Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Akmal
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007
728 IME r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cummings, E.E.
New York: The Modern Library, 1934
813.52 CUM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fortunato, Nancymarie Howard
St. Louis: Mosby, 2000
617.917 FOR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tighe, Shirley M.
St. Louis Missouri: Elsevier Mosby, 2012
617.917 8 TIG i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia
Abstrak :
Produk farmasi perlu disimpan sesuai suhu penyimpanan yang dianjurkan untuk menjaga kualitas dan mempertahankan kestabilan obat selama masa simpan hingga digunakan konsumen. Pemetaan suhu dalam CDOB tahun 2020 dilakukan secara berkala untuk menjamin penyimpanan produk sesuai ketentuan penyimpanannya. PT Era Caring Indonesia memiliki 5 data logger di ambient room dan cool room yang tidak sesuai dengan pedoman WHO (2015) karena tidak mewakili hasil pemetaan suhu. Pemetaan suhu ulang dilakukan untuk menentukan titik suhu tertinggi dan terendah di ambient room dan cool room sesuai standar WHO. Metode penelitian dilakukan perencanaan tata letak data logger di ambient room dan cool room, memasang data logger (Elitech®) terkalibrasi sesuai perencanaan selama 7 hari setiap jam dan cool room selama 3 hari setiap jam, mengunduh data suhu pada software, dan menganalisa hasil pemetaan suhu. Berdasarkan hasil pemetaan diperoleh suhu tertinggi 26,0°C pada DL-17 dan suhu terendah 24,9°C pada DL-20 pada ambient room (25-30°C). Cool room (15-25°C) memiliki suhu tertinggi 23,3°C pada DL-9 dan suhu terendah 20,3°C pada DL-18. Pemetaan suhu memenuhi persyaratan suhu pada setiap ruangannnya, Namun saat pemetaan suhu berlangsung, daya baterai data logger rendah sehingga jumlah data logger tidak memadai dan tidak mewakili hasil pemetaan suhu gudang sesuai ketentuan WHO (2015). ...... Pharmaceutical products need to be stored according to the recommended storage temperature to maintain quality and drug stability during the shelf life until consumer use. Temperature mapping in CDOB 2020 is carried out periodically to ensure product storage complies with storage requirements. PT Era Caring Indonesia has 5 data loggers in the ambient room and cool room which do not comply with WHO guidelines (2015) because it do not represent the results of temperature mapping. Re-temperature mapping was carried out to determine the highest and lowest temperature points in the ambient room and cool room according to WHO standards. The research method was planning the layout of the data logger, installing a calibrated data logger (Elitech®) according to the plan for 7 days every hour and in the cool room for 3 days every hour, downloading the temperature data into the software, and analyzing the temperature mapping results. Based on the results, the highest temperature was 26.0°C on DL-17 and the lowest temperature was 24.9°C on DL-20 in the ambient room (25-30°C). The cool room (15-25°C) has the highest temperature of 23.3°C on DL-9 and the lowest temperature of 20.3°C on DL-18. Temperature mapping meets the temperature requirements in each room. However, when temperature mapping is taking place, the data logger battery power is low so that the number of data loggers is inadequate and does not represent the results of warehouse temperature mapping according to WHO regulations (2015).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.A. Nyoman Partiwi
Abstrak :
Characteristic of Working Time Allocation of in Patient Room of Graha Medika General Hospital Nurses According to Their Activities and Nursing ProcessHospital is a health organization delivering service as its product. Nursing as a part of hospital manpower working for 24 hour need specific attention for either their quality or their quantity. Nursing with a professional ability can do prevention care previously done by doctor with lower cost. The aim of this study is to know how nurses allocate their time in Graha Medika Hospital according their activities and nursing process. This cross Study sectional is done to analyze nurse?s activities, with the mean of Work Sampling Method. This study showed nurses spent their time with one patient for 79,3 minutes in the morning, 54 minutes in the afternoon and 41 minutes in the evening. Indirect Care showed 37,4 minutes in the morning, 40,3 minutes in the afternoon and 40,3 minutes in the night for one patient. The activity of nurses according to nursing process showed most of their time or about 80% is devoted to Implementation Activities. Assessment on Evaluation Activities showed only 8% of their time is this study also showed that they have no Nursing Care Plan for their patient.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T5915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
Abstrak :
Tata ruang arsitektur Kauman, yang menjadi perhatian tesis ini, mengandung arti sebagai penataan atau pengaturan ruang - kombinasi antara elemen-elemen fisik dan non fisik - mulai dari penataan ruang permukiman, ruang rumah tinggal, fasilitas peribadatan, hingga pengaturan perabot rumah tinggal, yang dilakukan secara terus-menerus oleh komunitas Kauman, melalui pranata-pranata yang ada, dalam rangka kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Dalam penelitian ini, subyek kajian adalah komunitas yang bertempat tinggal di sekitar masjid Menara Kudus di kota Kudus lama, propinsi Jawa Tengah. Rumah-rumah dengan tembok tinggi, lorong-lorong sempit, berliku, sesak, padat, pengap, dan tertutup itulah keadaan kampung Kauman Kudus. Namun, di balik tembok tinggi tersebut, beberapa rumah memiliki lahan pekarangan yang agak luas. Keadaan tersebut mendorong orang menganggap bahwa komunitas Kauman kurang memiliki jiwa sosial, mementingkan diri sendiri, dan memisahkan diri dari kelompok masyarakat lainnya; mereka eksklusif. Anggapan ini tentu saja bertolak belakang dengan sikap dan jiwa santri, yang selama ini oleh sebagian orang, selalu dilekatkan pada diri masing-masing individu dalam komunitas Kauman, yaitu yang memiliki kepatuhan pada ajaran agamanya (Islam). Salah satu pertanyaan penelitian ini adalah, apakah sistem nilai yang berlaku dalam agama Islam mempengaruhi seluruh sisi kehidupan komunitas Kauman ? Dan kemudian bagaimana mereka memandang dan menyikapi ruang arsitektur mereka berdasarkan sistem nilai yang berlaku ? Untuk memahami bagaimana komunitas Kauman Kudus menata dan mengolah ruang arsitektur mereka, kita harus memperhatikan makna-makna tindakan dari kejadian yang mereka alami secara terintegrasi. Konsep tata ruang arsitektur Kauman dapat diharapkan berkait erat dengan pandangan dunia mereka sendiri. Hal ini akan mengaitkan konsep ruang dan waktu dalam suatu konfigurasi yang khas bagi kultur Kauman, dimana nilai-nilai Islam ikut terjalin di dalamnya. Dalam upaya mengungkap sistem makna yang kompleks dari kultur Kauman digunakan pendekatan kultural. Kerangka konsep yang digunakan dalam penganalisaan tesis ini mengacu pada kaitan hubungan fungsional konsep-konsep : kultur - ruang arsitektur -- simbol. Cara yang ditempuh dalam penelitian tesis ini adalah pendekatan penelitian lapangan melalui pengamatan berperan-serta atau participant observation. Sedangkan cara analisis yang digunakan mengacu kepada model analisis yang dikembangkan oleh Victor Turner ketika menganalisis simbol dalam ritual, yaitu processual symbolic analysis. Pada mula terbentuknya komunitas Kauman dan sekitarnya, terjalin hubungan pertalian darah antar keluarga; mereka memiliki semacam norma perkawinan endogamy. Hal ini menciptakan sistem kekerabatan yang rapat pada komunitas Kauman. Setelah terjadi pergaulan perdagangan dengan luar wilayahnya, maka mini lab terjadi perkawinan exogami. Mulailah dijalin hubungan-hubungan Baru dengan kerabat kedua belah pihak (suami-istri). Dalam rangka pemenuhan hidup, komunitas Kauman dengan menggunakan pengetahuan kulturalnya yang diperoleh dari pengalaman dan proses belajar, telah merubah tata ruang arsitekturnya yang semula mereka memiliki ruang permukiman yang terbuka dengan pola rumah tinggal deretnya, kemudian merubah menjadi ruang permukiman yang tertutup dengan dinding tembok tinggi di sana sini. Dalam tata ruang arsitektur Kauman telah terjadi proses saling `membentuk' antara ruang-ruang arsitektur sebagai wadah aktivitas dan orang-orang Kauman itu sendiri sebagai pelaku atau subyek. Generasi terdahulu telah menciptakan dan membentuk ruang-ruang arsitektur Kauman, dengan dinding-dinding pembatas ruang dibuat secara tegas dan jelas. Sementara generasi sekarang, sikap dan perilakunya dibentuk oleh ruang-ruang tersebut. Apabila generasi sekarang memiliki keinginan dan kemampuan (ekonomi) tidak menutup kemungkinan akan menghilangkan dinding tembok tinggi yang mengelilingi rumahnya. Hal ini bisa terjadi karena di antara ruang-ruang arsitektur dan orang-orang yang melakukan aktivitas di dalamnya senantiasa terdapat suatu hubungan timbal balik. (xvi, 274 halaman, Bibliografi : 73 buku, 4 artikel, 6 laporan penelitian, 1 disertasi, 5 tesis, 2 skripsi, tahun terbitan paling awal : 1960, paling akhir : 2003)
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woodhead, Kate
London : Elsevier, 2005
617.919 WOO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phillips, Nancymarie
St. Louis: Mosby, 2007
617.023 1 PHI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>