Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Prasasti adalah artefak bertulis yang berasal dari masa lalu. Prasasti itu dapat berupa batu, logam (emas, perak, peru- nggu dan tembaga) dan tanah lint. Berdasar pada runusan tersebut, maka sopotong batu bertulis angka tahun atau selembar kecil lempeng enas bertulisan om atau dharnma, sudah dapat diartikan prasasti. Prasasti, npabila diteliti dengan saksama akan menunculkan banyak keterangan sejarah pada saat prasasti tersebut dibuat, misalnya tentang struktur masyarakat, agama, adat istiadat kuno, proses peradilan dan lain sebagainya. Telah banyak ahli yang pernah menbahas tentang hal tersebut di atas seperti B.Schrieke, F.H van Naerssen, J.G de Casparis, Boechari dan lain sebagainya. Namun yang lebih penting dirasakan pada kebutuhan menpergunakan prasasti sebagai sunber data di dalan penyusunan sejarah kuno Indonesia adalah alat-alat analitis untuk nemudahkan proses analisis. Alat-alat analitis ini harus nemenuhi syarat-syarat hingga dapat berfungsi secara operasional. ' Dalam neneliti prasasti dan nengujinya agar sebuah prasasti dapat dianggap layak diangkat sebagai data arkéologi untuk nenun- jang penyusunan sejarah kuno Indonesia, diperlukan beberapa ilmu bantu antara lain filologi dan ilmu sejarah. Di anal pendeskripsian prasasti kenudian berlanjut pada tahap alih aksara kenudian pada tahap penyuntingan lebih banyak diguna- kan cara kerja ahli filologi. Pada bagian kritik teks yaitu kritik ekstern dan kritik intern, cara kerja ahli sejarah lebih banyak dipergunakan sebagai dasar dari proses historiografi. Kritik teks terhadap prasasti adaluh dengan melakukan pcngujian bagi otentisitas sumber dan kredibilitas sumber, dengan tujuan memunculkan data sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan bagi penulisan sejarah. Pada akhirnya setelah nelalui suatu proses ana lisa tersebut, prasasti bersama dengan data arkeologi lainnya menasuki tahapan historiografi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1996
LP.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Endah Nurvita
Abstrak :
Masa pemerintahan Tribhuwana dapat dikatakan merupakan titik awal kejayaan kerajaan Majapahit. Dalam masa pemerintahannyalah muncul tokoh-tokoh yang sangat terkenal dalam sejarah dan berperan penting atas kejayaan Majapahit. Tokoh_tokoh yang dimaksud adalah Hayam Wuruk, Gajah Mada, dan Prapanca. Selama 22 tahun Tribhuwana memegang tahta, telah ditemukan 7 buah prasasti termasuk prasasti Palungan yang berangka tahun 1252 Saka (1330 M). Prasasti Palungan ini menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuna. Prasasti tersebut pernah diteliti sebelumnya oleh N.J. Krom pada tahun 1913 dan L.Ch. Damais tahun 1955. Penelitian sementara yang telah dilakukan oleh Krom menghasilkan tanggal dikeluarkannya prasasti, sedangkan penelitian Damais menghasilkan 3 baris alih aksara dari keseluruhan barisnya sehingga informasi yang dapat diperoleh sangat sedikit. Informasi tersebut adalah unsur-unsur pertanggalan dan nama raja yang mengeluarkan. Akan tetapi untuk menyusun sebuah kisah sejarah dibutuhkan unsur waktu, tokoh, peristiwa, dan tempat. Keempat unsur tersebut belum Iengkap digali dan diteliti lebih mendalam. Untuk dapat mengetahui empat unsur pokok sejarah prasasti Palungan di atas, maka dilakukan alih aksara dan alih bahasa terhadap prasasti Palungan yang menghasilkan lengkapnya keseluruhan isi prasasti dan keempat unsur pokok sejarah. Selain itu untuk mengetahui apakah data ini layak atau tidak, maka data harus diuji dengan serangkaian tahap analisis yang dimulai dengan tahap Heuristik, kemudian dilanjutkan Kritik Teks ( Ekstem dan Intern ), Interpretasi, dan terakhir Historiografi. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa prasasti Palungan yang berangka tahun 1252 Saka ini ditulis sesuai dengan jamannya dan bukan merupakan prasasti tiruan atau palsu sehingga Iayak untuk dijadikan sebagai data Sejarah Kuna Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhenne Ivon Treviana
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam upaya menyusun sejarah kuna Indonesia diperlukan sumber_-sumber tertulis seperti prasasti, naskah dan berita asing sebagai sumber penelitian. Prasasti sebagai salah satu data arkeologi memiliki kelebihan dibanding data arkeologi lainnya, yaitu seolah dapat berbicara dan berkisah mengenai perilaku kehidupan manusia dan lingkungannya hingga tidak salah jika dikatakan bahwa prasasti merupakan tulang punggung penulisan sejarah kuna Indonesia.

Prasasti Airpulyan merupakan salah satu prasasti yang baru ditemukan dan belum sempat diteliti secara intensif. Prasasti yang ditemukan di Temanggung ini sekarang ditempatkan di Kantor SPSP Jawa Tengah, dipahatkan di atas batu padas, menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuna. Secara garis besar isinya memuat masalah pertikaian masalah pajak dan merupakan jenis prasasti jayapatra yang sangat sedikit ditemukan.

Tujuan utama penelitian ini adalah 1) membaca, membuat alih aksara dan terjemahan berikut catatannya; dan 2) mengungkap latar historis isi prasasti. Untuk mencapai kedua tujuan utama tersebut, digunakan tiga tahap penelitian yang lazim digunakan dalam cara kerja ilmu sejarah. Ketiga tahapan kerja itu adalah: Heuristik, tahap pengumpulan data, mengumpulkan keterangan seluas-luasnya mengenai data utama, yaitu Prasasti Airpulyan, pembuatan foto dan abklats dan data bantu lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang ada. Kritik teks, merupakan tahap pengolahan data. Terdiri dari kritik ekstern yang mencari kepastian bahwa data yang digunakan autentik sebagai data sejarah; dan kritik intern yang menganalisis isi prasasti untuk mendapatkan detail yang kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan untuk dicocokkan dalam suatu hipotesis dan konteksnya. Interpretasi dan historiografi, sebagai tahap penafsiran data yang diperoleh dari hasil pembacaan dan tafsiran isi prasasti dengan rujukan data bantu lainnya serta asumsi yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Walaupun Prasasti Airpulyan tidak memuat dengan jelas latar peristiwa penulisannya, dapat diperoleh sedikit kejelasan isinya. Pihak yang bersengketa adalah seorang pejabat wanua (tuha banua) dan pejabat watak (patih) yang melawan penduduk desa Airpulyan. Persengketaan tersebut diduga berlatar belakang pada masalah pajak, dan perkara ditangani oleh Samgat Puluwatu bernama Pu Mrsi. Atas kesaksian yang diberikan Pu Naga, maka persengketaan dimenangkan oleh penduduk desa Airpulyan, dengan dikukuhkannya kembali dharmnasima di desa Airpulyan.

Akhir dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kehidupan masyarakat atas peristiwa yang terjadi pada waktu prasasti tersebut dikeluarkan, untuk kemudian ditempatkan dalam susunan rangkaian panjang rekonstruksi sejarah kuna Indonesia secara kronologis.
2001
S11570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Yunita
Abstrak :
Masa dimana mulai munculnya tulisan-tulisan adalah masa dimulainya peradaban manusia terekam melalui naskah-naskah, prasasti-prasasti maupun melalui tulisan berupa simbol-simbol dan gambar. Di dalam sumber tertulis ini tertera berbagai macam keterangan yang berhubungan dengan kegiatan masa lalu pada saat pertulisan ini dibuat. Keterangan-keterangan itu mencakup masalah keagamaan, perekonomian, politik, adat-istiadat, silsilah keluarga/kerajaan, system pemerintahan yang berlaku saat itu. Pada tiap masa, sudah merupakan hal yang biasa terjadi apabila dalam penulisannya bentuk-bentuk huruf yang digunakan memiliki peradaaan yang sedikit maupun berbeda sama sekali. Oleh karena itulah sehubungan dengan keadaan seperti diatas, penelitian terhadap bentuk huruf suatu prasasti berikut penentuan masanya dijadikan tema dalam skripsi Prasasti yang ditemukan di Lampung ini adalah prasasti Ulubelu dan pernah pada waktu pertama kali ditemukan dibahas oleh L.C.Damais serta dimuat dalam JBG. X1936 dengan keterangan sebagai prasasti bertipe huruf Jawa bagian Barat. Untuk dapat mengetahui lebih jauh tipe huruf yang digunakan dalam prasasti ini, maka dilakukan pembandingan dengan tipe-tipe huruf dari prasasti-prasasti dan naskah-naskah yang diperkirakan satu masa dan mempunyai persamaan bentuk. Serta sedikit tinjauan pada bahasa yang dipergunakan prasasti ini. Dari basil pembahasan dapat dijelaskan bahwa prasasti Ulubelu dibuat pada sekitar abad 14-16 masehi. Dengan tipe huruf yang digunakan dalam prasasti ini adalah tipe huruf Jawa Kuno dan pemakaian bahasa yang banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa Kuno.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinia Budiati
Abstrak :
Alasan pemilihan masalah ini karena belum banyak tulisan yang membahas tentang penanggalan pada masa Jawa kuna, khususnya penanggalan pada prasasti Jawa kuna. Melalui 37 prasasti dari masa Sindok sampai dengan Airlangga, berusaha mengetahui unsur-unsur penanggalan yang pernah ada pada masa Jawa kura, serta penggunaannya pada masa itu. Prasasti sebagai data arkeologi memiliki. tiga dimensi arkeologi, yaitu dimensi formal, temporal, dan spatial. Penulisan ini bertumpu sepenuhnya aspek temporal, karena Penelitian ini mengkhususkan pada masalah mengenai penang_galan yang terdapat pada prasasti, Dalam penelitian ini di_gunakan metode pengumpulan data melalui data-data kepusta_kaan, setelah data itu terkumpul kemudian dilakukan pengo_lahan data untuk memperoleh penjelasan data. unsur penanggalan yang dikeral pada masa Jawa kuna terdiri dari 15 unsur, yaitu tahun, bulan, paksa, tithi, wara...
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S12073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Casparis, J.G. (Johannes Gijsbertus) de
Abstrak :
"V i n d p 1 a a t s. In 1898 werd op verzoek van de Directie van het Bataviaasch Genootschap een onderzoek ingesteld naar een steen met in_scriptie, die zich zou bevinden in de desa Plumpunan bij Salatiga r). Bij onderzoek bleek, dat er inderdaad ongeveer 3 km ten noord-oosten van Salatiga een desa van die naam voorkwam, waar zich een steenklomp beyond, _op welks grootste nog staande gebleven gedeelte, ongeveer 1% m hovel) den grond uitstekende, eene inscriptie voorkomt_ 2). Van deze in_scriptie werd een afprent gemaakt (thans O.D. Inv. No. 473). Van deze inscriptie bestaat een aftekening van Van der Vlis in de Universiteitsbibliotheek te Leiden uit 1842, die door Brandes ten onrechte werd gehouden voor een aftekening van een steen uit het district Peka_longan, waarvan door Raffles een facsimile was gepubliceerd a). Een ver_ge'ijking tussen dit facsimile en de afprent O. D. 473 toont aan, dat het bier twee verschi"" %tide oorkonden betreft. I)e afprent stemt echter geheel ovcreeri met de beschrijving van de aftekening van Van der Vlis '). zodat de vind_plaats Plwnpuiran van de bier te bespreken oorkonde niet twijfelachtig is. De steen wordt ook in de Inventaris vermeld, waarbij echter ten onrechte naar Raffles en Crawfurd verwezen wordt 5). desarTaam Plumpuiran komt voor op detailblad XXVIII C van de tcpografische kaarten en behoort tot de Onderneming Getas, distr. en reg. Salatiga ""). B e s c h r ij v i n g. De inscriptie is door dubbele streperi in drie delen verdeeld, die alle een rechthoekige vorm hebben. De afmetingen daarvan bedragen voor het bovenste (in het vervolg als A aan te duiden) gedeelte : -i cm lang en 10 ern breed, voor het nriddelste (B) : 70 bij_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1950
D1837
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kembang Dini Rachmawati
Abstrak :
Prasasti Tandess merupakan salah satu data epigrafi dan juga sumber sejarah tertulis yang menyebutkan nama Kyai Tumenggung Puspanegara. Prasasti tersebut terletak di Komplek Makam Puspanegara, Gresik. Isi dari Prasasti Tandes penting untuk diketahui karena sedikit banyak mampu menggambarkan dinamika kekuasaan dan pemerintahan pusat dan daerah di Jawa di sekitar masa kekuasaan Kyai Tumenggung Puspanegara. Penelitian ini menganalisis Prasasti Tandes dengan kritis dan disertai catatan terkait penulisan dan isi prasasti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya terdapat beberapa hal yang dikemukakan dalam Prasasti Tandes, yaitu peran seseorang bernama Kyai Tumenggung Puspanegara, suatu daerah bernama Tandes, serta peristiwa Perang Suksesi Jawa II.
Tandes Inscription is one of a few epigraphical data and also written history source mentioning the name of Kyai Tumenggung Puspanegara. The inscription is located in Puspanegara Cemetery, Gresik. Its contents are important because it informs us some aspects of the dynamics of central and regional authority and government in Java during the reign of Kyai Tumenggung Puspanegara. The study shows some information written in Tandes Inscription, which are the role of Kyai Tumenggung Puspanegara, a place called Tandes, and also The Javanese Succession War II.;;
2015
S58216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Danasasmita
Bandung: Lembaga Kebudayaan Universitas Padjadjaran, 1973
913.926 SAL y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Surti Nastiti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
913.927 TIT t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Aryanto
Abstrak :
Prasasti sebagai sumber sejarah kuna mempunyai kualitas yang tinggi, dan merupakan sumber yang dapat dipercaya, karena apabila diteliti dengan seksama isinya dapat memberikan gambaran yang amat menarik tentang struktur kerajaan, birokrasi, kemasyarakatan, perekonomian, agama, kepercayaan, dan adat istiadat di dalam masyarakat Indonesia Kuna. Sejumlah besar prasasti banyak yang belum diteliti secara tuntas. Sebagian besar prasasti diterbitkan dalam bentuk alih aksaranya raja, itu pun tidak seluruhnya lengkap. Beberapa diantaranya dilengkapi dengan terjemahan, namun telaah atas isinya belum banyak dilakukan. Prasasti Munggut telah lama ditemukan dan muncul pertama kali dalam satu laporan yang terbit pada tahun 1887, namun hingga saat ini belum ada yang membahasnya secara khusus dan tuntas. Sehubungan dengan hal tersebut maka suatu kajian awal terhadap prasasti merupakan tema dalam skripsi ini. Mengingat pentingnya prasasti sebagai salah satu sumber sejarah kuna dan sekaligus berfungsi sebagai historiografi, maka harus dilakukan telaah terhadap isi prasasti Munggut, yaitu mencoba mengetahui latar belakang sebab-sebab dikeluarkannya prasasti Munggut oleh raja Airlangga, dan juga mencoba memberikan gambaran aspek-aspek kehidupan masyarakat pendukungnya saat prasasti Munggut ini dikeluarkan. Tetapi yang lebih penting pada awal penelitian skripsi ini adalah memecahkan persoalan pertanggalan yang dibaca secara berbeda-beda oleh beberapa sarjana. Apakah prasasti Munggut ini dikeluarkan tahun 944 S atau 955 S. selain itu ada hal yang menarik di dalam prasasti Munggut ini, yaitu penyebutan tanda rakryan ri pakirakiran makabehan sebagai golongan pejabat. Penyebutan itu tidaklah umum pada masa Airlangga, dan diketahui pula bahwa belum ada prasasti Airlangga lainnya yang telah diterbitkan hasil penelitiannya menyebutkan istilah tersebut. Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam skripsi ini menyatakan bahwa prasasti Munggut memiliki angka tahun 944 S. hal ini didasarkan pada hasil pengajian terhadap fisik prasasti dan isi prasasti, yang lazim disebut dengan kritik ekstern dan intern, suatu bagian dari urutan metode penelilian yang biasa digunakan dalam ilmu sejarah, Sedangkan masalah penyebutan istilah tanda rakryan ri pakirakiran yang disebut dalam prasasti Munggut kemungkinannya merupakan bentuk istilah baru yang belum umum digunakan pada masa Airlanngga, terutama prasasti-prasastinya. kemungkinan lain muncul dari penyebutan istilah tanda ri pakirakiran tersebut, yaitu bahwa istilah itu telah dipergunakan terlebih dahulu oleh masyarakat Bali Kuna yang merupakan tanah asal kelahiran Airlangga untuk kemudian dibawa dan diperkenalkan oleh Airlangga ke tanah Jawa, khususnya Mataram Kuna pada masa pemerintahannya. Hal ini didapatkan melalui perbandingan terhadap prasasti-prasasti dari masa Bali Kuna. Namun hal ini masih perlu banyak diteliti kembali, karena masih diperlukan banyak waktu untuk dapat membuktikan apakah ada prasasti lain dari masa Airlangga yang juga menyebutkan istilah tanda rakryan ri pakirakiran. Masalah itu nantinya akan menimbulkan satu masalah baru yang menunggu waktu untuk pembahasan lebih lanjut
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>