Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardy, Margaret E.
Connecticut: Appleton-century-crofts , 1978
610.730 6 HAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chadrawati Angelica Hadisumarto
Abstrak :
APPRI sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan PR di I ndonesia telah mengeluarkan sebuah kode etik yang berfungsi sebagai aturan main anggotanya . Adanya sanksi seharusnya membuat anggota APPRI mematuhi dan menerapkan kode etik yang ada, sehingga untuk masa yang akan datangindustri PR dapat berkembang dengan baik dan benar. Penelitian ini melihat bagaimana perusahaan PR yang tergabung da l am APPRI melihat keberadaan dan pentingnya kode etik bagi mereka. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terfokus (focused/depth interview) yang menghasilkan data dalam bentuk pernyataan yang bersifat analitis terhadap kode etik APPRI. PEmelitian ini menunjukkan bahwa sekalipun APPRI telah memiliki kode etik 1 kode etik tersebut belum memiliki peran yang berarti. Kesadaran akan keberadaan dan pentingnya kode etik sudah ada.dalam diri responden tetapi penerapannya belum sepenuhnya dilakukan. Pertama 1 karena struktur organisasi APPRI belum lengkap; kedua 1 tidak ada pen jelasan yang r i nci menqenai isi kode etik; dan ketiga 1 kesadaran moral dalam di ~i anggota seringkali dikalahkan oleh kepentingan .finansial perusahaan. Kode Etik Profesional APPRI merupakan terjemahan dari kode etik-kode etik yang dipakai di Inggris 1 dan masih memerltikan pen jelasan atau interpret.asi t erhadap masing-masing pasal yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi industri PR di Indonesia . Keberhasilan mencaaai tujuan-tujuan yang telah dicanangkan oleh APPRI dapat terwujud bila APPRI melakukan pembenahan dalam organisasi terutama dalam menyusun rencana kerja atau program kegiatan 1 dan semua anggota mematuhi dan menerapkan kode etik. Melalui i tu semua profesionalisme dapat terbentuk ·dan industri PR dapat . berkembang maju.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mulmaya P. Satya Muharamman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Kusumawardani
Abstrak :
ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan harus memiliki pengetahuan yang baik terkait perawat profesional serta memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat menjadi seorang perawat profesional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terkait profesi dan motivasi mahasiswa tingkat akhir di FIK UI dan FIK UMJ untuk menjadi perawat profesional. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan rancangan deskriptif koleratif dan pendekatan secara stratified random sampling terhadap 156 mahasiswa keperawatan di FIK UI dan FIK UMJ. Analisis data menggunkan uji Chi-Square yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan terkait profesi dengan motivasi mahasiswa tingkat akhir di FIK UI dan FIK UMJ untuk menjadi seorang perawat profesional p value = 1,033 . Mengetahui bahwa memiliki pengetahuan saja tidak cukup untuk dapat memotivasi diri mahasiswa keperawatan untuk menjadi perawat profesional, sehingga perlu dilakukan edukasi serta pendekatan kepada mahasiswa keperawatan agar dapat mengetahui seberapa besar motivasi yang dimiliki mahasiswa keperawatan untuk menjadi perawat profesional.Kata Kunci: pengetahuan, motivasi, perawat profesional
ABSTRACT
Nursing students should have good knowledge about professional nursing and a high motivation to become a professional nursing. The purpose of the research was to indentify correlation between level of knowledge related profession and motivation college senior students at FIK UI and FIK UMJ for become a professional nursing. The study used cross sectional methods with correlative descriptive design and approach with stratified random sampling of 156 nursing students at FIK UI and FIK UMJ. Data analysis using a chi square test showed no significant relationship between level of knowledge related profession and motivation college senior students at FIK UI nd FIK UMJ for become a professional nursing p value 0,631 . Knowing having knowledge alones is not enough to motivate a person want to become a professional nursing, therefore needed educate and approach for nursing students in order to know how big the motivation of nursing students to become professional nurses.Keywords knowledge, motivation, professional nursing
2017
S65589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goodall, H. Lloyd.
Boston, MA: Wadsworth and Cengage Learning, 2010
658.45 GOO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin
Abstrak :
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sebagai pengajar guru hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia yang berjiwa pancasilais dan manusia sosial yang cakap, aktif, kreatif, dan inofatif. Selain itu guru yang profesional juga memiliki kemampuan, karena kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kemampuan guru adalah perilaku guru dalam melaksanakan berbagai tugasnya di dalam mengelola proses pembelajaran. Kemampuan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam jenjang apapun karena kemampuan memiliki kepentingan tersendiri dan sangat penting untuk dimiliki oleh guru. Berhasil tidaknya pendidikan pada sebuah sekolah salah satu komnponennya ialah guru itu sendiri. Adapun pembahasan aplikasi sikap profesional guru dalam tulisan ini mencakup; (1) kemampuan merencanakan pengorganisasian pengajaran; (2) kemampuan merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar; (3) kemampuan merencanakan pengelolaan kelas; dan (4) kemampuan merencanakan penggunaan media dan sumber belajar.
[place of publication not identified]: Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Topo Ashari
Abstrak :
Banyaknya keluhan dan dalam beberapa hal penilaian miring yang dialamatkan kepada birokrasi pemerintah, pada dasarnya merupakan salah satu indikasi yang memperkuat dugaan bahwa PNS yang profesional umumnya masih di bawah standar yang diharapkan. Makna profesional menuntut konsekuensi aplikatif yang tercermin dari sikap dan perilaku orang yang profesional, antara lain, memiliki komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya, mempunyai disiplin kerja yang tinggi, dan memiliki integritas yang tinggi dan mendalam, serta seseorang yang profesional harus memperoleh dan diberi imbalan yang memadai atas pekerjaan yang dilakukan yang memungkinkan untuk hidup secara layak sebagai manusia. Ia adalah orang yang tahu menjaga nama baiknya, komitmen moralnya, tuntutan profesi, serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya.
Jakarta: Badan Kepegawaian Negara (BKN), 2010
350 CSJKM 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Kartini
Abstrak :
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru di SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru di SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu. Variabel terikat (dependen) adalah kompetensi profesional guru. Jumlah populasi sebanyak 70 guru, sampel diambil dari seluruh populasi sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi ganda dengan metode stepwise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru secara signifikan yaitu faktor etos kerja sebesar 0,237. Sedangkan tujuh faktor lain yang tidak berpengaruh yaitu: 1) supervisi akademik disebabkan supervisi belum dilaksanakan secara berkelanjutan, 2) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) disebabkan minat dan kemampuan guru masih kurang dalam memanfaatkan TIK, 3) kepemimpinan kepala sekolah disebabkan kurangnya komunikasi antara guru dan kepala sekolah, 4) training: melanjutkan pendidikan disebabkan orientasi dalam melanjutkan pendidikan bukan untuk meningkatkan kompetensi, 5) kompetensi profesional: melaksanakan pembelajaran disebabkan guru dalam melaksanakannya dikejar oleh target kurikulum, 6) training: program magang disebabkan hampir semua guru tidak pernah melaksanakan magang, dan 7) training: seminar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan disebabkan orientasi guru dalam mengikuti seminar hanya sebatas formalitas. ......The research aims to find out the factors influencing the competence of the professional teachers at SMK Negeri 1 (State Vocational High School 1) Losarang, Indramayu Regency. The research used a quantitative approach to discover the factors influencing the competence of the professional teachers at SMK Negeri 1 (State Vocational High School 1) Losarang, Indramayu Regency. The dependent variable is the competence of the professional teachers. The total number of the teachers is 70, and the samples were taken from the entire teacher population so that this study is a study of population. The statistic analyses used are factor analysis and double regression analysis with the stepwise method. The research results show that there is one factor influencing the competence of the professional teachers significantly, which is work ethic with the value of 0.237. Meanwhile, the other seven factors are not influential, and they are 1) academic supervision because the supervision has not been conducted sustainably, 2) the use of TIK (information and communication technology because of the lack of teachers? interest and ability in using TIK, 3) the leadership of the school principal because of the lack of communication between teachers and the school principal, 4) training: continuing education because the orientation to continue education is not to improve competence, 5) professional competence: doing teaching/learning since in doing it the teachers are pressured with the curriculum target, 6) training: internship program since almost all teachers have never done an internship, and 7) training: seminar in the effort to increase education quality since the orientation of the teachers in attending seminars is only for formality.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29824
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>