Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tresnasih Jusuf
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerjaan dan kompensasi dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pemeriksaan Pajak (Karikpa) Tangerang. Karakteristik pekerjaan merupakan dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam semua pekerjaan dan dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan, yang meliputi aspek: variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka dalam bentuk: gaji, insentif, dan tunjangan. Sementara kepuasan kerja ialah keadaan emosional yang menyenangkan yang dimiliki oleh seseorang yang berkaitan dengan: pekerjaan, penyelia, teman sekerja, dan promosi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian survei. Jumlah sampel penelitian sebanyak 55 orang yang pengambilannya dilakukan dengan teknik sensus. Data dikumpulkan dengan melakukan penelitian lapangan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman Rank dan t-test yang pengolahannya dilakukan dengan program menggunakan SPSS versi 13.0. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum karakteristik pekerjaan dan kompensasi di Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Tangerang tergolong baik, sedangkan kepuasan kerja tergolong tinggi. Sementara dari hasil analisis statistik diketahui bahwa karakteristik pekerjaan memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Tangerang. Hasil ini bermakna bahwa semakin baik atau sesuai karakteristik pekerjaan maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai, sebaliknya semakin buruk atau tidak sesuai karakteristik pekerjaan maka semakin rendah kepuasan kerja pegawai. Demikian pula dengan kompensasi, juga memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja pegawai Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Tangerang. Hasil ini memberikan arti bahwa semakin baik atau semakin memuaskan kompensasi maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai; sebaliknya semakin buruk atau semakin tidak memuaskan kompensasi maka semakin rendah kepuasan kerja pegawai. Dengan merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka karakteristik pekerjaan perlu dipertahankan eksistensinya dengan melakukan penyempurnaan secara terus menerus atas pelaksanaan karakteristik pekerjaan dengan mengamokodasi aspirasi pegawai. Sistem kompensasi juga perlu diperbaiki dengan cara senantiasa mempertimbangkan aspek-aspek kebutuhan aktual pegawai dalam memberikan kompensasi dalam bentuk insentif dan tunjangan/penghargaan khusus.
ABSTRACT This research was purposed to examine the relationship between job characteristics and compensation with job satisfaction of the employees of Karikpa Tangerang. Job characteristics was a core dimension containing traits of task which specifically characterizing in all jobs and perceived by employees and regarded could influence attitudes and behaviors of employees toward jobs, which including: skill variation, task identity, task significance, autonomy, and feedback. Compensation was anything received by employees as a reward for their works in the form of: salary, incentive, and allowance. Whereas job satisfaction was a pleasant emotional state perceived by individual related with: jobs, supervisors, colleagues, and promotions. Quantitative method and survey study were deployed. 55 respondents drawn using census technique were participated in this study. Valid and reliable questionnaires were used to collect data. Obtained data then were analysed with Rank Spearman Correlation and t-test assisted with SPSS Ver.13. Descriptive analysis showed that generally, job characteristics and compensation in Karikpa Tangerang were good, whereas job satisfaction was high. Statistical analysis showed that job characteristics had a positive and significant correlation with job satisfaction of the employees of Karikpa Tangerang. This result indicated that the better or comply with job characteristics, the better job satisfaction of employees, on the contrary, the worse or did not comply with job characteristics, the worse job satisfaction of employees. Moreover, compensation had also a positive and significant correlation with job satisfaction of employees of Karikpa Tangerang. It indicated that the better of more satisfying compensation, the better job satisfaction; and vice-versa. Based on the results, job characteristics needs maintaing its existence by enhancing job characteristics implementations continuously and acommodating employees? aspirations. Compesation system needs increasing as well by considering all aspects of employees? actual needs in giving compensation in the form of incentive, allowance, or special award.
2007
T19451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Purnama Sari
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Syam
Abstrak :
Penelitian ini membahas kepemimpinan Abah Junan dalam mewujudkan satu perkampungan Islam di area seluas 104 hektar sebagai satu komuniti yang Islamis. Sebagai sosok kiyai modern, melalui gagasannya membangun kegiatan sosial keagamaan, pendidikan dan hunian secara terintegrasi sesuai dengan perkembangan dan kenyataan yang terjadi berupa; satu sisi telah berlangsungnya proses perubahan lingkungan pisik dan sosial yang diakibatkan oleh urbanisasi dan modernisasi, dan pada sisi lainnya ada masyarakat pribumi yang masih bersandar pada nilai-nilai tradisional. Sehubungan dengan itu berbagai studi dan penelitian yang berkenaan dengan kepemimpinan kyai telah sering dilakukan oleh para ahli, baik menyangkut pola hubungan kekuasaan, strategi pengembangan dakwah keagamaan, maupun model pengembangan kegiatan pendidikan yang dilakukan. Namun demikian, dari berbagai studi yang telah dilakukan ternyata belum banyak yang menggunakan analisis strategi adaptasi dan konsep kepemimpinan untuk memahami sebuah sosok kiyai modern. Tesis ini bermaksud membahas tentang upaya seorang kiyai modern yang mencoba untuk tetap bertahan dalam menghadapi dua keadaan yang berbeda dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai realitas sosial yang ada, namun tetap berpegang pada visi yang dimiliki tentang bagaimana suatu komuniti Islam dan mengapa kornuniti Islam itu harus diwujudkan. Strategi adaptasi yang dilakukan melalui dua cara pertama; melalui sistem organisasi yang dikembangkan, ini menyangkut pola kepemimpinan yang diterapkan, (jenis dan gaya), kedua; melalui penyesuaian terhadap lingkungan fisik yang berlangsung, dibangunnya hunian dengan pola penataan yang membangun citra modern yang diintegrasikan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Penelitian ini menemukan bahwa pola kepemimpinan khususnya yang menyangkut hubungan kekuasaan, kedudukan kiyai tidak lagi memusat walaupun tetap sebagai pusat kekuasaan dan sistem organisasinya telah bersifat terbuka baik dalam pengembangan organisasi maupun dalam membina kerjasama. Dengan demikian apa yang biasanya dipahami adanya hubungan yang sangat hirarkis antara kiyai dengan jamaah maupun lingkungan sosial yang lebih luas, dalam kasus ini tidak berlaku, sosok kiyai abah lebih bersifat egaliter dan demokratis. Hal ini yang juga mempercepat keberadaan dan pengaruhnya dapat diterima baik bagi kalangan pribumi maupun masyarakat urban. Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penataan fisik suatu lingkungan pemukiman yang bercorak modern. Disini terlihat kemampuan kiyai dengan visinya mampu mengadaptasikan secara dinamis antara ajaran relijius dan gaya pemukiman modern tanpa menimbulkan benturan. Pada sisi lain, terhadap masyarakat pribumi perubahan cara pandang pemahaman agama itu dilakukan melalui pendidikan serta peningkatan pengetahuan ketrampilan dan teknologi.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Bachtiar Oesman
Abstrak :
Kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang dengan dampak yang kompleks. Sebagaimana penyakit khronis lainnya maka keteraturan berobat penderita kusta merupakan salah satu masalah pemberantasan penyakit kusta. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keteraturan berobat penderita kusta.

Penelitian ini merupakan survey dengan desain kross seksional. Populasi penelitian adalah seluruh penderita kusta yang tercatat di Puskesmas tahun 1909-1991 dan mendapat obat MDT dari Yayasan Bina Sehat Tangerang. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Besar sampel 255.

Dari 17 variabel yang diteliti didapat 4 variabel yang berhubungan dengan keteraturan berobat yaitu kepercayaan penderita, persepsi jarak, kelainan kulit, cara mendapatkan obat. Penderita yang teratur berobat 78.4% . Dari hasil nilai Odds yang tinggi ternyata kepercayaan penderita dan persepsi jarak selalu muncul dalam berbagai kombinasi variabel. Dari perhitungan Exposed Attributable risk diperoleh hasil kepercayaan 85.767% , persepsi jarak 63.42% , kelainan kulit 86.42% , Cara mengambil obat 64.58%.

Keteraturan berobat penderita kusta di Kabupaten Tangerang cukup tinggi. Faktor yang mempunyai peran besar dalam keteraturan berobat adalah kepercayaan penderita dan kelainan kulit.

Disarankan untuk meningkatkan keterampilan petugas dalam memotivasi penderita, mengintensifkan pencarian penderita baru, mendekatkan tempat mengambil obat kepada penderita dan tetap menjalin kerja sama.dengan pihak swasta.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyantie
Abstrak :
Perpustakaan sekolah sebagai sarana sumber belajar merupakan kebutuhan pokok bagi dunia pendidikan. Sesuai dengan tujuannya. perpustakaan sekolah tidak hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka saja, tetapi juga membantu penyelenggaraan proses belajar mengajar. Dalam penyelenggaraannva perpustakaan sekolah menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan dana, jumlah koleksi, ruang, sarana perpustakaan, serta petugas perpustakaan yang belum memihiki pengetahuan yang cukup tentang perpustakaan. Hal ini menyebabkan keberadaan perpustakaan sekolah untuk menunjang suksesnya proses belajar mengajar dianggap lemah. Walaupun demikian, dengan berbagai kendala yang ada, perpustakaan sekolah tetap berupaya untuk menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar di sekolah sebagai perangkat pelengkap pendidikan. Gina memanfaatkan perpustakaan sekolah itu sesuai maksud yaitu sebagai penunjang pendidikan yang diberikan di dalam sekolah maka perk' ada pengertian mutlak dari kepala sekolah, pustakawan, guru, siswa, dan pegawai lainnya mengenai kepentingan perpustakaan sekolah bagi pemakai khususnya guru dan siswa dalam menunjang proses belajar mengajar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemakainya. SMU Negeri di Kecamatan Tangerang sudah memiliki perpustakaan sekolah walaupun dalam keadaan yang masih sederhana. Perpustakaan sekolah di SMU Negeri se-Kecamatan Tangerang telah berusaha berjalan sesuai fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah melalui keberadaan koleksi, layanan, prasarana dan sarana, serta personal perpustakaan yang dimilikinya, sehingga dapat dirnanfaatkan oleh pemakai di sekolah masing-masing terutama dalam kegiatan belajar mengajamya. Di SMU Negeri dalam penelitian ini, siswa memanfaatkan perpustakaan sekolahnya untuk mengerjakan tugas dari guru, menggunakan koleksi yang sifatnya memperluas pengetahuan. menggunakan koleksi yang berhubungan dengan pelajaran, mendiskusikan pelajaran, mempelajari catatanlbuku teks milik sendiri, mengerjakan pekerjaan rumah, menggunakan koleksi yang siIatnya rekreatif, dan menonton TV/VCD, sedangkan guru memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah untuk memperluas wawasannya dalam mengajar serta sebagai hiburan, selain itu guru juga memanfaatkan ruang perpustakaan untuk mengajar suatu bidang studi tenentu yang diikuti oleh siswa satu kelas yang disebut juga program jam perpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan personil sekolah lainnya seperti kepala sekolah, kepala perpustakaan, dan pegawai lainnya yaitu memanfaatkan koleksi untuk hiburan, memperluas wawasan dan pengetahuan, dan mengisi waktu luang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S15029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Tjiam
1968
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fikawati
Abstrak :
Salah satu upaya penting yang sedang ditempuh oleh pemerintah untuk mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia adalah dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang antara lain dilakukan melalui penempatan bidangdi desa (BDD). Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan rancangan potong lintang (cross sectional) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesediaan BDD untuk bekerja dan tinggal di desa di Kabupaten Tanggerang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2003 dengan populasi penelitian adalah seluruh BDD yang bertugas di Kabupaten Tanggerang pada bulan tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner self-administered yang telah di ujicoba. Dari total 196 BDD yang ada di kabupaten Tanggerang terkumpul data sebanyak 120 BDD atau 61.2%. Ditemukan bahwa status perkawinan, lama kerja, keinginan untuk melanjutkan pendidikan, lokasi tempat keja suami, dukungan masyarakat dan dukungan puskesmas merupakan faktor-faktor yang secara signifikan berhubungan dengan kesediaan BDD untuk bekerja dan tinggal di desa. Faktor lama masa bekerja, keinginan melanjutkan pendidikan, lokasi tempat kerja suami dan dukungan puskesmas merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kesediaan BDD untuk tetap bekerja dan tinggal di desanya. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam rangka mempertahankan keberadaan BDD di desa. Pemerintah baik pusat maupun daerah, lembaga profesional dan institusi akademik harus bekerja sama untuk mencegah menurunnya jumlah BDD.
Factors Related to Willingness of Village Midwifes to Work and to Stay in the Village in Tangerang District, Banten Province Year 2003. One important effort that has been implemented by the Government of Indonesia to accelerate the reduction of MMR (Maternal Mortality Rate) and IMR (Infant Mortality Rate) in Indonesia is narrowing the distance between health care services and community including placement of village midwives (BDD). This study is a cross-sectional quantitative study aimed to investigate factors related to the willingness of BDDs to work and stay in the villages of Tangerang District. Data were collected in July 2003 from 120 BDDs (among a total of 196 BDDs in Tangerang District or 61.2%) through self-administered questionnaires. The study found that marital status, length of work, motivation to continue study, location of husband?s work, community support, and community health center?s support were factors significantly related to BDD willingness to work and stay in the village. The most dominant factors were length of work, motivation to study again, location of husband?s work, and health center support. Those factors are to be considered if BDD is going to be sustained in the village. Government, both central and local, and professional institution such as Indonesia Midwives Association and academic institution should collaborate to prevent the attrition of BDD from villages where their existence is mostly needed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Ikatan Bidan Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library