Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aiken, Lewis R.
Boston : Allyn and Bacon, 1997
150.287 AIK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dana, Richard H.
Malwah: Lawrence Erlbaum Associates, 2005
155.82 DAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Robert M.
Jakarta: Salemba humanika, 2012
150.287 ROB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Robert M.
Jakarta: Salemba Humanika, 2012
150KAPP001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Robert M.
Jakarta: Salemba Humanika, 2012
150KAPP002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Cohen, Ronald Jay
Boston: McGraw-Hill, 2005
150.287 COH e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Yulianto
"Salah satu tes kemampuan nonverbal yang banyak digunakan adalah Progressive Matrices Test (tes PM). Tes PM yang tersedia saat ini berbentuk PPT dan disusun dengan pendekatan teeri pengukuran klasik. Di lain pihak, kebutuhan untuk mendapatkan hasil tes secara cepat dan akurat mendorong penggunaan komputer untuk mengetes individu. Pada awalnya, item-item dipindahkan ke dalam komputer untuk ditampilkan kepada penempuh tes pada layar komputer dengan jumlah dan urutan yang sama dengan yang ada pada administrasi paper pencil test (PPT), yang disebut Computerized Testing (CT). Dengan penerapan pendekatan item response theory (IRT), komputer dapat digunakan untuk mengatur pemberian item yang diberikan kepada penempuh subyek yang disesuaikan dengan kemampuannya, yang disebut dengan Computerized Adaptive Testing (CAT).
Penggunaan komputer untuk pengetesan menarik untuk diteliti, baik administrasi konvesional maupun administrasi adaptif. Meskipun di luar negeri sudah banyak dilakukan penelitian seperti ini sejak awal tahun 1980-an, di Indonesia sendiri masih sedikit penelitian yang dilakukan. Selain bentuk administrasi tes melalui komputer, yang menarik diteliti adalah batas waktu pengerjaan tes akan diberikan kepada penempuh tes, apakah sama dengan administrasi PPT ataukah lebih lama.
Penelitian pada 120 orang mahasiswa menunjukkan skor tes dengan administrasi CAT tidak berbeda dengan administrasi PPT, sedangkan skor administrasi PPT berbeda dengan skor administrasi CT. Kelompok subyek dengan administrasi CT memiliki skor yang berbeda dengan kelompok subyek yang diadministrasikan CAT. Diantara ketiga batas waktu pengerjaan yang digunakan tidak rnenunjukkan perbedaan skor yang signifikan, karena sebelum 25 menit sebagian besar subyek telah menyelesaikan tes. Tidak ditemukan pengaruh interaksi antara bentuk administrasi tes dan batas waktu pengerjaan tes terhadap performa tes APM. Jumlah item yang diadministrasikan meIalui CAT lebih kecil (rata-rata 12 item) dibandingkan melalui CT (rata-rata 34 item). Namun karena penetapan S.E. yang besar, yaitu 0,40 untuk pemberhentian tes, keakuratan CAT lebih kecil dibandingkan administrasi CT dan PPT."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Anggraeni Rosmasuri
"Teori agresif Fromm menyatakan pada dasarnya seseorang yang terhalang oleh suatu hambatan atau tekanan karena dibatasi geraknya maka energi yang muncul dapat menjadi perilaku agresif. SMU Taruna Nusantara yang menerapkan pendidikan disiplin tinggi mewajibkan siswanya mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Hipotesis adanya hubungan positif antara pendidikan disiplin dan kecenderungan perilaku agresif siswa SMU Taruna Nusantara telah ditetapkan. Nilai disiplin dan kecenderungan agresif siswa SMU Taruna Nusantara kelas II dan kelas III diukur dengan angket. Angket disiplin dan angket agresif disusun dan divalidasi. Reliabilitas angket disiplin 0,5536 dan angket agresif 0,5217. Disiplin terdiri dari aspek disiplin penampilan, disiplin keseharian, disiplin belajar, disiplin pesiar, disiplin makan, dan disiplin tradisi. Agresif terdiri dari aspek agresif pengaruh massa, deindividuasi, tersinggung, pertahanan diri , dan frustasi.
Berdasarkan analisis multivariat (analisis korelasi, analisis faktor, analisis regresi berganda, analisis diskriminan, dan analisis cluster) terhadap data angket diperoleh hasil hipotesis ditolak. Tidak ada hubungan positif antara pendidikan disiplin dan kecenderungan perilaku agresif pada siswa SMU Taruna Nusantara Magelang. Analisis korelasi mernperlihatkan disiplin tidak berkorelasi dengan agresif (koefisien 0,031 dan signifikansi 0.597). Korelasi lemah terjadi pada beberapa aspek disiplin dan aspek agresif, yaitu frustasi dan pengaruh massa.
Analisis regresi berganda memperlihatkan beberapa aspek disiplin, kecuali aspek disiplin penampilan dan belajar mandiri, berhubungan dengan variabel tak bebas agresif atau aspek agresif. Perubahan nilai R2 yang kecil (0 s.d. -0.008) menunjukkan hubungan yang lemah. Analisis diskriminan dengan variabel tak bebas latar belakang siswa (jenis kelamin, kelas, cita-cita, dan pekerjaan orang tua) memperlihatkan hubungan antara latar belakang siswa dan beberapa aspek disiplin dan aspek agresif. Analisis cluster memperkuat hasil tidak ada hubungan positif antara agresif dan disiplin."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Widiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara harga diri akademik, kreativitas dengan prestasi belajar anak usia 10-12 tahun. Latar belakang peneliti melakukan penelitian ini berdasarkan rendahnya mutu pendidikan sekolah dasar di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari salah satu indikator yaitu rendahnya prestasi belajar siswa. Sedangkan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Windham (1990) antara lain adalah karakteristik siswa.
Menurut Ziller (1984), harga diri akademik sebagai salah satu aspek karakteristik siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar, begitu pula yang dikemukakan Pujiyogyanti (1985) bahwa banyak siswa yang mengalami kegagalan dalam pelajaran bukan hanya disebabkan oleh tingkat inteligensi yang rendah atau keadaan fisik yang lemah, tetapi dapat disebabkan oleh adanya perasaan tidak mampu untuk melakukan tugas.
Aspek karakteristik siswa lainnya adalah kreativitas. Sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa ahli bahwa kreativitas merupakan faktor penting dalam kehidupan. Utami Munandar (1999) mengemukakan mengapa kreativitas begitu bermakna dalam hidup, antara lain karena kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini tak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan bare, dan teknologi baru.
Penelitian dilakukan kepada siswa SD kelas tinggi pada satu sekolah dasar di DKI dengan jumlah responden 47 siswa. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Ada hubungan yang signifikan antara harga diri akademik dengan prestasi belajar siswa usia 10-12 tahun.
2. Ada hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar anak usia 10-12 tahun.
3. Besarnya kontribusi antara harga diri akademik, kreativitas terhadap prestasi belajar pada anak usia 10-12 tahun
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh instrumen, yaitu : 1) kuesioner harga akademik, 2) tes kreativitas verbal, 3) hasil raport cawu tiga, 4) tes intelegensi sebagai data pendukung, 5) format observasi Iingkungan sekolah, 6) format identitas siswa dan latar belakang keluarga, dan 7) format wawancara dengan orang tua siswa.
Untuk membuktikan hipotesis diatas, analisis data yang dilakukan menggunakan perhitungan secara statistik dengan teknik yang digunakan adalah product moment pearson, untuk menjawab hipotesis 1 dan 2. Sedangkan untuk menjawab hipotesis 3 yaitu besamya kontribusi variabel harga diri akademik dan kreativitas terhadap variabel prestasi belajar, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linear ganda.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, yaitu program SPSS. Dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara harga diri akademik dengan prestasi belajar anak usia 10-12 tahun. Nilai koefisien korelasi -0.007 (jauh lebih rendah dari batas toleransi 0.5) dengan tingkat probabilitas 0.951 (jauh diatas batas toleransi 0.05). Dengan demikian hipotesis altematif pertama (Ha 1) ditolak, dan hipotesis null pertama (Ho 1) diterima.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas anak dengan prestasi belajar anak usia 10-12 tahun, dengan nilai koefisien korelasi 0,579 (berada diatas batas toleransi 0.5) dan nilai probabilitas 0.000. Dengan demikian hipotesis altematif kedua (Ha 2) diterima dan hipotesis null kedua (Ho 2) ditolak.
3. Terdapat kontribusi antara harga diri akademik dan kreativitas terhadap prestasi belajar anak usia 10-12 tahun dengan diperolehnya besaran kontribusi 30.7% dari gabungan variabel harga diri akademik dan variabel kreativitas secara simultan terhadap prestasi belajar.
Dari hasil penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan bahwa : Ha 1 ditolak, Ha 2 diterima, dan Ha 3 diterima. Ditolaknya hipotesis alternatif satu, yaitu adanya hubungan yang signifikan antara harga diri akademik dengan prestasi belajar karena diperoleh hasil pada beberapa subyek yang memiliki skor nilai akademik tinggi justru cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah. Hal ini kemungkinan terjadi karena subyek dalam melakukan penilaian harga diri akademik, tidak mengisi berdasarkan keadaan diri yang sebenarnya melainkan berdasarkan, keadaan diri sebagaimana ia harapkan. Faktor penyebab terjadinya hal tersebut dapat disebabkan karena alat ukurnya yang masih memiliki kelemahan baik dalam bentuk, tata bahasa, atau pernyataan-pemyataan yang tidak relevan.
Pembahasan kesimpulan hasil penelitian akan diuraikan dalam diskusi dan diikuti dengan saran-saran yang terkait dengan variabel penelitian, saran praktis, dan saran kebijakan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T18527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achyar Basyari
"PT. X adalah sebuah perusahaan manufacture yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Sebagai perusahaan manufacture, Bagian Produksi adalah merupakan ujung tombak perusahaan. Bagian ini secara langsung menangani proses produksi, sehingga secara langsung ikut menentukan kuantitas den kualitas hasil produksi. Saat ini Bagian Produksi PT.X memproduksi tiga jenis produk, yaitu : forging part, mechanical jack dan hand tool. Seat ini perusahaan mendapat keuntungan hampir 70%nya dari produk forging. Sehingga saat ini perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi di bagian produksi forging untuk mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
Operator forging adalah karyawan di Bagian Forging yang secara langsung ikut menentukan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Kecocokan antara karakteristik seorang operator forging dengan karakterostik jabatan operator forging sangat mempengaruhi keefektifan perusahaan dalam mencapai target secara efisien. Untuk itu diperlukan seorang operator forging yang mempunyai karakterostik yang sesuai dengan jabalan operator forging.
Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencari kecocokan antara individu dan jabatan. Untuk dapat melaksanakan proses seleksi yang efektif diperlukan metode den teknik yang tepat. Saat ini proses seleksi operator forging PT.X menggunakan pendekatan traditional. Pada pendekatan traditional, tes psikologi adalah salah satu metode yang penting untuk menggali karakteristik kemampuan-kemampuan dari para calon operator. Untuk itu agar proses seleksi efektif maka perlu dilakukan tes psikologi dengan benar.
Namun pada kenyataannya, saat ini tes psikologi belum dilaksanakan secara optimal. Tes psikologi didesain dan dilaksanakan oleh seorang yang belum mempunyai kualifikasi psikolog. Hal ini diperkirakan menyebabkan proses seleksi menjadi tidak efektif. Salahsatu yang diperkirakan menjadi salah satu indikator ketidakefektifan seleksi adalah kinerja operator forging yang kurang memuaskan. Untuk itu agar proses seleksi marnpu dilakukan secara efektif, maka perlu penyusunan rancangan tes psikologi untuk seleksi salon operator forging.
Program penyusunan rancangan tes psikologi ini secara garis besar terdiri dari tiga tahapan, yaitu : penentuan persyaratan jabatan operator forging, penentuan tes psikologi dan pelaksanaan tes psikologi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>