Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Elearna Angeline Poetri
"ABSTRAK
Saat ini Indonesia menduduki urutan ke-5 dengan penderita diabetes mellitus terbanyak. Diabetes mellitus dapat dicegah dengan mengetahui faktor risiko terjadi diabetes mellitus dan remaja perlu mengetahui hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan diabetes mellitus dan status gizi pada siswa SMA di Jakarta Barat. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dengan pendekatan desain cross-sectional. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 107 responden. Peneliti menggunakan kuesioner DKQ untuk melihat pengetahuan diabetes mellitus dan status gizi mengacu kepada tabel indeks IMT/U. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan sebanyak 94,4% responden masih memiliki pengetahuan yang kurang dan 75,7% responden memiliki status gizi yang normal. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan diabetes mellitus dengan status gizi (p=0,672; α=0,05). Peran perawat sebagai edukator dapat memberikan penyuluhan mengenai diabetes mellitus kepada remaja.

ABSTRACT
Indonesia currently ranks 5th with the most people with diabetes mellitus. Being able to identify risk factor of diabetes mellitus is one of the way to prevent the incidence of diabetes, especially in adolescents. The aim of this research was to identify the relation between knowledge level of diabetes mellitus and nutritional status in high school students in West Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross sectional approach. This research involves 107 respondents. Researcher used DKQ questionnaire to measure knowledge of diabetes mellitus and index table IMT/U to nutritional status. The result shown that, 94,4% respondents have poor knowledge of diabetes mellitus and 75,7% respondents have a normal nutritional status. Bivariate analysis result shown that there was no relationship between knowledge level of diabetes mellitus and nutritional status (p=0,672; α=0,05) among high school students. The role of nurses as educators can provide counseling to adolescents on diabetes mellitus."
2016
S62946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elny Deivi Songgigilan
"ABSTRAK
Status gizi menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko
untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Masalah gizi dapat terjadi pada seluruh
kelompok umur misalnya anak usia sekolah, maka perlu mendapat asupan gizi
yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya, sehingga akan tumbuh
sesuai perkembangan usianya. Penilaian status gizi responden berdasarkan pada
klasfikasi WHO 2007 dengan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi, karakteristik anak
dan keluarga, juga mengetahui adanya perbedaan bermakna antara karakteristik
anak dan keluarga dengan status gizi anak usia sekolah.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan bersifat deskriptif
analitik, yang dilakukan pada 3 sekolah di Kota Depok yaitu SDN Kemiri Muka
2, SDN Kemiri Muka 3, dan SDN Pondok Cina 2, dengan jumlah sampel 116
siswa. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik
Chi-Square.
Hasil penelitian menurut indikator IMT/U menunjukkan anak yang
berstatus gizi anak yang berstatus gizi normal yaitu 81,9% (95 anak). Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara karakteristik anak dan keluarga dengan
status gizi anak. Disarankan agar melakukan peningkatan kegiatan UKS sehingga
terjadi peningkatan status kesehatan siswa, pemantauan status gizi siswa dengan
melakukan pengukuran BB dan TB, serta perbaikan status gizi anak sangat kurus
dan kurus melalui Program PMT-AS bekerja sama dengan pihak puskesmas dan
melibatkan orangtua siswa.

ABSTRACT
Nutrient status becomes important thing because it is one of risk factor of
illness and death. Nutrient problem could happen in all of age group such as
school age children. Therefore, they need balanced nutrient intake to support
growth according to their age. Assessment of respondent nutrient status based on
classification of WHO 2007 with body mass index to age (IMT/U). The aims of
this study are to find out description of nutrient status, child characteristic and
family, and also to know the significant difference between child characteristic
and family with the nutrient status of school age children.
This study using cross sectional design with descriptive analytic which
done to 116 students as the samples of 3 primary schools at Depok City such as
SDN Kemiri Muka 2, SDN Kemiri Muka 3, and SDN Pondok Cina 2. This
analysis performs by univariate and bivariate which is using Chi-Square test.
The study result based on indicator of IMT/U shows that 81.9% (95
children) have normal nutrient status. There is no significant difference between
child and family characteristic with the child nutrient status. It is suggested to
develop activity of School Health Unit (UKS) in order to increase student health
status, monitoring of student health status by measuring Weight Loss (BB) and
Height (TB), and also to improve nutrient status of thin and very thin child
through PMT-AS program which is cooperating with the Public Health Centre
and parenteral involvement."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fauziah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai hubungan status gizi dan faktor-faktor
lainnya terhadap prestasi belajar siswa SDN Pondok Cina 2, MI Al Muhajirin, dan
SDIT Nurul Fikri Depok tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
proporsi status gizi, karakteristi siswa (umur usia dan jenis kelamin), asupan zat
gizi makro (energi, karbohidrat, lemak, dan protein), kebiasaan sarapan, kebiasaan
jajan, dan kebiasaan menonton TV siswa di SDN Pondok Cina 2, MI Al
Muhajirin, dan SDIT Nurul Fikri Depok tahun 2010. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data dalam penelitian
ini merupakan data sekunder yang diambil dari data Hibah Pengabdian
Masyarakat UI Tahun 2009. Pengambilan data tersebut dilakukan pada bulan
Desember 2009 hingga bulan Januari 2010 pada kelas 3-5 SD di SDN Pondok
Cina 2, MI Al Muhajirin, dan SDIT Nurul Fikri Depok.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata nilai Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan
IPS siswa adalah 83,81 dan prevalensi gizi kurang pada siswa sebesar 13,5%.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-rata nilai siswa yang bermakna
pada variabel umur siswa dan kebiasaan jajan. Peneliti menyarankan agar sekolah
bekerja sama dengan pihak dinas kesehatan dan pendidikan untuk memantau
status gizi anak secara berkala; memberi pengetahuan kepada siswa tentang gizi
seimbang, sarapan, dan makanan jajanan yang sehat; mengawasi penjual yang
menjual makanan di sekitar sekolah; serta untuk orang tua untuk membiasakan
anaknya sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

ABSTRACT
This research discus about the relationship between nutritional status and
another factors with academic achievement SDN Pondok Cina 2, MI Al
Muhajirin, and SDIT Nurul Fikri students of Depok in 2010. The aim of this study
to determine the prevalence undernutrition, characteristic of student (age and sex),
macronutrient intake (energy, carbohydrate, fat, and protein), breakfast habit,
snack habit, watching television habit and their relationship with academic
achievement in SDN Pondok Cina 2, MI Al Muhajirin, and SDIT Nurul Fikri
students of Depok in 2010. This research are analytical descriptive study using
cross sectional study. This data is come from secondary originated from Hibah
Pengabdian Masyarakat UI in 2009. Data collection was conducted in Desember
2009 to January 2010. The sample is 3-5 grade elementary school students which
is 89 respondents.
The analysis method is univariate and bivariate analysis. The result
showed that the prevalence of undernutrition that occurs are 13,5%.Variabels that
have a significant relationship with academic achievement in this study are age,
proteins intake and snacking habit. The researcher suggest that Official of Health
and Official of Edication work to monitor nutritional status elementary students in
periodic; educate students about balance nutrition, breakfast, and healthy
snacking; educate persoh who selling food to students around schools; and for the
parents, for make the breakfast habits to be routine every day."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library