Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elizabeth Kristi Poerwandari
Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3), 2007
150 KRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wills, Richard H.
Charlottetown: University of Prince Edward Island, 2004
150 WIL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ruben, Brent D.
Jakarta: Rajawali Pers, 2017
302.2 RUB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya pemerintah Indonesia untuk menciptakan ruang publik terbuka sebagai wadah sosial dan interaksi yang lebih baik, dapat dilakukan melalui penerapan disciplinary design. Disciplinary design merupakan desain yang memiliki kemampuan untuk mengontrol perilaku manusia sesuai dengan keinginan sang desainer, agar designed environment dapat tercipta. Salah satu contohnya merupakan penerapan disciplinary design pada elemen fisik ruang publik terbuka. Penerapan disciplinary design pada elemen fisik dipengaruhi oleh beberapa variabel di antaranya: bentuk, dimensi, permukaan, jarak, jumlah pada elemen fisik serta stimulus dari luar. Dengan melakukan studi kasus pada Taman Cikapundung dan Lapangan Gasibu, penulis ingin mengetahui pengaruh apa saja yang disciplinary design berikan baik terhadap perilaku manusia di dalamnya dan juga ruang publik terbuka. Serta keterkaitan variabel yang digunakan pada disciplinary design terhadap fungsi ruang publik terbuka.
ABSTRACT
Indonesian rsquo s Government efforts to provide better public open spaces and accommodate social interactions and activities, can be done through the application of disciplinary design. Disciplinary design is a way to manipulates and controls human behavior as how the designer desired by applying a specific design. One of the example is the application of disciplinary design on physical elements such as furniture. It rsquo s success in creating designed environment is heavily influenced by several factors such as its shape, dimension, surface, distance, amount and also external stimulus. Through the observation at Taman Cikapundung and Lapangan Gasibu this study will examine further the impact of disciplinary design towards human behavior and public open spaces, along with the relation of previous factors of disciplinary design with the function of public open spaces.
2017
S67579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenita Doli Tine Donsu
Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2021
610.73 JEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bio in God Bless
Abstrak :
Fokus dari pembahasan ini adalah menjelaskan invaliditas aplikasi paradigma dalam sains sosial. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan interpretasi dan analisis terhadap konsep paradigma dalam sosiologi yang dibangun oleh sosiolog bernama George Ritzer, yang kemudian disintesiskan dengan hasil refleksi terhadap temuan-temuan dari neurobiologi mengenai perilaku manusia dalam kaitannya dengan gen, otak, juga lingkungan. Kesimpulan yang didapat darinya ialah bahwa indeterminateness realitas sosial yang diakibatkan oleh keberagaman perilaku manusia sebagai hasil interaksi gen, otak, dan lingkungan adalah hal yang tidak memungkinkan tercapainya validitas universal, di mana validitas universal dari paradigma merupakan syarat yang harus dipenuhinya untuk dapat diaplikasikan dalam sains sosial.
Focus of this study is to explain the invalidity of the application of paradigm in social science. This is done by interpreting and analyzing the concept of paradigm in social science built by George Ritzer, which then being synthesized with the result of reflection of discoveries of neurobiology about human behavior as product of interrelation of gene, brain, and environment. Conclusion of this study is that the indeterminateness of social reality caused by variance of human behavior as interaction of gene, brain, and environment makes universal validity as requirement of application of paradigm in social science becomes impossible to achieve.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16025
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leihitu, Irsyad
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena banyaknya variasi gambar cadas di Leang Uhallie. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui hubungan antara bentuk-bentuk dan keletakan gambar cadas di Leang Uhallie sehingga diketahui pola penggambaran dan perilaku manusia masa lalu dalam menggambar gambar cadas. Berdasarkan analisis bentuk diketahui bahwa terdapat 21 varian motif tangan dan enam varian motif hewan. Dari analisis keletakkan diketahui bahwa gambar-gambar cadas digambarkan secara berdekatan pada dinding dan langit-langit gua. Melalui analisis bentuk dan kontekstual diketahui pola dari tiap motif, yaitu motif tangan digambarkan dengan pola acak dan motif hewan digambarkan dengan pola individu dan berpasangan. Sementara itu, motif tangan dan motif hewan memiliki pola yang saling beriringan.
ABSTRACT
This research was conducted because of the large variety of the rock art in Leang Uhallie. This study is trying to determine the relationship between form and its locations in Leang Uhallie to determine the pattern and human behavior in the past in depictions of rock art. Based on the form analysis is known that there are 21 variants motif hand and six variants animal motif and from contextual analysis is known that the rock art was depicted on the walls and ceiling of the cave. With the form and contextual analysis it can be seem that handstencil was depicted with a random pattern and animal motif was depicted in individuals and pairs. Meanwhile, both of hand-stencil and animal motif was depicted contiguously.
2016
S65403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izazi Mulya Putra
Abstrak :
Perancangan yang holistik untuk auditorium menjadi penting sebagai usaha menekan dampak negatif dari potensi bahaya kebakaran. Kebakaran sebagai bahaya laten sering disepelekan mengingat peluang terjadinya yang rendah. Konfigurasi ruang auditorium adalah salah satu aspek perancangan yang secara pasif mempengaruhi manusia saat mengevakuasi diri dari bencana kebakaran. Perancangan konfigurasi ruang auditorium yang baik akan berdampak positif pada proses pengumpulan informasi saat terjadi kebakaran hingga proses evakuasinya itu sendiri. Lebih jauh, konfigurasi ruang auditorium yang baik dapat menekan dampak negaif dari bencana kebakaran. Skripsi ini lebih jauh membahas peran dan relasi antara rancangan konfigurasi ruang auditorium dengan manusia di dalamnya. Baik pergerakannya saat kebakaran, kondisi psikis manusia, maupun pengaruh terhadap evakuasinya itu sendiri. Oleh sebab itu kajian ini dirasa penting untuk dilakukan perihal konfigurasi ruang auditorium guna menemukan konfigurasi terbaik yang dapat mendukung proses evakuasi supaya lebih optimal. ......The holistic design of the auditorium is important as an effort to reduce the negative impact of potential fire hazards. Fires as latent hazards are often underestimated given the chance of low occurrence. The configuration of auditorium in one aspect of design that passively affects humans when evacuating themselves from fire disasters. The design of a good auditorium configuration will have a positive impact on the process of gathering information during fire until the evacuation process itself. Furthermore, a good configuration of the auditorium can reduce the negative impact of the disaster. This thesis further discusses the role and relation between the design configuration of the auditorium space with human in it. Both movements during fire, human psychological condition, as well as the effect on evacuation itself. Therefore this study is considered important to do regarding the configuration of the auditorium to find the best configuration that can support the evacuation process to be more optimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praychita Utami
Abstrak :
Terdapat diskriminasi yang begitu terbentuk dalam kehidupan yang belum disadari oleh sebagian besar masyarakat. Diskriminasi ini terjadi antara manusia dengan hewan dan dikenal dengan istilah spesiesme. Berbagai anggapan muncul untuk menjustifikasi perlakuan manusia ini yang kemudian menjadi dasar dari sikap manusia yang menindas hewan. Prinsip moral yang digunakan dalam penulisan ini adalah Prinsip Dasar Kesetaraan Pertimbangan atas interest dari Peter Singer. Prinsip ini menentang diskriminasi yang berdasarkan pada ketidakmampuan dan mencari sebuah karakteristik yang sifatnya sangat rendah yaitu kapasitas merasakan sakit dan nikmat. Dengan karakteristik ini sebagai tolak ukur, semua manusia dapat diikutsertakan sehingga dapat dicapainya sebuah kesetaraan dalam petimbangan moral. Namun, yang mempunyai karakteristik ini tidak hanya manusia karena hewan juga mempunyai kemampuan ini.
There is a discrimination that is formed in life which a majority of our society has not realized. This discrimination happens between humans and animals and is known as speciesm. All sorts of assumptions were brought up to justify this sort of treatment by humans which then became a basis for human opression towards animals. The moral principle that will be used is Peter Singer?s Basic Principle of Equal Consideration of Interests. This principle opposes discrimination based on inabilities, and so seeks for a characteristic that is so low which is the capacity to feel pain and pleasure. Having this characteristic as a boundary, all human beings can be included which equality in moral consideration can be achieved. But it turns out human beings are not the only beings to posses this characteristic because animals too can feel pain and pleasure.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rafidhiya Nugraha
Abstrak :
Manusia telah berevolusi sedemikian rupa dan menjadi makhluk yang mampu berpikir secara berkelanjutan. Hal ini membuat spesies kami mampu bertahan hidup secara bebas, sehat, serta manusiawi. Namun, manusia tidak dapat bergerak di tempat jika kita ingin berharap masa depan yang lebih baik. Sebuah hubungan yang harmonis dengan alam patut dibangun untuk menciptakan relasi manusia dan lingkungannya terus sehat. Tidak hanya dengan alam, tetapi juga sesama manusia, sesama jiwa, sesama pikiran. Indonesia merupakan negara yang selama ini selalu mengedepankan keberagaman yang bersatu. Bahkan, itu merupakan bagian dari ideologi berbangsa negara kami. Sebenarnya, apa yang diimpi-impikan oleh bangsa Indonesia merupakan mimpi bagi seluruh kebaikan umat manusia. Sebuah komunitas makhluk yang mampu menerima perbedaan, tidak semerta-merta menjadi satu entitas, melainkan mampu mempertahankan identitas serta keunikan yang berada dalam satu untaian persatuan dan perdamaian. Toleransi keberagamaan di Indonesia mungkin terlihat mudah dan halus dari luar. Kenyataannya, banyak sekali hal-hal serta penyetaraan yang dilakukan untuk menggapai titik keharmonisan baik antar manusia maupun dengan alam. Sebagai pemikir dan perancang untuk masa depan, layaknya mempersiapkan diri untuk terus berpikir secara luas, visioner, namun tidak jumawa serta rasa menghargai. Arsitektur lalu hadir dalam menciptakan monument kebanggaan dengan memanifetasi toleransi umat beragama di Indonesia menggunakan perilaku dinamis, reflektif, serta aliran air. ......
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>