Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Tharia
"Pengaruh penyimpanan terhadap kadar sirup parasetamol telah diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kondisi penyimpanan terhadap penurunan kadar parasetamol serta menentukan kondisi penyimpanan yang optimal untuk sediaan sirup parasetamol. Pada penelitian ini, sirup parasetamol disimpan selama enam minggu dalam dua kondisi penyimpanan, yaitu dalam suhu kamar (28 ? 31oC) maupun dalam suhu dingin (0 ? 4 oC). Analisis dilakukan pada 0,2, 4, dan 6 minggu.
Penetapan kadar parasetamol dilakukan secara kromatografi lapis tipis (KLT). Sirup parasetamol diencerkan dalam etanol kemudian dielusi dengan menggunakan fase gerak toluen ? isopropanol (20:30) dan panjang elusi 10 cm. Deteksi dilakukan dengan menggunakan lampu D2 (deuterium) dan W (tungsten), detektor UV, dan panjang gelombang analisis 248 nm. Hasil analisis menunjukkan bahwa parasetamol mengalami degradasi selama penyimpanan baik pada suhu kamar maupun suhu dingin. Penyimpanan pada suhu kulkas lebih baik daripada pada suhu ruang. Hal ini dibuktikan melalui uji statistik menggunakan uji t."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S32621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mangosteen fruit in the village of Belimbing at that time of harvest and the season is very abundant and the price at that time was very low, so farmers often lose money. Therefore, farmers need to be equipped with skills mangosteen fruit post-harvest handling and processing method. Mangosteen fruit contains vitamin C is high at 66.0 mg/100 g of material and also contains antioxidants like xanthon very usefull and good for health. Mangosteen fruit processing training was conducted at Women Farmers Group (KWT) at Duren Taluh, Belimbing of Pupuan district of Tabanan. Number of participants is 35 people. Training was conducted in March 2013 held at the Hall of subak groups Duren Taluh Belimbing. Diversification offood processingin addition toreproducea variety of processed foods that can also extend the shelf life of the product and the type of processing can still be obtained in the off-season. Syrup and Juice products produced in the hamlet vilage Duren Taluh is expected to overcome the problems of post-harvest handling and processing the mangosteen fruit can increase the income of farmers and farming groups of women in Villages of Belimbing of Pupuan district of Tabanan"
Badung, Bali : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana ,
371 JPKM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Ginger ( Zingiber officinale ) is one of spices having many benefical uses and its potency in East Kalimantan is quite big
"
2007
658 JRTI 1:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqoh Zaqladi
"Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi penduduk di negara maju maupun berkembang. Penyebab tertinggi anemia adalah kekurangan zat besi. Anemia Defisiensi Besi (ADB) dapat menyebabkan gangguan perkembangan perilaku, kognitif, dan keterampilan psikomotori anak. Daun kelor dapat menjadi alternatif potensial dalam memenuhi kebutuhan zat besi karena memiliki kandungan zat besi 9 kali lebih banyak daripada bayam. Suplementasi bubuk daun kelor terbukti dapat menurunkan prevalensi anemia sedang dan berat berturut-turut sebesar 68,2% dan 77,9% pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Pemanfaatan daun kelor sebagai tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan umumnya masih secara tradisional. Rasa pahit pada kelor menyebabkan anak-anak tidak menyukai daun kelor. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula sediaan sirup ekstrak daun kelor yang memiliki stabilitas fisik dan kimia yang baik. Ekstrak daun kelor diperoleh dengan Microwave Assisted Extraction (MAE). Formula sirup dibuat dengan 3 konsentrasi propilen glikol sebagai kosolven dan pengawet. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa formula 1 memiliki stabilitas fisik yang baik, dan stabilitas kimia yang paling baik dengan kandungan zat besi yang paling tinggi yaitu 2,83 mg / 30 gram ekstrak / 100 ml sediaan. Kadar zat besi yang disarankan untuk anak adalah 8-10 mg/hari sehingga ekstrak yang dibutuhkan yaitu 84,80-106,00 gram ekstrak / hari dan dosis sediaan sirup yang dibutuhkan yaitu 283-353 ml/hari.

Anemia is one of the health problems that affect people in both developed and developing countries. The highest cause of anemia is iron deficiency. Iron Deficiency Anemia (IDA) can cause impaired development in behaviour, cognition, and psychomotor skills of children. Moringa leaves can be a potential alternative in meeting iron needs because they contain 9 times more iron content than spinach. Moringa oleifera Lam. leaf powder supplementation can reduce the prevalence of moderate and severe anemia in the by 68.2% and 77.9% in children below two years. The use of Moringa oleifera Lam. leaves as a medicinal plant with health benefits is still generally traditional. The bitter taste of Moringa oleifera Lam. leaves causes children to dislike Moringa oleifera Lam leaves. The purpose of this work was to obtain syrup formula for antianemia using Moringa leave’s extract that has physical and chemical stability. Moringa leave’s extract was obtained with Microwave-Assisted Extraction (MAE). Syrup formula was made in 3 concentration of propylene glycol as a cosolvent and preservatives. Result of this study showed that formula 1 has good physical stability, and the best chemical stability with the highest iron content, 2.83 mg/30 gram extract/100 ml. The recommended iron level for children is 8-10 mg / day, so the required extract is 84.80-106.00 grams of extract / day and the required dosage of syrup is 283-353 ml/day"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Kusumawati
"ABSTRAK
Panadol® Syrup merupakan sediaan obat berbentuk sirup yang diberikan secara oral
kepada anak-anak yang berumur 1-12 tahun dan diberikan sesuai dengan dosisnya. Panadol®
Syrup untuk anak-anak yang diperuntukan menyembuhkan demam, sakit kepala, sakit tumbuh
gigi, sakit gigi, dan gejala flu dan cold. Panadol® Syrup merupakan obat analgesik-antipiretik
yang mengandung parasetamol sebagai bahan aktifnya, asam benzoat dan kalium sorbat sebagai
bahan pengawetnya. Pengontrolan mutu Panadol® Syrup dilakukan analisis rutin penetapan
kadar bahan pengawet yaitu asam benzoat dan kalium sorbat sehingga produk tersebut dapat
diketahui kualitas berdasarkan kesesuaiannya terhadap spesifikasi yang telah ditentukan oleh
GlaxoSmithKline. Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap Panadol® Syrup dengan
menganalisis empat batch produk Panadol® Syrup diperoleh kadar asam benzoat masing-masing
sebesar 3,003 mg/mL, 2,995 mg/mL, 2,998 mg/mL, 3,005 mg/mL dan kadar kalium sorbat
masing-masing sebesar 0.995 mg/mL, 1,008 mg/mL, 0,998 mg/mL, 1,001 mg/mL. Hasil yang diperoleh tersebut sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh GlaxoSmithKline, yaitu 2.40 -
3.30 mg/mL untuk asam benzoat dan 0.80 - 1.10 mg/mL untuk kalium sorbat."
2009
TA1331
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Grace Natasya
"Sediaan sirup salbutamol sulfat dan guaifenesin kerap digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif (PPOK). Namun sediaan sirup mempunyai stabilitas yang buruk sehingga batas waktu penggunaan sirup tersebut setelah diracik atau setelah kemasan primer dibuka (beyond use date) perlu diketahui. Penelitian ini dilakukan dengan maksud menentukan kondisi optimum analisis dan menentukan beyond use date (BUD) sirup salbutamol sulfat dan guaifenesin. Kondisi optimum untuk analisis dilakukan dalam mode isokratik dan kolom Waters® Spherisorb ODS2 C18 (250 × 4,6 mm, 5 μm) dengan komposisi fase gerak dapar fosfat 0,05 M , pH 4,5 – metanol (50 : 50 v/v), panjang gelombang 276 nm, laju fase gerak 1 mL/menit, dan volume injeksi sebesar 20 μL. Penentuan BUD dalam sampel dilakukan dengan perhitungan t90 sampel yang telah dikondisikan dan disimulasikan sesuai dengan arahan pemakaian selama 39 hari. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan BUD berdasarkan konvensi United State of Pharmacopeia (USP). Hasil penelitian menunjukan bahwa 2 merek sirup kombinasi salbutamol sulfat dan guaifenesin memiliki hasil perhitungan nilai t90 selama 7 hari untuk sirup uji A dan 9 hari untuk sirup uji B. Nilai tersebut berbeda dengan BUD yang tertera pada USP yaitu 35 hari.

Salbutamol sulfate and guaifenesin syrup are often used to treat diseases on respiratory tract such as asthma and obstructive pulmonary disease (COPD). However, syrup preparations have poor stability, so the time limit for using the syrup after it is mixed or after the primary packaging is opened (beyond use date) needs to be known. This research was conducted with the aim of determining the optimum conditions of analysis and determining beyond use date (BUD) of salbutamol sulfate and guaifenesin syrup. The optimum conditions for the analysis were carried out in isocratic mode and a Waters® Spherisorb ODS2 C18 column (250 × 4.6 mm, 5 μm) with the mobile phase composition of 0.05 M, pH 4,5 phosphate buffer – methanol (50 : 50 v/v), wavelength 276 nm, mobile phase rate of 1 mL/min, and injection volume of 20 μL. The determination of the BUD in the sample was carried out by calculating the t90 sample which had been conditioned and simulated according to the user guidelines for 39 days. These results were then compared with the BUD standard on the United State of Pharmacopoeia (USP) convention. The results of this study indicate that the 2 brands of syrup combination of salbutamol sulphate and guaifenesin have a calculated t90 value of 7 days for test syrup A and 9 days for test syrup B. These result values are different from the BUD listed on the USP, which is 35 days."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Reytama
"Simvastatin merupakan obat lini pertama dalam pengobatan dislipidemia. Simvastatin praktis tidak larut dalam air, sehingga kelarutan simvastatin dalam larutan saluran cerna terbatas dan mengakibatkan bioavailabilitas yang rendah. Simvastatin juga bersifat tidak stabil dalam larutan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan simvastatin dalam air dan memformulasikan sediaan cair yang stabil secara fisik. Peningkatan kelarutan simvastatin dilakukan dengan cara pembuatan dispersi padat menggunakan pembawa manitol dan PVP K-30. Evaluasi dispersi padat menunjukkan bahwa kelarutan simvastatin dalam dispersi padat F1 (simvastatin-manitol-PVP 1:1:0.02) memberikan kelarutan yang lebih besar daripada F2 (simvastatin-manitol-PVP 1:2:0.01), dengan kelarutan sebesar 25,514 mg/100 mL. Dispersi padat F1 diformulasikan dalam sirup kering dengan bahan tambahan natrium benzoat, asam sitrat, natrium sitrat, dan perisa jeruk menghasilkan serbuk kering dengan laju alir 60,44 gram/detik, sudut istirahat 28,997o dan kandungan lembab 1,927 ± 0,032%. Evaluasi stabilitas fisik menunjukkan bahwa sirup yang terekonstitusi stabil dari segi organoleptis, pH 5,165, dan viskositas sebesar 58,521 cps. Pembuatan dispersi padat simvastatin menggunakan manitol dan PVP K-30 terbukti meningkatkan kelarutan simvastatin dan evaluasi stabilitas fisik sirup kering menunjukkan bahwa sirup kering stabil secara fisik setelah diamati selama 12 hari, sesuai dengan ketentuan BUD (beyond-use date) menurut USP 41.

Simvastatin is a first-line drug in the treatment of dyslipidemia. Simvastatin is practically insoluble in water, so the solubility of simvastatin in gastrointestinal solutions is limited and results in low bioavailability. Simvastatin is also unstable in solution. This study aims to increase the solubility of simvastatin in water and formulate a physically stable liquid dosage form. The preparation for increasing the solubility of simvastatin was carried out by making a solid dispersion with mannitol and PVP K-30 as a carrier. Evaluation of solid dispersion showed that the solubility of simvastatin in solid dispersion F1 (simvastatin-mannitol-PVP 1:1:0.02) showed greater solubility than F2 (simvastatin-mannitol-PVP 1:2:0.01) with solubility in water of 25.514 mg/100 ml. F1 solid dispersion was formulated in dry syrup with sodium benzoate, citric acid, sodium citrate, and orange flavoring agent as excipients. Simvastatin dry powder with flowrate of 60.44 gram/second, angle of repose 28.997o and moisture content of 1.927 ± 0.032% was obtained. Physical stability evaluation showed that the reconstituted syrup was stable in terms of organoleptic, pH of 5.165, and viscosity of 58.521 cps. Preparation of simvastatin solid dispersion using mannitol and PVP K-30 was shown to increase the solubility of simvastatin and evaluation of the physical stability of dry syrup showed that dry syrup was physically stable after being observed for 12 days, in accordance with the provisions of the BUD (beyond-use date) according to USP 41. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dewi Lestari
"Ambroksol HCl merupakan agen mukolitik yang cukup sering digunakan sebagai terapi gangguan respirasi yang berhubungan dengan kelebihan sekresi lendir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beyond use date (BUD) dari sirup ambroksol HCl yang beredar di pasaran berdasarkan analisis perubahan kadar sampel menggunakan instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Kondisi KCKT yang digunakan adalah fase terbalik dengan kolom C18, fase gerak asetonitril - dapar fosfat 0,05 M pH 4,5 (60:40), dan laju alir 1,0 ml/menit pada panjang gelombang UV 248 nm. Waktu retensi untuk ambroksol HCl adalah 4,62 menit. Pada validasi metode, ambroksol HCl menunjukkan nilai linearitas yang baik, yaitu r = 0,99985 pada rentang 6 - 36 μg/mL. LOD dan LOQ yang diperoleh adalah 0,7415 μg/mL dan 2,2470 μg/mL. Metode ini memenuhi parameter akurasi dan presisi dengan % perolehan kembali 99,0439% hingga 100,9383% dan nilai KV<2%. Metode ini telah memenuhi persyaratan dari masing-masing parameter sesuai dengan pedoman ICH Q2 dan dapat digunakan untuk analisis kadar sirup ambroksol HCl. Penetapan BUD sampel dilakukan berdasarkan analisis perubahan kadar pada kurun waktu 5 minggu. Berdasarkan hasil ekstrapolasi regresi linier diperoleh BUD sirup ambroksol HCl adalah 83 hari untuk sampel A dan B, serta 49 hari untuk sampel C, D, dan E.

Ambroxol HCl is a mucolytic agent that is quite often used to treat respiratory disorders associated with excess mucus secretion. This study aims to determine the beyond-use date (BUD) of ambroxol HCl syrup on the market based on analysis of the decrease in drug content using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The HPLC conditions used were reversed-phase with a C18 column, mobile phase containing acetonitrile - phosphate buffer 0.05 M pH 4.5 (60:40) at a flow rate of 1.0 ml/minute using UV detection at 248 nm. The retention time for ambroxol HCl was 4.6217 minutes. In method validation, ambroxol HCl showed good linearity with r = 0.99985 in the range of 6 to 36 μg/mL. LOD and LOQ for ambroxol HCl were 0.7415 μg/mL and 2.2470 μg/mL, respectively. This method had fulfilled the parameters of accuracy and precision with % recovery from 99.0439% to 100.9383% and CV <2%. This method had fulfilled the requirements of each parameter according to the ICH Q2 guidelines and can be used for the assay of ambroxol HCl syrup. Determination of BUD samples were carried out based on the analysis of changes in levels at specified time intervals and based on the results of linear regression extrapolation, the ambroxol HCl syrup was obtained for 83 days for samples A and B, and 49 for samples C, D, and E."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Leon Valentino
"Ubi ungu adalah salah satu bahan organik yang tersedia di alam yang mempunyai fungsi sebagai anti oksidan. Fungsi dari anti oksidan yang terdapat dalam kandungan ubi ungu ternyata dapat dikembangkan menjadi inhibitor yang menghambat laju korosi baja karbon rendah pada lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu diharapkan dapat menggantikan inhibitor organik sintetis yang tidak ramah lingkungan. Pengembangan inhibitor ubi ungu diharapkan ke depan menjadi inhibitor yang ramah lingkungan, biodegradable, dan murah. Metode pengujian pencelupan atau immersion dilakukan dengan variasi penambahan konsentrasi 2 ml, 4 ml dan 6 ml dan waktu pencelupan selama 5 hari untuk mengetahui kadar optimal penambahan sirup ubi ungu. Hasil penelitian membuktikan bahwa inhibitor ubi ungu mampu menurunkan laju korosi hingga 49.49% dengan penambahan 6 ml.

Purple Potato (Solanum Andigenum) as one of organic materials that exist in nature have function as an antioxidant. The antioxidant function that exist in sweet potato can be developed as inhibitor to reduce corrosion rate of low carbon steel in NaCl 3,5 environment. Purple potato inhibitor is expected to replace the use of synthetic organic inhibitors which is not evironmental friendly. The developing of purple potato inhibitor is expected to become inhibitor that environmental friendly, biodegradable and cheap. The immersion methode is used with the variation of concentration addition 2 ml, 4 ml and 6 ml and 5 days of immersion to determine the optimum concentration addition of purple potato. Result shows that purple potato inhibitor capable to reduce corrosion rate up to 49.49% with 6 ml additon."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1862
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Kinasih
"Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pada tanggal 19 Oktober 2022, Kemenkes RI mengeluarkan pengumuman yang menyatakan bahwa seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dilarang menjual obat dalam bentuk sirup atau sediaan cair baik obat anak maupun obat dewasa. Hal tersebut disebabkan oleh kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal yang menjangkit anak-anak diduga dipicu oleh cemaran pada obat sirup, yaitu etilen glikol. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terkait perubahan persentase penggunaan obat sediaan cair di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dan perlu dilakukan pengkajian mengenai dosis obat untuk pasien anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan data jumlah pemakaian obat sediaan cair pada bulan Januari hingga Oktober 2022 di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dan Puskesmas Kelurahan yang termasuk ke dalam Kecamatan Duren Sawit. Setelah itu dilakukan perhitungan persentase pemakaian obat sediaan cair pada bulan Januari hingga Oktober 2022. Kemudian data persentase tersebut dibuat dalam bentuk grafik dan dianalisis. Setelah itu, dilakukan studi literatur untuk pencarian dosis obat untuk anak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penurunan jumlah penggunaan obat sediaan cair pada bulan Oktober 2022 disebabkan oleh temuan dugaan cemaran etilen glikol pada obat sediaan cair yang mengakibatkan timbulnya penyakit gagal ginjal misterius pada anak, sehingga seluruh obat sediaan cair harus dikarantina sementara.

The Community Health Center (Puskesmas) is a First Level Health Facility that organizes community health efforts and individual health efforts by prioritizing promotive and preventive efforts aimed at achieving the highest degree of public health. On October 19, 2022, the Indonesian Ministry of Health issued an announcement stating that all health care facilities are prohibited from selling drugs in the form of syrup or liquid preparations, both children's and adult medicines. This is caused by cases of atypical acute kidney failure which infect children allegedly triggered by contamination of the drug syrup, namely ethylene glycol. Therefore, it is necessary to carry out an analysis related to changes in the percentage of liquid drug use at the Duren Sawit District Health Center and to conduct an assessment regarding drug dosages for pediatric patients. The research method used was to collect data on the amount of liquid drug use from January to October 2022 at the Duren Sawit District Health Center and Village Health Center which are included in the Duren Sawit District. After that, a calculation of the percentage of liquid drug use was carried out from January to October 2022. Then the percentage data was made in graphical form and analyzed. After that, a literature study was conducted to search for drug doses for children. Based on research that has been done, the decrease in the number of liquid drug use in October 2022 was due to the finding of suspected ethylene glycol contamination in liquid dosage forms which resulted in mysterious kidney failure in children, so all liquid dosage forms had to be temporarily quarantined."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library