"Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya, mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu termasuk pemastian mutu dan hal ini tertuang dalam Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Pedoman CPOB wajib menjadi acuan bagi industri farmasi dan sarana yang melakukan kegiatan pembuatan obat dan bahan obat. Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah dilakukan terhadap semua obat terdaftar, termasuk produk ekspor yang tertuang dalam Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP) dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses, dilakukan tiap tahun dan didokumentasikan, dengan mempertimbangkan hasil kajian ulang. Tujuan penulisan ini untuk memahami cara pembuatan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP). Pelaksanaan dilakukan di PT.Harsen Laboratories pada periode Agustus–Oktober 2020. Penyusunan laporan PTAP dilakukan minimal terhadap 3 batch produk, kemudian mengumpulkan sumber data produk “P”, kemudian mengolah data dan dikonversi dalam bentuk grafik. Penulisan dilakukan sesuai prosedur tetap yang berlaku di PT. Harsen Laboratories. Hasil yang diperoleh dimana prosedur PTAP yang dibuat di PT.Harsen Laboratories sudah memenuhi syarat yang terdapat pada CPOB dan data yang ditampilkan sudah memenuhi syarat. Parameter yang dikaji dalam penyusunan PTAP produk “P” pada periode tahun 2019 telah memenuhi persyaratan spesifikasi mutu yang telah ditentukan. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Salah satu bagian pedoman teknis CDOB meliputi bangunan dan peralatan. Dalam melakukan distribusi sesuai dengan CDOB suatu Pedagang Besar Farmasi harus memastikan terpenuhinya sumber daya yang baik, sehingga dapat menjamin perlindungan saat distribusi obat. Area penyimpanan, penerimaan dan pengiriman harus dirancang terpisah, dan juga terlindung dari kondisi cuaca, dan harus didesain dengan baik serta dilengkapi dengan peralatan yang memadai, hal ini dilakukan untuk mendukung agar kualitas obat tetap terjamin. Untuk itu, diperlukan alur dan denah penyimpanan obat yang baik yang akan membantu personil yang bekerja di area gudang dalam menyiapkan pesanan obat dan menjaga kualitas obat tetap terjaga sesuai dengan yang tercantum dalam CDOB. Prakter Kerja Profesi Apoteker diaksanakan di PT. SamMarie Tramedifa. Analisi dilakukan dengan membandingkan bangunan area penyimpanan obat dengan persyaratan di CDOB. Kemudian dilakukan analisis letak penyipanan peralatan gudang yang digunakan, melihat alur datangnya obat mulai dari area penerimaan, karantina, penyimpanan, pengemasan dan penyaluran. Diperoleh hasil bahwa denah dan alur penyimpanan di area gudang obat yang sesuai dengan CDOB telah diterapkan di PT SamMarie Tramedifa dan denah dan alur penyimpanan di area gudang penyimpanan obat di PT SamMarie Tramedifa secara umum sudah memenuhi syarat. Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi yang terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini merupakan masalah kesehatan dunia yang perlu ditangani dan apabila terdapat penyakit penyerta dapat menimbulkan risiko terjadinya penyakit ginjal dan kardiovaskuler. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apotek memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek, Sebagai penanggung jawab apotek, apoteker bertanggung jawab dalam melakukan kajian resep yang diterima di Apotek, tujuan pengkajian resep adalah untuk menjamin keamanan (safety) dan kemanjuran (efficacy) dari obat dalam resep tersebut ketika digunakan oleh pasien serta memaksimalkan tujuan terapi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui pola peresepan yang dilakukan selama Praktik Kerja Profesi Apoteker periode November 2020 di Apotek Roxy Pondok Labu. Metode pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan resep yang diterima selama bulan November, kemudian memisahkan resep yang mengandung obat antihipertensi dan dipilih 2 resep secara acak pada resep tersebut. Kemudian dilakukan pengkajian dan analisis pada 2 resep terpilih. Dari total semua resep pada periode November 2020 yang diresepkan oleh dokter terdapat 10 resep yang mengandung obat antihipertensi. Obat yang sering diresepkan oleh dokter, antara lain golongan obat penghambat enzim angiotensin yakni Ramipril, golongan obat penghambat reseptor B yakni Bisoprolol, golongan obat penghambat kanal kalsium yakni Amlodipine. Pengkajian resep yang dilakukan terhadap resep periode Oktober 2020 di Apotek Roxy Pondok Labu menyatakan bahwa resep sudah rasional namun kelengkapan administratif belum lengkap.
Good Manufacturing Practices (GMP) aims to ensure that drugs are made consistently, meet established requirements and are in accordance with their intended use, covering all aspects of production and quality control including quality assurance and this is contained in the Guidelines for Good Manufacturing Practices. GMP guidelines must be a reference for the pharmaceutical industry and facilities that carry out activities for the manufacture of drugs and medicinal ingredients. Annual Product Review (APR) should be carried out on all registered drugs, including export products contained in the APR with the aim of proving process consistency, conformity with specifications for starting materials, packaging materials and finished products, to see trends and identify improvements. required for products and processes, carried out annually and documented, taking into account the results of the review. The purpose of this paper is to understand how to make the APR. The implementation was carried out at PT.Harsen Laboratories in the period Augus-October 2020. APR report was prepared for at least 3 batches of products, then collected the “P” product data source, then processed the data and converted it in graphical form. The writing is done according to the standard procedure in PT. Harsen Laboratories. The results were obtained where the APR procedure made at PT.Harsen Laboratories had met the requirements contained in the GMP and the data displayed had met the requirements. The parameters studied in the preparation of the APR product "P" in the 2019 period had met the predetermined quality specification requirements. Good Storage and Distribution Practice is a method of distribution of drugs and/or drug ingredients aimed at ensuring quality along the distribution according to the requirements and purposes of use. Part of the Good Storage and Distribution Practice technical guide covers buildings and equipment. In distributing according to the Good Storage and Distribution Practice, a Pharmaceutical Wholesaler must ensure the fulfillment of good resources, so as to guarantee protection during drug distribution. Storage, receiving and delivery areas must be designed separately, and also protected from weather conditions, and must be well designed and equipped with adequate equipment, this is done to support the quality of the drug is guaranteed. For this reason, a good flow and plan for drug storage is needed that will help personnel working in the warehouse area in preparing drug orders and maintaining drug quality. Pharmacist Professional Work Practice are carried out at PT. SamMarie Tramedifa. The analysis was carried out by comparing the drug storage area building with the requirements in the Good Storage and Distribution Practice. Then do an analysis of the location of the warehouse equipment used, looking at the flow of drugs from the receiving area, quarantine, storage, packaging and distribution. The results show that the plan and storage flow in the drug warehouse area that is Good Storage and Distribution Practice compliant have been implemented at PT SamMarie Tramedifa and the storage plan and flow in the drug storage area at PT SamMarie Tramedifa generally meet the requirements. Hypertension is a disease with a high prevalence and always increase rapidly. This is a world health problem that needs to be addressed and if there are comorbidities it can pose a risk of developing kidney and cardiovascular disease. Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. The pharmacy has the aim to improve the quality of pharmaceutical services at the pharmacy. As the person in charge of the pharmacy, the pharmacist is responsible for conducting a review of prescriptions received at the pharmacy, the purpose of reviewing prescriptions is to ensure the safety and efficacy of the drugs in the prescription when used, as well as maximizing therapeutic goals. The purpose of this paper is to study and find out the prescribing patterns carried out during the Professional Work Practice of Pharmacists for the period November 2020 at the Roxy Pondok Labu Pharmacy. The method of implementation is by collecting prescriptions received during November, then separating prescriptions containing antihypertensive drugs and randomly selecting 2 prescriptions for those prescriptions. Then an assessment and analysis was carried out on the 2 selected recipes. Of the total of all prescriptions in the November 2020 period prescribed by doctors, there were 10 prescriptions containing antihypertensive drugs. Drugs that are often prescribed by doctors include the class of angiotensin enzyme inhibitors namely Ramipril, and the B receptor blocker namely Bisoprolol, a class of calcium channel blockers namely Amlodipine. The prescription review carried out on the recipe for the October 2020 period at the Roxy Pondok Labu Pharmacy stated that the recipe was rational but the administrative completeness was incomplete. "