Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratama Juli Hartini
Abstrak :
Penelitian ini berusaha melihat hubungan antara konflik kerja-keluarga dan kepuasan kerja pada karyawati di perusahaan Ritel. Konflik kerja-keluarga merupakan sebuah konflik peran yang terjadi apabila tekanan dari peran seseorang di pekerjaan tidak sesuai dengan tekanan dari peran yang ia jalani di keluarga sehingga pemenuhan tuntutan pada satu peran menyulitkan pemenuhan tuntutan pada peran lainnya, sedangkan kepuasan kerja adalah kumpulan sikap dan perasaan, yakni bagaimana seseorang merasakan pekerjaannya dan merasakan berbagai aspek dari pekerjaannya. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 102 orang dan merupakan karyawati yang berasal dari 7 perusahaan ritel di Jakarta. Peneliti menggunakan alat ukur work-family conflict scale untuk mengukur konflik kerja-keluarga dan job satisfaction survey untuk mengukur kepuasan kerja. Kedua alat ukur tersebut telah diadaptasi dan merupakan hasil dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment two tailed, didapatkan nilai korelasi sebesar -0,490 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Artinya, ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik kerjakeluarga dan kepuasan kerja pada karyawati di perusahaan ritel. Tingkat konflik kerja-keluarga partisipan dalam penelitian ini tergolong rendah, sedangkan tingkat kepuasan kerja partisipan tergolong tinggi. Berdasarkan dua arah konflik kerja-keluarga, work interfering with family (WIF) merupakan penyumbang yang lebih besar dibandingkan dengan family interfering with work (FIW) dalam hal penurunan kepuasan kerja. Strain-based WIF dan behavior-based FIW juga memberikan sumbangan efektif dalam hal penurunan kepuasan kerja. Selain itu, ditemukan pula adanya hubungan antara usia partisipan dan kepuasan kerja, perbedaan kepuasan kerja berdasarkan masa kerja, serta tidak adanya perbedaan konflik kerjakeluarga pada sampel berdasarkan jumlah jam kerja perminggu, jumlah anak, dan usia anak. Berdasarkan hasil penelitian, saran diberikan kepada pembuat kebijakan dalam perusahaan untuk meninjau waktu kerja, beban kerja, dan prosedur kerja, dan karyawati untuk menyusun strategi pengaturan waktu.
This study correlates work-family conflict and job satisfaction among women worker in retail company. Work-family conflict is a form of interrole conflict in which the role pressure from the work and family domains are mutually incompatible in some respect. While job satisfaction is a constellation of attitude and feeling about how people feel about their jobs and different aspects of their job. The participants of this research are 102 women worker come from 7 retail companies in Jakarta who had children younger than 13 years. The researcher use the work-family conflict scale to measure workfamily conflict and use job satisfaction survey to measure job satisfaction. Both scales are adapted from previous researches. The computation using two tailed pearson product moment, results coefficient of correlation -0,490 with signification 0,000 (p<0,05) which indicates that work-family conflict negatively correlates with job satisfaction. Participants in this research have a low level of work-family conflict and high level of job satisfaction. Based on direction of work-family conflict, work in terfering with family is a stronger predictor than family interfering with work. Based on form of conflict, strain-based WIF and behavior-based FIW are the strongest predictor. There are correlations between career stage, age of participant and job satisfaction. There are no correlation between number hours working perweek, child?s age, number of children and work-family conflict. The suggestion are given to tha policy maker to observe the work-schedule, workload and work procedure, and to participant to arrange strategy of time management.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
303.6 PRA h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyorini
Abstrak :
Perbedaan penafsiran yang terjadi dalam memaknai fixed rebate menyebabkan terjadinya perbedaan dalam pemajakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlakuan pajak terhadap fixed rebate yang diterima perusahaan ritel (PT ABC), menjelaskan perbedaan yang terjadi terhadap pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas fixed rebate yang diterima PT ABC sebagai akibat adanya perbedaan penafsiran, dan menjelaskan implikasi yang terjadi akibat perbedaan tersebut. Penafsiran yang terjadi di PT ABC adalah fixed rebate yang dianggap sebagai hadiah atau penghargaan dan imbalan atas jasa manajemen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Setelah dilakukan penelitian, hasilnya adalah perlu diketahui dengan jelas skema penagihan fixed rebate-nya sehingga dapat diketahui perlakuan pajaknya. Terkait fixed rebate yang diterima PT ABC adalah sebagai bentuk hadiah/penghargaan sehingga merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dipotong dengan tarif 15%. Implikasi dari perbedaan pemajakan atas fixed rebate dirasakan sangat besar oleh supplier sebagai pihak yang memotong pajaknya. ...... Differences in interpretation that occurs in interpreting fixed rebate causes a difference in taxation. This study aims to analyze the tax treatment of fixed rebate received by retail companies (PT ABC), explaining the difference that occurs to the imposition of Income Tax Article 23 on fixed rebate received by PT ABC as a result of different interpretation, and explain the implications that occur due to the difference. Interpretation that occurs in PT ABC is a fixed rebate which is considered as a gift/reward and a reward for management services. The method used in this research is qualitative. After the research, the result is clearly known to the fixed rebate billing scheme so that it can be known the tax treatment. Related to fixed rebate received by PT ABC is as a form of gifts / awards so that the object of Article 23 Income Tax is deducted at a rate of 15%. The implications of the difference in taxation on fixed rebate are greatly felt by the supplier as the party who withholds the tax.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yani Rossa Safira
Abstrak :
Penggunaan sosial media telah mengalami kenaikan yang signifikan dari seluruh negara terutama Indonesia. Sosial media telah menjadi sebagai jembatan setiap pengguna melakukan aktivitasnya dalam dunia maya. Bahkan sosial media telah dimanfaatkan penggunanya mulai dari perusahaan, pemerintahan serta lainnya untuk memasarkan bisnis yang dijalankan. Fenomena ini akhirnya memunculkan adanya pengaruh Sosial Media Marketing Activities dalam meningkatkan Brand Equity. Terlihat dari beberapa perusahaan seperti perusahaan retail Indonesia yang memanfaatkan Social Media Marketing Activities untuk memasarkan produknya pada kalangan generasi Z dan Milenial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh Social Media Marketing terhadap Brand Equity yang dimediasi oleh Brand Love and Brand Trust pada perusahaan retail Indonesia di kalangan generasi Z dan Millenial. Penelitian ini dilakukan menggunakan sampel 300 data responden yang didapatkan dari penyebaran kuesioner secara online dengan spesifikasi karakteristik harus mengikuti salah satu media sosial perusahaan retail Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Social Media Marketing Activities tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap Brand Equity. Begitu juga, Brand Love tidak berpengaruh signifikan terhadap Brand Equity. Sedangkan, Brand Trust berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Equity.  Penelitian ini dapat membantu perusahaan retail Indonesia aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan pemanfaatan Social Media Marketing Activities secara tepat di kalangan generasi Z dan Millenial. ......The use of social media has experienced a significant increase from all countries, especially Indonesia. Social media has become a bridge for every user to carry out their activities in cyberspace. Even social media has been used by its users, ranging from companies, governments and others to market the business they run. This phenomenon finally gave rise to the influence of Social Media Marketing Activities in increasing Brand Equity. It can be seen from several companies such as Indonesian retail companies that utilize Social Media Marketing Activities to market their products to Generation Z and Millennials. This study aims to analyze the influence of Social Media Marketing on Brand Equity mediated by Brand Love and Brand Trust in Indonesian retail companies among Generation Z and Millennials. This research was conducted using a sample of 300 respondent data obtained from distributing questionnaires online with the specification of the characteristics of having to follow one of the Indonesian retail company's social media. The results of the study show that Social Media Marketing Activities have no significant positive effect on Brand Equity. Likewise, Brand Love does not have a significant positive effect on Brand Equity. Meanwhile, Brand Trust has a significant positive effect on Brand Equity. This research can help Indonesian retail companies in what aspects need attention in increasing the proper utilization of Social Media Marketing Activities among Generation Z and Millennials.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Amadea Hestu
Abstrak :
Laporan magang ini disusun untuk mengevaluasi prosedur audit yang dilakukan oleh KAP AAH atas akun pendapatan PT XYZ untuk audit umum dengan periode laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2021. PT XYZ adalah perusahaan ritel di Indonesia yang menjual berbagai lini produk seperti pakaian, kosmetik, aksesoris, dan dekorasi rumah. PT XYZ memiliki tiga sumber pendapatan yaitu penjualan langsung, penjualan konsinyasi, dan penyewaan tempat. Namun, laporan magang ini hanya membahas pendapatan dari penjualan langsung. Prosedur audit yang dievaluasi adalah pengujian walk-through, pengujian pengendalian, dan pengujian rinci. Berdasarkan hasil evaluasi, KAP AAH telah melakukan prosedur audit sesuai dengan Standar Audit dan teori audit yang dikemukan oleh Hayes et al. (2014), Arens et al. (2019), dan Gray et al. (2019). KAP AAH direkomendasikan untuk melakukan juga pengujian rinci asersi klasifikasi berdasarkan alur pendapatan selain jenis pembayaran dikarenakan risiko kesalahan klasifikasi pendapatan berdasarkan alur pendapatan lebih tinggi. ......The objective of this internship report is to evaluate the audit procedures conducted by KAP AAH on the revenue account of PT XYZ for the general audit with the period ended December 31, 2021. PT XYZ is a retailer of various product lines such as clothing, cosmetics, accessories, and home decor in Indonesia. PT XYZ has three revenue streams, which are direct sales, consignment sales, and space rental. However, this internship report only discuss revenue from direct sales. The evaluated audit procedures are walk-through test, tests of control, and substantive procedures. Based on the evaluation, KAP AAH has carried out the audit procedures in accordance with Standar Audit and audit theory proposed by Hayes et al. (2014), Arens et al. (2019), and Gray et al. (2019). KAP AAH is also recommended to test classification assertion based on revenue stream in addition to means of payment because the risk of misclassification based on revenue stream is higher.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library