Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi uraian tentang kata kerja yang dikelompokkan berdasarkan maknanya. Misalnya kelompok kata kerja yang maknanya berhubungan dengan suasana hati, ulahing samudana, dll. Uraian makna disertai contoh pemakaian kata kerja dalam kalimat. Ulasan tata bahasa Jawa ini merupakan petikan dari karya R. Pujaharja yang lebih lengkap berjudul Surasabasa. Untuk informasi lebih lanjut buku tersebut lihat keterangan bibliografis FSUI/BA. 187-188. Teks di sini sejajar dengan bagian III dari teks BA.187 tersebut, h.27-57, akan tetapi jauh lebih luas, dan keterangan dan contoh-contohnya lebih lengkap. Di versi BA.187 diskusi tentang kata kerja terdiri atas sembilan bab saja, sedangkan di BA.193 tembung kriya itu dibahas dalam 23 bab. Dua-duanya masih merupakan konsep saja, belum selesai. Menurut catatan di naskah BA.187, tahun penulisan konsep pertama dari teks Surasabasa ini bertepatan dengan 1906. Versi ini jelas ditulis setelah itu, tetapi mungkin masih di tahun 1906-1907. Penyalinannya di buku tulis ini rasanya dilakukan sekitar tahun 1930, berdasarkan jenis kertas yang dipergunakan. Dalam naskah ini, teks Surasabasa terdapat di h.1-29. Di h.29-35 terdapat catatan-catatan leksikografis dengan pensil, terdiri atas sejumlah kata berawalan aksara , kemudian pendefinisiannya. Barang kali catatan ini merupakan ancer-ancer Pujaharja bagi kamus yang disusunnya untuk Dr. Pigeaud pada tahun 1930an (lihat deskripsi naskah FSUI/BA.29-39)."
BA.193-K 11.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Naskah ini memuat teks mengenai gambaran watak atau perilaku manusia pada umumnya. R. Pujaharja menyalin teks ini dengan memberikan penjelasan arti dari masing-masing watak, disertai uraian panjang-lebar dalam bentuk deskripsi. Isi teks diperikan menjadi sembilan pembahasan, yakni (1) doracara tuwin temen, bohong dan jujur; (2) kesed tuwin sregep, malas dan rajin; (3) wngkot tuwin ambangun turut, keras kepala dan penurut; (4) sembrana tuwin ngatos-atos, kurang hati-hati dan hati-hati; (5) drengki tuwin burus, dengki dan baik hati; (6) cethil tuwin loma, kikir dan penderma; (7) buteng tuwin sareh, senang marah dan sabar; (8) brangasan tuwin lembah manah, tidak mengenal tata-krama dan halus budi pekerti; (9) murka tuwin nrimahan, loba-tamak dan dapat menerima keadaan.
R. Pujaharja dikenal sebagai pemerhati sastra Jawa, khususnya dalam masalah ajaran mistis-religius, yakni yang memuat persoalan-persoalan batin dalam konteks kehidupan dunia. Untuk mengetahui karya-karya R. Pujaharja lainnya, dapat diperiksa dalam FSUI/BA.29. Serat Warnaprana ini merupakan salah satu hasil karyanya, selesai disalin pada tahun 1923 di Surakarta. Satu salinan yang sama dikoleksi pula oleh FSUI dengan nomor PW.159 (hanya PW.158 yang dimikrofilm). Pada tahun 1925, penerbit Tan Khoen Swie di Kediri telah menerbitkan karangan Pujaharja ini dalam edisi cetak. Edisi cetak tersebut dapat dilihat pada koleksi FSUI dengan nomor C.74.
Dalam naskah ini ditemui pula teks yang berbeda, dengan susunan terbalik, mengurut dari halaman terakhir Serat Warnaprana. Teks tersebut berisi Lampahan Bondan Rambatan
"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.158-B 12.08
Naskah  Universitas Indonesia Library