Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Martireni Narmadiana
Abstrak :
Tesis ini mengenai penyidikan tindak pidana penganiayaan, terhadap perempuan yang menjadi korban kekerasan, yang dilakukan oleh Satuan IV Remaja Anak-anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, yang secara umum telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun, dari fungsi manajemen, proses penyidikan tidak berjalan dengan simultan. Tidak simultannya fungsi manajemen dalam proses penyidikan tindak pidana terhadap perempuan korban kekerasan oleh Sat IV Renakta Polda Metro Jaya, karena masih ditemukan tindakan dan perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh penyidik-penyidik pembantu terhadap saksi korban maupun tersangka. Terjadinya tindakan dan perilaku menyimpang dari penyidik-penyidik pembantu yang melakukan penyidikan terhadap perempuan korban kekerasan karena : kurangnya pengawasan dan pengendalian dari atasanlpimpinan kepada para penyidik-penyidik pembantu secara berjenjang, penyidik-penyidik pembantu yang melakukan penyidikan belum memahami secara keseluruhan pengertian perempuan itu sendiri, dan hak-hak asasi manusia yang harus dilindungi dan dihormati serta mental penyidik-penyidik pembantu pada saat menangani kasus perempuan korban kekerasan mudah terpengaruh korban maupun pelaku. Masalah penelitian dalam tesis ini adalah penyidikan terhadap perempuan korban kekerasan yang dilakukan oleh penyidiklpenyidik pembantu, Sat IV Remaja Anak-anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Hasil penelitian ini menemukan bukti adanya tindakan dan perilaku menyimpang dari penyidiklpenyidik pembantu yang melakukan penyidikan terhadap perempuan korban kekerasan. Maka, implikasi dari tesis ini, adalah perlunya meningkatkan profesionalisme penyidik/penyidik pembantu yang menangani kasus terhadap perempuan korban kekerasan, supaya memahami dan mengerti tentang perempuan melalui pendidikan kejuruan khusus reserse, dan akan Iebih baik lagi apabila pemah mengikuti pendidikan kejuruan RPK. Perlunya upaya penegakkan hukum oleh petugas kepolisian terhadap kasus perempuan korban kekerasan, dengan Cara polisi tidak mudah terpengaruh, dan menempatkan polisi pada fungsinya yang menuntut kemampuan profesionalisme, untuk dapat mengatasi dan meredamnya secara tepat dan bijaksana, dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sating terkait satu sama lainnya.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Fathia Kirana
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan data dari Rifka Annisa Women's Crisis Center, ada 51 kasus kekerasan dalam masa pacaran yang ditangani pada tahun 1998 (Reputrawati, 1999). Kekerasan yang terjadi dapat berbentuk kekerasan fisik, psikologis, seksual dan ekonomi. Dalam Lemme (1995) dinyatakan kekerasan dapat mengakibatkan rusaknya mentalitas dan harga diri korban. selain cedera fisik ringan hingga yang menyebabkan kematian. Para korban (dan pelaku) menampilkan mekanisme pertahanan sehingga mereka dapat bertahan, tetapi hal ini menyulitkan mereka untuk keluar dari hubungan yang abusive tersebut. Sementara Engel (1990) meyatakan bahwa ada suatu pola destruksi di mana perempuan terus menerus mengalami kekerasan oleh orang-orang di sekitamya.

Dalam tulisan ilmiah ini, dilakukan penelitian tentang pola-pola destruksi dalam hubungan pacaran di mana perempuan menjadi korban kekerasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman yang dalam, utuh, dan menyeluruh tentang pola destruksi pada perempuan yang mengalami tindak kekerasan dalam masa pacaran. Hal-hal yang akan diteliti (a) bentuk-bentuk destruksi dalam hubungan masa pacaran di mana perempuan menjadi korban kekerasan; (b) rasionalisasi korban (pihak perempuan) terhadap bentuk-bentuk destruksi tersebut; (c) Mekanisme pertahanan yang ditampilkan oleh pelaku (pihak laki-laki).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatlf. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam {in-depth Interview) dan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian yaitu perempuan yang pernah mengalami tindak kekerasan dalam masa pacaran (dan hubungan tersebut sudah berakhir).

Dari hasil analisa, ditemukan bahwa bentuk destruksi diri dimulai melalui dominasi (salah satu bentuk kekerasan emosional) pelaku terhadap korban dengan menggunakan rasionalisasi-rasionalisasi. Korban menganggapnya sebagai suatu tanda perhatian dan cinta. Dominasi terns berkembang menjadi kekerasan fisik, seksual maupun ekonomi. Dan setiap penerimaan korban terhadap kekerasan, menghantarkan korban pada kekerasan-kekerasan selanjutnya. Hal ini berdampak buruk bagi harga diri dan mentalitas korban. Untuk menerima kekerasan yang terjadi pada dirinya korban cenderung menyaiahkan diri. Sementara pelaku banyak menampilkan mekanisme pertahanan berupa proyeksi untuk mengurangi perasaan bersalah.

Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa korban cenderung memiliki idealisasi yang distortif terhadap sosok laki-laki pasangannya. Sejarah kekerasan dalam keluarga mempunyai peranan dalam membentuk perilaku bertahan korban. Selain itu ditemukan juga adanya ketidakseimbangan keterbukaan antara korban dan pelaku dalam hubungan mereka. Keterbukaan korban dimanipulasi oleh pelaku untuk mendapatkan keinginannya. Di samping itu ternyata interpretasi ajaran agama juga berperan untuk pembenaran kekerasan dan membantu korban untuk 'bertahan'. Dukungan sosial juga merupakan faktor yang penting untuk membantu korban keluar dari hubungan yang diwamai oleh kekerasan itu.

Peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian mengenai mekanisme pertahanan yang ditampilkan oleh pelaku secara mendalam, sehingga gambaran pola destruksi dapat diperoleh seutuhnya. Selain itu diperlukan suatu pola konseling yang menggunakan pendekatan kognitif untuk menyadarkan korban bahwa ia dapat mengubah kondisi yang dialaminya.
2002
S2889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitijahubessy, Christy Natalia Magdalena
Abstrak :
ABSTRAK
Pentingnya dukungan sosial sangat membantu perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Desain penelitian ini yaitu cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 243 perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, berusia 19-49 tahun. Penilaian dukungan sosial menggunakan kuesioner MSPSS, sedangkan penilaian terhadap kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL Bref versi bahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan sangat kuat, arah hubungan positif antara dukungan sosial dengan kulitas hidup fisik dipengaruhi oleh pendidikan (R=0,994, p=0,000). Dukungan sosial dengan kualitas hidup hubungan sosial dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perilaku kekerasan sebelumnya (R=.0.960, p=0,000). Dukungan sosial dengan kualitas hidup lingkungan dipengaruhi oleh pekerjaan (R=0,992, p=0,000). Dukungan sosial dapat djadikan salah satu intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga melalui program pendampingan dan konseling.
ABSTRACT
The importance of social support highly helps the women becoming the domestic violence victims to improve their quality of life. This research aims at identifying the correlation between social support and the quality of life of the women as the domestic violence victims. The research design is cross sectional. The research samples are 243 of women aged 19-49 years becoming the domestic violence victims. The marking of social support uses MSPSS questionnaires, while the marking of the quality of life uses WHOQOL Bref questionnaires in Indonesian version. The analysis result shows that there is a very strong correlation. The direction of positive correlation between social support and physical life quality is influenced by education (R=0,994, p=0,000). The correlation of social support with the quality of life of social relation is influenced by the education and the history of previous violence behavior (R=.0.960, p=0,000). The correlation of social support with the environmental life quality is influenced by jobs (R=0,992, p=0,000). The social support can be one of the interventions to improve the quality of life of the women becoming the domestic violence victimsthrough mentoring program and counseling.
2016
T46365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Beata Kurnia
Abstrak :
Penelitian-penelitian mengenai kekerasan terhadap perempuan dan shelter perempuan korban kekerasan telah banyak dilakukan, terutama dalam menggunakan perspektif antropologi. Dalam antropologi, kekerasan berbasis gender atau kekerasan terhadap perempuan masih dianggap memiliki cakupan yang luas, karena penderitaan perempuan yang diakibatkan oleh faktor sosial dan budaya yang terjadi di masing-masing masyarakat. Ini kemudian berdampak juga kepada isu shelter perempuan korban kekerasan, dimana terdapat cakupan luas antara frontliner dan shelter dimana diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang berakar dari faktor sosial dan budaya yang sama di dalam masing-masing masyarakat. Ini menyebabkan batasan antara kekerasan, korban, frontliner, dan shelter mengalami pemudaran. Pada skripsi ini, penulis akan menyajikan bibliografi beranotasi dari tulisan-tulisan mengenai kekerasan terhadap perempuan dan shelter perempuan korban kekerasan. Penulis akan melihat dan mengkategorisasi tema-tema yang muncul di dalam tulisan-tulisan tersebut untuk memahami bagaimana isu kekerasan terhadap perempuan dan shelter untuk perempuan korban kekerasan dikaji dari perspektif antropologi. ......Much research on violence against women and shelters for women victims of violence have been carried out, especially using an anthropological perspective. In anthropology, gender-based violence or violence against women is still considered to have a broad scope, because of the suffering of women caused by social and cultural factors that occur in each society. This then has an impact on the issue of shelters for women victims of violence, where there is wide coverage between frontliners and shelters which is caused by policies rooted in the same social and cultural factors in each community. This causes the boundaries between violence, victims, frontliners, and shelters to be blurred. In this thesis, the author will present an annotated bibliography of writings on violence against women and shelters for women victims of violence. The author will look at and categorize the themes that appear in these writings to understand how the issue of violence against women and shelter for women victims of violence are studied from an anthropological perspective.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library