terhadap pixel yang perlu diperbaiki dapat mengurangi waktu proses perbaikan dan meningkatkan kualitas citra karena pixel yang sudah benar, tidak perlu diperbaiki. Pengukuran kualitas citra dilakukan menggunakan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) dengan membandingkan nilai citra asli dengan citra hasil perbaikan. Perbaikan citra menggunakan median filter pada semua pixel memiliki nilai PSNR 28.5 dB sedangkan dengan penyeleksian nilai pixel memiliki nilai PSNR 30.1 dB atau meningkat 5.61%. Untuk waktu perbaikan citra pada semua pixel membutuhkan 2.12 detik sedangkan dengan penyeleksian nilai pixel membutuhkan 1.94 detik atau turun 8.5%. Kualitas hasil perbaikan citra dengan menyeleksi nilai pixel dianggap layak untuk proses berikutnya karena sudah di atas 30 dB.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Wireless 3.5G is designed to deliver various kind of multimedia packages through IP network. Quality of Service (QoS) fulfilment is a crucial factor for multimedia applications....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan suatu citra yang direpresentasikan dalam format digital menjadi lebih mudah disebarluaskan dan dimanipulasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi dan sekaligus memperbaiki citra digital termanipulasi. Dalam makalah ini, teknik watermarking menggunakan Absolute Moment Block Truncation Coding (AMBTC) dan Integer Wavelet Transform (IWT) ditawarkan sebagai solusi permasalahan tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi dan memperbaiki manipulasi pada citra yang berukuran satu piksel, garis, maupun blok dengan tingkatan warna yang berbeda. Sistem dapat memperbaikinya sampai 99% dan dapat digunakan untuk mendeteksi serangan berupa salt and pepper atau sharperning.
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah A`Yun
Abstrak :
ABSTRAK
Keamanan dalam berkomunikasi merupakan komponen yang penting. Akan tetapi keamanan komunikasi bisa terancam seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik untuk menjaga agar data rahasia tidak jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggungjawab. Steganografi merupakan salah satu usaha dalam mengamankan data rahasia. Pada skripsi ini, akan diimplementasikan algoritma steganografi dengan teknik pixel indicator, dalam usaha menyembunyikan data rahasia berupa text ke dalam citra digital. Pada piksel dari citra warna berpola Red Green Blue (RGB) akan dipilih indikator untuk menentukan keberadaan data rahasia sesuai aturan dalam tabel indikator. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa teknik ini dapat menyembunyikan pesan rahasia dan mengembalikan kembali pesan tersebut dengan rata-rata waktu extracting lebih cepat dibandingkan rata-rata waktu embedding. Perbedaan antara citra asli dengan citra yang telah disisipi pesan juga secara kasat mata tidak mengalami perubahaan yang signifikan. Dilihat analisis nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) dari data uji berada pada interval ( ) yang berarti nilai PSNR lebih besar dari 40 dB, maka citra yang dihasilkan baik sehingga menjamin keamanan pesan rahasia tersebut.
ABSTRACT
Security is an important thing in commnunication. But it could be threatened as the development of technology advances. Therefore we need some technique to protect the secret data from the irresponsible uses. Steganography is one of method to protect secret data. In this essay, the algorithm of steganography will be implemented with pixel indicator technique for hiding text as secret data into digital image. In pixel of color image with mode of Red Green Blue (RGB) will be selected an indicator to determine the existence of secret data based on the table of indicator. The results show that this technique can hide secret message and retrieve its message with the average time of extracting is faster than the average time of embedding. The difference between cover image and stego image by human visual system not changed significantly. In analysis of the values of Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) from experiment data are between 44.87 and 73.68. It mean the values of PSNR are more than 40 dB, so the stego image are good then it guarantee the security of the secret message.
2015
S61799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Hendra S.
Abstrak :
Citra MODIS bersifat multispektral sehingga memiliki kapasitas data yang besar. Kesamaan antara kanal citra pada data MODIS disebut korelasi citra. Korelasi citra antar band dalam data MODIS dapat dijadikan acuan dalam melakukan kompresi secara spektral. Kompresi spektral dengan metode Linear Interband Prediction dilakukan berdasarkan korelasi citra sebagai acuan dalam menentukan citra referensi dan citra hasil prediksi. Kanal citra hasil kompresi dengan linear interband prediction memiliki kapasitas kecil dan kualitas yang hampir sama dengan aslinya. Hasil kompresi dengan Linear Interband Prediction dikompresi lagi secara spasial dengan metode Wavelet. Beberapa variasi Wavelet diterapkan, yakni Haar, Daubechies, Coiflet, Symlet dan Biorthogonal. Diharapkan rasio kompresi pada kompresi ini akan lebih besar, tetap menjaga kualitas citra yakni PSNR > 40dB, dan waktu komputasi yang cepat.
MODIS is a multispectral satellite data, which has ultra high data size to store these data. It has to be compressed with spectrally and spatially. Image correlation used as a reference in spectral compression using Linear Interband Prediction method. Spectral compression results are compressed again using wavelet transform. Several family of Wavelet transform applied namely Haar, Daubhecies, Coiflet, Symlet, and Biorthogonal. Experimental results show in compression ratio while maintaining the image quality (PSNR > 40dB) and fast computation time are expected.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ali Syahputra
Abstrak :
ABSTRAK
Keterbatasan lisensi penggunaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi seperti SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A dari Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada pengguna menuntut teknik keamanan data saat didistribusikan melalui media elektronik sehingga tidak digunakan secara ilegal oleh pihak yang tidak berwenang. Enkripsi dan reversible data hiding merupakan dua perlindungan privasi yang efektif dan populer yang dapat dipilih sebagai solusi komunikasi rahasia. Pada penelitian joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI) sebelumnya, performansi extracted-bit error rate (EER) dan peak signal-to-noise ratio (PSNR) citra yang dipulihkan kurang memuaskan seiring mengecilnya ukuran blok. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan peningkatan akurasi performansi sistem joint reversible data hiding untuk citra satelit penginderaan jauh dari sistem referensi yang ada dengan memodifikasi fungsi fluktuasi dalam proses ekstraksi data dan menggunakan teknik embedding Reed-Solomon (RS) codes. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil eksperimen, baik usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi tanpa RS codes maupun usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi dan RS codes berhasil memperkecil EER, memperkecil ukuran blok dalam memperoleh error-free extracted-bit, dan meningkatkan PSNR dibandingkan dengan metode referensi RDHEI yang ada untuk implementasi pada citra uji satelit SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A.
ABSTRACT
Limitations on licensing the use of high resolution remote sensing satellite images such as SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A from the National Remote Sensing Data Bank (BDPJN) of the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) to users need data security techniques when distributed through electronic media so that not used illegally by unauthorized parties. Encryption and reversible data hiding are two effective and popular privacy protections that can be chosen as confidential communication solutions. In previous research on joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI), the performance of extracted-bit error rate (EER) and peak signal-to-noise ratio (PSNR) of the recovered image was less satisfactory as the block size decreased. Therefore, this work proposes performance accuracy improvement of the joint reversible data hiding system for remote sensing satellite images from existing reference systems by modifying the fluctuation function in the data extraction process and using the Reed-Solomon (RS) codes embedding technique. Overall, based on experimental results, both the proposed system with fluctuation modification without RS codes and the proposed system with fluctuation modification and RS codes succeeded in reducing the EER, reducing the block size in obtaining error-free extracted-bits, and increasing PSNR compared to the existing RDHEI reference methods for implementation in SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A satellite test images.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Malemta
Abstrak :
Permasalahan utama dalam kompresi gambar adalah bagaimana mendapatkan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) dan Rasio Kompresi (RK) yang baik (tinggi) secara bersamaan serta gambar hasil kompresi yang masih dikenali oleh manusia serta waktu pemrosesan yang relatif cepat. Rasio kompresi yang tinggi menunjukkan penurunan nilai derajat keabuan (grayscale) dalam bit per piksel dan PSNR yang tinggi berhubungan dengan kwalitas gambar rekonstruksi yang diperoleh pada penerima. Proses kompresi dilakukan dengan mengkuantisasi koefisien-koefisien wavelet yang sangat beragam menjadi nilai dan tingkat tertentu. Nilai ini ditentukan oleh proses iterasi untuk mendapatkan distorsi minimal. Pemrosesan dengan ukuran sel yang sering digunakan yaitu 4x4 walaupun mempunyai PSNR yang tinggi namun mempunyai kelemahan rasio kompresi yang rendah serta waktu pengalahan yang relatif lama. Untuk itu digunakn ukuran sel (N) lain yaitu 8x8, 16x16 dan 32x32 kemudian dilakukan proses iterasi (k) untuk mencari distorsi minimum dan penambahan jumlah tingkat kwantisasi (M). Kedua hal terakhir ini adalah untuk menaikkan PSNR, sehingga walaupun ukuran sel diperbesar namun PSNRnya masih dapat dipertahankan. Dari nilai PSNR dan rasio kompresi yang diperoleh serta karakteristiknya diperoleh titik optimal yaitu pada ukuran sel ditambah proses iterasi don jumlah tingkat kwantisasi. Hasilnya adalah sel ukuran 32x32 dapat digunakan untuk mendapatkan rasio kompresi tertinggi dengan M=4, k=0 atau M=2, k=0 atau sel ukuran 16x16 untuk mendapatkan PSNR yang baik. ...... The main problem on image compression is how to achieve value both Compression Ratio (CR) and Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) simultaneously high, a recognized reconstructed image and relatively small time processing. Compression ratio deals with decreasing grayscale value of an original image and PSNR deals with the quality of an image. In short word, the compression process is conducted by quantizing the various values to certain values and levels of wavelet coefficients. These values are determined by adding on iteration process to get minimum distortion in a cell. The cell size used is usually 4x4 that has the high PSNR, low compression ratio and high time processing. To dissolve such things, 8x8, 16x16 and 32x32 (N) of cell sizes are in use, iterate (k) and add of quantization level (M). The last two things are to enhance PSNR but to decrease compression ratio in contrast as well. From value of PSNR and CR as well as the characteristic, the optimum point is then to find out. The result is that 32x32 cell size is suitable to achieve the highest compression ratio with combining M=4 with k=O or M=2, k=O or 16x16 cell size to achieve good PSNR.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library