Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Marina Intansari
"Tesis ini membahas tentang pandangan dokter, staf farmasi, dan staf IT di RS Awal Bros Pekanbaru mengenai pelaksanaan penggunaan resep elektronik di RS Awal Bros Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), Wawancara Mendalam, dan Observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembuatan resep elektronik ditentukan dari kemauan, kemampuan adaptasi dan sikap dari pengguna sistem tersebut. Komponen utama yang menunjang hal tersebut adalah kemudahan sistem yang
digunakan, kelengkapan informasi yang dibutuhkan, dan kesesuaian dengan proses/alur kerja yang berlangsung

This study focus on the evaluation of electronic prescription utilitation at Awal Bros Hospital Pekanbaru from the doctors, pharmacy staff, and IT Staffs point of
view. This Study used qualitative study with descriptive analitycal approach. Data collection methods used are Focus Group Discussion (FGD), Indepth Interview,
and Observation. Results of this study shows that the utilitation of Electronic Prescribing depends on the user?s willingness, user?s ability to adapt with the
systems, and the users attitude towrds the systems. The main component that support it are the systems that is easy to use, completeness of the information provide, and the how the systems goes along with the working proscess at the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Arifa Aldi
"Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Salah satu parameter evaluasi pelayanan instalasi farmasi adalah ketepatan jenis, jumlah dan waktu pelayanan resep. Dari evaluasi ini dapat diperoleh informasi adanya resep yang tidak terlayani yang berdampak pada kepuasan pasien. Persentase obat yang terlayani harus mencapai 100% yang menunjukkan bahwa instalasi farmasi patuh dalam penyediaan obat di rumah sakit. Hasil penelitian diperoleh data total resep sebanyak 799 lembar dengan total item obat adalah 2.004 item. Didapatkan persentase resep obat terlayani 98.30%, obat tidak terlayani 1.70%, dan obat diganti 2.54%. Pengelompokkan obat tidak terlayani antara lain obat formularium (65.88%) dan obat non formularium (34.12%). Obat tidak terlayani disebabkan oleh adanya penggantian item obat dalam resep yang ditulis dokter. Instalasi farmasi dapat mengganti item obat yang tidak terlayani dengan obat yang memiliki kandungan sama sesuai dengan aturan kementerian kesehatan. Perlu dilakukan peningkatan jumlah perencanaan pengadaan dan menambah pilihan item obat sehingga dapat dilakukan substitusi bila obat tidak tersedia di rumah sakit.

Pharmaceutical service standards in hospitals include management standards for pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials as well as clinical pharmacy services. One of the parameters for evaluating pharmaceutical installation services is the accuracy of the type, quantity, and time of prescription services. From this evaluation, information can be obtained about the existence of unserved prescriptions that have an impact on patient satisfaction. The percentage of medicines served must reach 100%, which shows that the pharmaceutical installation is compliant in providing medicines in hospitals. The research results obtained data on a total of 799 prescriptions with a total of 2,004 medicinal items. It was found that the percentage of drug prescriptions served was 98.30%, 1.70% of drugs not served, and 2.54% of drugs replaced. The groupings of unserved drugs include formulary drugs (65.88%) and non-formulary drugs (34.12%). Medication not served is caused by a replacement drug item in the prescription written by the doctor. Pharmacy installations can replace unserved drug items with drugs that have the same content by Ministry of Health regulations. It is necessary to increase the number of procurement plans and increase the choice of drug items so that substitutions can be made if the drug is not available in the hospital."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library