Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Kwarti Yuliani
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pembacaan data dari suatu pengukuran melalui jaringan Internet, yang kemudian diuji coba pada Local Area Network (LAN) jurusan Elektro FTUI. Dengan menggunakan jaringan LAN ini, maka data hasil pengukuran tersebut tidak hanya dapat diakses melalui komputer yang berhubungan langsung dengan alat pengukuran, tetapi juga dapat diakses oleh komputer lain dalam lingkungan elektro FTUI.

Data tersebut didapatkan dari sistem pengukuran konsolidasi (tekanan) tanah Rowe Cell. Data dari sensor merupakan data analog. yang kemudian diubah menjadi data digital oleh ADC. Data-data digital tersebut dikirim ke komputer dengan mengunakan antar muka serial port. Data-data yang masuk kedalam komputer tersebut kemudian akan dikirimkan ke server untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam basis data.

Pengguna lain yang ingin membaca hasil pengukuran tersebut dapat melakukan permintaan mela1ui web browser ke server dengan menuliskan halaman yang dituju. Pengguna dapat memilih cara pengambilan data dari basis data, jenis data yang ingin ditampilkan dan berapa banyak. Agar pengguna dapat melihat data-data yang berada pada basis data di server maka digunakan Active Server Pages yang dapat membuat server bertindak sebagai gerbang antara basis data dan pengguna. sehingga data-data dapat dilihat oleh pengguna. Data-data yang telah dikirim oleh server ini akan diperlihatkan kepada pengguna dalam bentuk tabel dan grafik, semua ini tergantung pilihan yang dimasukkan oleh pengguna pada halaman web yang ada.
2001
S39898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mutia
Abstrak :
Menurut MacFarlane dan Radforth (1965), gambut Bereng Bengkel masuk katagori fibrous peat karena kandungan seratnya lebih besar dari 20%. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa kurva hubungan antara angka pori dan log tegangan mempunyai tiga garis lurus yang patah, dengan angka pori awal diatas 5. Menurut Hellis dan Brawner (1961) angka pori untuk fibrous peat berkisar antara 5 sampai 15, sedangkan amorphous granular peat mempunyai angka pori yang kecil yaitu sebesar 2. Menurut Dhowian clan F,dil (1980) kurva antara angka pori dan log tegangan untuk fibrous peat mempunyai perbedaan yang sangat menyolok dengan kurva dari amorphous granular peat. Perbedaannya yaitu indeks kompresi dan angka pori awal untuk amorphous granular peat adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan fibrous peal. Selain itu virgin kurva dari amorphous granular peat hanya terdiri dari satu garis lurus seperti pada tanah lempung (non organic soil) sedang fibrous peat mempunyai dua garis lurus yang patah. Model reologi Gibson dan Lo yang sebenarnya pertama kali diciptakan oleh f oynthing Thomson, dapat digunakan untuk menggambarkan deformasi akibat pemampatan primer dan pemampatan sekunder tanah gambut apabila dikenai pembebanan secara terus menerus (tanpa ada unloading). Pemampatan primer 'a' gambut Bereng Bengkel berperilaku nilainya makin mengecil dengan bertambahnya beban , namun pada beban yang kecil yaitu 10 kPa sampai 100 kPa, harga a membesar dengan bertambahnya beban Hal ini berlaku untuk pembebanan dengan OCR=4 dan 0CR=6. Sedangkan pada pembebanan dengan OCR=8, pada saat pemberian beban 400 kPa, ternyata harga a naik kembali. Dapat disimpulkan bahwasannya kecepatan keluarnya air dari makropori sangat tergantung pada besarnya beban yang diberikan. Pada pembebanan dengan OCR=4 didapat selisih angka pori pada saat menerima beban kompresi sebesar 50 kPa dengan angka pori pada saat menerima beban rekompresi sebesar 50 kPa adalah sebesar Ae=1.10566 (terjadi pengurangan 25.4% dari angka pori awal), sedangkan pada proses siklik didapat nilai e=1.07294 (terjadi pengurangan 24.9% dari angka pori awal). Dalam hal ini proses siklik tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengurangan angka pori. Pada pembebanan dengan OCR=6 didapat selisih angka pori pada saat menerima beban kompresi sebesar 50 kPa dengan angka pori pada saat menerima beban rekompresi sebesar 50 kPa adalah sebesar e=2.23719 (terjadi pengurangan 56.1% dari angka pori awal) , sedangkan pada proses siklik didapat nilai 6e=2.23018 (terjadi pengurangan 55.9% dari angka pori awal). Dalam hal ini proses siklik juga tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam pengurangan angka pori. Pada pembebanan dengan OCR=8 didapat selisih angka pori pada saat menerima beban kompresi sebesar 50 kPa dengan angka pori pada saat menerima beban rekompresi sebesar 50 kPa adalah sebesar e=3.81107 (terjadi pengurangan 81.94% dari angka pori awal). sedangkan pada proses siklik didapat nilai e=3.80946 (terjadi pengurangan S1.91% dari angka pori awal). Dalam hal ini proses siklik juga tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam pengurangan angka pori. Dengan memberikan preloading hingga 200 kPa dapat memnpercepat penurunan dengan nilai penurunan sisa (residual settlement) sebesar 53.76mm. dengan memberikan preloading Icing a 300 kPa memberikan sisa penurunan sebesar 49.42 mm dan bila diberikan preloading hingga 400 kPa menghasilkan sisa penurunan sebesar 9.74 min , untuk ketebalan gambut 11 meter.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library