Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Onghokham, 1933-
Depok: Komunitas Bambu, 2017
951 ONG r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Sarastia Indriyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan asam amino glutamin dalam medium pengencer Tris kuning telur TKT 20 terhadap kualitas spermatozoa sapi peranakan ongole PO pascapengeringbekuan. Sampel semen diambil dari dua ekor sapi PO jantan masing-masing sebanyak satu kali dalam satu minggu menggunakan vagina buatan hingga masing-masing mencapai 4 ulangan. Sampel semen diencerkan dengan pengencer Tris-kuning telur yang ditambahkan asam amino glutamin dengan konsentrasi 0 mM KK ; 2,5 mM KP1 ; 5 mM KP2 ; dan 10 mM KP3. Sebanyak 0,25 ml sampel semen dikemas dalam cryotube0,5 ml dengan dosis 50 juta sel/ml. Sampel semen diekuilibrasi pada suhu 5 oC selama 3 jam, kemudian dibekukan dalam nitrogen cair -196 oC . Pengeringbekuan dilakukan pada suhu -60 oC dan tekanan 0,011 mBar selama 24 jam. Hasil evaluasi spermatozoa pascapengeringbekuan pada KK, KP1, KP2, dan KP3 menunjukkan nilai rerata persentase integritas membran sebesar 32,5 2,53 ; 45,0 4,57 ; 47,1 6,64 ; 40,1 3,21 ; abnormalitas sebesar 28,2 5,30 ; 18,5 2,81 ; 14,8 4,29 ; 11,9 1,87 ; dan integritas DNA sebesar 86,0 1,15 ; 100,0 0,00 ; 100,0 0,00 ; 100,0 0,00 . Hasil uji ANAVA satu faktor yang dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan perbedaa nyata P>0,05 antara KK dengan KP1, KP2, dan KP3 terhadap persentase integritas membran dan abnormalitas semen sapi PO pascapengeringbekuan. Integritas DNA tidak diamati secara statistik karena tidak memenuhi jumlah ulangan sesuai rumus Federer. Perbedaan konsentrasi asam amino glutamin tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kualitas spermatozoa sapi PO pascapengeringbekuan.
ABSTRACT
The research aimed to find out the effect of glutamine amino acid addition into Tris egg yolk 20 extender for the quality of ongole crossbreed cattles spermatozoa post freeze drying. The semen samples were collected from two peranakan ongole cattles each one time a week using an artificial vagina up to 4 replications for each. The semen samples were diluted in Tris egg yolk extender added by glutamine amino acid with concentration 0 mM KK 2,5 mM KP1 5 mM KP2 and 10 mM KP3. A total of 0,25 ml diluted semen samples were packed in 0,5 ml cryotube with 50 million cells ml dossage. Samples were equilibrated at 5 oC for three hours, then freezed in liquid nitrogen 196 oC . The semen samples then freeze dried at 60 oC and 0,011 mBar for 24 hours. The result of evaluation of spermatozoa after freeze drying on KK, KP1, KP2, and KP3 showed the average value of membrane integrity percentage 32,5 2.53 45.0 4.57 47.1 6.64 40.1 3.21 abnormality 28.2 5.30 18.5 2.81 14.8 4.29 11.9 1.87 and DNA integrity 86.0 1.15 100.0 0.00 100.0 0.00 100.0 0.00 .The one factor ANOVA followed by Tukey test showed a significant differences.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Santoso
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2012
305.895 1 IWA p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mukh. Imron Ali Mahmudi
Abstrak :
Studi ini fokus pada mode hubungan diaspora Peranakan Tionghoa di Lasem dengan referent-origin-nya serta konsepsi mereka mengenai referent-origin dan Peranakan Tionghoa. Dalam banyak studi, masih berkembang anggapan bahwa etnis Tionghoa memiliki nasionalisme keindonesiaan yang rendah karena loyalitas mereka ke tanah asalnya. Ironisnya, persepsi itu masih bertahan sampai dua dekade pasca-reformasi. Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Peranakan Tionghoa mendefinisikan Tiongkok sebagai rujukan asal bagi etnis Tionghoa. Studi ini menggunakan konsep diaspora karena mampu menjelaskan berbagai pola migrasi dan mode hubungan masyarakat diaspora dengan asal rujukannya. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengangkat studi kasus masyarakat diaspora Tionghoa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Penelitian ini berargumen bahwa mode hubungan diaspora Tionghoa dengan referent-origin menempatkan Tiongkok sebatas pada rujukan budaya Tionghoa karena pembatasan pada kebudayaan Tionghoa selama orde baru telah memutus hubungan Diaspora Tionghoa dengan Tiongkok sebagai negara atau homeland. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa referent-origin bekerja dalam aktivitas peranakan Tionghoa dalam melestarikan berbagai warisan kebudayaan leluhurnya. Era kemajuan teknologi informasi dan transportasi membuat mode hubungan masyarakat Tionghoa dengan referent-origin nya semakin terbuka. Diaspora Tionghoa di Lasem yang berasal dari berbagai gelombang dan pola migrasi mengembangkan berbagai mode hubungan dengan referent-origin, mulai dari mode antagonistic, centroperipheral, hingga mode enclaved, dan atopic dimana kolektivitas Peranakan Tionghoa menggunakan kepercayaan pada referent-origin yang sama sebagai pusat budaya Tionghoa untuk saling mengenal diantara Peranakan Tionghoa lainnya tanpa ada upaya yang diarahkan ke negara asal, Tiongkok ......This study focuses on the modes of relationship between the Peranakan Chinese diaspora in Lasem and their referent-origin as well as their conceptions of referent-origin and Peranakan Chinese. Previous studies show that there is still a growing assumption that ethnic Chinese have low Indonesian nationalism because of their loyalty to their homeland. Ironically, this perception still persists for two decades after the reformation. This thesis aims to explain how Peranakan Tionghoa define China as the referent-origin for Chinese. This study uses the concept of diaspora because it is able to explain various patterns of migration and modes of diaspora community relations to the referent-origin. This study is a qualitative research with a case study of the Chinese diaspora in Lasem, Rembang, Central Java. Methods of data collection are carried out through observation, in-depth interviews, and document study. This study argues that the mode of relations between the Chinese diaspora and referent-origin places China only as a reference to Chinese culture because restrictions on Chinese culture during the New Order have severed the relationship between the Chinese Diaspora and China as a country or homeland. The results of this study indicate that the referent-origin works in peranakan Chinese activities in preserving various cultural heritage of their ancestors. The era of advances in information, technology and transportation has made the mode of relations between Chinese and their referent-origin more open. The Chinese diaspora in Lasem from various waves and migration patterns, developed various modes of relationship with referent-origin, ranging from antagonistic, centroperipheral, to enclaved, and atopic modes where the Peranakan Chinese collectivity used the belief in the same referent-origin as the center of Chinese culture to get to know each other among other Chinese Peranakans without any efforts directed at their home country, China.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soplanit, Maria V.
Abstrak :
Keberadaan etnik Cina di Indonesia adalah suatu kenyataan sosial yang telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu. Aspek budaya kelompok masyarakat ini selalu menarik untuk diteliti dan dibahas. Salah satu diantaranya adalah perkawinan tradisional. Skripsi ini membahas pelaksanaan perkawinan tra-di sional di kalangan etnik Cina di daerah Tangerang. Untuk kepentingan penyusunannya telah dialkukan penelitian terhadap etnik Cina di beberapa desa di Kecamatan Teluknaga Tangerang. Perkawinan tradisional yang dideskripsikan adalah perkawinan tradisional golongan peranakan, yang rrerupakan kelompok mayoritas dari etnik Cina di daerah tersebut. Sebelum membahasnya, terlebih dahulu diberikan gambaran singkat mengenai beberapa aspek kehidupan etnik Cina, khususnya golongan peranakan di sana.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onghokham
Abstrak :
Summary: Socioeconomic history of Chinese Indonesian in Java, Indonesia; collected articles.
Depok: Momunitas Bambu, 2017
305.895 ONG r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Darto Harnoko
Yogyakarta: BPNB DI Yogyakarta, 2016
927 DAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aji `Chen` Bromokusumo
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2013
641.5 AJI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Junita Sari
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis tentang kesetaraan jender di Hindia Belanda pada awal abad 20, khususnya di lingkungan masyarakat Tionghoa Peranakan sebagaimana tercermin dalam karya-karya sastra Tionghoa Peranakan yang terbit di surat kabar Doenia Baroe. Pada awal abad 20 Politik Etis dalam bidang pendidikan membawa perubahan besar terhadap pola pikir generasi muda di Hindia Belanda. Perubahan ke arah modernitas yang mengedepankan kesetaraan dirasakan oleh semua kalangan, termasuk perempuan. Masalah kesetaraan jender yang menuntut persamaan hak laki-laki dan perempuan semakin mengemuka, tak terkecuali di lingkungan perempuan Tionghoa Peranakan. Karya-karya sastra Tionghoa Peranakan yang terbit dalam surat kabar Doedia Baroe di Padang pada tahun 1930 didominasi oleh tema tentang kesetaraan jender. Mengapa terjadi dominasi tema tersebut dan sejauh mana pengaruh atau peran karya-karya itu terhadap perjuangan kesetaraan jender khususnya di lingkungan masyarakat Tionghoa Peranakan, itulah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah dan teori jender sebagai landasan konseptual.  Dari penelitian dan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa, kesetaraan jender yang ingin dicapai oleh perempuan Tionghoa Peranakan khususnya, adalah perlakuan yang sama antara laki-laki dan perempuan yang di dalamnya mencakup pendidikan, pergaulan, dan kebebasan memilih pasangan hidup. ......This study analyzes gender equality in the Dutch East Indies at the beginning of the 20th century, especially in the Tionghoa Peranakan community as reflected in the Tionghoa Peranakan literary works published in the Doenia Baroe newspaper. At the beginning of the 20th century the Politik Etis in the field of education brought major changes to the mindset of the younger generation in the Dutch East Indies. Changes towards modernity which put forward equality are felt by all groups, including women. The issue of gender equality which demands equal rights for men and women has increasingly surfaced, including the Tionghoa Peranakan women. The works of Tionghoa Peranakan literature that were published in the Doedia Baroe newspaper in Padang in 1930 were dominated by the theme of gender equality. Why the domination of this theme occurs and to what extent the influence or role of these works on the struggle for gender equality, especially in the Tionghoa Peranakan environment, is the subject of this study. The research was conducted using historical methods and gender theory as a conceptual basis. From the research and analysis conducted, it was found that the gender equality to be achieved by Tionghoa Peranakan women in particular is equal treatment between men and women which includes education, association, and the freedom to choose a life partner.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>