Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York : Addison-Wesley, , 1995
610.73 CLI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nursasmita
"ABSTRAK
Perawat anak memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya dampak negatif hospitalisasi melalui aplikasi konsep perawatan atraumatik dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman yang dialami perawat dalam memberikan perawatan atraumatik pada anak yang mengalami hospitalisasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif fenomenologi. Pengambilan data melalui wawancara terhadap tujuh perawat. Hasil penelitian menggambarkan empat tema yaitu dualisme peran orang tua dalam perawatan atraumatik, dilemma perawatan atraumatik di rumah sakit, pendekatan unik yang digunakan perawat dalam perawatan atraumatik, dan refleksi perawatan atraumatik untuk perawat

ABSTRACT
A nurse has an important role to prevent the negative impact of hospitalization through the application of concepts atraumatic care in providing nursing care in children. The research aim is to explore the experiences of nurses in providing atraumatic care for children during hospitalization. This research's method using qualitative phenomenology descriptive study. Collecting data through interviews with seven nurses. The results of the study describes the four themes, namely a duality of the role of parents in the atraumatic care, support hospitals dilemma in atraumatic care, nursing interventions used in atraumatic care, and the reflection of atraumatic care for nurses"
2016
T45803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Darmayanti
"ABSTRAK
Luka kaki diabetik adalah komplikasi diabetes mellitus DM yang dapatmengakibatkan amputasi ekstremitas bawah. Pengetahuan tentang perawatan lukakaki diabetik berkaitan erat dengan keterampilan perawat dalam melakukanperawatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuanperawat tentang perawatan luka kaki diabetik di Kota Depok. Penelitian inimenggunakan consecutive sampling sebanyak 102 responden dari tiga rumah sakittipe C di Kota Depok. Penelitian menggunakan kuesioner Nurses rsquo; KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM-DFU yang terdiri dari 40 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagianbesar 92,2 perawat memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sisanya memilikitingkat pengetahuan cukup. Hasil penelitian merekomendasikan perawat untuksecara aktif mengikuti pelatihan dan mencari informasi mengenai perawatan lukakaki diabetik. Selain itu, institusi layanan keperawatan dapat menyusun kebijakanberkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan perawat.

ABSTRACT
Diabetic foot wound is a complication of diabetes mellitus DM that can causeamputation of lower extremity. Nurses rsquo knowledge about diabetic foot woundcare is related to nurses rsquo wound care practice. This study aimed to identify thelevel of nurses rsquo knowledge regarding diabetic foot wound care in Depok. A totalsample of 102 nurses from three general hospitals of type C were involved byusing consecutive sampling method. Data was collected using Nurses rsquo KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM DFU questionnaire consisting of 40 question items. The result showed that the majorityof participants 92,2 have low level of knowledge regarding diabetic footwound care. This study recommends nurses to apply for wound care training andactively look up latest information about diabetic wound care. It is alsorecommended that the nursing service institutions consider establishing somepolicies in an effort to optimize nurses rsquo knowledge."
2015
S70105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muammar Nur Agsawan Wakano
"Latar Belakang. Beberapa hal terkait proses penyembuhan luka di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang terdiri lingkungan, peralatan kesehatan, petugas kesehatan yang melakukan perawatan luka. Tindakan perawatan luka akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada prosedur yang telah ditetapkan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan perawat dalam perawatan luka di ruang perawatan bedah tahun 2019. Metode Penelitian. Desain yang digunakan adalah deskriptif obsevasional dengan pendekatan cross sectional .Jumlah Sampel adalah 26 orang yang diambil dengan teknik total
sampling. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis data univariat. Kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat kepatuhan sedang sebanyak 53,8 % dan kepatuhan baik sebanyak 46,2 % serta didapatkan pula hasil bahwa sebagian besar responden memiliki ketidakpatuhan pada
aspek umum SOP perawatan luka sebanyak 62,5%, sedangkan untuk aspek khusus dari SOP perawatan luka didapatkan hasil bahwa seluruh responden (100%) memiliki tingkat kepatuhan baik.. Saran. Disarankan kepada seluruh perawat lebih meningkatkan dan peduli terhadap pentingnya pelaksanaan aspek khusus maupun aspek umum dari
standar operasional prosedur perawatan luka, dan Rumah Sakit secara berkala mensosialisasikan kembali standar operasional prosedur perawatan luka kepada perawat.
Background. Several things related to the process of wound healing are influenced by internal and external factors. External factors consisting of the environment, medical equipment, health workers who perform wound care. Wound care measures will be of quality if in their implementation always refers to established procedures.Objective.
This study aims to determine the level of nurse compliance in wound care in surgical ward in 2019. Research Methods. The design used was descriptive observational with cross sectional approach. The number of samples was 26 people taken by total sampling technique. Data analysis carried out in this study is univariate data analysis. Conclusion.
The results of the study found that most of the respondents had moderate compliance rates of 53.8% and good compliance of 46.2%, and it was also found that the majority of respondents had non-compliance with the general aspects of wound care SOP as
much as 62.5%, whereas for specific aspects of SOP for wound care showed that all respondents (100%) had good compliance. Suggestion. It is recommended that all nurses improve and care for the importance of implementing specific aspects as well as general aspects of the standard operating procedures for wound care and the Hospital periodically re-socializes the standard operating procedures for wound care to nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Maryati
"Pasien yang dirawat diruang perawatan intensif banyak terpasang alat-alat invasif yang dapat membuat pasien merasa tidak nyaman, nyeri dan kadang gelisah. Kolaborasi pemberian sedasi merupakan salah satu intervensi yang dapat memberikan rasa nyaman. Perawat berperan penting dalam pemantauan sedasi sehingga perlu paham terkait manajemen sedasi di ruang rawat intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan praktik pemberian sedasi di ruang intensif di salah satu rumah sakit rumah sakit tipe A di Jakarta. Metode yang digunakan adalah cross sectional study dengan 80 responden, alat ukur yang digunakan adalah Nurses Knowledge of Sedatives, Sedation Assessment and Management Questionnaire dan Nurses Sedation Practice Scale Questionnaire. Hasil analisis one way anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata praktik pemberian sedasi oleh perawat menurut tingkat pengetahuan perawat dengan p Value = 0,000. Penelitian ini merekomendasikan bahwa peningkatan pengetahuan perawat dapat dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pengkajian dan manajemen sedasi.

Patients who are treated in intensive care unit are predominantly equipped by invasive devices which initiate discomfort, pain and restlessness to the patients. Collaboration in offering sedation is one of the intervention that can provide a feeling of comfort. Nurses play an important role in monitoring sedation hence they need to understand the sedation management in the intensive care unit. This study aimed to determine the correlation of nurses' knowledge with the practice of providing sedation in the intensive care unit in a type A hospital in Jakarta. The research methodology used a cross sectional study with 80 respondents and used the Nurses Knowledge of Sedatives, Sedation Assessment and Management Questionnaire and Nurses Sedation Practice Scale Questionnaire. The results of the one way anova analysis showed that there was a significant difference in the average sedation practice by nurses according to the level of knowledge of nurses with p Value = 0.000. This study recommends that increasing the knowledge of nurses can be done through education and training programs that aims to increase the knowledge related to sedation assessments and managements."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Wahyuni, examiner
"Kebijakan baru terkait isolasi pasien di ruang perawatan anak dengan COVID-19 memengaruhi tuntutan kerja yang berdampak pada perawat berupa kelebihan beban baik fisik dan psikologis sehingga menempatkan praktik perawatan berpusat pada keluarga (PBK) yang diimplementasikan perawat di ruang isolasi pada tekanan yang sangat besar. Hal tersebut menjadi tantangan bagi perawat anak menerapkan PBK untuk memberikan outcome yang baik terhadap quality of care. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menerapkan PBK di ruang isolasi perawatan anak dengan COVID-19. Desain deskriptif kualitatif digunakan dengan melakukan wawancara semi terstruktur kepada 11 perawat anak. Kriteria inklusi partisipan antara lain memiliki pengalaman minimal 5 tahun merawat pasien anak, bertugas di ruang perawatan anak dengan COVID-19 minimal 2 bulan, pengalaman tersebut maksimal satu tahun yang lalu, dan memiliki pengetahuan PBK dengan nilai cukup. Data hasil wawancara dianalisis menggunakan analisis tematik. Enam tema yang dihasilkan yaitu mendorong keterlibatan keluarga, membangun kerja sama, meningkatkan kesejahteraan psikologis, membuat pengaturan pemberian informasi sekaligus tindakan, membutuhkan dukungan untuk tetap profesional, dan komunikasi kunci keberhasilan. Yang paling penting dalam menerapkan PBK adalah komunikasi perawat dengan anak dan orang tua. Strategi komunikasi perawat memengaruhi peran perawat untuk melibatkan, bekerja sama, meningkatkan kesejahteraan psikologi anak dan orang tua, dan untuk tetap profesional. Diperlukan dukungan institusi untuk mengembangkan kompetensi komunikasi perawat dalam penerapan PBK pada ruang isolasi perawatan anak dengan COVID-19 sehingga pelayanan keperawatan tetap mengedepankan aspek PBK untuk keuntungan pasien dan keluarga. 
......The new policy regarding patient isolation in the pediatric care rooms with COVID-19 which was strictly enforced affected work demands which impacted nurses in the form of overload both physically and psychologically so that it placed the practice of family-centered care (FCC) in the isolation rooms caring for children with COVID-19 was under enormous pressure. This is a challenge for nurses to apply to the FCC to provide the best outcomes for quality of care. This study aimed to explore nurses' experiences in implementing FCC in the isolation rooms caring for children with COVID-19. A qualitative descriptive design was used by conducting semi-structured interviews with 11 nurses. The inclusion criteria include a minimum of five years of experience caring for pediatric patients, caring for a child with COVID-19 in the isolation room for at least two months, and this experienced a maximum of one year ago, and having adequate knowledge regarding FCC. The data were analyzed using thematic analysis. Six themes were generated including encouraging family involvement, building collaboration, improving psychological well-being, making arrangements for providing information as well as action, needing support for staying professional, and communication key to success. The most important thing in implementing FCC is the nurses’ communication with children and parents. The strategies to establish communication influence nurses’ roles in involving, collaborating with, and improving the psychological well-being of children and parents. Institutional support is needed to develop nurses' communication competence in the implementation of FCC in isolation rooms caring for children with COVID-19 so that nursing services continue to prioritize FCC aspects for the benefit of patients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Dewi sartika SLI
"ABSTRAK
Diabetes millitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang berlangsung
kronis, penyakit ini mempunyai beberapa komplikasi jangka panjang. Salah satu
komplikasinya adalah luka diabetes yang pada tahap lanjut dapat dilakukan amputasi.
Perawatan luka merupakan intervensi keperawatan yang dapat menghindarkan pasien
dari amputasi. Prinsip perawatan luka yang baik adalah memberikan lingkungan yang
lembab dan hangat untuk dapat meningkatkan proses perkembangan luka. Selain itu
perawatan luka juga harus efektif dalam pembiayaan, efektif dalam pembiayaan tidak
harus selalu murah tapi dilihat dari banyaknya manfaat yang didapat pasien.. Penelitain
ini merupakan penelitian kuasieksperimen pretest-postest with control group design.
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan dipilih secara acak.
Instrument pengkajian luka yang digunakan adalah instrument pengkjian luka Bates-
Jansen dan lembar pencatatan biaya material perawatan luka. Perbedaan proses
perkembangan luka dan efektifitas pembiayaan antara balutan modern dibandingkan
baluatan konvensional diuji dengan uji t independen dengan tingkat kepercayaan 95 %.
Hasil uji t independen menunjukkan ada perbedaan proses perkembangan luka antara
kelompok perlakuan dan kontrol (p=0,031) dan terdapat perbedaan efektifitas
pembiayaan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0,002). Dengan demikian
institusi pelayanan perlu mengembangkan metode perawatan luka diabetes menggunakan
balutan modern.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic carbohydrate metabolism disturbance which has many long term complications. One of its complications is diabetic wound which has risk for amputation. Wound care is nursing intervention that prevents patient form being amputated. A good principle of wound care is giving a moist and warm environment in order to improve wound healing process. Wound care should be cost effective which does not mean to be cheap but can give benefits for patient. This research used quasi-experiment with pretest and post test with control group design. Sample was chosen randomly with purposive sampling. Instrument for wound assessment are Bates-Jansen wound assessment and the documentation of wound care material cost. The difference of wound healing process and cost effectivity between modern and conventional dressing was tested with independent t test with 95% confidence interval. The result of independent t test showed a difference in healing process between treated and controlled groups (p=0,031), and a difference in cost effectivity between treated and controlled groups (p=0,002). It is concluded that health services need to improve diabetic wound care method with modern dressing."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-24790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laviana Nita Ludyanti
"Perpisahan akibat perawatan yang dilakukan pada bayi prematur berpengaruh terhadap proses bonding attachment. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif pada tujuh partisipan ini menggunakan teknik Purpossive Sampling yang bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman orang tua menerima perilaku caring perawat dalam memfasilitasi bonding attachment bayi prematur di Ruang NICU. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colaizzi.
Hasil analisis data didapatkan tujuh tema yaitu proses peningkatan pengetahuan, mampu melakukan perawatan terhadap bayinya, respon ibu terhadap tindakan perawatan yang diberikan, termotivasi dalam melakukan perawatan bayi prematur, terpenuhinya kebutuhan bayi selama dilakukan perawatan, keterlibatan dalam asuhan keperawatan dan kepuasan terhadap perawatan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan dan bonding attachment pada bayi prematur.
......
Separation between parents and premature babies in intensive care unit affects in bonding attachment process. This study was a qualitative research design with descriptive phenomenology approach took 7 participants used Purpossive Sampling Technique. This study aims to explored mother's experience received nursing caring in facilitated bonding attachment of premature babies. Data were collected with indepht interview and analized with Colaizzi method.
The results of data analysis got seven themes: knowledge improving process; capable to cared their babies; mother's respons with nursing care; motivated to cared their premature babies, the premature babies needed was fullfiled well; participated in nursing care; and nursing care satisfaction. The result is expected to be input in improving nursing care and bonding attachment in premature babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Ambar Asmarini
"Bayi baru lahir memiliki kebutuhan fisiologis khusus untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrauterin dan seringkali membutuhkan perawatan khusus. Rutinitas perawatan di ruang rawat dapat membuat bayi baru lahir berisiko mengalami gangguan integritas kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas edukasi integritas kulit terhadap kompetensi perawat dalam pemantauan risiko cedera kulit neonatus. Studi menggunakan metoda Pre- experimental dengan rancangan pre and post-test without control design. Sampel penelitian berjumlah 62 perawat yang bekerja di ruang Perinatologi sebuah rumah sakit rujukan di Jakarta. Sampel diambil secara purposive. Intervensi penelitian yang dilakukan yaitu memberikan edukasi secara blended learning dengan memberikan informasi melalui link video presentasi integritas kulit dan diskusi secara langsung saat praktik pemantauan kulit. Hasil penelitian didapatkan rerata nilai pengetahuan responden naik sebesar 3,93, rerata nilai sikap naik sebanyak 32,1 dan rerata keterampilan naik sebanyak 14,41. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat kenaikan nilai rerata secara bermakna dengan p value <0,001, sehingga ada pengaruh intervensi edukasi integritas kulit mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat dalam pemantauan risiko cedera kulit. Untuk mencapai kualitas kompetensi perawat yang optimal, sebaiknya dilakukan mentoring, supervisi, pendampingan dan pengarahan secara terintegrasi. Pembuat kebijakan diharapkan dapat membuat standar pemantauan integritas kulit yang terkini sesuai dengan kondisi neonatus yang memerlukan perawatan intensif.
......Newborns are physiologically adapted to the extrauterine environment and often require special care. Routine care in the ward has the risk of increasing skin integrity disorders. The purpose of the study was to determine the effectiveness of skin integrity education on the competence of nurses in monitoring the risk of skin injury. The study used a quasi-experimental method with pre and post-test without a control design. Sampling was done by purposive sampling, where 62 nurses worked in the Perinatology section of a hospital in Jakarta. The interventions carried out were education via video links presentations on skin integrity, and direct discussions during practice. The results of this study are the average score of respondents' knowledge values increased by 3.93, the average score of attitude scores increased by 32.1, and the average score of skills increased by 14.41. The results of the analysis showed a positive average increase, with a p-value <0,001 so there was an effect of skin integrity education intervention, being able to increase the knowledge, attitudes, and skills of nurses in monitoring the risk of skin injury. The implementation of an educational program for five days can improve the competence of nurses in monitoring the prevention of skin injuries. To achieve optimal quality of nurse competence, mentoring, supervision, mentoring and guidance must be carried out in an integrated manner. Hospital policymakers are also expected to develop new standards for monitoring skin integrity according to the condition of neonates in intensive care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library